Beranda / Romansa / Terjebak Hasrat Mafia Bengis / 66. Sisi Gelap dari Heartbreak Agency Management

Share

66. Sisi Gelap dari Heartbreak Agency Management

Penulis: MyMelody
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-21 20:46:06
Audrey masih berdiri mematung di depan cermin setelah Charles adiknya memberitahunya kalau seorang polisi sedang menunggunya di ruang tamu.

“Oh, Tuhan! Apa yang akan aku lakukan sekarang?” tanyanya kebingungan sambil menatap wajahnya yang panik di depan cermin.

“Audrey? Hurry up! He is waiting for you!”

“Aku akan menemuinya sebentar lagi,” jawab Audrey cepat. Dengan terburu-buru, dia menggosok giginya dan merapikan rambutnya yang berantakan.

Mendengar jawaban Audrey, Charles bergegas kembali ke ruang tamu dan segera menemui polisi muda itu.

“Audrey akan menemui Anda sebentar lagi. Silahkan duduk,” ucap Charles mempersilahkan tamunya untuk duduk.

“Terima kasih,” balas polisi itu yang tak lain adalah Magnus.

“Bapak mau minum sesuatu?”

“Tidak perlu, terima kasih.”

Charles kembali ke dapur untuk membersihkan sisa-sisa sarapan paginya. Dia sudah ingin berangkat ke sekolah sebenarnya, tapi sekarang dia penasaran dengan kedatangan polisi ini.

'Hmm, apa sangkut pautnya polisi itu den
MyMelody

"Setiap kejahatan yang kita lakukan adalah kesempatan untuk memilih dan berbalik ke jalan yang benar." - Charles Green -

| 7
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (56)
goodnovel comment avatar
fhᥱrrᥲ7
.Alber bner2 penjahat kelamin tapi ko pada dikejar2 ck
goodnovel comment avatar
Hestibae
hadeh para wanita ya kok mau aja semua menyerah kan tubuh nya sama Albert
goodnovel comment avatar
haniah Nia
astaga laki laki kayak Albert yang delina obsesi in rugi banget, laki laki yang dengan gampangnya celup sana sini tanpa mengenal tempat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   67. Ada Apa dengan Samuel dan Albert?

    “Chloe! Supir pribadimu yang super duper handsome dan macho sudah menunggumu di depan, tuh,” goda Sarah saat melihat mobil Albert masuk ke dalam lapangan parkir sekolah. Chloe hanya tersenyum singkat. Responnya sudah sangat berbeda sekarang. Walaupun dia masih bisa tersenyum, tapi dia muak. Tidak ada lagi debaran-debaran atau ribuan kupu-kupu yang biasanya sering menggelitik bawah perutnya setiap kali Albert menjemputnya atau akan menghabiskan waktu bersamanya. Semua rasa yang dia miliki untuk pria itu, sudah menguap entah ke mana. “Loh, kok kamu tidak semangat sih, dijemput pria paling hot sejagat raya ini? Itu impian semua gadis-gadis di kota ini, loh!" “Huh," dengus Chloe pelan. "Apakah kamu termasuk salah satu dari gadis-gadis itu?” sindirnya. Sarah langsung terdiam. Dia teringat sikap genitnya beberapa hari yang lalu waktu Albert datang untuk menemui Chloe. “Kok diam?” cecar Chloe sambil merapikan meja kerjanya. “Ehh, eemmm, maksudku, hampir semua gadis di kota ini pasti m

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-22
  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   68. Gertakan Pertama

    “Aku pernah lihat uncle Albert marah-marahin mommy, terus habis itu mommy menangis selama berhari-hari,” ucap Samuel dengan wajah terluka. Chloe langsung mendekap bocah itu dengan hati nelangsa. ‘Tidak seharusnya anak ini melihat hal-hal seperti itu,’ keluhnya dalam hati. “Yaudah, tidak usah dipikirin lagi ya, sayang! Kita akan ke rumah grandpa dan grandma sekarang. Nanti sampai di mobil, auntie akan duduk dengan kamu di belakang, di kursi penumpang.” “Janji?” tanya Samuel yang kembali bersemangat mendengar janji Chloe. Matanya berbinar-binar sambil mengelus lembut pipi Chloe. “Janji,” ucap Chloe sambil mengecup kening Samuel. “Ayo kita pakai jaket dulu. Di luar dingin sekali.” Chloe segera membantu anak itu memakai baju hangat, dan setelah mengambil tas Samuel mereka berdua pun berjalan sambil bergandengan tangan menuju arah di mana mobil Albert diparkir. Dia bisa merasakan ketegangan tubuh Samuel lewat genggaman tangannya, saat mereka mendekati mobil Albert. Chloe membuka p

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-22
  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   69. Apa Rencanamu, Albert?

    Albert masih tercekat dengan ucapan Chloe barusan. Dia terlihat gugup. Raut wajahnya tidak bisa menyembunyikan isi hatinya yang sedang panik. ‘Mampus aku! Apakah dia tahu tentang perbuatan yang sudah aku lakukan dengan Audrey? Atau mungkin si Audrey yang sudah buka mulut dan mengkhianatiku?’ Pria itu mengusap wajahnya dengan cepat. Dia merasa seperti maling yang tertangkap basah sedang bercinta, eh, mencuri maksudnya. “Benarkah kamu mencari aku malam itu?” Chloe mengulang kembali pertanyaan yang sama. Matanya menatap Albert dengan tajam. Bola matanya yang indah terlihat begitu memukau di mata Albert. Dia selalu meleleh tiap kali Chloe menatapnya atau memohon sesuatu kepadanya. “Tentu saja aku berkeliling mencarimu. Aku panik, kalut dan takut. Kalau sampai terjadi apa-apa denganmu, maka aku tidak akan pernah memaafkan diriku.” “Huh, baguslah kalau kamu masih punya hati nurani,” ujar Chloe sarkas. Glek! Albert hanya bisa menelan saliva. Dia memasukkan tangannya ke dalam kantong

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-23
  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   70. Tak Punya Empati

    “Aku masih ingin menciummu,” desah Albert yang masih belum rela Chloe menghentikan ciuman mereka. “Kau bebas menciumku setelah kita menikah nanti.” “Arrrggghh, aku jadi ingin menikahimu hari ini juga.” Chloe hanya tersenyum singkat dan segera berbalik untuk kembali ke ruang makan. Begitu tiba di sana, Chloe langsung memeluk mommy-nya dengan manja dan meminta maaf. “Maafin aku ya, Mom. Tadi aku lupa bilang terima kasih buat makanan yang sudah Mommy masak untuk kami.” “Sama-sama, sayang. Kamu baik-baik saja, kan?” tanya ibu Kirana dengan wajah prihatin. Feelingnya sebagai seorang ibu mengatakan bahwa anaknya sedang dalam masalah. Tapi dia tahu sifat Chloe. Gadis itu tidak bisa dipaksa kalau bukan dia sendiri yang berinisiatif untuk menceritakan masalahnya. “Aku baik-baik saja, Mom,” ucap Chloe sambil meraih sebuah gelas dan mengisinya dengan air dingin. Dia ingin menenangkan suasana hatinya dengan meneguk segelas air dingin. Chloe melirik Samuel yang masih berusaha untuk menghab

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-23
  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   71. Munafik

    Setelah terdiam beberapa saat, Albert berhasil membuka kembali mulut busuknya. “Omong kosong apa yang kamu ucapkan, Chloe?” “Jangan berkelit lagi Albert. Jawab pertanyaanku sekarang. Bukan kamu kan yang menyuntikan EpiPen padaku?” “Tentu saja aku yang melakukannya. Aku bahkan menggedongmu turun dari lantai atas dan melarikanmu ke rumah sakit terdekat. Kamu dalam keadaan tidak sadar. Aku panik dan hampir gila karena melihatmu tergeletak tak berdaya di atas lantai.” Chloe memijat kepalanya. Sekarang dia tidak tahu lelaki yang mana yang akan dia percayai. Albert dan Mateo menceritakan dua cerita yang berbeda, sedangkan dia sendiri dalam keadaan tidak sadar saat itu. “Percayalah padaku, babe. Aku rela melakukan apa saja demi kamu.” Chloe menarik napas pelan berusaha menetralisir suasana hatinya yang bimbang. “Maaf, Albert. Aku tidak menginginkan pernikahan ini lagi.” “Apa???” wajah Albert memerah. Tangannya mengepal dengan kuat. “Apa ucapanku tadi kurang jelas?” sindir Chloe sambi

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-24
  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   72. Albert yang Memaksa

    Melihat Chloe yang terdiam, membuat Albert kembali mengucapkan kata-kata yang seolah-olah menyudutkan posisi gadis itu. “Kamu tahu apa yang akan terjadi kalau sampai pernikahan ini dibatalkan?” Chloe pura-pura bego dan menggelengkan kepala dengan wajah polos. Dia akan berusaha untuk tetap tampil seperti Chloe yang dulu agar sandiwara ini berhasil. “Pembatalan pernikahan ini akan mempengaruhi reputasiku, dan reputasi kita berdua di mata orang lain. Termasuk di mata keluarga, teman-teman, dan masyarakat,” Albert. "Oleh karena itu, apa pun yang terjadi, kita harus menikah," lanjutnya. “Apa katamu tadi?” tanya Chloe yang seakan ingin meyakinkan pendengarannya atas ucapan Albert. Gadis itu menatap Albert dengan pandangan aneh. Sudah beberapa kali pria ini ngotot ingin menikahinya padahal dia sendiri yang menarik ulur rencana pernikahan mereka. Kini kecurigaan Chloe menjadi semakin bertambah. “Please, honey. Apa pun yang terjadi, kita harus tetap menikah." “Kenapa?” tanya Chloe samb

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-24
  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   73. Terus Mencari Jawaban

    “Apakah semua gadis-gadis yang menghadiri pesta bridal shower, sudah kamu hubungi untuk memenuhi panggilan interogasi?” tanya detektif Rodriguez sambil mencatat poin-poin penting yang akan mereka gunakan untuk proses interogasi nantinya. “Sudah! Aku sudah mendatangi beberapa dari mereka. Untuk yang lainnya, aku sudah mengirimkan email.” “Apakah Nona Freya akan kita panggil lagi?” “Aku rasa kita perlu memanggilnya lagi untuk mencocokkan timeline dan keterangan dari teman-temannya.” Raut wajah Magnus terlihat begitu serius. Keningnya berkerut sambil membaca dan meneliti hasil autopsi yang didapatnya dari Dr. Amalie beberapa hari yang lalu. Rupanya pria itu masih penasaran dengan hasil atopsi dan penyebab kematian Paul Stone. “Ada sesuatu yang baru?” tanya detektif Rodriguez sambil menghampiri Magnus. Dia mengintip laporan itu dan ikut membacanya. “Di sini dicantumkan bahwa pria itu meninggal karena over dosis dan mendapatkan pukulan yang bertubi-tubi di bagian kepalanya.” “Sanga

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-25
  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   74. Ada Apa dengan Ken?

    "Maksud kamu, dia telah mengambil jalan lain menuju restoran?" tanya Magnus yang masih belum mengerti arah pembicaraan Martin. "Bukan mengambil jalan lain, tapi Ken menemui kedua pria itu sebelum ke restoran. Chinese restoran terletak di sebelah kiri dari dari apartemenku, tapi Ken berjalan ke arah lain.” “Apakah itu artinya dia memang sengaja menemui pria-pria tersebut?” Suara Magnus terdengar meninggi. “Aku tidak tahu dengan pasti akan hal itu,” jawab Martin. "Apakah kamu curiga, Ken ada hubungannya dengan kedua pria tersebut?" tanya detektif Rodriguez yang sedari tadi diam saja. "Aku curiga, tapi kita harus punya bukti yang kuat.” Sambil menjawab, Martin kembali menekan tombol play. “Coba lihat itu!” potong detektif Rodriguez sambil menunjuk ke arah potongan video selanjutnya. “Hmm, apakah itu adalah salah satu pria yang sudah berbicara dengan Ken?” “Ya, kamu benar. Itu adalah salah satu pria yang Ken temui malam itu.” “Dia berjalan ke arah apartemen kamu, Martin. Seperti

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-25

Bab terbaru

  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   291. Triple C

    “Ssst,” bisik Chloe begitu melihat Mateo yang masuk ke dalam kamar bayi. Rupanya si kembar tiga baru saja mulai tertidur setelah rewel karena rebutan ASI. Chloe bertekad untuk memberikan asi kepada ketiga junior tercintanya. Dia menolak dengan tegas untuk memberikan susu formula.“Kamu terlihat sangat lelah, sayang,” bisik Mateo yang tiba-tiba menggendong istrinya dan membawanya keluar dari kamar bayi. Chloe hampir saja memekik karena kaget, tapi akhirnya dia merangkul leher suaminya dan menikmati perlakuan mesra darinya.“Aku harus memompa air susuku dulu sayang, karena kalau tidak, maka mereka akan rewel lagi saat bangun nanti.”“Tenang saja, aku akan menemanimu memompa susu untuk bayi-bayi kita.”Chloe mengangguk riang. Sudah beberapa malam dia tidak bisa tertidur lelap. Mengurus satu bayi saja sudah sangat melelahkan, apalagi tiga bayi sekaligus. Kadang dia sampai kelelahan dan bisa ketiduran saat sedang makan atau menyusui si kembar.Setelah tiba di kamar, Mateo segera meminta be

  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   290. Surat untuk Freya

    “Bolehkah aku meminta selembar kertas lagi?” pinta Jason begitu menyerahkan surat yang sudah dia tulis untuk Samuel.“Untuk apa?” tanya petugas penjara dengan alis bertaut itu sambil menerima surat dari tangan Jason. Baginya, memberikan selembar kertas kepada seorang tahanan adalah ide yang paling buruk. Sudah kejadian beberapa kali para tahanan memakai hal itu untuk melukai tubuh mereka. Bahkan ada yang bisa memotong urat nadi mereka dengan sebuah pulpen atau selembar kertas.“Aku akan menulis sebuah surat lagi,” ucap Jason dengan wajah memelas. Dia sudah capek bermain sandiwara sekarang. Semua usahanya sia-sia.“Hmm, kamu boleh mendapat selembar kertas lagi tapi, tapi dengan satu syarat.”“Apa syaratnya?”“Kamu tulis di sel khusus saja karena aku tidak mengizinkan kamu untuk sendirian di dalam sel-mu.”“Baiklah,” balas Jason pasrah. Dia sudah tidak punya energi lagi untuk berdebat dengan petugas penjara.“Di mana aku akan menulis surat ini?” tanya Jason.“Ikut aku.”Jason mengikuti

  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   289. Keadilan Ditegakkan

    Albert duduk terpekur menunggu sang pengacara menghampirinya. Sidang keputusan akhir yang dijadwalkan hari ini, menentukan berapa lama ia akan mendekam dalam penjara.“Ke mana daddy dan mommy?” tanya Albert begitu Mr. Edward, pengacara keluarganya muncul dari balik pintu.Mr. Edward menarik napas panjang, lalu dengan wajah sedih, dia menceritakan tragedi yang telah terjadi di mansion keluarganya. Albert hanya bisa mencengkram pinggiran meja mendengar penuturan pengacaranya.“Sampai saat ini, kami masih terus mencari jejak Mr. Ragnar. Semoga beliau segera ditemukan.”“Siapa yang telah melakukan perbuatan terkutuk itu?” dengus Albert dengan wajah memerah. Selama beberapa hari dia menantikan kabar dari kedua orang tuanya, tapi ternyata mereka sendiri sedang mengalami musibah.“Kami belum tahu siapa yang melakukan penyerangan tersebut, Tuan.”“Bukankah ada kamera CCTV di setiap sudut mansion milik daddy?”“Benar, Tuan, tapi malam itu, semua CCTV telah dikuasai oleh pihak lawan.”Albert m

  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   288. Surat untuk Samuel

    “Silahkan tanda tangan di sini, Tuan Jason,” ucap notaris Jason setelah pria itu menulis semua total kekayaan Jason. Semua miliknya akan jatuh ke tangan Samuel saat anak itu berusia delapan belas tahun. “Sebentar, aku akan membaca ulang semuanya terlebih dahulu.” Jason pun membaca surat tersebut dengan serius.“Masih ada satu yang kurang,” cetus Jason sambil mengetuk-ngetuk jari-jarinya di atas meja. “Harta yang mana lagi, Tuan?” tanya sang Notaris yang bernama Mr. Jon“Aku masih mempunyai satu harta lagi yang belum tertera di sini.”Mr. Jon menautkan alisnya dan kembali memeriksa total kekayaan Jason baik harta bergerak maupun tidak bergerak.“Aku masih mempunyai satu rumah di jalan Karl Johan, itu ingin aku wariskan pada Samuel.”“Baiklah, akan saya masukkan ke dalam daftar ini, tapi saya butuh waktu untuk membuat surat wasiat yang baru.”“Bisa selesai besok?”“Bisa, Tuan.”“Hmm, kalau begitu kita buat jadwal untuk besok. Aku juga mau menulis surat untuk anak itu.”Mr. Jon mengangg

  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   287. Kembalilah pada Mommy dan Daddy

    “Apa ada apa dengannya?” jerit Chloe semakin panik. Dia sudah tidak memperdulikan lagi dengan perawat dan jarum yang sedang menjahit bagian intimnya yang sudah dilewati tiga kepala bayi beberapa menit yang lalu. Hatinya terasa sakit seperti akan kehilangan sesuatu yang berharga dari hidupnya.Mateo menyerahkan bayi laki-laki yang terlihat seperti tertidur itu, ke dalam gendongan Chloe. “Darling, kamu kenapa? Selamat datang di dunia ini," ucap Chloe lembut. Dia mendekap bayi itu dan mengecup keningnya dengan lembut. Tidak ada reaksi dari bayi itu, bibirnya semakin membiru.“Tolong!” jerit Chloe histeris. “Lakukan sesuatu!” Dia memeluk bayi itu lembut dan menggosok punggung bayi dengan lembut untuk merangsang pernapasan sang bayi. Sambil melakukan hal itu, tak henti-hentinya Chloe menaikkan doa untuk kesembuhan sang putra.“Sepertinya ada sesuatu yang menyumbat hidung dan mulutnya,” celetuk Chloe. Saat hendak membuka mulut sang bayi untuk memberikan napas bantuan, Chloe melihat begitu

  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   286. Lakukan Sesuatu!

    Mateo menatap bayi itu dengan mata penuh haru. Namun, kebahagiaannya tertahan oleh kenyataan bahwa Chloe masih dalam proses melahirkan dua bayi lagi. "Sayang, kamu sangat luar biasa …, tapi masih ada dua bayi mungil kita yang bersiap untuk keluar!" bisiknya penuh kekaguman dan ketegangan.Chloe hanya bisa mengangguk lemah, tubuhnya masih bergulat dengan kontraksi berikutnya."T-tolong ..., aku tak tahu bisa berapa lama lagi," ujarnya dengan napas tersengal.“Kamu pasti bisa, sayang. Aku akan berjuang bersamamu.”“Aaaaa, kamu cerewet sekali,” teriak Chloe frustasi. “Coba aja kamu hamil dan melahirkan, biar kamu tahu rasakan sendiri,” tambahnya dengan emosi. Benar juga apa yang dikatakan orang-orang, kalau terlalu cerewet dengan orang hamil yang sedang berjuang untuk melahirkan, yang ada malah didamprat kembali. Mateo hanya bisa nyengir menerima omelan ChloeDengan cepat, Linda membersihkan bayi pertama Chloe dan Mateo, lalu meminta salah satu perawat untuk menyerahkan bayi itu kepada

  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   285. Dorong yang Kuat

    “Nyonya Chloe akan melahirkan sekarang!” cicit Linda dengan wajah sedikit panik. Tapi dia berusaha menyembunyikan kepanikan-nya agar Mateo tidak ikut-ikutan tegangnya.“Hah? A-aku akan menyuruh pelayan untuk menyiapkan bathup,” gagap Mateo. Dari awal kehamilan, Chloe memang sudah merencanakan akan melahirkan di dalam air (water birth). Wanita itu ingin merasakan bagaimana melahirkan secara normal, tapi di dalam air.Sebenarnya, bathup yang Mateo adalah sejenis kolam karena besar yang sudah di siapkan beberapa hari yang lalu. Dia meminta pelayan untuk mengisi kolam itu itu dengan air hangat.Malam itu, langit di luar jendela terasa gelap lebih dari biasanya, seolah turut merasakan ketegangan di dalam mansion Chloe dan Mateo. Cahaya lampu-lampu kecil di ruang kamar mereka yang luas, memberikan penerangan lembut. Namun, suasana di sana jauh dari kata tenang. Beberapa pelayan sibuk membantu dengan menyiapkan barang-barang yang diperlukan. Tak lama kemudian, kolam karet besar sudah terisi

  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   284. Kontraksi

    Jason terbaring lemas di ranjang tidurnya yang semakin hari semakin terasa sempit. Dia sudah putus asa karena semua usahanya tidak ada yang berhasil. Dari mulai dengan menipu para sipir penjara dengan pura-pura sakit dan sesak napas, sampai meminta simpati dari dokter penjara. Namun, semua tidak ada yang berjalan sesuai dengan rencana yang telah dia susun dengan matang. Belum lagi dengan tindakannya mengancam Freya di rumah sakit, kini dia terkena pasal baru dan hukumannya diperpanjang karena dianggap sebagai tahanan yang membahayakan orang-orang sekitar. Hak cutinya pun diambil kembali oleh pihak hukum.“Apa yang harus aku lakukan?” bisik Jason dalam kesendiriannya. Dia kesepian, tiba-tiba, dia merindukan wajah Samuel, bocah tampan yang mirip sekali dengannya.“Aku harus melakukan sesuatu,” cetus Jason sambil melompat dari tempat tidurnya, lalu ia berjalan ke arah jeruji penjara, mencoba untuk memanggil seorang petugas yang sedang berjaga-jaga.“Bisakah Anda ke sini sebentar? Ada se

  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   283. Baby Shower

    Chloe duduk di sofa bersama teman-temannya. Wajahnya terlihat begitu cantik dan bersinar setelah didandani oleh Hilde.“Coba rasakan ini,” ucap Chloe sambil menarik tangan Freya dan meletakkannya di atas perutnya yang sudah semakin membesar. “Oh, aku merindukan masa-masa seperti ini,” bisik Freya sambil menikmati pergerakan dan tendangan tiga bayi kembar di kulit perut Chloe.“Ini sangat luar biasa, tapi tidak ketika kamu harus bolak-balik kamar mandi karena tendangan mereka,” keluh Chloe dengan wajah konyol.“Hahaha, aku ingat itu,” celetuk Freya. Chloe pun tersenyum lebar, tangan lembutnya mengelus perutnya yang sudah sangat besar. Matanya berbinar melihat tamu-tamu yang berdatangan, membawa kado-kado berwarna pastel. Baby shower kali ini berbeda dari yang ia bayangkan. Tidak hanya karena kehamilannya yang luar biasa dengan tiga bayi kembar. Tetapi juga karena Mateo, suaminya, yang memutuskan untuk mengambil alih semua persiapan acara gender reveal.Mateo, seperti biasa, terlihat

DMCA.com Protection Status