Share

77. Jadi Ini Rasanya!

Penulis: MyMelody
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-27 14:16:56
Pria itu menatap Chloe sebentar kemudian dia menarik tubuhnya agak menjauh dari tubuh Chloe yang sangat menggoda untuk disentuh.

“Aku tidak akan mengulanginya lagi.”

Mateo meremas-temas rambutnya. Dia tahu, itu adalah janji dan kebohongan terbesar yang pernah ia ucapkan.

Chloe berdiri dengan kikuk. Cincin pertunangan di jari manisnya seakan menekan kulitnya dengan kuat.

Mateo yang kebingungan dengan hasrat yang ada hanya memaki-maki dalam hati. Dia yang memulai semua itu, dan itu berakhir dengan sangat menyiksanya. Ingin rasanya dia berendam air dingin.

“Ehhheeemm, maaf. Ini sudah larut malam. Kalau tidak ada lagi yang ingin kamu sampaikan, aku perlu untuk beristirahat.

Mateo menatap wajah Chloe dengan intens, seakan dia tidak pernah puas memandang keindahan kedua bola mata Chloe yang besar.

“Bolehkah aku bertemu denganmu besok?”

Chloe membelalakkan matanya.

‘Pria ini kenapa sih?’ keluhnya.

“Kenapa kamu ingin bertemu denganku?”

Mateo hanya terdiam sambil berjalan mengelilin
MyMelody

"Setiap detik bersamamu adalah detik yang berharga, memenuhi hidupku dengan warna-warni kebahagiaan." - Mateo Ryder -

| 2
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (53)
goodnovel comment avatar
Hestibae
panas....panas ...panas..... bacanya ikutan panas...
goodnovel comment avatar
Liana 95
uwaw panas Thor, masih pagi gini udh di buat panas dingin kaakakaakak,, awas kalian sampai kelewatan batas ...
goodnovel comment avatar
Linda Tamban
wkwk kayanya chloe juga udah ga tahan lagi tuh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   78. Emma Telah Kembali

    Sepanjang perjalanan pulang setelah mengantarkan Chloe dan Samuel, Albert terus memikirkan Chloe. “Apakah gadis itu mengetahui perselingkuhanku dengan Audrey?” Albert mengusap wajahnya dengan salah satu tangannya. Ada rasa curiga di hatinya. Dia mencium sesuatu yang tidak beres dari tindak-tanduk Chloe hari ini. Gadis itu seperti merahasiakan sesuatu darinya. “Kalau dia tahu perselingkuhanku dengan Audrey, mampus-lah aku. Jangan sampai karena hal itu, rencana yang telah aku susun selama ini, hancur berantakan.” Dia segera menekan sebuah tombol di samping kemudi mobil. Tombol itu terhubung dengan ponselnya. Nama Adrian berkedap-kedip di layar ponselnya. ‘Hello, Tuan Albert,’ sapa Adrian dari seberang sana. ‘Temui aku di tempat biasa. Kita akan membahas tentang kegagalanmu malam itu saat kita merayakan keberhasilan Mateo di Sky pub and hotel.’ Orang di seberang telepon terdiam sebentar menyadari bahwa nyawanya sedang berada di ujung tanduk. ‘Do you hear me?!!’ bentak Albert de

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-27
  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   79. Mateo Ryder

    Chloe menggeliat tak nyaman dalam pelukan Mateo yang hangat. Dia menggigit bibirnya dengan kuat, seakan-akan itu memberikannya keberanian untuk mengutarakan apa yang ada dalam hatinya.Mateo menatapnya dengan penuh kebingungan. Dia tidak mengerti kenapa Chloe bersikap seperti itu. Ada sinar ketakutan yang terlihat dari kedua netranya.“Apakah ada sesuatu yang ingin kau katakan? Apakah aku membuatmu tidak nyaman?”Chloe hanya menggeleng-gelengkan kepalanya dengan panik."Apakah kau tak ingin aku melakukan hal itu padanya?” tanya pria itu dengan wajah frustasi.“Aku... Aku tidak tahu,” desah Chloe pelan.“Apa maksudmu dengan ‘aku tidak tahu'?’”Chloe melepas dan menarik kedua lengannya yang tadinya melingkar dengan manis di leher lelaki itu.“Kau bisa memberitahuku, Chloe. Kita harus jujur satu sama lain.”“Aku trauma sejak kejadian malam itu,” gumam Chloe hampir tak terdengar.Chloe menunduk dalam. Terlihat luka di matanya. Rupanya, walaupun tubuhnya menginginkan pria itu, tapi rasa sak

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-28
  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   80. Siapakah Aley?

    Detektif Rodriguez, Magnus dan Martin segera memasuki kamar inap Ken, setelah mereka mendapat ijin dari polisi yang bertugas saat itu. Sebenarnya, mereka tidak bisa mengunjungi pasien karena sudah bukan jam berkunjung lagi. Namun, karena hal itu adalah masalah yang diprioritaskan oleh kepolisian, pihak rumah sakit mengizinkan mereka untuk mengunjungi pria itu. “Hello, Ken,” sapa Martin pelan ketika dia memasuki kamar inap Ken. Wajah Ken masih terlihat lebam di sana-sini. “Hello.” “Bagaimana kabar kamu?” “Sudah mendingan. Sedikit tidaknya, aku sudah bisa menggerakkan rahang-ku tanpa harus mengalami rasa sakit saat mengunyah makanan.” “Baguslah kalau begitu.” “Emm... Martin, ada yang ingin aku sampaikan kepadamu.” “Tentang apa?” Ken terlihat gelisah. Dia melirik ke arah Magnus dan detektif Rodriguez. Terlihat sekali kalau dia tidak nyaman dengan kehadiran dari mereka berdua. “Tidak apa-apa, Ken. Kamu tidak perlu takut. Mereka berdua juga bekerja dalam menangani kasus ini.” Ken

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-28
  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   81. Ponsel dan Kebohongan

    “Habiskan sarapan-mu! Jangan bermain ponsel melulu, ” tegur Ella sambil memasukkan piring kotor ke dalam mesin pencuci piring. Kedua kayak beradik itu sedang sarapan bersama dan bersiap-siap untuk melakukan kegiatan mereka masing-masing. Rupanya Aurora tidak mendengar ucapan Ella, gadis belia itu terus saja bermain ponsel. Bunyi pesan yang masuk dalam inbox-nya memenuhi ruang tamu itu. “Kamu mau ponsel itu aku sita?” ancam Ella yang sudah kesal melihat adiknya yang bersikap acuh tak acuh terhadap sekitarnya. “Hah? Eeeeee.... Jangan, Kak! Iya, iya. Aku makan sekarang. Sorry.” Aurora langsung memasukkan ponselnya ke dalam kantong tasnya dan bergegas melanjutkan sarapan yang tertunda. Rupanya dia sibuk membalas chatting-an dari William. “Yaudah, aku pergi kerja dulu,” pamit Ella sambil mencium puncak kepala Aurora. Lalu dia menyambar tas kerja dan kunci mobilnya. “Bye! Hati-hati di jalan,” seru Aurora sambil kembali fokus menghabiskan makanannya. “I do!” balas Ella yang sedang te

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-29
  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   82. Di Ruang Interogasi

    Chloe memasuki kompleks bangunan besar di depannya. Dan tepat di bagian paling atas gedung besar itu tertulis ‘Kantor Polisi Oslo’. Ia sudah pernah ke sana beberapa kali untuk menemani sahabatnya, Freya. Tapi dia sendiri belum pernah berbuat hal yang sampai menyeretnya ke kantor polisi. Kehidupannya yang teratur membuat Chloe selalu menghindari hal-hal yang bisa merugikan dirinya sendiri. “Aku masih punya waktu tiga puluh menit lagi,” gumam Chloe sambil memperhatikan orang yang berjalan lalu-lalang di hadapannya. Dia tidak ingin menunggu lama di dalam gedung. Lebih baik dia menikmati udara dingin di luar, dari pada menunggu di dalam gedung dengan penuh ketegangan. “Aha, mungkin aku bisa membuat draft untuk undangan pesta Sabtu nanti, sebelum aku masuk dan melapor diri,” gumam Chloe. Dia duduk di bangku yang tersedia di luar gedung. Matahari siang itu sama sekali tidak menampakkan diri. Langit terlihat gelap dan mendung, serta ditutupi oleh awan kelabu tebal. Chloe membuka sebua

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-29
  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   83. Masih di Ruang Interogasi

    Chloe duduk dengan gelisah, dia ingin sekali menjawab pertanyaan itu dengan sejujur-jujurnya. Namun, kalau dia menyeret dan menyebut nama Mateo dalam kasus ini, maka kemungkinan besar, pria itu akan dijebloskan ke dalam penjara. Walaupun kemarin dia sudah mengijinkan pria itu untuk menggunakan dirinya sebagai alibinya, tapi tetap saja dia harus berhati-hati. Apalagi dia telah mengetahui bahwa pria itu adalah seorang mafia yang sedang diincar polisi. “Nona Chloe, apa yang terjadi saat Nona hendak toilet?” “Saat aku hendak ke toilet, aku meminta salah satu dari sahabatku untuk mengantarkan aku.” “Lalu?” “Tapi karena sakit kepala menyerangku, aku memutuskan untuk ke kamar saja dan beristirahat.” “Apakah gadis dalam foto ini yang telah mengantarkan Nona Chloe ke kamar?” Magnus menyodorkan selembar foto kepada Chloe. Terlihat foto dia dan Emma yang sedang memapahnya di sepanjang koridor kamar-kamar hotel. Dalam foto itu menampakkan kalau Chloe seperti tidak sadar dengan situasi di

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-30
  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   84. Hilde Menemukan Bukti Baru

    Beberapa jam yang lalu sebelum Chloe diinterogasi. Hilde merapikan semua peralatan make-up miliknya yang berserakan di atas meja. Dia menyusun semuanya dengan rapi dan sempurna. “Di mana lip balm kesukaanku?” gerutu Hilde sambil mencari-cari di antara tumpukan make-up yang lain. “Aha, itu kan ada dalam saku jaket yang aku pakai waktu malam pesta lajang si Chloe.” Dengan tergesa-gesa, dia mencari lip balm tersebut. Dia merogoh ke dalam kantong jaket jeans dan mengerutkan keningnya ketika jemari-nya menyentuh sebuah benda yang dingin dan keras. “Apa ini?” celetuknya penasaran. Dengan cepat dia menggenggam benda itu dan menariknya keluar. Dia memicingkan matanya untuk melihat benda yang ada dalam genggaman tangannya dengan lebih jelas. “Botol apa ini?” ucapnya sambil berusaha untuk membaca tulisan yang terdapat pada botol kecil itu. “Obat perangsang? Hah? Kenapa obat ini bisa ada dalam kantong jaketku?” Hilde mencoba membuka tutup botol tersebut, tapi karena masih tersegel, dia l

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-30
  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   85. Mulai Menghindar?

    Kembali ke beberapa jam yang lalu setelah Chloe selesai diinterogasi. Chloe terburu-buru keluar dari ruangan itu begitu Magnus dan detektif Rodriquez mengucapkan kata perpisahan. Kalau dia punya sayap, mungkin dia sudah terbang dari tadi. Saat membuka pintu dan menuju ke ruang tunggu.... “Chloe?” seru Camilie dan Hilde hampir bersamaan. Sahabat-sahabatnya ternyata mempunyai jadwal interogasi di hari yang sama dengannya. Mereka segera menghampiri Chloe dan memeluk gadis itu. Chloe memeluk mereka dengan singkat. Dia mencurigai semua teman-temannya sekarang. Dia penasaran, siapa di antara mereka yang telah mengkhianatinya malam itu. “How are you, babe?” ucap Camilie sambil memeluk Chloe berulang-ulang kali. Chloe tidak tahu apakah itu pelukan tulus seorang sahabat atau pelukan yang penuh dengan kepalsuan. “Just fine,” jawab Chloe dengan nada sewajar mungkin. Dia harus berhati-hati dalam berhubungan dengan siapa pun saat ini. Semua orang patut ia curigai. "Bagaimana kabar kalian?"

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-01

Bab terbaru

  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   291. Triple C

    “Ssst,” bisik Chloe begitu melihat Mateo yang masuk ke dalam kamar bayi. Rupanya si kembar tiga baru saja mulai tertidur setelah rewel karena rebutan ASI. Chloe bertekad untuk memberikan asi kepada ketiga junior tercintanya. Dia menolak dengan tegas untuk memberikan susu formula.“Kamu terlihat sangat lelah, sayang,” bisik Mateo yang tiba-tiba menggendong istrinya dan membawanya keluar dari kamar bayi. Chloe hampir saja memekik karena kaget, tapi akhirnya dia merangkul leher suaminya dan menikmati perlakuan mesra darinya.“Aku harus memompa air susuku dulu sayang, karena kalau tidak, maka mereka akan rewel lagi saat bangun nanti.”“Tenang saja, aku akan menemanimu memompa susu untuk bayi-bayi kita.”Chloe mengangguk riang. Sudah beberapa malam dia tidak bisa tertidur lelap. Mengurus satu bayi saja sudah sangat melelahkan, apalagi tiga bayi sekaligus. Kadang dia sampai kelelahan dan bisa ketiduran saat sedang makan atau menyusui si kembar.Setelah tiba di kamar, Mateo segera meminta be

  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   290. Surat untuk Freya

    “Bolehkah aku meminta selembar kertas lagi?” pinta Jason begitu menyerahkan surat yang sudah dia tulis untuk Samuel.“Untuk apa?” tanya petugas penjara dengan alis bertaut itu sambil menerima surat dari tangan Jason. Baginya, memberikan selembar kertas kepada seorang tahanan adalah ide yang paling buruk. Sudah kejadian beberapa kali para tahanan memakai hal itu untuk melukai tubuh mereka. Bahkan ada yang bisa memotong urat nadi mereka dengan sebuah pulpen atau selembar kertas.“Aku akan menulis sebuah surat lagi,” ucap Jason dengan wajah memelas. Dia sudah capek bermain sandiwara sekarang. Semua usahanya sia-sia.“Hmm, kamu boleh mendapat selembar kertas lagi tapi, tapi dengan satu syarat.”“Apa syaratnya?”“Kamu tulis di sel khusus saja karena aku tidak mengizinkan kamu untuk sendirian di dalam sel-mu.”“Baiklah,” balas Jason pasrah. Dia sudah tidak punya energi lagi untuk berdebat dengan petugas penjara.“Di mana aku akan menulis surat ini?” tanya Jason.“Ikut aku.”Jason mengikuti

  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   289. Keadilan Ditegakkan

    Albert duduk terpekur menunggu sang pengacara menghampirinya. Sidang keputusan akhir yang dijadwalkan hari ini, menentukan berapa lama ia akan mendekam dalam penjara.“Ke mana daddy dan mommy?” tanya Albert begitu Mr. Edward, pengacara keluarganya muncul dari balik pintu.Mr. Edward menarik napas panjang, lalu dengan wajah sedih, dia menceritakan tragedi yang telah terjadi di mansion keluarganya. Albert hanya bisa mencengkram pinggiran meja mendengar penuturan pengacaranya.“Sampai saat ini, kami masih terus mencari jejak Mr. Ragnar. Semoga beliau segera ditemukan.”“Siapa yang telah melakukan perbuatan terkutuk itu?” dengus Albert dengan wajah memerah. Selama beberapa hari dia menantikan kabar dari kedua orang tuanya, tapi ternyata mereka sendiri sedang mengalami musibah.“Kami belum tahu siapa yang melakukan penyerangan tersebut, Tuan.”“Bukankah ada kamera CCTV di setiap sudut mansion milik daddy?”“Benar, Tuan, tapi malam itu, semua CCTV telah dikuasai oleh pihak lawan.”Albert m

  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   288. Surat untuk Samuel

    “Silahkan tanda tangan di sini, Tuan Jason,” ucap notaris Jason setelah pria itu menulis semua total kekayaan Jason. Semua miliknya akan jatuh ke tangan Samuel saat anak itu berusia delapan belas tahun. “Sebentar, aku akan membaca ulang semuanya terlebih dahulu.” Jason pun membaca surat tersebut dengan serius.“Masih ada satu yang kurang,” cetus Jason sambil mengetuk-ngetuk jari-jarinya di atas meja. “Harta yang mana lagi, Tuan?” tanya sang Notaris yang bernama Mr. Jon“Aku masih mempunyai satu harta lagi yang belum tertera di sini.”Mr. Jon menautkan alisnya dan kembali memeriksa total kekayaan Jason baik harta bergerak maupun tidak bergerak.“Aku masih mempunyai satu rumah di jalan Karl Johan, itu ingin aku wariskan pada Samuel.”“Baiklah, akan saya masukkan ke dalam daftar ini, tapi saya butuh waktu untuk membuat surat wasiat yang baru.”“Bisa selesai besok?”“Bisa, Tuan.”“Hmm, kalau begitu kita buat jadwal untuk besok. Aku juga mau menulis surat untuk anak itu.”Mr. Jon mengangg

  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   287. Kembalilah pada Mommy dan Daddy

    “Apa ada apa dengannya?” jerit Chloe semakin panik. Dia sudah tidak memperdulikan lagi dengan perawat dan jarum yang sedang menjahit bagian intimnya yang sudah dilewati tiga kepala bayi beberapa menit yang lalu. Hatinya terasa sakit seperti akan kehilangan sesuatu yang berharga dari hidupnya.Mateo menyerahkan bayi laki-laki yang terlihat seperti tertidur itu, ke dalam gendongan Chloe. “Darling, kamu kenapa? Selamat datang di dunia ini," ucap Chloe lembut. Dia mendekap bayi itu dan mengecup keningnya dengan lembut. Tidak ada reaksi dari bayi itu, bibirnya semakin membiru.“Tolong!” jerit Chloe histeris. “Lakukan sesuatu!” Dia memeluk bayi itu lembut dan menggosok punggung bayi dengan lembut untuk merangsang pernapasan sang bayi. Sambil melakukan hal itu, tak henti-hentinya Chloe menaikkan doa untuk kesembuhan sang putra.“Sepertinya ada sesuatu yang menyumbat hidung dan mulutnya,” celetuk Chloe. Saat hendak membuka mulut sang bayi untuk memberikan napas bantuan, Chloe melihat begitu

  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   286. Lakukan Sesuatu!

    Mateo menatap bayi itu dengan mata penuh haru. Namun, kebahagiaannya tertahan oleh kenyataan bahwa Chloe masih dalam proses melahirkan dua bayi lagi. "Sayang, kamu sangat luar biasa …, tapi masih ada dua bayi mungil kita yang bersiap untuk keluar!" bisiknya penuh kekaguman dan ketegangan.Chloe hanya bisa mengangguk lemah, tubuhnya masih bergulat dengan kontraksi berikutnya."T-tolong ..., aku tak tahu bisa berapa lama lagi," ujarnya dengan napas tersengal.“Kamu pasti bisa, sayang. Aku akan berjuang bersamamu.”“Aaaaa, kamu cerewet sekali,” teriak Chloe frustasi. “Coba aja kamu hamil dan melahirkan, biar kamu tahu rasakan sendiri,” tambahnya dengan emosi. Benar juga apa yang dikatakan orang-orang, kalau terlalu cerewet dengan orang hamil yang sedang berjuang untuk melahirkan, yang ada malah didamprat kembali. Mateo hanya bisa nyengir menerima omelan ChloeDengan cepat, Linda membersihkan bayi pertama Chloe dan Mateo, lalu meminta salah satu perawat untuk menyerahkan bayi itu kepada

  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   285. Dorong yang Kuat

    “Nyonya Chloe akan melahirkan sekarang!” cicit Linda dengan wajah sedikit panik. Tapi dia berusaha menyembunyikan kepanikan-nya agar Mateo tidak ikut-ikutan tegangnya.“Hah? A-aku akan menyuruh pelayan untuk menyiapkan bathup,” gagap Mateo. Dari awal kehamilan, Chloe memang sudah merencanakan akan melahirkan di dalam air (water birth). Wanita itu ingin merasakan bagaimana melahirkan secara normal, tapi di dalam air.Sebenarnya, bathup yang Mateo adalah sejenis kolam karena besar yang sudah di siapkan beberapa hari yang lalu. Dia meminta pelayan untuk mengisi kolam itu itu dengan air hangat.Malam itu, langit di luar jendela terasa gelap lebih dari biasanya, seolah turut merasakan ketegangan di dalam mansion Chloe dan Mateo. Cahaya lampu-lampu kecil di ruang kamar mereka yang luas, memberikan penerangan lembut. Namun, suasana di sana jauh dari kata tenang. Beberapa pelayan sibuk membantu dengan menyiapkan barang-barang yang diperlukan. Tak lama kemudian, kolam karet besar sudah terisi

  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   284. Kontraksi

    Jason terbaring lemas di ranjang tidurnya yang semakin hari semakin terasa sempit. Dia sudah putus asa karena semua usahanya tidak ada yang berhasil. Dari mulai dengan menipu para sipir penjara dengan pura-pura sakit dan sesak napas, sampai meminta simpati dari dokter penjara. Namun, semua tidak ada yang berjalan sesuai dengan rencana yang telah dia susun dengan matang. Belum lagi dengan tindakannya mengancam Freya di rumah sakit, kini dia terkena pasal baru dan hukumannya diperpanjang karena dianggap sebagai tahanan yang membahayakan orang-orang sekitar. Hak cutinya pun diambil kembali oleh pihak hukum.“Apa yang harus aku lakukan?” bisik Jason dalam kesendiriannya. Dia kesepian, tiba-tiba, dia merindukan wajah Samuel, bocah tampan yang mirip sekali dengannya.“Aku harus melakukan sesuatu,” cetus Jason sambil melompat dari tempat tidurnya, lalu ia berjalan ke arah jeruji penjara, mencoba untuk memanggil seorang petugas yang sedang berjaga-jaga.“Bisakah Anda ke sini sebentar? Ada se

  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   283. Baby Shower

    Chloe duduk di sofa bersama teman-temannya. Wajahnya terlihat begitu cantik dan bersinar setelah didandani oleh Hilde.“Coba rasakan ini,” ucap Chloe sambil menarik tangan Freya dan meletakkannya di atas perutnya yang sudah semakin membesar. “Oh, aku merindukan masa-masa seperti ini,” bisik Freya sambil menikmati pergerakan dan tendangan tiga bayi kembar di kulit perut Chloe.“Ini sangat luar biasa, tapi tidak ketika kamu harus bolak-balik kamar mandi karena tendangan mereka,” keluh Chloe dengan wajah konyol.“Hahaha, aku ingat itu,” celetuk Freya. Chloe pun tersenyum lebar, tangan lembutnya mengelus perutnya yang sudah sangat besar. Matanya berbinar melihat tamu-tamu yang berdatangan, membawa kado-kado berwarna pastel. Baby shower kali ini berbeda dari yang ia bayangkan. Tidak hanya karena kehamilannya yang luar biasa dengan tiga bayi kembar. Tetapi juga karena Mateo, suaminya, yang memutuskan untuk mengambil alih semua persiapan acara gender reveal.Mateo, seperti biasa, terlihat

DMCA.com Protection Status