Tinggal bersama profesor hampir dua tahun, rutinitasku kampus, perpustakaan, café atau resto, tentu bersama profesor kamar mandi, kamar tidur apartemen , pasti bersama profesor berakhir di springbed ukuran large . Entah malam, pagi atau siang aku dan profesor sibuk memenuhi kebutuhan primer kami yang kami salurkan dengan baik, indah dan menyenangkan. Sejak tidak tinggal bersama rutinitisku berubah, kampus, perpustakaan,swalayan di bawah asrama, mencari pengganjal perut kemudian tidur di tempat tidur single, menatap langit-langit kamar ukuran 4x3 meter, berimbas dengan khayalan pada sosok profesor, khayalan jemari profesor, bibir profesor dan miliknya yang extraordinary dan kurang ajarnya tampil setiap episode membuatku masuk dalam halusinasi. Selama hidup bersama profesor, kami mampu merajut keintiman secara phisik dan s*ksual membuat kami ketagihan. Aku rindu pelukan, belaian, pagutan yang membuat kami mendesah, mengerang dan memekik riang ketika puncak kenikmatan menyembul dar
Baca selengkapnya