Sepertinya Mas Gavrielle masih akan mengajakku kembali ke Sapporo. Di perjalanan menuju bandara, salju tidak lagi turun. Langit pagi ini begitu cerah. Mas Gavrielle mengabadikan momen kebersamaan terakhir kami di Sapporo lewat video. Aku harus bersiap-siap untuk dapat ledekan, hujatan, atau bahkan makian mungkin juga pujian saat pulang ke tanah air nantinya.Mas Gavrielle membuka pintu mobil untukku. ”Kita sampai di bandara Ren. Kita akan langsung pulang ke Jakarta.”“Nggak belok ke Male kan Mas?”Mas Gavrielle dengan entengnya menyentil hidungku.”Nggak lucu banget deh Mas. Kebiasaan deh. Awas saja kalau sampai keterusan di kantor waktu meeting.”Suamiku sudah kebal akan omelanku. Bukannya dia marah, tapi dia justru merangkul pundakku.“Jakarta, I’m home……..”Teriaknya di bandara tanpa malu. Ku ambil mantelku untuk menutupi wajahku. Ini suamiku kenapa exited sekali. Honeymoon kami tetap saja ricuh, aku harus menerima dengan legowo. Dimanapun aku berada aku harus membiasakan diri untu
Read more