Share

Bab 68

***

Malam ini tepat pukul delapan. Irfan mematung di dalam kamar. Sementara Leni sudah bersiap-siap.

"Irfan, ayo keluar sayang! Kita harus berangkat sekarang!" teriak Leni dari luar kamar Irfan.

Irfan membukakan pintu dengan wajah yang lesu.

"Oma, aku tidak ingin pergi ke rumah Om Handoyo," ujar Irfan.

Leni melototinya, kemudian berkata. "Harus mau!"

Dengan langkah yang pasrah, Irfan keluar dari kamar.

***

Di sisi lain, Toni sudah tahu kedekatan Layla dengan rekan bisnisnya yang ternama itu. Toni mencibir Layla. Baginya Layla memang wanita yang mahir menjerat laki-laki kaya.

Setiap hari Toni hanya melampiaskan kekesalannya pada wanita-wanita penghibur.

"Mari bersenang-senang," ucap Toni mengangkat gelas minuman.

Rumah yang mewah itu, ramai dengan teman-teman wanitanya.

Sedangkan Layla, ia tak bersedih ataupun mengeluarkan air mata lagi. Sedari awal Layla sudah siap jika harus menerima kenyataan pahit kembali.

'Ya Allah, aku tahu dosaku di masa lalu sangatlah besar. Hadir dalam rum
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Erni Rosita
jangan sampai layla tergoda dev lg..dengan alasan cinta
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status