Share

Jebakan Angela

Author: Mirielle
last update Last Updated: 2024-06-19 22:59:50

“Kamu tahu apa yang harus kamu lakukan?” Angela menatap Mary tajam.

Anak itu menunduk, takut-takut untuk mengangkat wajah Angela yang kejam. Jemarinya bertaut, keringat memenuhi dahinya.

“Ingat untuk memberikan minuman ini pada Ruby,” bisik Angela lagi. “Kamu tahu apa yang bisa ku lakukan padamu dan pada ayahmu kalau kamu berusaha melawanku, bukan?”

“Ta-tapi ini apa?” Mary memberanikan diri bertanya.

Di dekatnya Angela meletakkan segelas jus jeruk. Kalau hanya melihat sekilas, jus itu sangat menyegarkan hingga membuat Mary ingin menenggaknya. Namun Angela tentu tak akan menyediakan jus seperti itu jika tanpa alasan.

“Jangan banyak tanya. Kamu tidak dalam posisi bisa menanyakan banyak hal padaku. Ingat, jika kamu ingin ayahmu selamat, maka ikuti perintahku.”

Mary terhenyak, pelan-pelan dia menganggukkan kepalanya dan melihat Angela menyeringai padanya. Louis dan Ruby sedang pergi mengurus administrasi Mary karena Angela berkeras merawat Mary di rumah saja.

Namun sungguh. Mary sangat in
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Mirielle
internet di daerahku lg bermasalah Kak. kadang buat up satu bab aja perlu waktu setengah jam lebih...
goodnovel comment avatar
Cinta Carissa J Marbun
makin pelit up tiap bab nya, biasa 2 sekarang cuma 1
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Menyudahi Hubungan

    Tubuh Louis mendadak kaku bak mendapat sengatan listrik yang membuat nafasnya ikut berhenti. Dia diam dan mendengarkan perkataan dokter, sama sekali tidak bereaksi layaknya patung.“A-apa?”Akhirnya, setelah mengalami pergolakan emosi yang luar biasa, Louis menemukan kekuatan untuk membuka mulutnya kembali.“Ruby hamil?”“Ya, Tuan. Namun sayang sekali, janinnya tidak selamat.”“Dia hamil?” tanya Louis sekali lagi, memastikan.“Ya.” Kali ini giliran dokter yang memberi reaksi aneh mendapati Louis menanyakannya pertanyaan yang sama berkali-kali. Dia berpikir, pria ini yang mengantar gadis itu, Seharusnya dia adalah kekasih atau suaminya. Mustahil dia tidak mengetahui kehamilan pasangannya.“Kita bisa bicara di ruanganku, Tuan. Nanti setelah selesai, pasien akan dipindahkan segera menuju ruang perawatan biasa.”Louis menghabiskan sepanjang hari di sisi Ruby, tak beranjak sedikit pun dari sisi gadis itu. Dengan erat tangannya menggenggam tangan Ruby yang lemah. wajah Ruby seputih kapas da

    Last Updated : 2024-06-20
  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Pelakunya Bukan Aku

    Seolah tubuhnya dibakar diatas api yang menyala-nyala, Liv merasakan aliran panas memenuhi sekujur tubuhnya. Bahkan emosi yang meledak-ledak ini membuatnya tak bisa bernafas dengan leluasa hingga dia berjalan lebih dekat ke jendela, namun secepat kilat dia kembali.“Kamu ingin menyudahi hubungan kalian?” teriak Liv. “Setelah apa yang dilalui Ruby?”“Lou, bisakah kita bicara dengan kepala dingin? Tolong jangan buat keputusan saat marah seperti ini. Jangan, aku mohon.” James mendekati Louis, kemudian saat berbalik dia baru menyadari jika Ashley tidak ada di sana.Kemana gadis itu pergi?“James benar. Jangan buat keputusan saat putus asa, mengerti? Keputusan itu akan merugikanmu,” imbuh Edd.“Tidak. Aku sudah memikirkannya.” Louis berdiri. “Ini adalah keputusan terbaik yang bisa ku lakukan. Demi kebaikan Ruby...” Louis mendengar Liv mencibir, lalu dia melanjutkan pembicaraannya. “Demi kebaikan Ruby, aku pikir sebaiknya aku meninggalkannya.”“Kamu tidak boleh lari dari masalah.” Edd menat

    Last Updated : 2024-06-20
  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Bagian Dari Rencana

    Ruby memaksa pulang hari itu juga walau dokter mengatakan mereka masih ingin memantau kondisi Ruby. Gadis itu tak ingin berlama-lama di rumah sakit yang membuatnya tak bisa lupa pada janin yang tidak menghuni rahimnya lagi.Di dalam sedan Liv, Ruby meringkuk, Pandangannya terarah ke jalanan, pada pohon-pohon yang seolah berlari mengejarnya. Sekali lagi buliran air matanya mengalir dan Ruby tidak bisa menghentikannya.Hubungannya baru saja selesai dengan Louis dan bayinya lenyap.Seberat inikah pengorbanan untuk menjadi pendamping Louis?Helaian berat nafas Ruby membuat Liv meliriknya. Ingin sekali Liv menjangkau Ruby, mengulurkan tangan untuk menenangkannya. Namun Ruby tak mudah ditenangkan. Apa yang dialaminya ini memang cukup sakit dan membayangkannya saja membuat Liv meringis.Ketika mereka tiba di apartemen Liv, Ashley sudah menunggu. Dengan berurai air mata Ashley mendekap Ruby. Gadis itu menumpahkan semua kesedihannya di pelukan Ruby dan air mata Ruby mengalir lebih deras.Liv m

    Last Updated : 2024-06-20
  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Jangan Bunuh Dia

    “Kita kemana?”Angela tak henti-hentinya tersenyum ketika dua hari setelah Mary pulang dari rumah sakit, Louis mengajaknya berlibur.“Aku pikir Mary sering sakit karena aku tidak pernah mengajaknya berjalan-jalan,” gumam Louis pelan. “Aku ingin menebus kesalahanku.”“Oke, sebentar. Aku akan berkemas.”Angela masuk ke kamar. Mary sedari tadi tidak mendekat pada Louis dan malah memilih duduk memainkan boneka kelincinya di depan televisi. Louis berjongkok, mengelus rambut Mary dengan lembut sambil tersenyum.“Mary, apa kamu mau berjalan-jalan bersamaku?”Mary menengok Louis dengan takut-takut. Di pelukannya, boneka kelinci itu nyaris terlipat saking kuatnya Mary memeluknya. Louis mengernyit. Gestur ketakutan dan tertekan yang ditunjukkan Mary baru disadarinya sejak gadis ini masuk rumah sakit.“Mary, apa kamu tidak nyaman, Nak? Masih merasa sakit?”“Dia baik-baik saja.”Angela menyahut dari ambang pintu kamar, membuat Mary bersingsut sedikit dan kepalanya masih menunduk. “Sebentar. Aku a

    Last Updated : 2024-06-21
  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Kamu Tidak Berani

    “Mana Mary?” Angela mengernyit setelah Louis kembali seorang diri.“Dia gadis kecil. Dia memintaku kembali ke sini,” sahut Louis santai.“Ini hutan, Lou. Bagaimana kamu meninggalkannya di sana sendirian?”Seolah kamu sangat peduli, Louis menyeringai.“Duduklah. Ada yang ingin ku bicarakan padamu.”Angela menaikkan alisnya. “Bicara denganku? Apa?”Angela berharap mereka membicarakan pernikahan segera. Atau kalau itu terlalu mendadak, dia berharap Louis berlutut padanya sekarang dan mengucapkan 'Angela, kembalilah padaku.'Dan Angela pasti akan mengangguk.Louis berusaha tersenyum tapi tak bisa. Dia menatap Angela tajam. “Bagaimana Mary mendapatkan bekas luka di lehernya?”Angan Angela lenyap. Jadi Louis tidak sedang memikirkan apa yang ku pikirkan? Dia memikirkan anak sialan itu? Tapi dia mulai takut.Angela tidak sanggup menyembunyikan kekagetannya. Dia berucap, “Bekas luka?”“Ya. Bekas luka yang melingkar di leher itu seakan leher Mary dijerat sesuatu.”“Me-melingkar?” Angela mulai g

    Last Updated : 2024-06-22
  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Aku Depresi

    “Berdiri.”Louis mengarahkan kembali pistol ke wajah Angela. Wanita itu berdiri dengan kaku, dia menyeka darah segar yang keluar dari sudut bibirnya. Louis serius. Dia tidak menemukan kalimat atau ekspresi bercanda di wajahnya.Bahkan Angela yang kejam harus mengakui jika Louis ternyata sangat menakutkan ketika dia marah besar.“Berjalan ke sana.” Louis menunjuk ke arah tepi tebing menggunakan pistolnya.Angela menggeleng, mencoba membujuk. Dia sempat melihat lautan yang bergolak di bawah tebing tadi. Itu mengerikan. Tebing itu mengerikan.“Apa yang ingin kamu lakukan?” Angela menangis.“Berhenti bertanya!” seru Louis. “Kamu tidak memiliki hak untuk itu. Sekarang, lakukan apa yang ku perintahkan!”Angela berjalan pelan-pelan. Ketika dia sudah tiba di tepi tebing, Louis mendorongnya. Seketika Angela berteriak panik, ketakutan membahana dari suaranya. Namun kemudian dia menyadari tubuhnya tergantung dengan kaki masih menginjak tanah keras namun setengah tubuhnya sudah condong ke jurang,

    Last Updated : 2024-06-22
  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Kamu Yang Harus Mati

    Matahari memancarkan rona keemasan saat hendak kembali ke peraduan. Angin bertiup lebih kencang dan kedua orang di atas tebing mulai menggigil. Louis butuh waktu untuk mencerna kabar kematian Detektif Hudson yang diterimanya.Sial.Kenapa pria itu mati dengan mudah? Aku bahkan belum membalaskan dendamku padanya.“Apa kita tetap di sini?” tanya Angela.Suara wanita licik itu membangunkan angan Louis, lalu pria itu tersenyum. Dia menengok ke belakang, ke arah hutan-hutan pinus yang lebat. “Ikut aku!”Angela menurut. Sesekali dia berpikir bagaimana caranya meloloskan diri dari Louis. Namun sebanyak apapun dia berpikir, dia tidak punya jalan apa pun. Adrenalinnya terpicu karena senjata yang dipegang oleh Louis.Mereka berjalan semakin dalam menuju hutan dan suasananya semakin mencekam. Angela berjalan di depan, sesekali harus menepis tumbuhan rambat di hadapannya agar dia tidak tersangkut.Hingga dia mulai kesulitan karena jarak pandang yang nyaris tidak ada karena gelap, Angela berhenti.

    Last Updated : 2024-06-23
  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Karena Mary

    Jalanan itu lebih curam dan berbahaya dari dugaan Angela. Hujan semalam membuat tanahnya lebih empuk dan licin. Dan setelah memohon, Louis akhirnya mau melepas ikatan tangan Angela karena dia sudah dua kali hendak terpeleset.Dia menempelkan tubuhnya ke dinding tebing, berjalan seperti kepiting dengan kaki yang meraba-raba. Sungguh, Angela tidak mau kakinya menginjak tanah yang lembek lagi. Namun untuk ketiga kalinya dia menginjak tanah yang langsung runtuh di bawah kakinya.Angela berteriak, terkesiap dan dengan cekatan menangkap tanaman liar di dekatnya. Dia beruntung, ketiga kalinya dia masih bisa selamat. Ujung selongsong pistol Louis menempel lagi di kepalanya, dan Angela kembali berjalan.Setelah 30 menit, Angela sudah bisa melihat batu-batuan yang besar menyambutnya di bawah. Walau Angela sudah berhati-hati, nyatanya kakinya kembali terpeleset.Dan beruntung dia terpeleset di jalur jalan setapak dan membuat tubuhnya merosot turun dan terjungkal saat mengenai sebuah batu seukura

    Last Updated : 2024-06-23

Latest chapter

  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   THE END

    Pengadilan memutuskan untuk menyita semua aset milik Brenda dan mengembalikan perusahaan milik almarhum Frans pada Ashley. Perusahaan milik Frans terbukti tidak terlibat dalam usaha pencucian uang dan juga pertambangan liar yang selama ini dilakukan Brenda. Dan karena Ashley tidak memiliki kemampuan bisnis sama sekali, akhirnya untuk sementara waktu Louis dan James akan berada di belakangnya untuk mengendalikan laju perusahaan hingga Ashley benar-benar siap. Liv kembali pada kehidupannya, menyibukkan diri dengan segala kegiatannya dalam mengurus perusahaan milik keluarganya. Levin juga akhirnya memutuskan pensiun dini dari satuannya dan memilih membantu Liv untuk sama-sama mengembangkan perusahaan yang sudah didirikan oleh orang tuanya dengan susah payah. Mark kembali ke luar negeri, dengan cepat menyelesaikan sisa kontrak yang sudah dia tanda tangani sebelumnya. Sembari melakukan pekerjaannya, pria itu setiap hari dibayang-bayangi oleh ciuman tak sengaja antara dia dan Liv. Walau s

  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Terimakasih Banyak

    “Terimakasih banyak, kalian sudah menyiapkan kejutan ini walau kami tidak terlalu terkejut.”Louis dan Ruby berdiri dan masing-masing mereka mengangkat gelasnya. Selorohnya itu disambut tawa kecil dari sahabat-sahabatnya, tidak terkecuali Mary. Gadis kecil itu ikut tertawa dan mengangkat gelas berisi jus jeruk, mengikuti orang dewasa di sampingnya.“Sudah ku bilang dia akan protes,” gumam James pelan, namun suaranya masih terdengar oleh mereka.“Memang kami tidak terlalu terkejut,” kata Louis tak mau kalah. “Aku pikir ketika kalian mengatakan menyiapkan makan malam bersama, mejanya sudah kalian tata dan semua makanan sudah disediakan. Tapi apa? Aku dan Ruby yang belanja kebutuhan untuk memanggang malam ini dan aku juga masih ikut mengangkat meja ke luar sini,” protesnya.“Kamu hanya menggeret sebuah kursi,” sangkal Mark. “Itu pun langsung diambil alih oleh Mary.”Mary mengangguk. “Ya, Dad. Aku mengantikanmu tadi.”Louis berdecak, menatap satu-satu wajah semua orang di sana dengan pera

  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Kehadiran Sahabat

    Matahari sore mengantarkan sinarnya yang hangat menyusup diantara celah-celah pepohonan. Suara burung riuh rendah, terdengar ramai ketika mereka kembali ke sarangnya. Bunga-bunga liar tumbuh dengan subur karena disiram hujan selama beberapa hari, namun menjelang sore, kelopak bunga berwarna biru dan ungu itu perlahan menguncup.Ruby menyapukan pandangannya ke seluruh halaman belakang rumahnya. Di sana, pada sebuah meja panjang dan kursi yang berderet, Louis, Mark, James, Ashley, dan Mary sedang sibuk menata makanan di atas meja.Dia baru saja kembali dari bulan madunya bersama Louis, dan tahu-tahu sahabatnya sudah menunggu dan menyiapkan kejutan lain untuknya, yaitu makan malam bersama. Ashley berjalan dengan langkah yang ringan, tersenyum menyapa Ruby ketika dia mengambil anggur ke dalam rumah.Suasana itu terasa amat hangat, walau seandainya Edd ada di sana, akan semakin sempurna.Liv, terlihat duduk menyendiri di teras rumah. Sepertinya dia masih enggan bergabung dengan sahabatnya

  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Jangan Lakukan Itu

    Rasanya seperti menunggu bertahun-tahun! Itulah yang dirasakan Ruby saat kendaraan mereka malah terjebak macet. Mobil-mobil mengular di sepanjang jalan, membuat mereka terjebak dan tidak bisa kembali atau mengambil jalan lain.Posisi alamat yang diberikan James adalah jalanan di pinggir jurang. Dan hanya dengan membacanya saja Ruby tahu apa yang dilakukan sahabatnya itu di sana. Dia melipat kedua tangannya, terus berdoa dan menyebut nama Liv di bibirnya.Ruby tidak mau kehilangan Liv. Tidak!Kehilangan Edd saja membuat kehidupan mereka nyaris tidak berwarna. Seolah dunia ini berhenti berputar dan benda-benda diam di tempatnya. Mereka jarang tertawa, pun kalau tertawa, mereka akan merasa bersalah pada Edd dan diri mereka sendiri. Mereka ingin menangis, tapi air mata mereka terasa sudah mengering.Ruby melihat jam tangannya lagi, lalu menggulung gaun after party-nya yang memanjang hingga ke mata kaki. Louis meliriknya, memahami betapa Ruby sangat khawatir pada Liv. Karena itu sembari me

  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Mati Sama-Sama

    “Ini buruk,” desis Ruby, melihat Ashley masuk kembali ke dalam ruang ballroom dalam keadaan lesu.Sejak pertama menyadari kalau Liv tak ada di sana, perasaannya sudah tidak nyaman sama sekali. Kekuatan telepati dalam diri mereka menyadarkan Ruby kalau Liv tengah menghadapi kesulitan, entah karena dia melakukannya dengan sengaja, atau seseorang mempersulitnya.Dia melirik Louis, kedua bola matanya seolah memohon agar dia bisa pergi dari sana untuk mencari Liv. Toh, acara utama sudah selesai dan ini hanya acara tambahan. Dia ingin mencari Liv sendiri, berharap dia tidak terlalu terlambat untuk melakukannya.“Tidak mungkin, Babe.” Louis menggeleng, tahu isi hati Ruby. “Kita tidak mungkin meninggalkan para tamu begitu saja.”“Kan ada Mom dan Dad,” bisik Ruby memohon. “Please, aku yakin sekali Liv tidak dalam keadaan yang baik.”“Aku mengerti kekhawatiranmu. Tapi bagaimana bisa kita pergi dari sini sementara kitalah tujuan para tamu ini untuk hadir?”Itu alasan yang tepat, dan Ruby tidak b

  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Aku Juga Mencintaimu

    “Aku tidak melihat Liv,” bisik Ruby pada Louis di tengah-tengah moment ketika para tamu menyalami mereka.Louis berjinjit, mencoba melihat sekitarnya. Benar, dia tidak melihat Liv sama sekali. James dan Ashley terlihat bermain bersama Mary. Apa dia pergi ke suatu tempat untuk istirahat?“Mungkin dia ke toilet,” sahut Louis.“Tapi perasaanku tidak nyaman,” gumam Ruby lagi. “Aku takut terjadi sesuatu padanya.”Louis menggenggam tangan Ruby, tersenyum untuk meyakinkan istrinya itu.”Tidak akan terjadi sesuatu padanya.”Ruby mencoba tenang, tapi pada kenyataannya dia tak pernah bisa merasa tenang. Pernikahan mereka diundur berkali-kali karena Ruby merasa tidak enak pada Liv. Dia merasa dirinya tidak boleh bahagia di atas kehilangan Liv.Dan Ruby baru mengatakan ya pada ajakan Louis ketika kejadian itu sudah berlalu setahun. Tapi walau begitu, Ruby masih melihat kepedihan di mata Liv saat dia berterus terang pada sahabatnya itu jika dia akan menikah.Liv memang memberinya restu dan Ruby tah

  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Tunggu Aku

    Satu tahun kemudian...Mengenakan gaun mewah strapless berwarna putih tulang, Ruby berjalan bergandengan tangan bersama Louis. Senyuman gadis itu terlihat merekah, sempurna dalam sapuan make-up tipis yang tidak menutupi wajah naturalnya.Dengan erat Louis menggenggam tangannya, berjalan bersisian sambil menyapa para tamu ketika mereka masuk ke ruangan ballroom yang dihiasi oleh jutaan potong bunga-bunga hidup dengan nuansa putih.Mary terlihat lucu dalam balutan gaun dengan warna yang sama dengan Ruby. Tangan kecilnya menaburkan kelopak-kelopak bunga mawar yang dibawanya dalam keranjang kecil. Sesekali dia berhenti untuk ikut menyapa tamu, lalu kembali berjalan melakukan tugasnya.James dan Ashley berdiri bersebelahan. Keduanya ikut bertepuk tangan menyambut kedatangan pasangan yang baru sah menikah itu. Ashley terlihat tak bisa menutupi rasa harunya, terlihat saat dia beberapa kali menyeka air matanya.Liv juga hadir di sana, melempar senyum paling tulus yang dia punya. Walau air mat

  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Dia Yang Bersikukuh

    Dunia di hadapan Louis mendadak gelap gulita. Dia seolah diasingkan dalam sebuah ruangan tanpa penerangan, tanpa cahaya, dan tak bisa melihat apa pun. Dadanya mulai terasa sesak dan perlahan dia kesulitan untuk bernafas.Kepalanya mulai pusing hingga mendadak dia merasa tubuhnya sangat ringan. Namun sebelum dia jatuh, James meraihnya segera. Sungguh, Louis tidak menyangka akan seperti ini. Baru saja masalah Ruby selesai, namun muncul masalah baru yang lebih menyakitkan.Ketakutan karena akan berpisah selama-lamanya membuat air mata Louis menetes. Dia jongkok di lantai, sesenggukan sambil menunduk.“Sudah ku bilang dia tak perlu pergi,” isak Louis. “Sudah ku bilang akan ada yang menghandle semuanya di sana. Kenapa dia ngotot harus pergi?”“Tenangkan dirimu,” seru James, padahal dia sendiri pun sangat panik. “Ayo berharap keajaiban, Lou.”Dia memang mengharapkan sebuah keajaiban yang indah terjadi. Tapi apakah itu mungkin? Sebuah pesawat yang jatuh menghantam air, pernahkan ada seseoran

  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Penyesalan

    Otak Ruby mendadak kacau. Rasa sakit akibat luka di kakinya menyatu dengan degupan jantung yang membabi-buta di dadanya. Ruby tak berkedip, matanya terus tertuju pada layar televisi.Menyadari perubahan mendadak dari Ruby, Louis mendekatinya. “Ada apa? Kenapa kamu terlihat shock?”Tetesan air mata yang jatuh di wajah Ruby, serta kelopak mata yang tak mengerjap membuat Louis mengarahkan pandangannya pada apa yang dilihat gadis itu. Louis mematung, merasakan aliran darahnya mengalir lebih cepat.Rasa panas itu menggerayang karena kepanikan. “Tidak mungkin,” desis Louis.“Apa yang kalian lihat?” Liv mengernyit, namun dia masih duduk santai di sofa.Ruby menghapus air matanya, terlihat gemetar untuk mengambil ponsel. Mungkin Liv bisa santai karena dia belum melihat beritanya. Dengan penuh rasa was-was dan harap-harap cemas, Ruby mencari kontak Edd dan berusaha menghubunginya.Namun sambungannya langsung tertuju ke kotak suara, yang menandakan ponsel Edd tidak aktif sama sekali. Dia mencob

DMCA.com Protection Status