Profesor menatapku lekat,”Kita lakukan pemanasan di sin, kamu setuju?” bisiknya persis di gendang telingku membuatku menggelinjang. “Hum.”Kataku manja. Profesor tersenyum , senyum yang sangat kusukai,” Prof, kamu sopan banget,” “Tadi kita sepakat, tidak ada pelecehan, tidak ada kekerasan…” Bibir s*ksi profesor melumat bibirku, ada kehangatan dalam menciumku, kami saling mencium , saling melumat dan saling tukar menukar saliva.Aku sudah beberapa kali merasakan ciuman daddy, tapi dengan profesor baru pertama kalinya. Tangan kokoh profesor memeluk erat pinggangku, membuat tubuhku terdorong ke atas membuat bibir kami bertautan lebih erat. Akupun melingkari leher kokoh profesor, tanpa malu-malu aku menyelipkan lidahku di sela ciuman liar kami. Tangan profesor berpindah, kedua tangan kokoh itu memegang sisi pinggang rampingku, perlahan naik , naik dan naik terus, membuat gairah mulai merayap , akupun mengerang nikmat. “Ahh..” Tangan kokoh membuka blusku, membuka pengait braku dan mele
Read more