All Chapters of Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa: Chapter 81 - Chapter 90

189 Chapters

Jangan Sampai Dia Terpengaruh

“Sial,” sungut Angela kesal di dalam mobilnya. Dia memutar kaca tengah, memperhatikan raut wajahnya yang sembab dan kemudian mengeluarkan perlengkapan make up dan merapikan penampilannya. “Jika bukan karena aku ingin merebutmu dari gadis sialan itu, aku tidak akan mau menumpahkan air mataku untuk hal yang tidak penting.” Dia kembali memberengut. “Bagus anak itu di sana. Jadi malam ini aku bisa bebas semalaman di bar,” sahutnya lagi diikuti tawa cekikikan lalu dia segera menekan pedal gas mobilnya.Malam sudah semakin larut, Louis melihat kedua orang tuanya duduk di ruang tengah. Dia sudah menemani Mary tidur lebih dulu, menyempatkan diri menyapa Edd dan James yang masih belum pulang.Memang Louis yang meminta keduanya untuk tidak segera pulang. Setelah menyelesaikan masalah ini, dia mau menemui Ruby dan dia perlu keduanya untuk menemaninya.Televisi layar datar raksasa itu sedang menayangkan drama aksi komedi. Namun terlihat sekali kedua orang tuanya tak menaruh perhatian ke sana. T
last updateLast Updated : 2024-05-22
Read more

Lepaskan Aku

Kemudian pikirannya kembali teralih pada malam gala dinner, membuat Ruby melepas pelukan Louis untuk bisa duduk. Louis mengamatinya, mengetahui perlakukan berbeda dari Ruby padanya.“Maafkan aku.” Louis buru-buru memeluk Ruby dari belakang sebelum gadis itu berdiri. “Aku benar-benar menyakitimu By. Maafkan aku.”“Aku harus mandi.” Ruby berusaha melepas pelukan Louis, namun pria itu tak mengijinkannya. Louis justru semakin menyurukkan kepalanya ke batang leher Ruby hingga tarikan nafasnya membuat Ruby merinding.“Kamu sudah berjanji untuk tidak meninggalkanku. Kita sudah berjanji untuk tinggal bersama,” gumam Louis penuh nada memohon.“Kejadiannya sudah seperti ini dan kamu masih membahas untuk tinggal bersama? Apa kamu gila?” Ruby nyaris berteriak. “Ini tidak masuk akal.”“Apa yang tidak masuk akal?” Louis melepas pelukannya, membiarkan Ruby berdiri di hadapannya. “Kamu tidak berniat membatalkan rencana kita hanya karena kejadian tadi malam bukan?”“Tentu saja aku berubah pikiran.”“R
last updateLast Updated : 2024-05-22
Read more

Tugas Penting

“Ashley, kamu duduk di sampingku,” perintah James saat ketiga gadis itu keluar kamar di waktu yang bersamaan.Ashley memelas, nyaris memohon karena tahu James akan memarahinya soal mabuknya semalam. “A-aku duduk di samping Liv saja,” sahut Ashley.“Aku duduk di sofa tunggal.” Liv mengerling.Ashley menyeringai sambil memberengut. Tak ada pilihan lain, dia akhirnya berjalan pelan ke sisi James dan tak mampu menatap sorot tajam pria itu. Ruby langsung memilih duduk di samping Louis karena bertekad akan meluruskan masalah ini. Dan mengetahui Liv tidak memiliki sandaran punggung, Edd berdiri dan meminta Liv untuk bertukar tempat. “Lebih nyaman duduk di sana,” ucap Edd.Mereka semua diam cukup lama, sementara Edd dan James saling melempar tatapan. Liv menegakkan punggungnya lalu berkata, “Apa yang akan kita bicarakan sekarang?”Hening.Ruangan itu seperti kosong, seolah tak ada mereka di sana. Liv menatap Ruby dan Louis silih berganti, lalu kembali bicara. “By, kamu ingin mengatakan sesua
last updateLast Updated : 2024-05-23
Read more

Jebakan Penculikan

Ruby baru saja akan kembali ke rumah ketika dia mendapat pesan dari Louis. Di bawah panas matahari, dia menaungi kepalanya dan menyipitkan mata untuk membaca pesan yang dikirim Louis.[By, bisakah kamu membantuku mengambil berkas rahasia dari hotel di Burwood? Kami semua sedang sibuk dan kekurangan tenaga. Aku harap aku tidak menyulitkanmu.]“Apa perusahaan benar-benar sibuk?” Dia mengernyit, namun segera membalas ‘Ok.’Louis tak pernah melimpahkan pekerjaan padanya. Jadi jika Louis pada akhirnya meminta tolong, itu artinya Louis benar-benar membutuhkannya. Lagipula karena berkas ini rahasia, bisa jadi dia tidak memiliki orang kepercayaan lainnya.Namun Burwood berada di atas perbukitan dan butuh waktu lima jam untuk berkendara ke sana. Ruby melirik jam tangannya. Masih pukul sepuluh pagi, hanya mataharinya saja yang bersinar terlampau cerah sehingga dia menyangka ini sudah tengah hari.Dia memesan taksi secara online, namun tak ada yang mau menerima pesanannya. Ruby mengerti alasanny
last updateLast Updated : 2024-05-23
Read more

Upaya Melarikan Diri

“Kalian tidak menemukannya?” Louis terlihat gusar ketika dia tidak menemukan Ruby di rumah.Dia mencoba menghubungi Liv, namun Liv mengatakan Ruby tidak mengunjunginya. Ketika dia bertanya pada James, James juga mengatakan Ruby tidak datang ke cafe buku dan Ashley ada di sana sepanjang waktu.Ruby tidak menemui sahabat-sahabatnya. Lalu di mana dia sekarang?“Belum ada kabar juga dari Ruby?” Edd tiba di rumah mereka.Louis menggeleng. “Tidak biasanya dia meninggalkan rumah tanpa pesan. Aku benar-benar khawatir padanya.”“Kalian tidak bertengkar kan?”“Tidak Edd. Semuanya baik-baik saja sejak dia memutuskan pindah ke sini.”“Tapi kenapa dia tiba-tiba pergi?” Edd mengernyit.Tidak perlu menunggu lama, sebuah sedan berhenti di halaman depan. Liv, James dan Ashley turun dan Liv langsung menghambur menaiki anak tangga. “Bagaimana, sudah ditemukan?”Louis menggeleng. “Belum Liv.”“Astaga, kemana Ruby pergi sebenarnya?” gumam Liv penuh kecemasan. “Dia hanya mengatakan untuk pergi berbelanja
last updateLast Updated : 2024-05-24
Read more

Jadilah Pelayanku

Ruby membuka mata perlahan-lahan ketika mendengar bunyi gemericik air. Dia mendarat di atas semak belukar yang menahan tubuhnya. Semak itu tajam menusuk, namun Ruby tahu jika tak ada tumpukan semak-semak yang tumbuh lebat itu, tubuhnya mungkin akan terhempas cukup keras.Kepalanya masih berat dan sakit saat Ruby mencoba duduk. Pagi sudah datang, dan Ruby sudah bisa melihat sekelilingnya dengan jelas. Dia berada tak jauh dari sebuah mata air, dan bunyi itulah yang tadi membangunkannya.Ruby tidak tahu berapa lama dia tidak sadarkan diri. Yang dia ketahui sekarang adalah dia membeku kedinginan. Ruby ingat dia memang berada di perbukitan Burwood yang terkenal dengan udara dinginnya. Namun secara ajaib, dia tidak mendapati luka yang parah di tubuhnya. Dia juga tahu jika dia berada dalam bahaya. Kesempatan kecil yang dipakainya ternyata bisa meloloskannya untuk sementara dari kejaran pada pria jahat itu. Ruby mendadak ingat jika si supir taksi mengatakan dia hanya menerima perintah.Lalu
last updateLast Updated : 2024-05-24
Read more

Kenapa Dia Bertekad Padamu?

“Ikut aku.” Pria itu menyeret kasar tubuh Ruby, diiringi tawa meledak dari sekumpulan pria yang ada di sana. Ruby meringis kesakitan. Luka dan lebam di tubuhnya belum sepenuhnya sembuh, dan kini dia diperlakukan bak binatang.Hidup apa yang dia jalani sekarang? Kenapa tiba-tiba saja kehangatan dan kebersamaan bersama orang-orang yang dia cintai menghilang begitu saja?Ruby berteriak menahan sakit ketika tubuhnya dihempaskan ke dalam tenda. Dia tersungkur, sementara nafasnya berhembus semakin cepat saat mendapati sebuah Glock tersingkap dari bawah bantal. Dengan susah payah Ruby menelan ludahnya, tubuhnya gemetar penuh ketakutan ketika dia membayangkan selongsong peluru akan menembus kepalanya.“Kamu baik-baik saja?”Suara pria itu berbeda. Nadanya terdengar lebih hangat dan tidak menakutkan. Ruby menoleh, mendapati pria itu membuka masker penutup wajahnya.“Jangan takut. Aku tidak akan melukaimu. Sebaliknya, aku sedang berusaha menyelamatkanmu.”Pria ini? Di mana aku pernah melihatny
last updateLast Updated : 2024-05-25
Read more

Usaha Melarikan Diri

“Dengarkan aku baik-baik.” Pria itu menunduk mendekati Ruby. “Aku tidak bisa menjamin keselamatanmu di sini. Jadi kamu harus segera menyingkir.”“Bu-bukankah kamu bosnya?” Ruby beringsut gugup.Pria itu menggeleng. “Bukan. Aku juga hanya bawahan dan besok pagi bosku akan turun. Jika dia menemukanmu, aku tidak bisa membayangkan apa yang dia lakukan padamu.”“Tapi bagaimana caranya aku kabur?”“Nanti malam akan ada pengiriman barang. Aku akan membantumu untuk masuk dan bersembunyi ke dalam peti-peti itu.”“Bagaimana denganmu?”“Aku akan baik-baik saja.” Pria itu meyakinkan Ruby. “Sekarang, jangan beranjak selangkah pun dari dalam tenda ini. Hanya di sini kamu akan aman.”Ruby mengangguk. Pria itu langsung meninggalkannya, menarik resleting untuk menutup kembali tenda. Namun dia meninggalkan sedikit celah dan Ruby penasaran untuk melihat apa yang mereka lakukan.Ruby merangkak, diam-diam mengintip lewat celah kecil. Hewan-hewan buas teronggok lemas tak berdaya, dugaan Ruby mereka semua s
last updateLast Updated : 2024-05-25
Read more

Nyawa Kita Diincar

Suasana di luar gelap dan mencekam, namun Ruby tidak punya pilihan. Tubuhnya kaku namun dia memaksa untuk berdiri dengan sedikit bantuan dari Maxi. Namun karena terlalu lama melipat kakinya, dia tidak bisa langsung berdiri dan malah duduk diantara peti-peti yang terkunci.“Cepatlah atau kita bakal ketahuan.”Ketika Ruby hendak berdiri, mereka mendengar suara pintu depan dibanting. Maxi mendudukkan Ruby dengan paksa dan menyembunyikannya diantara celah kosong.“Apa yang kamu lakukan, bocah? Cepatlah atau kita akan kena sanksi,” bentak si supir.“Petinya terbuka sedikit, aku harus menutupnya kembali,” seru Maxi.“Cepatlah,” seru si supir sekali lagi.Ketika nyala senter yang dibawa supir menjauh, Ruby kembali menyembulkan kepalanya. Dia merangkak dan bergerak menaiki peti-peti hingga menjangkau pintu belakang lalu turun. Maxi menyusulnya dan memberi sebuah senter kecil padanya.“Kita masih di hutan, tapi sudah sedikit lebih dekat dengan hutan lindung. Akan ada patroli kepolisian selama
last updateLast Updated : 2024-05-26
Read more

Kamu Sudah Selamat!

Ruby tidak berani berjalan melalui jalan yang dilewati oleh truk tadi malam. Dia khawatir dengan keselamatannya, jadi dia terus berjalan dari dalam hutan. Kelelahan mendera tubuhnya, kerongkongannya kering karena tidak minum sejak kemarin.Di balik pohon, dia duduk dan mengambil nafas. Walau dia sedang menuruni bukit, namun ternyata perjalanannya sangat sulit dan melelahkan. Jalanan yang menurun membuatnya harus lebih hati-hati, karena tanah yang lembab dan juga dedaunan busuk yang kadang-kadang licin.Ruby bertanya-tanya dalam hati pukul berapa sekarang. Maxi mengatakan jika petugas kepolisian hutan akan berpatroli pagi dan sore hari. Jika menilik posisi matahari, ini sudah hampir tengah hari namun dia tidak menemukan tanda-tanda mobil patroli.Tiba-tiba dia mendengar suara menderu dari arah belakangnya. Ruby tidak bisa melihat dari dalam hutan dan memastikan apakah itu kendaraan polisi hutan atau tidak. Jika aku turun ke jalan, bagaimana kalau kendaraan itu milik para penjahat? Ta
last updateLast Updated : 2024-05-26
Read more
PREV
1
...
7891011
...
19
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status