Home / Romansa / Terjebak Hasrat Mafia Bengis / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Terjebak Hasrat Mafia Bengis: Chapter 61 - Chapter 70

291 Chapters

61. Kepanikan

“Audrey! Hello! Wake up!” Terdengar suara seorang anak lelaki membangunkannya. Gadis muda itu berusaha membuka matanya, tapi kepalanya terasa berat. Ketika dia mencoba lagi, sakit kepalanya terasa semakin menjadi-jadi. Benda-benda di sekelilingnya berputar-putar. Rupanya dia terbangun dan memulai hari ini dengan sakit kepala yang luar biasa. Efek setelah minum alkohol memang selalu berakhir negatif, tapi entahlah kenapa orang–orang tidak pernah berhenti mengkonsumsi minuman laknat itu. Kesenangan dan kenikmatan sesaat yang menyesatkan bagi orang-orang yang tidak bisa mengontrol diri. “Kamu harus bangun sekarang! Bukankah kamu ada jadwal syuting dan pemotretan hari ini?” Charles berusaha membangunkan kakaknya Audrey, tetapi rupanya membuka matanya saja, dia hampir tidak mempunyai tenaga. Suara Charles malah membuat dia semakin pusing. “Kamu mabuk lagi ya semalam?” selidik adiknya yang berumur tujuh belas tahun itu. “Go away! Argghh!” dengus Audrey sambil menjambak-jambak rambutny
last updateLast Updated : 2024-04-19
Read more

62. Sosial Media

Ella terbangun karena alarm yang berbunyi begitu nyaring dan terasa memekakkan telinganya. Dengan wajah yang masih terkantuk-kantuk, dia meraih ponsel dari atas nakas. Lalu dimatikan alarm yang telah menyeretnya dengan kejam dari mimpi indahnya itu. “Kak, Kak…!!!” teriak Aurora, adiknya yang baru saja menginjak usia remaja. Gadis itu sudah terlihat rapi dan bersiap-siap akan ke sekolah. “Wuaaahhhmmm!" Ella menguap lebar karena belum puas dengan waktu tidurnya yang begitu singkat. Dia memicingkan mata saat melihat penampilan Aurora. "Kok sudah rapi? Rajin sekali? Ini kan baru jam enam pagi!” celetuk Ella sambil merenggangkan tubuhnya. "Aku kan memang rajin, Kak.” “Eh, Kak. Coba lihat berita di sosial media hari ini. Heboh deh pokoknya.” “Ciyyeeee, yang sudah boleh buat akun di sosial media,” goda Ella sambil menjawil hidung Aurora yang bangir. “Iya dong, umurku kan, sudah tiga belas tahun sekarang.” “Gimana rasanya sudah boleh buat akun di sosial media?” “Seru deh pokoknya.
last updateLast Updated : 2024-04-19
Read more

63. Kerinduan Bocah Berambut Merah

Chloe terbangun dengan suasana hati yang cemas dan kalut. Mimpi buruk datang silih berganti dalam tidurnya. Dengan berat hati, dia harus menyingkirkan selimut yang menutupi tubuhnya. Sebenarnya Chloe tertidur di sofa semalam, tapi dia terbangun untuk ke kamar mandi. Lalu akhirnya dia memutuskan untuk beristirahat di kamarnya saja. Dari dalam kamar, ia bisa mendengar suara anak kecil yang sedang asik mengobrol dengan seseorang. Lalu ada suara pisau dan garpu yang beradu, serta aroma telur goreng yang membuatnya lapar. Dengan satu kali hentakan, dia melompat dari tempat tidur dan bergegas menuju dapur. “Good morning, Auntie!” sapa Samuel yang langsung berlari dan memeluk Chloe dengan erat. “Good morning, sweet heart,” balas Chloe sambil mengangkat Samuel dan menggendong bocah itu dengan penuh kasih sayang. “Aku kangen banget sama Auntie. Tapi kata mommy, aku tidak boleh ganggu Auntie yang lagi tidur,” celoteh Samuel sambil mengelus-elus pipi Chloe dengan punggung tangannya. “Aunt
last updateLast Updated : 2024-04-20
Read more

64. Helai Rambut yang Berharga

Jason memasukkan sisir berharga yang terdapat beberapa helai rambut Samuel yang berwarna merah itu ke dalam sebuah kantong plastik bening. Dia memperlakukan benda itu seperti harta karun yang tidak ternilai harga."Wuhhhuuuu!!! Selamat datang kebebasan!!!" teriaknya seperti orang kesurupan.Hari ini adalah hari terakhir dia bisa mempergunakan cutinya dari penjara. Masa percobaan untuk mendapatkan bebas bersyarat secara full time hanya berlaku tiga hari untuk bulan-bulan pertama.“Aku harus bergerak cepat dan mengantarkan benda berharga ini ke rumah sakit. Tes DNA ini mengambil waktu satu sampai dua minggu,” gumam Jason sambil mempersiapkan dirinya untuk berangkat ke rumah sakit.Wajahnya dipenuhi dengan senyum kemenangan. Dia sudah tidak sabar untuk mengambil alih hak asuh itu dari tangan Freya. Apa pun akan ia lakukan untuk memperolah haknya sebagai seorang ayah. 'Wanita itu tidak pantas membesarkan dan mendidik anakku. Pendidikan apa yang bisa dia berikan untuk anakku dengan keadaan
last updateLast Updated : 2024-04-20
Read more

65. Pengakuan Samuel

“Tuh lihat, busnya sudah datang. Kamu bisa baca angka yang tertulis di depan bus itu, tidak?” tanya Chloe sambil menggenggam erat tangan Samuel. Saat itu mereka berdua sedang menunggu bus yang akan mengantarkan Samuel ke TK dan Chloe ke sekolah tempat dia bekerja selama ini. “Hmm, tujuh puluh sembilan,” ucap Samuel dengan tepat. “Pintar sekali jagoan auntie." Chloe tersenyum bangga sambil mengelus lembut rambut Samuel yang merah. Begitu bus itu berhenti di depan mereka, Chloe langsung mengajak bocah tampan itu untuk masuk ke dalam bus. “Dingin?” tanya Chloe lembut sambil memperbaiki syal yang membungkus leher Samuel. “Aku tidak kedinginan, Auntie,” balas Samuel. Kemudian bocah itu melihat ke luar jendela. Entah apa yang sedang ia pikirkan. Rupanya hal itu menarik perhatian Chloe sebagai seorang guru. “Are you okay?” tanya Chloe sambil mengelus-elus belakang Samuel, “Kenapa ada orang yang jahat, Auntie?” “Maksud kamu? Kok kamu bisa ngomong seperti itu?” ucap Chloe kaget. "Ak
last updateLast Updated : 2024-04-21
Read more

66. Sisi Gelap dari Heartbreak Agency Management

Audrey masih berdiri mematung di depan cermin setelah Charles adiknya memberitahunya kalau seorang polisi sedang menunggunya di ruang tamu. “Oh, Tuhan! Apa yang akan aku lakukan sekarang?” tanyanya kebingungan sambil menatap wajahnya yang panik di depan cermin. “Audrey? Hurry up! He is waiting for you!” “Aku akan menemuinya sebentar lagi,” jawab Audrey cepat. Dengan terburu-buru, dia menggosok giginya dan merapikan rambutnya yang berantakan. Mendengar jawaban Audrey, Charles bergegas kembali ke ruang tamu dan segera menemui polisi muda itu. “Audrey akan menemui Anda sebentar lagi. Silahkan duduk,” ucap Charles mempersilahkan tamunya untuk duduk. “Terima kasih,” balas polisi itu yang tak lain adalah Magnus. “Bapak mau minum sesuatu?” “Tidak perlu, terima kasih.” Charles kembali ke dapur untuk membersihkan sisa-sisa sarapan paginya. Dia sudah ingin berangkat ke sekolah sebenarnya, tapi sekarang dia penasaran dengan kedatangan polisi ini. 'Hmm, apa sangkut pautnya polisi itu den
last updateLast Updated : 2024-04-21
Read more

67. Ada Apa dengan Samuel dan Albert?

“Chloe! Supir pribadimu yang super duper handsome dan macho sudah menunggumu di depan, tuh,” goda Sarah saat melihat mobil Albert masuk ke dalam lapangan parkir sekolah. Chloe hanya tersenyum singkat. Responnya sudah sangat berbeda sekarang. Walaupun dia masih bisa tersenyum, tapi dia muak. Tidak ada lagi debaran-debaran atau ribuan kupu-kupu yang biasanya sering menggelitik bawah perutnya setiap kali Albert menjemputnya atau akan menghabiskan waktu bersamanya. Semua rasa yang dia miliki untuk pria itu, sudah menguap entah ke mana. “Loh, kok kamu tidak semangat sih, dijemput pria paling hot sejagat raya ini? Itu impian semua gadis-gadis di kota ini, loh!" “Huh," dengus Chloe pelan. "Apakah kamu termasuk salah satu dari gadis-gadis itu?” sindirnya. Sarah langsung terdiam. Dia teringat sikap genitnya beberapa hari yang lalu waktu Albert datang untuk menemui Chloe. “Kok diam?” cecar Chloe sambil merapikan meja kerjanya. “Ehh, eemmm, maksudku, hampir semua gadis di kota ini pasti m
last updateLast Updated : 2024-04-22
Read more

68. Gertakan Pertama

“Aku pernah lihat uncle Albert marah-marahin mommy, terus habis itu mommy menangis selama berhari-hari,” ucap Samuel dengan wajah terluka. Chloe langsung mendekap bocah itu dengan hati nelangsa. ‘Tidak seharusnya anak ini melihat hal-hal seperti itu,’ keluhnya dalam hati. “Yaudah, tidak usah dipikirin lagi ya, sayang! Kita akan ke rumah grandpa dan grandma sekarang. Nanti sampai di mobil, auntie akan duduk dengan kamu di belakang, di kursi penumpang.” “Janji?” tanya Samuel yang kembali bersemangat mendengar janji Chloe. Matanya berbinar-binar sambil mengelus lembut pipi Chloe. “Janji,” ucap Chloe sambil mengecup kening Samuel. “Ayo kita pakai jaket dulu. Di luar dingin sekali.” Chloe segera membantu anak itu memakai baju hangat, dan setelah mengambil tas Samuel mereka berdua pun berjalan sambil bergandengan tangan menuju arah di mana mobil Albert diparkir. Dia bisa merasakan ketegangan tubuh Samuel lewat genggaman tangannya, saat mereka mendekati mobil Albert. Chloe membuka p
last updateLast Updated : 2024-04-22
Read more

69. Apa Rencanamu, Albert?

Albert masih tercekat dengan ucapan Chloe barusan. Dia terlihat gugup. Raut wajahnya tidak bisa menyembunyikan isi hatinya yang sedang panik. ‘Mampus aku! Apakah dia tahu tentang perbuatan yang sudah aku lakukan dengan Audrey? Atau mungkin si Audrey yang sudah buka mulut dan mengkhianatiku?’ Pria itu mengusap wajahnya dengan cepat. Dia merasa seperti maling yang tertangkap basah sedang bercinta, eh, mencuri maksudnya. “Benarkah kamu mencari aku malam itu?” Chloe mengulang kembali pertanyaan yang sama. Matanya menatap Albert dengan tajam. Bola matanya yang indah terlihat begitu memukau di mata Albert. Dia selalu meleleh tiap kali Chloe menatapnya atau memohon sesuatu kepadanya. “Tentu saja aku berkeliling mencarimu. Aku panik, kalut dan takut. Kalau sampai terjadi apa-apa denganmu, maka aku tidak akan pernah memaafkan diriku.” “Huh, baguslah kalau kamu masih punya hati nurani,” ujar Chloe sarkas. Glek! Albert hanya bisa menelan saliva. Dia memasukkan tangannya ke dalam kantong
last updateLast Updated : 2024-04-23
Read more

70. Tak Punya Empati

“Aku masih ingin menciummu,” desah Albert yang masih belum rela Chloe menghentikan ciuman mereka. “Kau bebas menciumku setelah kita menikah nanti.” “Arrrggghh, aku jadi ingin menikahimu hari ini juga.” Chloe hanya tersenyum singkat dan segera berbalik untuk kembali ke ruang makan. Begitu tiba di sana, Chloe langsung memeluk mommy-nya dengan manja dan meminta maaf. “Maafin aku ya, Mom. Tadi aku lupa bilang terima kasih buat makanan yang sudah Mommy masak untuk kami.” “Sama-sama, sayang. Kamu baik-baik saja, kan?” tanya ibu Kirana dengan wajah prihatin. Feelingnya sebagai seorang ibu mengatakan bahwa anaknya sedang dalam masalah. Tapi dia tahu sifat Chloe. Gadis itu tidak bisa dipaksa kalau bukan dia sendiri yang berinisiatif untuk menceritakan masalahnya. “Aku baik-baik saja, Mom,” ucap Chloe sambil meraih sebuah gelas dan mengisinya dengan air dingin. Dia ingin menenangkan suasana hatinya dengan meneguk segelas air dingin. Chloe melirik Samuel yang masih berusaha untuk menghab
last updateLast Updated : 2024-04-23
Read more
PREV
1
...
56789
...
30
DMCA.com Protection Status