Home / Rumah Tangga / Undangan Pernikahan Suamiku / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Undangan Pernikahan Suamiku: Chapter 61 - Chapter 70

107 Chapters

Bab 61

***Hari berikutnya ....Layla membersihkan ruangan seorang CEO Perusahaan tempat ia bekerja.Namanya, Irfan Firnanda Saputra. CEO muda yang tampan dan mapan."Kau OB baru?" tanya Irfan dengan gaya merendahkan."I-iya Pak," jawab Layla gugup.Irfan menatap Layla dari ujung rambut hingga ujung kaki. Kemudian ia tersenyum getir."Benar-benar ingin bekerja sebagai OB, atau hanya kedok saja?" tanya Irfan pula."Apa maksud Bapak?" "Bukan apa-apa. Cepat bereskan gelas kotor di meja saya ini! Setelah itu buatkan saya segelas kopi yang pas. Ingat, harus pas!" Irfan terkenal cuek, dan angkuh. Usianya sekitar 27 tahun. Alisnya tebal, hidung mancung, bibir sedikit berisi tapi terkesan seksi. Setiap wanita yang melihatnya tentu akan terkesima, tapi akan berpikir dua kali setelah mengenal wataknya. Irfan cuek dan dingin, bahkan suka memandang rendah wanita. Itulah sebabnya hingga sampai saat ini, ia masih membujang.Layla bergegas membuatkan Irfan kopi. Ia sangat gugup, takut buatannya tak sesu
last updateLast Updated : 2024-07-10
Read more

Bab 62

***Air mata Dev jatuh begitu saja, ketika membaca percakapan lamanya dengan Rio.'Layla ... di mana sekarang kau Layla? Maafkan aku yang tak mencarimu. Tetapi setelah ini, aku berjanji akan menemuimu,' gumam Dev.Tak lama kemudian, Naomi masuk ke dalam kamar. Dev menyembunyikan ponselnya di bawah bantal."Mas, apa sudah baikan?" tanya Naomi lembut."Iya. Mas sudah tidak sakit kepala lagi," sahut Dev memaksakan sebuah senyuman."Sudut mata, Mas kok basah. Apa Mas tadi menangis?" Naomi mengusap sisa air mata Dev dengan ujung jarinya. Hati Dev bergetar, ia tak mengerti kenapa bisa mencinta wanita lain, selain istrinya. "Sayang, katakan yang sejujurnya! Siapa Layla?" Dev menggenggam tangan Naomi.Naomi terdiam, tubuhnya menjadi lemas ketika mendengar suaminya menyebut nama Layla lagi."Apa Mas masih memikirkan tentang Layla?" Naomi menatap serius ke arah mata suaminya."Mas tidak mengerti, tetapi nama itu selalu menyelinap dalam pikiran, Mas."Lagi-lagi jantung Naomi bagai dihujani du
last updateLast Updated : 2024-07-11
Read more

Bab 63

***Saat sore hari, Irfan pulang dari kantornya. Kini Layla juga sudah diperbolehkan kembali setelah Bik Ika datang."Saya pamit, Nyonya." Layla mencium punggung tangan Leni."Hati-hati di jalan. Berjanjilah untuk main ke sini lagi nanti," ujar Leni menyentuh kepala Layla dengan lembut."Tentu saja, Nyonya. Saya pasti mengunjungi Nyonya lagi."Layla melangkah masuk ke dalam taksi. Irfan hanya diam menatap kepergian Layla. Sikap cuek dan angkuhnya membuat Irfan enggan banyak bicara dengan orang kalangan bawah.Sementara di sisi lain, Rio sudah sampai di rumah Dev. Sesuai perintah Dev, ia menjemputnya sore ini."Mau ke mana?" tanya Naomi pada Rio."Em ... e ...." Rio tak bisa menjawab."Mau mengecek bisnisku, sayang. Mas meminta Rio menemani," sambung Dev."Mas mengingat Rio?" Naomi sedikit merasa ada yang disembunyikan."Tidak, tapi Mas membaca dari pesan lama tentang urusan bisnis yang dibantu oleh Rio."Dev memang ahli berkilah. Namun, naluri seorang istri mengatakan Dev berdusta."A
last updateLast Updated : 2024-07-12
Read more

Bab 64

***Dev masih membisu menyaksikan Layla yang sudah berlalu bersama pria lain.Ingatannya kembali, tapi Layla malah pergi."Mas, jika memang tak ada lagi cinta itu untukku. Maka aku ikhlas Mas tinggalkan," ucap Naomi lemah.Dev masih bergeming. Hatinya belum rela berpisah dengan Layla, apa lagi sampai melihatnya bahagia dengan pria lain."Mas, ayo pulang! Kita selesaikan masalah ini dengan jelas.""Kau selalu melibatkan keluargaku, Naomi. Tak bisakah masalah ini jangan diceritakan pada mereka?" Dev menatap datar."Mereka bagian dari kita, Mas. Mana mungkin menyembunyikan masalah sebesar ini."Dev dan Naomi terlibat adu mulut di Apartemen. Bagi Dev masalah ini hanya dibesar-besarkan oleh Naomi.Sedangkan bagi Naomi ini memang masalah yang serius. "Terserah Mas saja! Aku akan pulang sendiri." Naomi berlari keluar.Dev tak mengejar, ia masih mematung di dalam Apartemen.'Kau keterlaluan Layla, aku tak akan bisa terima begitu saja keputusanmu memilih pria lain, selain aku.' ***Sementara
last updateLast Updated : 2024-07-12
Read more

Bab 65

***Naomi tak pulang hingga malam hari. Dev semakin cemas, ia mulai mencari keberadaan Naomi."Bu, aku ingin mencari Naomi," ujar Dev berpamitan."Iya, carilah istrimu dan bawa pulang. Ibu tahu Naomi sangat berduka saat ini. Mungkin dia sedang di rumah Mamanya," papar Lastri.Dev berlari setelah mendapat izin. Ia bergegas melajukan mobilnya. 'Naomi, maafkan Mas. Mas tidak akan menyakiti hatimu lagi,' gumam Dev.Sepanjang perjalanan Dev menyesali semua kesalahannya. ***Sementara Layla masih meratapi kesedihannya. Layla pun ingin memulai kehidupan yang baru. Irfan mengunjungi Layla, dengan alasan mengecek keadaan rumahnya."Kau masih bersedih?" tanya Irfan."Ya, tentu saja." Layla menjawab dengan datar."Rumah ini tidak gratis. Kau harus mengurusnya dengan baik! Jangan berlarut dalam perasaan sedihmu itu. Nanti bisa merugikan saya," papar Irfan."Merugikan Bapak?" Layla menatap bingung."Iya. Kau akan merugikan saya, jika di kantor kerajaanmu tak beres, dan kau akan merugikan saya
last updateLast Updated : 2024-07-13
Read more

Bab 66

***Layla dan Irfan semakin dekat. Bahkan Layla sudah membulatkan tekat untuk benar-benar melupakan Dev. "Saya tak mau kau bekerja di kantor lagi sebagai OB. Mulai hari ini, kau bekerja di rumah saya, membantu Bi Ika mengurus Oma sekaligus mengurus rumah," ujar Irfan."Baik, Pak. Saya akan lakukan apapun, karena Bapak sudah banyak membantu saya," sahut Layla."Bagus." Irfan merasa senang. Ada rasa yang berbeda di hatinya. Ini adalah kali pertama ia peduli dengan seorang wanita.***Sementara Dev semakin hari, semakin gusar. Naomi benar-benar tak ingin kembali padanya.Tubuh Dev kian kurus, makannya sudah tak teratur. Lastri sangat sedih melihat kondisi Dev saat ini.Sedangkan Naomi mulai bekerja lagi. Naomi tampak ceria dan melupakan kesedihannya."Kapan kamu akan menggugat cerai Dev?" tanya Melati sembari mengoleskan selai ke roti Naomi."Nanti, Bu. Sekarang aku mau fokus dulu dengan pekerjaanku," sahut Naomi datar.Naomi memang tak ingin kembali, tapi ia juga masih enggan mengguga
last updateLast Updated : 2024-07-13
Read more

Bab 67

***"Layla!" teriak Irfan.Layla menatap ke arah Irfan sekilas. Namun, ia tak mempedulikannya. Irfan berlari sangat kencang.Kereta sudah semakin dekat. Mata Layla terpejam, angin melayangkan rambutnya hingga berantakkan. Irfan meraih tangan Layla ke samping, detik berikutnya kereta melintas.Jantung Irfan seperti ingin meloncat keluar. Jika telat sedetik saja, nyawa Layla tak mungkin terselamatkan."Kau sudah gila!" hardik Irfan.Layla bergeming. Tatapannya kosong, matanya basah."Ayo ikut saya!" Layla masih bergeming.Irfan sangat kesal. Kini Irfan menggendong tubuh Layla dan membawanya masuk ke dalam mobil."Lepaskan, Pak! Biarkan saya mati!""Jangan mati di sini," ketus Irfan.Kini Layla sudah berada di dalam mobil. Irfan melaju ke rumah yang tak jauh dari rel kereta itu.***Di sisi lain, Naomi memikirkan tentang cerita Leni. Naomi merasa ceritanya sangat mirip dengan pengalaman pribadi dirinya."Sayang, kenapa melamun?" tanya Melati."Tidak apa-apa, Ma."Ponsel Naomi bergetar,
last updateLast Updated : 2024-07-13
Read more

Bab 68

***Malam ini tepat pukul delapan. Irfan mematung di dalam kamar. Sementara Leni sudah bersiap-siap."Irfan, ayo keluar sayang! Kita harus berangkat sekarang!" teriak Leni dari luar kamar Irfan.Irfan membukakan pintu dengan wajah yang lesu. "Oma, aku tidak ingin pergi ke rumah Om Handoyo," ujar Irfan.Leni melototinya, kemudian berkata. "Harus mau!"Dengan langkah yang pasrah, Irfan keluar dari kamar. ***Di sisi lain, Toni sudah tahu kedekatan Layla dengan rekan bisnisnya yang ternama itu. Toni mencibir Layla. Baginya Layla memang wanita yang mahir menjerat laki-laki kaya.Setiap hari Toni hanya melampiaskan kekesalannya pada wanita-wanita penghibur."Mari bersenang-senang," ucap Toni mengangkat gelas minuman.Rumah yang mewah itu, ramai dengan teman-teman wanitanya. Sedangkan Layla, ia tak bersedih ataupun mengeluarkan air mata lagi. Sedari awal Layla sudah siap jika harus menerima kenyataan pahit kembali. 'Ya Allah, aku tahu dosaku di masa lalu sangatlah besar. Hadir dalam rum
last updateLast Updated : 2024-07-14
Read more

Bab 69

***Waktu yang ditunggu-tunggu telah tiba. Pesta digelar meriah oleh keluarga Handoyo. Putri keduanya itu tampil begitu cantik. Namun, Irfan terlihat tak bahagia. Para tamu undangan sudah hadir sebagian. Bahkan Dev dan Naomi juga dalam perjalanan. Layla pun menguatkan diri untuk bisa menghadiri acara pernihakan Irfan. Ia berdandan sederhana, tapi terlihat sempurna. Ketika sampai di tempat acara, semua mata menatap kagum akan kecantikan Layla. Namun, tak kalah banyak pula, wanita mencibir dirinya.Detik berikutnya pasangan suami istri yang tampak bahagia datang. Yaitu, Dev dan Naomi. Keduanya bergandeng tangan mesra. Layla melihat kehadiran Naomi dan Dev, ia langsung bersembunyi."Terima kasih, karena kalian sudah bersedia hadir," ucap Leni lembut."Ini adalah pesta termeriah tahun ini. Bagaimana mungkin kami tidak akan hadir," sahut Dev.Layla masih memperhatikan dari balik sudut tembok ruangan. Detak jantung Layla berdebar hebat. Wajah Dev kembali ia lihat. "Kuatkan aku ya, Alla
last updateLast Updated : 2024-07-16
Read more

Bab 70

***Hari berganti bulan ....Kehidupan Layla berjalan seperti biasa, walau ada relung hampa di jiwanya.Sedangkan Irfan, sampai saat ini belum bisa mencintai Adelia. Bayangan Layla masih saja menjelma dalam ingatannya. Rumah yang Layla tempati, memang sudah diserahkan sepenuhnya oleh Irfan. Bahkan Leni setuju, itu adalah salah satu permintaan Irfan sebelum menikahi Adelia.Namun, Leni pun mempunyai permintaan. Setelah Irfan memberikan hak penuh atas rumah itu, maka Irfan dan Layla tak boleh bertemu lagi.Janji itu masih Irfan junjung tinggi, walau ia belum bisa mencintai sang istri. Namun, dirinya juga tak pernah menemui Layla lagi.***Di sisi lain, Layla mulai membuka toko kecil-kecilan untuk bertahan hidup. Dirinya sering teringat akan Irfan. Namun, tak kalah sering pula mengingat sosok Dev. Layla bingung, sebenarnya hatinya untuk siapa?Akan tetapi jika teringat Irfan, rasanya tak sesakit saat mengingat Dev. Dari situ Layla mengerti, cintanya pada suami Naomi itu sangatlah dala
last updateLast Updated : 2024-07-18
Read more
PREV
1
...
56789
...
11
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status