Home / Romansa / Jebakan Pernikahan Sang Miliarder / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Jebakan Pernikahan Sang Miliarder: Chapter 31 - Chapter 40

135 Chapters

31. Hukuman Malam Pertama

Rahangnya mengeras dan dalam sekali hentakan, pria itu melemparkan gelas sampanye di tangannya hingga terpental lalu pecah setelah menabrak pintu yang tertutup.“Brengsek! Aku tidak akan membiarkan diriku dipermainkan oleh gadis sepertimu!” Matteo yang diliputi kemarahan seketika menarik tangan Agatha dan mendudukkannya di atas meja, lalu memerangkapnya.Agatha tersentak dan berusaha meloloskan diri dari pria itu. Sekuat tenaga Agatha mendorong tubuh Matteo menjauh.“Takut, hm?” Matteo menunjukkan senyum licik yang cukup membuat Agatha bergidik.“Lepaskan, aku.”“Tidak akan. Bukankah ayahmu juga sudah menyerahkanmu padaku?”“Apa yang mau kau lakukan?”“Apa yang mau kulakukan?” Pria itu mengulang pertanyaan Agatha dengan nada mengejek.Agatha mendelik dan seketika menghindar saat Matteo mendekatkan wajah padanya. Pria itu berniat menciumnya. Dan penolakan Ag
last updateLast Updated : 2024-06-22
Read more

32. Darah Perawan

Pria itu menarik diri dan bangkit dari tempat tidur.Agatha berjuang mengendalikan napas. Tubuhnya bergetar saat dia merasakan udara membelai kulitnya yang merona. Di bawah tatapan awas Liam yang dingin, Agatha merasa dirinya ciut tak berdaya, dan sekarang dia berharap dapat menutupi tubuh telanjangnya setelah Liam melepaskan dasi yang mengikat kedua tangannya.“Kecewa, huh?” Pria itu merasa puas saat melihat wajah frustasi Agatha.Agatha terisak tanpa suara, tidak berniat menjawab apalagi berbicara pada pria itu.“Aku sudah mengatakan akan memberimu hukuman, bukan memuaskanmu.” Lanjutnya dengan nada mencemooh.Liam membungkuk untuk mengumpulkan pakaiannya dan mulai mengenakan celana. Hingga tanpa sengaja matanya menatap sebuah warna merah terang yang tampak kontras dengan sprei abu-abunya.‘Sial!’ Pekiknya.Di dalam kamar mandi, Liam melepaskan pakaiannya dan membuangnya ke tempat sampah sambil men
last updateLast Updated : 2024-06-23
Read more

33. Pernyataan Cinta

Andrew berdeham, memberi instruksi pada Theo agar meninggalkan mereka berdua saja.Theo mengangguk dan tersenyum pada Agatha sebelum meninggalkan keduanya.“Ada apa?”“Ada yang ingin kutanyakan.” Pria itu duduk di kursi di dekat Agatha.“Katakan saja.”“Hubunganmu dengan Liam, apakah kalian—?”“Ah, itu. Jangan salah paham, Liam adalah kakakku, kakak tiriku.” Potong Agatha cepat, dirinya tidak berharap Andrew akan curiga dengan hubungan mereka yang sebenarnya.Apalagi ketika Liam memutuskan untuk merahasiakan pernikahan mereka, itu artinya tidak boleh ada satu pun orang luar yang tahu.“Syukurlah.” Agatha terlihat bingung.“Maksudku, mungkin jika menghadapinya sebagai keluargamu akan jauh lebih mudah.”“Aku tidak mengerti.”“Agatha, apa kau mau berkencan denganku?”“Apa? Kenapa tiba-
last updateLast Updated : 2024-06-24
Read more

34. Cemburu?

“Pernyataan cinta dari pria lain memang seharusnya tidak penting bagi wanita yang sudah menikah.” Liam mengangkat bahu acuh.Agatha menggigit bibir. Ketakutannya kembali mencuat. Agatha takut pada apa yang bisa dilakukan Liam padanya. Juga—pada perasaan yang ditimbulkan Liam.“Kau memata-mataiku?” Agatha memincingkan mata.“Apa aku terlihat seperti pria kurang kerjaan?” Liam melepas kacamatanya dan menatap Agatha penuh pertimbangan.“Lalu dari mana kau mengetahuinya?” Agatha menelan ludah susah payah dan mengalihkan matanya dari Liam.“Kenapa kau tegang sekali? Santai saja, Agatha. Kau bersikap seolah-olah aku adalah pemangsa berbahaya.”“Kau memang seperti itu.” Liam tersenyum perlahan.“Seingatku kau sangat menikmati malam itu, kau bahkan terlihat frustasi saat aku melepaskan diri darimu.”“Diam!” Agatha melihat ekspresi kepu
last updateLast Updated : 2024-06-25
Read more

35. Skandal II

Liam menyeringai, sebelum menjatuhkan bibirnya di atas bibir Agatha.Agatha melotot, tidak percaya. Liam menciumnya lagi. Di depan umum! Agatha tidak siap dengan serangan tiba-tiba semacam ini.“Lepash—“ Sebelum Agatha sempat melakukan perlawanan, Liam lebih dulu meletakkan tangan di belakang punggungnya untuk memeluknya, dan tanpa peringatan membawa tubuh Agatha semakin dekat dengannya.Ciuman pria itu tidak hanya penuh gairah dan bercampur kesenangan, tetapi juga beberapa candaan dan—hukuman. Agatha merasa sangat dipermalukan. Dan begitu Liam menyudahi ciumannya, Agatha tidak menyiakan kesempatan untuk segera lari dari sana dan pergi sejauh mungkin.Sementara Liam, dia menyeringai sembari mengusap bibirnya dengan gerakan sensual. Mengabaikan tatapan mendamba sekaligus cemburu dari para gadis yang ditujukan padanya.“Sekarang, kau rasakan sendiri akibatnya.” Kata Liam dengan suara lirih. Pria itu kembali masuk k
last updateLast Updated : 2024-06-26
Read more

36. Berita Terpanas

“Tapi kalau boleh jujur, sebenarnya aku juga menikmati malam itu, Agatha. Aku jadi bertanya-tanya mengapa kau menjadi begitu kaku sekarang?” Tatapan Liam pada Agatha tak dapat diartikan, dan Agatha bingung bagaimana cara menghadapinya.“Rupanya memang sulit berbicara dengan jenis manusia sepertimu.” Ucap Agatha dengan sinis.Menyadari mungkin hati Liam memang terbuat dari batu.‘Aku begitu kaku katamu? Kalau saja kau tidak menciumku di depan semua orang di Juliette dan menjadikanku musuh masyarakat dalam semalam, aku tidak akan semarah ini!’ Seru Agatha dalam hati.Seharusnya dia mengatakan itu di depan Liam, namun melihat sikap pria itu saat menanggapi perkataannya membuat Agatha mengurungkan niat.Agatha akan selalu menjadi orang yang bersalah jika berdebat dengan Liam.‘Itu adalah hukuman karena telah berani sok jual mahal denganku.’ Batin Liam puas, merasa berhasil mempermainkan perasaan Ag
last updateLast Updated : 2024-06-27
Read more

37. Makan Malam Amal

Theo mengangguk.“Dia bilang, hanya aku yang bisa menyulapmu menjadi Cinderella.”“Cinderella?” Agatha tertawa ambigu.Jadi Liam berniat menjadikannya Cinderella di acara pesta nanti.“Hm. Hm. Kemarilah.” Kali ini Agatha tidak bertanya apa pun lagi, hanya menurut dan diam saja saat Theo mulai memulaskan make up di wajahnya.“Apakah aku harus datang ke pesta itu?”“Tentu saja.”“Kau tahu sendiri situasiku seperti apa.”“Aku turut prihatin. Sejujurnya aku juga tidak menyukai cara pria itu memperlakukanmu.”“Apa kalian saling mengenal sebelumnya?”“Begitulah. Dulu, ibu angkatku adalah teman baik ibunya. Jadi kami tidak sengaja kenal.”“Dulu?”“Ibu angkatku sudah meninggal beberapa tahun yang lalu.”“Maaf.” Agatha kembali berpikir, mungkin itu jug
last updateLast Updated : 2024-06-28
Read more

38. Teman Baru

“Agatha siapa? Aku tidak mengenalnya? Apa dia berasal dari kalangan kita?” Sahut gadis lainnya yang mengenakan gaun biru tua berkelit dengan rambut hitam lurus yang dibiarkan tergerai.“Dia adalah gadis yang dicium Liam beberapa waktu yang lalu. Sekarang Liam bahkan membawanya ke pesta, ada hubungan apa mereka sebenarnya?”“Mungkin dia hanya salah satu gadis yang sedang dikencani Liam, tidak lebih dari itu.”“Benar. Di saat pria lain membawa pasangannya yang sah, Liam malah membawa wanita simpanannya, sayang sekali.”“Sepertinya dia telah menggunakan wajah dan tubuhnya dengan maksimal. Dia bahkan berani menargetkan seorang Liam Stefano.”“Aku tidak percaya Liam akan jatuh pada pesona murahan seperti itu.”Agatha menarik napas kasar. Setidaknya ada empat hingga lima gadis di dekat jendela yang sedang memerhatikan dan membicarakannya. Pembicaraan yang terang-terangan dan c
last updateLast Updated : 2024-06-29
Read more

39. Tolong Aku

“Kau lihat sendiri bagaimana sikap para gadis tadi. Sementara kau, malah mendatangiku dan menawarkan pertemanan. Mereka mungkin akan membicarakanmu juga.”“Jangan khawatir. Sama sekali bukan masalah besar bagiku. Sejujurnya, aku sendiri juga tidak terlalu tertarik dengan acara yang bertabur kemewahan dengan berkedok amal seperti ini. Orang-orang jadi lebih fokus pada penampilan fisik dan saling memamerkan jumlah donasi yang mereka berikan. Semakin besar nominalnya, akan merasa semakin terhormat.”“Aku senang karena setidaknya ada satu orang waras yang bisa kuajak bicara. Kalau tidak, mungkin aku benar-benar akan mati bosan di sini.” Gurau Agatha, mengundang gelak tawa Candice.“Jangan terlalu canggung, Agatha. Kau hanya perlu tersenyum sedikit dan menikmati pestanya hingga akhir. Sama sekali tidak ada aturan khusus kau harus membaur dan menjadi bagian dari mereka semua.”“Kurasa aku bisa melakukannya,
last updateLast Updated : 2024-06-30
Read more

40. Percintan Panas

“Bagus. Kau cukup tahu diri untuk tidak membandingkan dirimu dengan Candice. Karena kau sama sekali tidak sebanding dengannya.” Agatha menatap Liam terkejut, untuk pertama kalinya pria itu membandingkannya dengan perempuan lain.“Candice adalah malaikat penolong bagi Sergio. Kau tahu apa artinya? Candice lebih beharga dari pada hidup Sergio sendiri.” Lanjutnya.“Di dunia ini, ternyata masih ada cinta yang begitu indah. Kuharap suatu saat nanti, aku juga akan bertemu pria sebaik Sergio.” Agatha tanpa sadar bergumam, dan celakanya itu didengar oleh Liam.Pria itu seketika mengeratkan pegangan pada gelas sampanye-nya dan tanpa aba-apa membantingnya dengan keras ke lantai. Membuat semua orang menatap ke arah mereka dan bertanya-tanya apa yang sedang terjadi.“Candice jelas berbeda denganmu. Dia datang dari keluarga baik-baik. Jadi jangan coba-coba berharap kau juga bisa memiliki kehidupan sepertinya suatu saat nanti.
last updateLast Updated : 2024-07-01
Read more
PREV
123456
...
14
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status