Home / Romansa / Terjebak Hasrat Mafia Bengis / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Terjebak Hasrat Mafia Bengis: Chapter 71 - Chapter 80

291 Chapters

71. Munafik

Setelah terdiam beberapa saat, Albert berhasil membuka kembali mulut busuknya. “Omong kosong apa yang kamu ucapkan, Chloe?” “Jangan berkelit lagi Albert. Jawab pertanyaanku sekarang. Bukan kamu kan yang menyuntikan EpiPen padaku?” “Tentu saja aku yang melakukannya. Aku bahkan menggedongmu turun dari lantai atas dan melarikanmu ke rumah sakit terdekat. Kamu dalam keadaan tidak sadar. Aku panik dan hampir gila karena melihatmu tergeletak tak berdaya di atas lantai.” Chloe memijat kepalanya. Sekarang dia tidak tahu lelaki yang mana yang akan dia percayai. Albert dan Mateo menceritakan dua cerita yang berbeda, sedangkan dia sendiri dalam keadaan tidak sadar saat itu. “Percayalah padaku, babe. Aku rela melakukan apa saja demi kamu.” Chloe menarik napas pelan berusaha menetralisir suasana hatinya yang bimbang. “Maaf, Albert. Aku tidak menginginkan pernikahan ini lagi.” “Apa???” wajah Albert memerah. Tangannya mengepal dengan kuat. “Apa ucapanku tadi kurang jelas?” sindir Chloe sambi
last updateLast Updated : 2024-04-24
Read more

72. Albert yang Memaksa

Melihat Chloe yang terdiam, membuat Albert kembali mengucapkan kata-kata yang seolah-olah menyudutkan posisi gadis itu. “Kamu tahu apa yang akan terjadi kalau sampai pernikahan ini dibatalkan?” Chloe pura-pura bego dan menggelengkan kepala dengan wajah polos. Dia akan berusaha untuk tetap tampil seperti Chloe yang dulu agar sandiwara ini berhasil. “Pembatalan pernikahan ini akan mempengaruhi reputasiku, dan reputasi kita berdua di mata orang lain. Termasuk di mata keluarga, teman-teman, dan masyarakat,” Albert. "Oleh karena itu, apa pun yang terjadi, kita harus menikah," lanjutnya. “Apa katamu tadi?” tanya Chloe yang seakan ingin meyakinkan pendengarannya atas ucapan Albert. Gadis itu menatap Albert dengan pandangan aneh. Sudah beberapa kali pria ini ngotot ingin menikahinya padahal dia sendiri yang menarik ulur rencana pernikahan mereka. Kini kecurigaan Chloe menjadi semakin bertambah. “Please, honey. Apa pun yang terjadi, kita harus tetap menikah." “Kenapa?” tanya Chloe samb
last updateLast Updated : 2024-04-24
Read more

73. Terus Mencari Jawaban

“Apakah semua gadis-gadis yang menghadiri pesta bridal shower, sudah kamu hubungi untuk memenuhi panggilan interogasi?” tanya detektif Rodriguez sambil mencatat poin-poin penting yang akan mereka gunakan untuk proses interogasi nantinya. “Sudah! Aku sudah mendatangi beberapa dari mereka. Untuk yang lainnya, aku sudah mengirimkan email.” “Apakah Nona Freya akan kita panggil lagi?” “Aku rasa kita perlu memanggilnya lagi untuk mencocokkan timeline dan keterangan dari teman-temannya.” Raut wajah Magnus terlihat begitu serius. Keningnya berkerut sambil membaca dan meneliti hasil autopsi yang didapatnya dari Dr. Amalie beberapa hari yang lalu. Rupanya pria itu masih penasaran dengan hasil atopsi dan penyebab kematian Paul Stone. “Ada sesuatu yang baru?” tanya detektif Rodriguez sambil menghampiri Magnus. Dia mengintip laporan itu dan ikut membacanya. “Di sini dicantumkan bahwa pria itu meninggal karena over dosis dan mendapatkan pukulan yang bertubi-tubi di bagian kepalanya.” “Sanga
last updateLast Updated : 2024-04-25
Read more

74. Ada Apa dengan Ken?

"Maksud kamu, dia telah mengambil jalan lain menuju restoran?" tanya Magnus yang masih belum mengerti arah pembicaraan Martin. "Bukan mengambil jalan lain, tapi Ken menemui kedua pria itu sebelum ke restoran. Chinese restoran terletak di sebelah kiri dari dari apartemenku, tapi Ken berjalan ke arah lain.” “Apakah itu artinya dia memang sengaja menemui pria-pria tersebut?” Suara Magnus terdengar meninggi. “Aku tidak tahu dengan pasti akan hal itu,” jawab Martin. "Apakah kamu curiga, Ken ada hubungannya dengan kedua pria tersebut?" tanya detektif Rodriguez yang sedari tadi diam saja. "Aku curiga, tapi kita harus punya bukti yang kuat.” Sambil menjawab, Martin kembali menekan tombol play. “Coba lihat itu!” potong detektif Rodriguez sambil menunjuk ke arah potongan video selanjutnya. “Hmm, apakah itu adalah salah satu pria yang sudah berbicara dengan Ken?” “Ya, kamu benar. Itu adalah salah satu pria yang Ken temui malam itu.” “Dia berjalan ke arah apartemen kamu, Martin. Seperti
last updateLast Updated : 2024-04-25
Read more

75. Pling!

Albert mengantar Chloe dan Samuel pulang. Dia benar-benar senang hari ini. Selain karena perutnya sudah terisi penuh dengan makanan enak, Chloe juga sudah tidak menyinggung lagi tentang permintaannya untuk membatalkan pernikahan mereka. Jujur, dia sangat ketakutan saat Chloe memintanya untuk membatalkan pernikahan itu. Albert tidak mau rencananya gagal. Dia juga takut kehilangan gadis cantik dan pintar itu. Sampai kapan pun, hanya dialah yang berhak untuk menikahi Chloe. Dia tidak akan pernah rela melepaskan gadis itu dari pelukannya. Pria mana pun yang berani mendekati gadis itu, akan dia libas semuanya, termasuk Mateo. Musuh bebuyutannya. Chloe yang di duduk di belakang bersama Samuel, terlihat sedang berusaha menahan kepala bocah tampan itu agar tidak terlalu miring. Rupanya Samuel langsung jatuh tertidur begitu Albert mulai menyetir. Sepertinya hari ini sangat menyenangkan sekaligus melelahkan buat Samuel. “Chloe, aku sudah tidak sabar untuk menghadiri pesta yang akan kamu ada
last updateLast Updated : 2024-04-26
Read more

76. Bunglon

Chloe menyalakan layar gawai itu saat mendengar ada pesan masuk. Kemudian dia masukkan kode yang telah diberikan oleh pria itu kepadanya. ‘Aku ingin bertemu denganmu. Bisakah kamu menemui aku di tempat parkir khusus untuk para pengunjung apartment?’ "Hah! Dari mana pria itu tahu tempat tinggalku?" seru Chloe penasaran Kring, kring, kring! Belum juga hilang rasa penasarannya, ponsel itu berdering begitu Chloe selesai membaca pesan tersebut. Dengan ragu-ragu, Chloe mengangkat panggilan itu. 'Hello!' sapa Chloe pelan. 'Aku ada di tempat parkir tamu apartment kamu.' 'Dari mana kamu tahu alamatku? Are you stalking me again?' cicit Chloe panik. 'Relax! Aku hanya ingin menyampaikan sesuatu,' ucap pria itu dengan suara bass-nya yang membuat Chloe kembali merasakan ribuan kupu-kupu menggelitik bawah perutnya. 'Aku tidak bisa turun untuk menemuimu.' 'Kenapa? Cuma sebentar saja kok. I promise!' 'Bukan masalah sebentar atau tidak. Anak sabahatku sedang bermalam di sini. Kamu tahu peratu
last updateLast Updated : 2024-04-26
Read more

77. Jadi Ini Rasanya!

Pria itu menatap Chloe sebentar kemudian dia menarik tubuhnya agak menjauh dari tubuh Chloe yang sangat menggoda untuk disentuh. “Aku tidak akan mengulanginya lagi.” Mateo meremas-temas rambutnya. Dia tahu, itu adalah janji dan kebohongan terbesar yang pernah ia ucapkan. Chloe berdiri dengan kikuk. Cincin pertunangan di jari manisnya seakan menekan kulitnya dengan kuat. Mateo yang kebingungan dengan hasrat yang ada hanya memaki-maki dalam hati. Dia yang memulai semua itu, dan itu berakhir dengan sangat menyiksanya. Ingin rasanya dia berendam air dingin. “Ehhheeemm, maaf. Ini sudah larut malam. Kalau tidak ada lagi yang ingin kamu sampaikan, aku perlu untuk beristirahat. Mateo menatap wajah Chloe dengan intens, seakan dia tidak pernah puas memandang keindahan kedua bola mata Chloe yang besar. “Bolehkah aku bertemu denganmu besok?” Chloe membelalakkan matanya. ‘Pria ini kenapa sih?’ keluhnya. “Kenapa kamu ingin bertemu denganku?” Mateo hanya terdiam sambil berjalan mengelilin
last updateLast Updated : 2024-04-27
Read more

78. Emma Telah Kembali

Sepanjang perjalanan pulang setelah mengantarkan Chloe dan Samuel, Albert terus memikirkan Chloe. “Apakah gadis itu mengetahui perselingkuhanku dengan Audrey?” Albert mengusap wajahnya dengan salah satu tangannya. Ada rasa curiga di hatinya. Dia mencium sesuatu yang tidak beres dari tindak-tanduk Chloe hari ini. Gadis itu seperti merahasiakan sesuatu darinya. “Kalau dia tahu perselingkuhanku dengan Audrey, mampus-lah aku. Jangan sampai karena hal itu, rencana yang telah aku susun selama ini, hancur berantakan.” Dia segera menekan sebuah tombol di samping kemudi mobil. Tombol itu terhubung dengan ponselnya. Nama Adrian berkedap-kedip di layar ponselnya. ‘Hello, Tuan Albert,’ sapa Adrian dari seberang sana. ‘Temui aku di tempat biasa. Kita akan membahas tentang kegagalanmu malam itu saat kita merayakan keberhasilan Mateo di Sky pub and hotel.’ Orang di seberang telepon terdiam sebentar menyadari bahwa nyawanya sedang berada di ujung tanduk. ‘Do you hear me?!!’ bentak Albert de
last updateLast Updated : 2024-04-27
Read more

79. Mateo Ryder

Chloe menggeliat tak nyaman dalam pelukan Mateo yang hangat. Dia menggigit bibirnya dengan kuat, seakan-akan itu memberikannya keberanian untuk mengutarakan apa yang ada dalam hatinya.Mateo menatapnya dengan penuh kebingungan. Dia tidak mengerti kenapa Chloe bersikap seperti itu. Ada sinar ketakutan yang terlihat dari kedua netranya.“Apakah ada sesuatu yang ingin kau katakan? Apakah aku membuatmu tidak nyaman?”Chloe hanya menggeleng-gelengkan kepalanya dengan panik."Apakah kau tak ingin aku melakukan hal itu padanya?” tanya pria itu dengan wajah frustasi.“Aku... Aku tidak tahu,” desah Chloe pelan.“Apa maksudmu dengan ‘aku tidak tahu'?’”Chloe melepas dan menarik kedua lengannya yang tadinya melingkar dengan manis di leher lelaki itu.“Kau bisa memberitahuku, Chloe. Kita harus jujur satu sama lain.”“Aku trauma sejak kejadian malam itu,” gumam Chloe hampir tak terdengar.Chloe menunduk dalam. Terlihat luka di matanya. Rupanya, walaupun tubuhnya menginginkan pria itu, tapi rasa sak
last updateLast Updated : 2024-04-28
Read more

80. Siapakah Aley?

Detektif Rodriguez, Magnus dan Martin segera memasuki kamar inap Ken, setelah mereka mendapat ijin dari polisi yang bertugas saat itu. Sebenarnya, mereka tidak bisa mengunjungi pasien karena sudah bukan jam berkunjung lagi. Namun, karena hal itu adalah masalah yang diprioritaskan oleh kepolisian, pihak rumah sakit mengizinkan mereka untuk mengunjungi pria itu. “Hello, Ken,” sapa Martin pelan ketika dia memasuki kamar inap Ken. Wajah Ken masih terlihat lebam di sana-sini. “Hello.” “Bagaimana kabar kamu?” “Sudah mendingan. Sedikit tidaknya, aku sudah bisa menggerakkan rahang-ku tanpa harus mengalami rasa sakit saat mengunyah makanan.” “Baguslah kalau begitu.” “Emm... Martin, ada yang ingin aku sampaikan kepadamu.” “Tentang apa?” Ken terlihat gelisah. Dia melirik ke arah Magnus dan detektif Rodriguez. Terlihat sekali kalau dia tidak nyaman dengan kehadiran dari mereka berdua. “Tidak apa-apa, Ken. Kamu tidak perlu takut. Mereka berdua juga bekerja dalam menangani kasus ini.” Ken
last updateLast Updated : 2024-04-28
Read more
PREV
1
...
678910
...
30
DMCA.com Protection Status