Semua Bab Jebakan Pernikahan Sang Miliarder: Bab 51 - Bab 60

135 Bab

51. Ledakan Gairah

Liam perlahan membuka mata, tatapannya sayu, dan pria itu sempat menyeringai sebelum salah satu tangannya menarik leher belakang Agatha untuk mendekat ke arahnya. Agatha mendelik, Liam menciumnya, pelan dan mendamba.Dalam kondisi mabuk seperti ini pun, pria itu masih dapat mengatur kendali dirinya sendiri.“Tidak, Liam. Jangan.”“Sssst, aku menginginkanmu.” Dalam satu gerakan cepat, keduanya sudah berpindah posisi, Liam berhasil menempatkan Agatha di bawah kungkungannya.“Kau mabuk. Kau akan menyesal.” Agatha menatap tajam Liam saat pria itu berada sangat dekat dengannya.“Tidak akan.”“Liam, kumohon.” Liam mengunci kedua tangan Agatha di sisi kepalanya.“Nikmati saja.” Bisiknya di bibir Agatha.Agatha menggigit bibirnya kuat-kuat saat Liam menjatuhkan mulut di lehernya, memainkan lidah dan sesekali menyesapnya. Lalu tersenyum puas saat berhasil meninggalk
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-12
Baca selengkapnya

52. Kecewa

Pagi harinya…Agatha masih terbaring diam, sepenuhnya sadar akan tubuh Liam yang memeluk tubuhnya, juga lengan jantan dan kuat yang menahannya. Bahkan dalam tidur pun, Liam membuat dominasinya terasa nyata.“Setelah ini apa?” Pikirnya.Semalam, Liam telah menyenangkan hatinya dengan berbagai cara, dan Liam telah melakukannya sesukanya.Dengan perlahan dan hati-hati, Agatha mengangkat lengan Liam sedikit sehingga menyisakan cukup ruang untuk menyelip turun dari bawah lengan pria itu. Setelah berhasil keluar dari ranjang, Agatha bergegas mengenakan pakaiannya.Agatha baru saja selesai mengancingkan kemeja Liam yang dipakainya ketika namanya dipanggil, membuatnya jantungnya nyaris copot.“Agatha, apa yang kau lakukan di sini?” Nada suara Liam bukan suara yang dalam dan menggoda, seperti pencinta yang puas semalam. Suara itu tajam, kasar, menuntut.Agatha gelisah dan takut, apakah pria itu marah karena dirin
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-13
Baca selengkapnya

53. Desakan Pernikahan

“Aku ingin bicara denganmu.” Francesca melirik Agatha sebentar sebelum melanjutkan ucapannya.“Bicara saja.”“Tentang pernikahan kita. Semalam ibumu meneleponku dan menanyakannya. Sepertinya beliau sudah tidak sabar ingin memiliki cucu.” Ada senyum kemenangan tersungging di sudut bibir Francesca saat mengatakannya.Liam berdeham dan sekilas melirik ke arah Agatha, namun dirinya tidak menemukan reaksi apa pun. Agatha hanya diam dengan wajah datar, seolah tak peduli dengan apa pun yang sedang dirinya dan Francesca bicarakan.“Sebaiknya aku menunggu di luar. Katakan pada Luca untuk cepat.” Tidak ingin terlibat dalam situasi yang canggung, Agatha bersiap menarik kedua kopernya sebelum tangan Liam menarik lengannya dengan kuat.“Wanita lain sedang menggoda suamimu, dan kau bersikap seperti ini?” Ucap Liam tepat di telinga Agatha.“Lalu kau ingin aku bagaimana? Ingat Tuan Muda Stefa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-14
Baca selengkapnya

54. Patah Hati

“Ya. Selamanya.”Tanpa disadari keduanya, Agatha merasa udara di sekitarnya menipis. Pengakuan Liam yang tiba-tiba membuat kepalanya pening. Pertunangan Liam dengan Francesca saja sudah cukup memengaruhinya, sekarang pria itu malah terang-terangan menyebutkan tentang cinta pertamanya.‘Liam belum melupakan cinta pertamanya?’ Batin Agatha.Agatha membuang pandangannya ke arah deretan pepohonan Cemara Mediterania, dan mencoba menghirup udara sebanyak mungkin. Dia butuh menenangkan diri. Agatha butuh seseorang yang bisa mengeluarkannya dari situasi canggung semacam ini.Agatha meremas roknya kuat-kuat, dirinya terhuyung dan nyaris jatuh sebelum Luca datang dan menangkapnya tepat waktu.“Nyonya Stefano, kau baik-baik saja?” Dan pada akhirnya, Agatha akan berterima kasih pada Luca.“Aku tidak apa-apa.” Agatha tersenyum lemah.“Pesawat anda sudah siap. Kita bisa pergi sekarang.”“Hm, terima kasih.” Agatha tersenyum penuh kelegaan.Dia membiarkan Luca membawa koper-kopernya dan segera pergi d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-15
Baca selengkapnya

55. Ciuman Paling Erotis

Sebelum sempat bereaksi, Liam sudah lebih dulu memalingkan wajah dan menarik Agatha dengan tegas ke arahnya. Lalu menurunkan mulutnya ke mulut Agatha.Liam merasakan Agatha menegang kaget, kemudian luluh dalam pelukannya, mulut gadis itu bahkan terbuka di bawah tekanan mulutnya. Bibir Agatha terasa sangat manis dan menggoda ketika membalas ciuman Liam.Liam terperanjat karena kekuatan reaksinya terhadap ciuman itu. Tubuhnya berdenyut penuh gairah dan dia menangkap wajah Agatha dengan tangan yang tegas, merasakan Agatha gemetar kaget saat dia memperdalam ciumannya. Agatha menjatuhkan gelas wine yang dipegangnya dan mencengkeram kemeja Liam, mengerang pelan di tengah serangan brutal pria itu.Tercengang karena respons liar Agatha dan reaksinya sendiri yang kuat, Liam menarik gadis itu lebih dekat dan membelai paha Agatha dengan santai. Kehangatan kulit halus Agatha memperkuat nyeri yang berdenyut dan berdetak di tubuhnya. Liam terus menjelajah ke dalam mu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-16
Baca selengkapnya

56. Skandal III

“Apa?” Agatha tersentak mendengar tuduhan itu.“Ini sudah ketiga kalinya, Agatha. Apa lagi yang akan kau katakan?” Tanyanya menuntut.“Apa kau sungguh melihat foto-foto itu dengan mata kepalamu sendiri?”“Aku tidak ingin mengotori mataku dengan pemandangan menjijikan seperti itu.”“Benar. Itu adalah pemandangan paling menjijikan. Aku pun merasa jijik dengan orang yang ada di foto itu.” Agatha menabrak bahu Liam sebelum pergi meninggalkan ruangan itu.Agatha tahu dia sudah bersikap agak kasar terhadap Liam, tapi itu juga karena dirinya meras begitu defensif. Begitu mereka bertemu, Liam langsung menghakimi dan menyepelekannya sesuka hati.Dirinya merasa kesal bukan main mendengar tuduhan pria itu.“Liam Stefano, kau sungguh mengatakan itu pada Agatha?” Theo menggeleng tak percaya.“Dia memang pantas menerimanya.”“Kalau begitu aku set
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-21
Baca selengkapnya

57. Paparazi

‘Dari mana datangnya orang-orang ini?’ Batinnya terkejut.Tubuh Agatha terasa kaku untuk beberapa saat. Dia tidak menyangka akan menghadapi paparazi secepat ini. Dalam hati merutuki kebodohannya yang memutuskan untuk pergi sendiri.‘Harusnya aku pulang bersama Canie tadi. Dasar Agatha bodoh!’“Agatha Rawlins, siapa pria di foto-foto panas itu?”“Agatha, apa benar selama ini kau memang terlibat dalam prostitusi artis?”“Agatha, ini ketiga kalinya kau terlibat skandal dengan seorang pria. Bagaimana pendapatmu?”“Agatha…”“Agatha…”“Agatha…”Agatha menarik napas, sembari matanya mencari-cari keberadaan taksi terdekat, lalu mulai berlari dan masuk ke dalam salah satu taksi yang terparkir di depan gedung Juliette. Namun dirinya tidak bisa merasa lega begitu saja, karena para paparazi itu masih terus mengejarnya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-22
Baca selengkapnya

58. Penculikan

“Halo, Agatha Rawlins.” Agatha menyipitkan matanya, merasa belum pernah bertemu dengan pria itu sebelumnya.Namun dilihat dari raut wajahnya yang menyebalkan, Agatha merasa familier. Sorot mata kejam dan senyum culasnya mengingatkan Agatha pada seseorang—Francesca, hanya saja dalam versi pria.‘Mungkinkah?’“Apa kau sungguh berpikir, orang-orang yang memburumu tadi adalah paparazi?” Tanya pria itu, tampak menikmati kerapuhan Agatha.“Jadi semua ini ulahmu?”“Benar.”“Kenapa kau ingin mencelakaiku? Siapa kau sebenarnya?”“Kau masih berani bertanya? Bahkan setelah merusak hidup putriku yang berharga?” Pria itu menarik rambut Agatha hingga membuatnya mengerang kesakitan.“Putri?” Agatha menyeringai, tebakannya benar.Pantas saja mereka berdua terlihat sangat mirip.“Ini masih belum ada apa-apanya dibandingkan d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-23
Baca selengkapnya

59. Kau Tidak Layak

“Brengsek! Kalau berani menyentuhnya, kubunuh kau!” Liam menggenggam korek api itu dengan mata berkilat penuh amarah.“Cari Antonio sampai dapat!” Perintahnya mutlak.“Siap, Pak Stefano.” Luca yang awalnya terkejut, berusaha bersikap formal.Dia tidak percaya, pria tua sudah sampai di Italia secepat itu.***Agatha terbangun di sebuah ruangan sempit, gelap dan bau. Hanya ada setitik cahaya yang berasal dari arah genting yang bolong. Dari luar ruangan, dirinya bisa mendengar suara gemericik air dari saluran pembuangan. Dan juga kebisingan yang berasal dari beberapa pria yang tengah berpesta pora.Agatha tidak tahu, dirinya dibawa ke daerah sungai Tiber di Roma, Italia. Di sebuah pemukiman kumuh dengan banyak penduduk prianya yang menghabiskan waktu untuk mabuk, berjudi, dan bersenang-senang.“Haus. Berikan aku air.” Ucapnya parau.“Besar sekali nyalimu. Berani meminta air pad
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-24
Baca selengkapnya

60. Trauma Berat

Namun gadis itu lebih dulu tak sadarkan diri.“Brengsek, aku akan membunuhmu!” Dengan sisa tenaga yang dimilikinya, pria itu hendak menghujamkan sebuah pisau ke arah Liam, namun pria itu berhasil menahannya dengan tangannya.Membuat darah segar mengalir dari telapak tangannya. Liam menatap tajam pria itu, lalu membalikkan keadaan, menusuk perut pria itu dengan pisau yang sama. Tidak sampai di situ, setelah pria itu limbung, Liam bahkan menginjak dan menendang kepala pria itu beberapa kali. Menjadikannya tewas seketika di bawah kakinya.“Semoga kau membusuk di neraka sana.”“Kau urus kekacauan di sini.” Liam menggendong Agatha dan membawanya pergi bersamanya.“Ckck, pria yang malang. Tapi kau memang pantas mendapatkannya.”Luca menggeleng, merasa kasihan dengan pria yang baru saja tewas di tangan tuannya dengan cara yang menyedihkan itu. Lalu dirinya mulai mencari sisa-sisa keberadaan Antonio Ha
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-25
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
14
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status