All Chapters of Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa: Chapter 101 - Chapter 110

189 Chapters

Pelakunya Ruby

“Louis, ada yang salah pada Mary.” Angela setengah berteriak pada Louis.Louis yang senantiasa duduk menunggu di luar apartemen Liv mendadak berdiri. “Katakan ada apa?”“Dia tidak bergerak sama sekali.” Suara Angela terdengar seperti orang yang sedang berlari. “Aku sudah membangunkannya bahkan dengan menggunakan air tapi dia tidak bergerak. Aku sekarang membawanya ke rumah sakit. Jika kamu tidak sibuk, susul aku sekarang.”“Aku mengerti.”Louis memasukkan kembali ponselnya ke dalam kantong jas, lalu bergegas meninggalkan apartemen Liv.Ketika Louis tiba di rumah sakit, Mary sudah tergeletak lemah di atas tempat tidur. Jarum infus menancap di tangan mungilnya dan Angela duduk di sisi Mary.“Apa yang terjadi?” Louis terengah-engah. “Bukankah dia tadi baik-baik saja?”“Dia tidak bangun-bangun.” Angela terlihat gelisah, air matanya menetes. “Ketika tiba jam dia minum susu, aku membangunkannya, tapi dia tidak bangun. Biasanya, walau dia tidak bangun pun, dia tetap akan minum susu dengan po
last updateLast Updated : 2024-06-02
Read more

Jadilah Kekasihku

“Aku punya dua kabar buruk.” James menghela nafasnya dalam-dalam ketika Liv dan Ashley sudah keluar dari kamar Ruby.“Ya Tuhan, kabar buruk apa lagi?” Liv mendesah.“Pertama, petugas yang menangkap Ruby dan yang merundungnya ditemukan meninggal. Edd baru saja mengabariku.”Liv dan Ashley saling bertukar pandang. “Apa maksudnya?” tanya Liv lagi.“Entahlah. Aku semakin curiga jika semua hal yang dialami Ruby bukanlah kebetulan belaka. Seseorang memang sengaja melakukannya, membuat Ruby menderita dan dengan sengaja menghilangkan semua bukti atau saksi semua kejadian ini."“Tapi siapa?” Ashley ikut menanggapi, padahal sudah beberapa hari dia mengabaikan James.“Aku dan Edd sudah sepakat untuk mneyelidikinya.” James menatap keduanya. “Kami tidak bisa melibatkan Louis karena dia...”“Dia kenapa?” Liv mengangkat alis.“Itu kabar buruk keduanya. Mary sedang dirawat, Louis menjaganya di sana.”“Dirawat?”“Ya. Louis mengatakan jika terdapat zat sejenis obat tidur yang biasa ditemukan pada obat
last updateLast Updated : 2024-06-02
Read more

Tunggu Hingga Usia 20

“Seharusnya aku tidak melakukan ini.” Ashley mendorong tubuh James dan membuat jarak diantara mereka. “Sekarang, apa lagi rencanamu?”James mengerti jika Ashley akan butuh waktu untuk menerimanya. Tak akan mudah bagi gadis itu untuk mempercayai semua hal yang keluar dari mulut James setelah semua penolakan yang dia lakukan.Dia mendorong Ashley menjauh, namun kini dia menariknya kembali.“Aku menyesali semua yang ku katakan malam itu.” James bersungguh-sungguh. “Aku tahu itu menyakitimu, tapi jujur saja, aku tidak berniat mengatakannya.”“Tidak berniat tapi kamu mengatakannya!”“Aku tidak tahu jika ternyata ketika kamu menjauh dariku, aku merasakan kesepian yang luar biasa. Biasanya aku memiliki seseorang untuk ku ajak bicara, yang selalu berada di sisiku dan bisa ku temui di manapun. Aku rasa, aku mulai tidak terbiasa tanpamu.”“Bukankah aku pelampiasanmu?”“Kamu percaya padaku?” James balik bertanya.“Entahlah,” gumam Ashley pelan.James menarik kursi, duduk di meja makan lalu menua
last updateLast Updated : 2024-06-03
Read more

Ide Berlibur

Edd langsung bergegas menuju apartemen Liv sesaat setelah dia kembali dari luar kota. Bahkan kopernya masih dia bawa karena dia sudah sangat ingin bertemu Ruby. Dan begitu melihat penampilan fisik Ruby, Edd hampir saja tidak mengenalinya.Tapi begitu kuatnya Ruby ketika dia masih tersenyum pada Edd, menyapanya saat dia tiba. Senyuman itulah yang justru membuat amarah Edd berlipat-lipat, membuat dadanya sesak dan dia nyaris menangis.Para gadis itu sedang memilah beberapa wig di ruang tengah sementara dia lansung menyeret James ke balkon. Sesekali mereka mendengar tawa Liv dan Ashley, namun Ruby terlihat hanya menyunggingkan senyum.“Louis belum mengunjungi Ruby?”James menggeleng. “Mary masih di rumah sakit, kemungkinan bisa kembali besok. Jadi aku rasa Louis tidak bisa menemui Ruby hingga anak itu sembuh.”“Ruby tahu Mary di rumah sakit?”James kembali menggeleng.“Kesalahpahaman diantara mereka akan semakin besar,” gumam Edd. “Aku sangat kasihan pada Ruby. Menurutmu, siapa yang mela
last updateLast Updated : 2024-06-03
Read more

Aku Tidak Akan Kalah

Ruby memperbaiki posisi wignya dibantu oleh Ashley, dan Liv langsung berdehem pelan. Liv menegakkan punggung, berusaha mengalihkan perhatiannya pada lautan lepas yang luas di hadapannya.“Kamu menyukainya, kan?” Ashley mengintip dari balik kepala Ruby, lalu kembali mengatur wig Ruby. “Sudah selesai, By,” ujarnya lagi.“Thanks.” Ruby tersenyum menatap Ashley.“Omong-omong, aku setuju pada Ruby.” Ashley bergumam. “Kalian harus bicara, semua kesalahpahaman itu harus selesai. Kamu tidak menyadari bagaimana sorot mata Edd menatapmu?”“Memangnya bagaimana dia menatapku?” Liv memberengut.“Dia berusaha menahan diri untuk tidak mencintaimu karena dia tahu dia belum menyelesaikan masa lalunya dengan Ginny. Dia mencintaimu dengan sungguh-sungguh. Aku yakin, dia ngotot ingin bertemu Ginny karena dia ingin mengatakan maafnya, lalu kembali padamu. Seandainya saja dia tahu jika kamulah Ginny itu,” sahut Ashley santai.“Menjadi kekasih James ternyata membuatmu lebih pintar dan peka.” Ruby meliriknya
last updateLast Updated : 2024-06-05
Read more

Aku Hamil?

Ruby memilih berjalan-jalan sendirian di garis pantai saat yang lain sedang mempersiapkan sarapan. Kulit kakinya mneyentuh air yang dingin, cahaya matahari yang hangat membelai lembut kulitnya.Membelakangi matahari, Ruby berdiri menghadap lautan lepas di hadapannya. Sorot matanya kosong, hatinya hampa dan penuh kepedihan. Di tangannya dia menggenggam ponselnya, namun sejak kembali dari kantor polisi, ponselnya tak berdering sama sekali.Tak ada panggilan dari Louis, tak ada pesan darinya.Entah bagaimana nasib hubungannya, Ruby sebenarnya nyaris menyerah. Louis seolah sangat jauh dari genggamannya saat ini. Jarak diantara mereka seakan melebar sejak kehadiran Angela dan Mary.Sekuat apa pun Ruby mencoba membujuk hatinya untuk memahami keadaan Louis, dia menyadari kekecewaan malah menumpuk perlahan dan lama-lama menggunung. Ruby tidak menyalahkan Mary –karena anak itu tak bisa memilih kelahirannya sendiri. Tapi kenapa Louis seolah tak bisa mengambil sikap?Apakah kami akan benar-benar
last updateLast Updated : 2024-06-05
Read more

Jangan Panggil Aku Ginny

“Dia tidak mau makan?” Liv berdiri setelah melihat Ashley kembali membawa nampan dengan makanan yang tak berkurang sedikit pun.Ashley menggeleng, meletakkan kembali nampan di atas meja. “Sepertinya Ruby benar-benar sangat terguncang.”“Tapi bukankah kita tadi sudah bicara? Dia baik-baik saja.” Liv mengernyit.“Entahlah.” Ashley kembali menghela nafas. “Omong-omong, aku sedikit bosan. James, bisakah kita berjalan-jalan sebentar?”“Matahari sudah mulai naik. Udaranya cukup panas.” James menggeleng.Ashley membelalak, memberi kode dengan ekor matanya melirik Liv tajam. Melihatnya James langsung mengerti. Dia berdiri, tersenyum dengan hangat. “Baiklah. Aku akan menemanimu.”Keduanya berjalan menuruni tangga villa. “Hei, jangan tinggalkan Ruby sendirian, mengerti?” teriak James pada Liv dan Edd.Dasar bocah, sungut Liv dalam hati. Memangnya aku tidak bisa melihat niatmu sengaja meninggalkanku? Kamu mau aku berdua saja dengan Edd bukan? Dasar!Liv menghela nafas, meletakkan minumannya di a
last updateLast Updated : 2024-06-06
Read more

Memutus Rantai Masa Lalu

Dengan lembut Edd mengelus rambut Liv, turun hingga ke punggungnya. Gadis itu menangis sesenggukan dalam dekapannya di bawah sinar matahari yang panas. Hingga tangisan panjang itu berubah menjadi hentakan-hentakan kecil yang terus berlanjut, Edd selalu memeluk Liv.“Kamu mau membicarakannya?” bujuk Edd pelan.Liv masih bungkam, dia masih berada di pelukan Edd yang tak bisa dipungkirinya terasa amat nyaman. Dulu ketika usianya delapan belas tahun, dia pernah membayangkannya. Dia membayangkan Edd memeluk tubuh gendutnya dan bertanya-tanya sehangat apa berada dalam dekapan dada bidang itu.Dan sekarang dia bisa merasakannya. Kehangatan dan rasa aman-lah yang pertama kali dia rasakan. Ternyata selama bertahun-tahun perasaan itu tak pernah hilang dari diri Liv. Edd adalah cinta pertamanya dan dia kini membayangkan dirinya kembali berusia delapan belas.“Aku tidak berniat menggali kembali luka batinmu,” bisik Edd, Liv masih berada di pelukannya. “Tapi aku sungguh meminta maaf dengan tulus p
last updateLast Updated : 2024-06-06
Read more

Positif Hamil

“Apa katamu?”Ruby berusaha menjauhkan ponsel dari telinganya ketika mendengar teriakan Liv. Gadis itu menghela nafas dalam sembari memejamkan mata.“Tolong belikan aku alat tes kehamilan saat kamu pulang nanti,” ulangnya.Liv diam sebentar sebelum merespons, dia melihat layar ponselnya kembali. “Halo?” ujar Liv, suaranya jauh lebih nyaring dari kalimat pertamanya. “Ruby? Ini kamu? Atau ponselmu dibajak orang?”“Liv. Ini aku, sungguh,” jawab Ruby, tangannya yang satu memegang perutnya.“Kamu benar-benar meminta dibelikan alat tes kehamilan?”Ruby sebenarnya ingin membeli sendiri karena dia tidak mau hal ini diketahui oleh siapapun. Namun apa gunanya dia bersembunyi dari fakta kalau memang dia benar-benar hamil? Hal itu bukan sesuatu yang bisa disembunyikan selama-lamanya. Kelak, perutnya pasti akan membesar dan semua orang juga akan tahu.“Mmm,” gumam Ruby pelan.“Baiklah. Aku akan segera pulang dan kamu jangan ke mana-mana.”Ruby mengamati ponselnya ketika dia sudah mengakhiri panggi
last updateLast Updated : 2024-06-07
Read more

Tak Mudah Digertak

Ruby sedang membaca laman internetnya ketika dia mendengar suara pintu diketuk. Dia berpikir jika itu mungkin James atau Edd, namun begitu membuka pintu, Angela-lah yang justru berdiri di sana.Tanpa aba-aba, wanita itu menampar Ruby hingga membuat Ruby terhuyung.Tarikan nafas Ruby berubah cepat dan kekesalan memenuhi dirinya. “Apa yang kamu lakukan? Kenapa menamparku?” teriak Ruby.Angela mendelik, melempar beberapa lembar kertas ke wajah Ruby. Ruby yang masih merasakan panas di pipinya memungut kertas berisi hasil pemeriksaan kesehatan Mary.“Kenapa kamu memberinya padaku?”“Kenapa? Haruskah aku memberinya pada polisi?” bentak Angela.“Apa maksudmu?” Ruby semakin tidak paham.“Kamu menculiknya dan memberinya obat penenang. Bukankah itu luar biasa hina, Ruby?”“Aku?” Ruby menunjuk dirinya sendiri. “Tidak. Aku tidak melakukan apapun pada Mary. Jangan menuduhku sembarangan. Lagipula kamu mengatakan aku menculiknya?” Ruby tertawa, namun tawanya langsung menguap digantikan ekspresi waja
last updateLast Updated : 2024-06-07
Read more
PREV
1
...
910111213
...
19
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status