Share

Bab 67

***

"Layla!" teriak Irfan.

Layla menatap ke arah Irfan sekilas. Namun, ia tak mempedulikannya. Irfan berlari sangat kencang.

Kereta sudah semakin dekat. Mata Layla terpejam, angin melayangkan rambutnya hingga berantakkan. Irfan meraih tangan Layla ke samping, detik berikutnya kereta melintas.

Jantung Irfan seperti ingin meloncat keluar. Jika telat sedetik saja, nyawa Layla tak mungkin terselamatkan.

"Kau sudah gila!" hardik Irfan.

Layla bergeming. Tatapannya kosong, matanya basah.

"Ayo ikut saya!"

Layla masih bergeming.

Irfan sangat kesal. Kini Irfan menggendong tubuh Layla dan membawanya masuk ke dalam mobil.

"Lepaskan, Pak! Biarkan saya mati!"

"Jangan mati di sini," ketus Irfan.

Kini Layla sudah berada di dalam mobil. Irfan melaju ke rumah yang tak jauh dari rel kereta itu.

***

Di sisi lain, Naomi memikirkan tentang cerita Leni. Naomi merasa ceritanya sangat mirip dengan pengalaman pribadi dirinya.

"Sayang, kenapa melamun?" tanya Melati.

"Tidak apa-apa, Ma."

Ponsel Naomi bergetar,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Erni Rosita
di tunggu up selanjut nya
goodnovel comment avatar
Erni Rosita
terima kasih thor up nya lumayan hari ini, dan jg rasa nya lega layla dpt hukuman nya, sebenar nya sih gk layla jg yang salah, tp kenapa selalu wanita disalahkan, karena laki2 itu mudah tergoda dan kita sebagai wanita harus bisa menjaga harkat dan martabat kita sebagai wanita, jd jgn mudah terbuai
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status