“Ruby, aku gay.” Ruby menahan rasa mual kala mengingat pengakuan mantan kekasihnya yang kepergok beradu pedang di apartemen yang keduanya persiapkan untuk masa depan mereka. Ternyata, Ruby hanya dijadikan tameng selama 6 tahun belakangan agar pria itu tak dihakimi keluarga dan lingkungan. Luar biasa! “Are you okay, Ruby?” Ucapan sang sahabat menyadarkan Ruby dari lamunan tentang kejadian beberapa hari lalu. “No. I’m not,” jujur Ruby, “Arden ternyata menyukai laki-laki.” “Selama ini, aku berpikir jika aku sangat menawan, sehingga bisa mempertahankan dia.” Tak peduli keadaan klub yang berisik, entah mengapa tangisan yang ditahan Ruby, keluar juga.“Ternyata aku sama sekali tidak menarik dan dia sama sekali tidak menyukaiku. Aku—” “Kamu menarik, bestie. Arden saja yang bajingan,” hibur Liv cepat. Dituangnya alkohol dan memberikannya pada Ruby untuk diminum. “Tapi tetap saja aku sakit hati.” Ruby memelas lirih. “Aku tahu ...” Liv harus berhenti bicara saat musik tiba-tiba menya
Last Updated : 2024-03-09 Read more