Tubuh Louis mendadak kaku bak mendapat sengatan listrik yang membuat nafasnya ikut berhenti. Dia diam dan mendengarkan perkataan dokter, sama sekali tidak bereaksi layaknya patung.“A-apa?”Akhirnya, setelah mengalami pergolakan emosi yang luar biasa, Louis menemukan kekuatan untuk membuka mulutnya kembali.“Ruby hamil?”“Ya, Tuan. Namun sayang sekali, janinnya tidak selamat.”“Dia hamil?” tanya Louis sekali lagi, memastikan.“Ya.” Kali ini giliran dokter yang memberi reaksi aneh mendapati Louis menanyakannya pertanyaan yang sama berkali-kali. Dia berpikir, pria ini yang mengantar gadis itu, Seharusnya dia adalah kekasih atau suaminya. Mustahil dia tidak mengetahui kehamilan pasangannya.“Kita bisa bicara di ruanganku, Tuan. Nanti setelah selesai, pasien akan dipindahkan segera menuju ruang perawatan biasa.”Louis menghabiskan sepanjang hari di sisi Ruby, tak beranjak sedikit pun dari sisi gadis itu. Dengan erat tangannya menggenggam tangan Ruby yang lemah. wajah Ruby seputih kapas da
Last Updated : 2024-06-20 Read more