Selama menjalin hubungan dengan profesor Black aku tahu bahwa hubungan kita hanya hubungan kebutuhan. Kami saling memperhatikan kebutuhan satu sama lain,kadang-kadang saling merindukan, bagiku merindukannya hanya tubuhnya bukan hatinya dan aku rasa demikian juga dengan profesor Black . Waktu dia memintaku tidak meninggalkannya dengan alasan bahwa dia mencintaiku, aku masih ragu dengan pernyataannya, bagiku profesor hanya memainkan perasaanku, dia tahu kelemahanku.Mendengar cerita si Filipino dan profesor Owen aku takut menemui profesor Black, takut aku jatuh kasihan dan kembali tinggal bersamanya. Tapi mengingat tesisku aku berusaha mengalahkan rasa takutku dengan tetap menemui profesor Black. Mungkin dia menjadi depressed bukan karenanku tapi karena Davina, mengapa tadi profesor Owen terlihat linglung meninggalkan ruang kelas setelah mendengar dariku tentang Davina? Apakah mereka di samping merebutkan kedudukan Dekan juga memperebutkan Davina? Maybe, jawabku dalam hati.Aku mengetuk
Penguasaan dan pertanggungjawabanku atas penelitian tesisku.dihadapan tim penguji yang kebanyakanadalah profesor, termasuk profesor Thomas Black,Ph.D. sebagai pembimbingku. Aku wajib membuat tesis dalam bahasa Inggris,profesor Black sangat membantu aku menempatkan grammar dan bahasa ilmiah yang tepat. Aku akhirnya dinyatakan lulus tanpa perbaikan dan lulus dengan nilai yang membuat profesor Black puas.Ketika upacara pengumuman, profesor Black mendekatiku,” Aku tunggu di apartemen , “ bisiknya menyalamiku sambil tersenyum penuh arti.Aku memanggil taksi menuju ke apartemen profesor Black, aku ingin mengucapkan terima kasih atas kesetiaannya membimbingku sambil memikirkan hadiah apa yang akan kuberikan. Di walk in closetnya semua barang-barang mewah, aku tidak sanggup membelinya.Hum, mungkin aku mengajaknya makan malam di retoran? Batinku . Tak terasa aku sampai di apartemen profesor Blaclk aku menekan jariku dan pintu terbuka.Profesor sedang duduk di sofa rupanya dia menungguku,
Profesor melambatkan jalannya mobil, matanya separuh melihat jalan di depannya dan separuh lagi pada pemandangan di sekitarnya. Aku mengikuti arah pandangan profesor dan bersamanya kami mengagumi pemandangan yang menakjubkan di bawah dan di depan. Hutan makin menipis dan berganti dengan rumput hijau tebal serta batu berlapis lumut, jalanan membelok menjauhi sungai, di bukit di atasnya , aku melihat rumah kecil mungil .Rumah itu terbuat dari batu dan semen , ada cerobong asap yang sedang mengeluarkan asap. Dua sayap bangunan membentuk sudut , satu sayap panjang dan rendah, sedang sayap lainnya lebih tinggi berbentuk persegi.Rumah yang nampak kuno terlihat mengagumkan. Ada gerbang untuk memasuki halamannya yang luas, berjejer pohon pinus dengan aneka bunga yang sedang berkembang.Profesor turun dari mobil untuk membuka pintu gerbang, sejenak kabut tipis menutupi tubuhnya. Profesor membuka gerbang, kembali ke mobil dan mobilpun masuk kemudian berhenti dan menutup gerbangnya lagi.“Kita
Makan malam tiba di ruang makan sudah ada kedua orang tua profesor dan profesor menungguku setelah mandi,aku berdandan sedikit memakai gaun kembang-kembang kecil yang dibeli profesor , baru pertama kali aku pakai. Profesor menatapku dengan tatapan mesra.“Jessika , what took you so long, I,m hungry.” Keluh profesor.Aku tersenyum manis lalu menyampaikan maaf. Duduk di samping profesor.“Let’s start dinner, “ kata Mrs.Black.Makan malam dimulai dengan berdoa yang dipimpin oleh Mr. Black. Setelah berdoa satu sama lain menyerukan, “Enjoy your meal.” Makan malam penuh kehangatan di meja makan, mamanya profesor memanjakanku dengan mengambil makanan khas western, daging yang dipanggang setengah matang terasa lembut di lidahku membuatku terus menguyahnya dengan menganggukkan kepalaku karena Mrs. Black terus menatapku, mungkin ingin melihat apakah aku menyukainya.“Delicious,” kataku sambil tersenyum.Mrs. Black tersenyum mendengar pujianku.“Jessika really like grilled meat.” Kata profeso
Jalan semakin mendaki dan medan semakin terjal, berbatuan, aku dan profesor fokus pada medan yang semakin terjal dan landai. Pemandangan indah tersaji di depan kami, bukit kecil cantik dan menawan diselubungi awan terasa dingin. Aku menempel tubuhku pada profesor yang terlihat biasa-biasa saja tidak kedinginan dan ngos-ngosan. Rasanya aku kekurangan oksigen membuat aku membuka mulutku lebar-lebar. Melihatku profesor tertawa terbahak-bahak.“Kita istirahat di batu di depan,” katanya memelukku erat-erat.“Mau kupanaskan?” tanyanya.“Pakai apa?” tanyaku dengan nada menggoda.“Dengan tubuhku, tapi nanti di telaga , aku akan memanaskan tubuhmu.” Bisiknya tepat di gendang telingaku.Kamipun mencapai batu yang ditunjuk oleh profesor. Kami duduk, aku melihat sekelilingnya sunyi senyap tidak ada tanda kehidupan,”Prof, hanya kita berdua di sini?” tanyaku.“Yeah, Ini milik kita, kita bisa lakukan apa saja di sini.”“Ini wilayah milik orangtua angkatmu?” tanyaku.“Bukan! Hari ini dan besok milik
Malam terakhir di pondok kami tidur di ranjang single yang terbuat dari kayu . Kami mengangkat jerami dari tanah yang telah mengalaskan dirinya untuk kami bergumul dan berpagut ke atas tempat tidur. Api di perapian sudah redup karena kayu bakar sudah habisProfesor sutradara yang mengatur semuanya, aku hanya mengikuti keinginannya. Dia yang masak, dia mencuci peralatan makan, aku hanya duduk di kursi melihat dia beraktivitas.Kadang-kadang profesor menghampiriku, mengelus kepalaku, mencium bibirku kembali beraktivitas. Tidak ada signal, kami menghemat baterai ponsel kami untuk perjalanan pulang ke rumah keluarga Black.“Kita cepat naik ke tempat tidur, selama bulan masih masuk ke dalam pondok, “kata profesor mengangkatku dari kursi dan membaringkan di tempat tidur, dibukanya kemejaku, menatap tubuhku yang disinari sinar bulan.Membuka kaosnya, hanya celana pendek di tubuh kami masih tersisa.Kami memanaskan tubuh kami dengan berpelukan di tempat tidur, aku melingkarkan tanganku di atas
Mengapa Mrs.Black menyalahkanku sebagai perempuan liar, mengapa dia tidak menyalahkan anaknya? Bukankah hubungan intim terjadi jika dua orang sepakat melakukannya? Tidak tahukah dia betapa liarnya Tom ketika menggauliku? Keliarannya ditransfer ke tubuhku membuat aku tertular keliarannya sehingga kami lepas kendali?Apakah dengan s*ks ada cinta? Apakah cinta menuntut s*ks?pertanyaan yang selalu menyerbu benakku.S*ks pertama dengan daddy aku lakukan karena ingin merasakan sesuatu yang katanya nikmatnya tak berujung. Setelah melakukannya aku ingin melakukannya lagi, lagi dan lagi. Setiap melakukan s*ks dengan daddy, lama-lama aku merasakan cintanya dalam setiap rengkuhan dan pagutannya, merasakan hubungan emosional setiap melakukan s*ks dengan daddy, ada dorongan untuk membuatnya bahagia demikian juga sebaliknya. Aku pikir aku jatuh cinta pada daddy.S*ks pertama dengan profesor Tom aku berpikir dia memanfaatku untuk melampiaskan hasrat dan gairahnya yang dibungkus rapi dengan labe
Aku bangun ketika sinar matahari menerpa tubuhku yang telanjang. Keringat karena hubungan intim semalam , hawa panas di dalam mobil membuatku semakin berkeringat ketika sebagian sinar matahari menerpa tubuhku. Aku menggeliat, mencari pakaianku yang jatuh berhamburan di lantai mobil. Mencari ranselku yang ada di lantai bawah mobil, mengambil handuk menyeka keringat yang terasa lengket di seluruh tubuhku, belum lagi air yang kami keluarkan dari milik kami membuat seluruh tubuhku terasa gerah.Profesor masih tertidur lelap, mulutnya terbuka disertai desisan dengkur Profesor membuat aku ingin membuat sedikit kenakalan. Aku mengambil ponselku dan mengabadikannya yang sedang tidur dengan mulut terbuka kemudian mengambil video dan mengabadikan seluruh gestur tubuhnya . Aku mengupload dan mengirim ke Whatapp profesor dengan caption Dewa Amor tertidur lelap setelah bercinta habis-habisan dengan dewi Aphrodite. Untung p*nisnya tidur, kalau tidak memberontak minta masuk ke dalam lobang nikmatk
Kepalaku yang sejak tadi pusing semakin pusing dan berdenyut, aku menutup wajahku seakan mengusir kebimbangan, ketakutan , kecemasan ditambah kegusaran karena berita hoaks .Ingin rasanya aku segera balik ke Jakarta , menemui suamiku dan mengatakan apa yang diberitakan di Lagi Viral tidaklah benar atau hoaks.Aku sibuk dengan pikiranku, menerima saran Mr. Grayson berakibat aku lebih lama tinggal di LA, sedangkan suamiku hanya memberi ijin aku untuk tujuh hari saja, termasuk kepulanganku ke Jakarta. Jika aku tinggal lebih lama pasti dia mengira apa yang diberitakan di Lagi Viral benar adanya meskipun dik Fanny sudah mengkonfirmasikannya dan mengirim foto-foto penghormatan terakhir Profesor Thomas Black.Sedang sibuk dengan pikiranku ponselku berbunyi, cepat aku raih ponselku, siapa tahu suamiku menelpon , betapa kecewaku ternyata bukan dari dia dari Miss Alexandra Brown dia menanyakanku apakah aku akan hadir dalam pembacaan surat wasiat. Aku katakan bahwa aku harus menghubungi suamik
Ketika profesor Thomas Black disemayamkan di rumah duka, Mr. Grayson memberikan dua ponsel kepadaku,” Accept it, it's the professor's cell phone” Ujarnya.Aku memandangnya tidak mengerti, melihat keraguanku dia meletakkan di tanganku, "I have no right to keep it, there were some private conversations, fotos and videos abaout you and profesor.”Aku menerimanya dengan tangan gemetar, kemudian minta ijin untuk meninggalkannya sebentar ke ruang istirahat yang disediakan rumah duka. Aku membelai dua ponsel yang sangat kuingat milik Profesor Black, kami sering selvie, video bersama. Aku membukanya membaca beberapa percakapan kami dari yang serius sampai vulgar membuatku merinding, membuka galeri ada beberapa foto kami bedua baik dalam berpakaian lengkap bahkan polos, aku membuka video, betapa terperajatku melihat video kami , video saling bercanda, di ranjang, di kamar tamu dan ruang kerja Profesor Black bahkan ketika kami sedang berhubungan intim.Aku mengurut dadaku, menangis dan ingin men
Bagiku permohonanku disetujui suamiku adalah anugerah terindah yang diberikan Sang Penyelenggara Ilahi yang berkenan membuka hati suamiku ,”Jalan yang ditunjukkan Tuhan kepada ku meluweskan semua jalan ke Los Angeles. Visa , tiket ,surat-surat perjalanan sudah ditanganku ,” bisikku ketika aku memasukkan beberapa pakaian ke koper.Aku diantar suamiku ke bandara Soeta,”Adakah yang menjemputmu di bandara Los Angeles?” tanya suamiku.“Mr. Grayson Hopkins, kuasa hukum Profesor Black.” Jawabku.“Begitu tiba kasih khabar, jangan membuat papa bertanya-tanya apakah kamu tiba dengan selamat.”Kami berpisah sambil memeluk , cipika cipiki,”Papa akan merindukanmu.”Bisik suamiku.“Mama juga akan merindukanmu, setelah menikah baru pertama kali kita berpisah antara dua benua. Mudah-mudahan mama bisa cepat pulang.” Kataku menciumnya sekali lagi.Perjalanan panjang ke California aku berusaha tidur,agar sampai di California aku minta langsung ke rumah sakit. Setelah menjenguk Profesor Black, berbisik d
Aku bingung menghadapi dilemma yang harus aku pilih,berangkat ke Los Angeles menjenguk Profesor Black yang sedang sekarat atau membiarkannya dalam kesendiriannya dan mungkin kerinduannya untuk bertyemu denganku tidak terwujud.Kepalaku rasanya mau pecah, masalahku sekarang bertambah lagi. Masalah bertumpuk di otakku membuatku semakin stress, rasanya ingin menjerit sekeras-kerasnya. Pelukan lembut di bahuku menyadarkanku, aku membalikkan tubuhku berhadapan dengan suamiku yang menatapku lekat-lekat,”Kamu ingin menjenguknya?” tanyanya lembut .Aku menatap suamiku, bertanya dalam hatiku mengapa dia tiba-tiba cepat berubah, tadi kami sempat bertengkar , tidak menerima permohonan kuasa hukum Profesor Black agar aku ke Los Angeles.“Mam, ingat kamu sekarang ibu dari Adhie dan Mira, isteri dari BuluSriyanto, bukan mahasiswi Profesor Black. Lupakan dia, lupakan kalau dia sakit, siapa tahu itu jebakan agar kamu ke LA , dia …”“Dia sekarat! Bukan menjebakku!” Kataku dengan suara keras.“Apa bukti
Hari-hari sibuk di kantor, sidang naik banding ibu Dewitasari, sidang penghinaan dan pencemaran nama baik juga belum selesai . Ibu Dewitasari dikenakan tuntutan berlapis-lapis karena perbuatan tindak pidana penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun. Ibu Dewitasari minta naik banding, seharusnya hukuman harus lebih ringan.Demikian halnya sidang ibu Kasmawati dan Sari dijerat pasal pencemaran nama baik di media sosial dengan maksud supaya hal tersebut diketahui umum .Perbuatan yang merendahkan atau merusak nama baik atau harga diri orang lain sehingga merugikan orang tersebut, termasuk menista dan/atau memfitnah dipidana penjara paling lama 2 tahun dan/atau denda paling banyak Empat Ratus Juta Rupiah.Ancaman yang semakin membuatku ketakutan atas keselamatan diriku, suami dan anak-anakku meskipun sudah dilaporkan kepada pihak yang berwenang tidak membuatku aman dan nyaman dalam melaksanakan aktivitas di luar.Yang paling menyedihkan hatiku adalah perub
Hari Sabtu kami mengurung diri di kamar Executive suite . Kami sepakat mematikan ponsel, tidak mengadakan hubungan kelua. Jum’at malam setelah candle light dinne kami berkurung di kamar, melakukan apa saja sesuai keinginan kami, kalau ingin bercinta kami bercinta sampai puas, kalau lapar dan haus kami memesan melalui layanan kamar atau room service,makanan dan minuman diantarkan tanpa harus meninggalkan kenyamanan kami.Saat ini kami berbaring di ranjang, mendengarkan musik romantis dari ponsel suamiku. Ponsel milik kami berdua,berisi semua yang namanya romantic. Musik romantis, video romantis dan pembicaraan kami berisi kata-kata cumbu rayuan. Itu hasil karya suamiku kalau kami berdua di kamar tidur , musik pengantar untuk melakukan hal-hal yang romantis.Dua malam, tiga hari hari kami rencanakan diisi dengan healing dan refreshing, rekonsiliasi batin , mencari kesegaran batin agar kami semakin mencintai serta mengolah tubuh kami, dengan hubungan intim kami percaya akan meny
Suamiku benar-benar mampu menguasai diriku pada pemanasan, dia mengenal titik-titik sensitif yang sangat kusukai jika dia menyentuhnya entah dengan jemarinya, bibir atau lidahnya yang mampu membuatku terus mendesah dan mengerang. Pemanasannya saja membuatku blingsatan apalagi kalau memasukiku.“Aku akan membuatmu terus menggelinjang, mendesah dan mengerang. Aku ingin mengalahkan si dia yang ada di LA. “ Katanya setiap kami melakukan hubungan intim.Aku tertawa terkikik-kikik mendengar celotehnya, teringat kata-kataku waktu kami berbicara pertama kali di teras tempat kostku. Setelah ronde pertama selesai suamiku belum puas menginginkan kami melakukannya lagi setelah kami beristirahat.Suamiku membisikkan sesuatu di telingaku, aku terkejut mendengar bisikannya.“Mengapa terkejut? Baru kamu dengar pose itu?” tanya suamiku ingin mengetahui reaksiku.Aku tidak berani menatapnya, aku pura-pura sibuk merapikan rambutku yang acak-acakan, melirik cermin besar yang berdiri kokoh , menyatukan
Dua minggu lagi kami akan merayakan tiga tahun pernikahan kami, sesuai kesepakatan ,kami akan merayakan di hotel. Suamiku sudah reservasi untuk tiga hari . Menjelang anniversary perkawinan kami suamiku sibuk memanjakanku dengan membeli pakaian, mulai dari gaun tidur, gaun pesta , sepatu high heels untuk pesta candle light anniversary yang dibungkus dalam box berbalut kain sutra dipermanis dengan pita besar , baru boleh aku buka di hotel.“Ma, nanti dipakai waktu anniversary perkawinan kita,”kata suamiku menyerahkan goody bag dengan nama designer terkenal dengan gaun haute couture.“Pa, terlalu memanjakanku,” ujarku.“Kalau papa kasih uang suruh mama beli pasti mama cari yang tidak bermerek,”“Mama tidak gila barang bermerk, yang penting enak dipakai.”“Posisi mama sebagai direktur keuangan dan papa sebagai pengusaha harus berkualitas dalam penampilan, makin tinggi kedudukan harus semakin berkualitas dalam penampilan.” Ujar suamiku.“Mama takut semakin papa terlihat berkualitas dalam
Semalam kami melampiaskan gairah liar kami, tadi pagi aku terbangun ketika suamiku sudah minta, “Ma, si kecil minta,”bisiknya di telingaku.Mataku yang masih malas untuk dibuka, aku buka paksa, melihat miliknya telah berdiri tegak menuntut untuk dilayani.“Masih ngantuk.” Kataku.“Ma,dia sudah nggak tahan.”“Dia atau papa,”Usilku untuk menggodanya menghilangkan kantukku.“Dua-dua.”“Pa, mulai saja nanti aku nurut saja keinginan papa.”“Boleh? Sesuai keinginanku? Sure?” tanyanya .“Hum..”Aku memejamkan mataku menikmati setiap sentuhan suamiku yang selalu membuatku insomnia, melupakan di sekitarku, membiarkan jemari, bibir dan lidahnya bereaksi di kedua payudaraku, berakhir dengan menghisapnya. Aku bisa merasakan miliknya terus berkedut di pahaku . Aku membelai miliknya dengan lembut, tidak saja aku yang mendesah karena ulah suamiku, suamiku juga mendesah ketika jemariku membelai, mengurut miliknya.“Mam, uenaak banget,”“Hum..”Aku tidak tahu berapa lama kami melakukan pemanasan, aku