All Chapters of Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa: Chapter 111 - Chapter 120

189 Chapters

Pembicaraan Pria

James dan Edd tidak menemukan Louis di dalam rumah, namun mereka mendengar suara musik dari arah basement. Keduanya turun dan benar, Louis sedang ada di sana sendirian bermain billiard dan minum.Musik yang dipasang Louis sangat kencang sehingga dia tidak menyadari kehadiran Edd dan James. Bahkan kedua sahabatnya itu masih menyempatkan diri mengamati permainannya.Louis tidak mengenakan alas kaki. Dan pakaiannya saja hanya kaus longgar yang dipadukan dengan celana pendek jeans. Dua sahabatnya bisa melihat wajah Louis begitu lelah dan sedih.Dan semua ini pasti karena Ruby.Edd berjalan ke arah pemutar musik dan mematikannya, barulah Louis menengok ke arah mereka. Dia menghela nafas, namun kembali bermain billiard.Tenaga yang dikerahkan Louis untuk menyodok bola putih ke arah bola kuning polos memberitahu Edd dan James jika Louis sedang kesal dan marah. Dan ketika bola itu tidak masuk ke lubang yang di sasar, Louis mengumpat kasar.Louis meletakkan stik-nya, berjalan ke arah meja lain
last updateLast Updated : 2024-06-08
Read more

Edd Sakit

Louis menyadari perubahan ekspresi Edd. Edd diam sangat lama dan James mendesaknya lagi. “Kamu baik-baik saja, kan?”Edd menghela nafasnya. “Kelak, kita harus lebih sering minum seperti ini.”“Jangan bermain-main.” Louis menepis tangan Edd ketika dia hendak merangkul Louis. “Katakan, ada apa?”“Well, aku hanya ingin minum dan menghabiskan lebih banyak waktu bersama kalian. Memangnya apa yang salah?”“Edd, jika kamu menyembunyikan sesuatu dari kami berdua dan hal itu fatal, jangan harap kita masih bisa bersahabat kelak,” ancam James. “Jika ada sesuatu yang perlu kami ketahui, katakan sekarang juga.”Edd tertawa, namun perlahan tawanya menguap. Dia merogoh kantong celananya, mengeluarkan beberapa lembar kertas yang terlipat-lipat. Dia meletakkanya di hadapan keduanya.“Kanker hati, stadium dua.”Tiba-tiba saja Liv merasa dunianya gelap, seisi bumi berhenti pada tempatnya dan waktu tak lagi berdetak. Apa dia salah mendengar? Kanker hati? Edd?“Jangan bercanda.” James meletakkan kembali k
last updateLast Updated : 2024-06-08
Read more

Aku Masih Menginginkanmu

Ruby segera memasukkan password pintu mereka ketika sudah tiba dan langsung mendengar celetuk ringan dari Ashley. “Suamimu tidak mengganti kata sandinya, itu artinya dia menunggumu kembali.”“Jangan bicara omong kosong.” Ruby memelototkan matanya.Keduanya berjalan mengitari rumah, namun mereka tidak menemukan siapa pun di sana. Liv setengah mengintip ke lantai atas, tapi dia merasa suasana lantai dua terlalu sepi sehingga dia mengurungkan niatnya untuk naik.“Gudang penyimpanan alkohol ada di basement. Seharusnya mereka di sana,” gumam Ruby.Ketiganya turun melalui tangga kayu yang dipernis mengkilap. Dan benar saja, ketika mereka tiba, Louis dan James sudah tergeletak. Louis terlihat tidur dengan tangan terlipat di meja dan James duduk di lantai dengan bersandar di meja.Dan mereka tidak menemukan Edd di sana.“Astaga, kenapa kalian sangat mabuk?” gerutu Ashley.Wajah Louis dan James sama-sama memerah dan mereka sama-sama tak bergerak walau Ashley sudah sibuk menggerutu pada James.
last updateLast Updated : 2024-06-09
Read more

Tak Ada Yang Terlambat

Liv mendengar suara riak air ketika dia semakin dekat dengan ruangan yang ditunjuk Ruby. Benar saja. Di sana dia melihat Edd sedang berenang sendirian. Liv mendekat ke tepi kolam renang, memilih duduk jongkok sambil menunggu Edd selesai.Namun terlalu fokus, Edd bahkan tidak menyadari kehadiran Liv. Dia berenang, bolak-balik seolah dia tak punya waktu untuk melakukannya lagi di hari yang akan datang. Gadis itu menurunkan kedua kakinya menyentuh air yang dingin.Dia terus memperhatikan Edd, menunggu dengan sabar hingga Edd menyadari jika dia ada di sana. Lima menit berlalu, Liv menghitung Edd setidaknya sudah bolak-balik sebanyak enam kali.“Apa kamu tidak lelah?” sungut Liv. Dan begitu kepala Edd muncul dari dalam air, dia begitu terkejut menyadari Liv ada di sana. Edd melepas kaca mata renangnya, membuka penutup kepala dan mengibaskan rambutnya –dan Liv begitu terpesona pada apa yang dilakukannya.“Liv?” Edd tak percaya jika gadis itu sedang duduk di sisi kolam renang.“Tidak lelah?
last updateLast Updated : 2024-06-09
Read more

Wanita Itu Licik

“Ruby bahkan sudah kembali ke rumah mereka.”Angela berusaha menahan diri untuk tidak mengumpat ketika wanita itu menghubunginya lagi. Dia mengurut keningnya. Didera emosi yang membubung karena ternyata Ruby dan Louis kembali bersama, serta tuntutan wanita gila yang seharusnya tak diajak kerja sama olehnya membuat wajah Angela memerah.Sialan. Wanita ini benar-benar menyulitkanku.“Sudah ku bilang sekarang Louis masih mencurigaiku. Jika aku bertindak, maka semua mata akan tertuju padaku.”“Akui saja kalau kamu tak mampu. Aku tidak suka cara kerja seseorang yang lamban sepertimu,” seru wanita itu.“Jadi apa maumu?” tanya Angela.“Well, kalau kamu tidak mampu, akan ku tangani sendiri dia.”“Dan kamu akan menumbalkanku, bukan?”Angela mendengar tawa mengerikan dari seberang sana. Wanita itu terkekeh seolah Angela baru saja melontarkan sebuah lelucon.“Kamu sangat pintar.”Sialan. Seharusnya aku tidak mau bekerja sama denganmu. Bagaimana bisa sekarang kamu berusaha untuk menjatuhkanku? Pi
last updateLast Updated : 2024-06-10
Read more

Tembakan!

Ruby tidak dalam situasi dimana dia ingin benar-benar bicara dengan Louis. Dia tidak terlalu bersemangat melakukan apapun karena dia sangat lapar. Malah dia berpikir dia mungkin akan bicara ketika perutnya sudah terisi.Steik akan terasa enak ketika baru dipanggang. Dan Ruby berharap bisa memakannya nanti.“By.” Louis mengenggam tangannya ketika keempat orang sahabatnya semakin sibuk menyusun pemanggang. “Kalau aku minta maaf sekarang, kamu mau memaafkanku?”“Kamu sudah terlalu sering meminta maaf. Aku bahkan sudah sangat terbiasa mendengarnya,” keluh Ruby.“Ya, kamu benar.” Louis tertawa canggung. “Tapi hanya kata itu yang terlintas ketika aku melihatmu.”Ruby hanya menatap Louis sekilas, lalu berseru, “Liv, ada yang bisa ku bantu?”“Tidak!” Liv dan Ashley menyahut bersamaan. Liv tersenyum kemudian. “Duduk saja di sana dan tunggu kami selesai memanggang.”“Kamu tidak mau aku ada di sini?” tanya Louis dengan raut wajah yang tak bisa digambarkan Ruby.Akhirnya gadis itu mendesah pelan.
last updateLast Updated : 2024-06-10
Read more

Dalang Utamanya Kamu?

Ashley duduk tanpa menyentuh makanan khas Jepang yang tersaji di atas meja. Dalam ruangan privat sebuah restoran Jepang, dia berhadapan dengan ibunya, Brenda tanpa bicara sepatah kata pun.Brenda sudah menghabiskan setidaknya dua piring sushi dan dia terlihat masih kelaparan. Warna lipstik merah menyalanya tak pudar, membuat penampilannya begitu menjijikkan bagi Ashley.“Kamu meminta bertemu denganku dan sekarang kamu bahkan tidak bicara.” Brenda menatap Ashley.Ashley menghela nafas. Jemari yang tersembunyi di bawah meja bertaut dengan kasar dan sesungguhnya Ashley sedikit takut. Tapi dia harus tahu apa yang sebenarnya terjadi. Dia mengeluarkan ponselnya, menunjukkan foto bross biru yang ditemukan Edd di hutan.Diam-diam Ashley mengambil gambar untuk meyakinkan diri.“Milikmu, bukan?”Brenda menatap foto itu lalu meletakkan kembali ponsel Ashley dengan santai. “Ya. Tapi aku tidak bisa menemukannya lagi selama beberapa hari ini. Aku pikir benda itu hilang, ternyata kamu mengambilnya.”
last updateLast Updated : 2024-06-11
Read more

Kebohongan Detektif

“James, di mana Ashley?”Louis duduk di depan keduanya sesaat setelah detektif Hudson kembali. James yang sedang membereskan kertas-kertas yang berserakan di atas meja mengangkat wajahnya.“Tadi pagi-pagi sekali dia sudah tidak ada di kamar. Dia mengirim pesan padaku kalau dia ingin bertemu teman-teman sekolahnya. Katanya urusan sekolah.”Louis menghela nafasnya. “Hentikan.” Dia bersedekap.“Apa?” James terus membereskan kertas-kertas itu.“Hentikan kegiatanmu ini dan segera cari Ashley.”“Kenapa? Dia dalam bahaya?” James mulai tegang.“Tidak. Maksudku, kita harus menjaga para gadis karena penembakan kemarin sore. Aku khawatir seseorang mungkin mengikuti salah satu dari mereka,” sahut Louis.“Ya, Lou benar.” Edd menatap James. “Cari dan temukan dia. lebih baik mereka tinggal bersama di sini dan tidak terpencar-pencar, jadi kita bisa menjaga mereka dengan maksimal.”“Kalian benar.” James langsung berdiri. “Aku akan mencarinya.”Edd diam-diam mengamati perubahan wajah Louis. Dia menggan
last updateLast Updated : 2024-06-11
Read more

Rencana Baru

Petir menyambar ketika hari sudah mulai menjelang sore. Awan-awan hitam bergelayut di langit, dan tak lama butiran bening turun menghambur. Siang yang hangat segera beralih menjadi senja yang dingin, dan di sanalah Ashley berdiri.Air mata gadis itu terus jatuh, menyatu dengan tetesan hujan yang membasahi tubuhnya. Rasa dingin mulai mencekik tubuh Ashley dan kakinya seperti mati rasa. Dia membeku di seberang jalan rumah milik Louis dan Ruby, menatap bangunan itu dengan rasa bersalah yang amat sangat besar.Ruby sangat baik padanya. Namun mengetahui jika ternyata ibunya adalah sosok yang nyaris membuat Ruby kehilangan nyawa membuat Ashley harus memikirkan ulang hubungan mereka. Ashley yang sudah terlanjur nyaman bersama Ruby dan yang lainnya memilih untuk menyingkir.Louis akan menyelesaikan masalah ini, Ashley percaya itu. Dan dia akan menyerah untuk bersama mereka semua karena dia tak punya wajah untuk berdiri di hadapan Ruby.Gadis itu memutar tubuh dalam guyuran air hujan yang sema
last updateLast Updated : 2024-06-12
Read more

Ibumu Menyakitimu?

Detik berikutnya James menyeret Ashley ke apartemennya. Ketika lampu-lampu mulai menyala, James segera memeriksa kulit Ashley dengan emosi yang tertahan. Bekas kemerahan itu masih terlihat ketika James menyibak kemeja Ashley hingga ke titik yang menurutnya masih di ambang batas kewajaran dan dia menduga kemerahannya lebih dari itu.Tapi Ashley seorang gadis dan dia pasti sungkan jika James memeriksa lebih dalam lagi. Tapi Ashley juga kekasihnya. Usianya juga sudah legal dan menurut James tak masalah jika dia melihat tubuh Ashley, terlebih sekarang dia hanya bertekad memastikan sampai di mana kemerahan itu menyebar.“Ash...”“Aku ingin mandi,” potong Ashley cepat.“Maaf, aku lupa kalau kamu basah kuyup.” James mengelus pipinya. “Sebentar. Aku akan menyiapkan air hangat untukmu.”Ketika James berlalu meninggalkannya, air mata Ashley langsung menghambur. Dia ingin berbalik dan pergi, namun dia juga sangat menginginkan James. Dia tidak mau terpisah dari pria itu, dia tidak mau meninggalka
last updateLast Updated : 2024-06-12
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
19
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status