Share

Bab 66

Author: Nona_Lyanna
last update Last Updated: 2024-07-13 14:05:09

***

Layla dan Irfan semakin dekat. Bahkan Layla sudah membulatkan tekat untuk benar-benar melupakan Dev.

"Saya tak mau kau bekerja di kantor lagi sebagai OB. Mulai hari ini, kau bekerja di rumah saya, membantu Bi Ika mengurus Oma sekaligus mengurus rumah," ujar Irfan.

"Baik, Pak. Saya akan lakukan apapun, karena Bapak sudah banyak membantu saya," sahut Layla.

"Bagus."

Irfan merasa senang. Ada rasa yang berbeda di hatinya. Ini adalah kali pertama ia peduli dengan seorang wanita.

***

Sementara Dev semakin hari, semakin gusar. Naomi benar-benar tak ingin kembali padanya.

Tubuh Dev kian kurus, makannya sudah tak teratur. Lastri sangat sedih melihat kondisi Dev saat ini.

Sedangkan Naomi mulai bekerja lagi. Naomi tampak ceria dan melupakan kesedihannya.

"Kapan kamu akan menggugat cerai Dev?" tanya Melati sembari mengoleskan selai ke roti Naomi.

"Nanti, Bu. Sekarang aku mau fokus dulu dengan pekerjaanku," sahut Naomi datar.

Naomi memang tak ingin kembali, tapi ia juga masih enggan mengguga
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 67

    ***"Layla!" teriak Irfan.Layla menatap ke arah Irfan sekilas. Namun, ia tak mempedulikannya. Irfan berlari sangat kencang.Kereta sudah semakin dekat. Mata Layla terpejam, angin melayangkan rambutnya hingga berantakkan. Irfan meraih tangan Layla ke samping, detik berikutnya kereta melintas.Jantung Irfan seperti ingin meloncat keluar. Jika telat sedetik saja, nyawa Layla tak mungkin terselamatkan."Kau sudah gila!" hardik Irfan.Layla bergeming. Tatapannya kosong, matanya basah."Ayo ikut saya!" Layla masih bergeming.Irfan sangat kesal. Kini Irfan menggendong tubuh Layla dan membawanya masuk ke dalam mobil."Lepaskan, Pak! Biarkan saya mati!""Jangan mati di sini," ketus Irfan.Kini Layla sudah berada di dalam mobil. Irfan melaju ke rumah yang tak jauh dari rel kereta itu.***Di sisi lain, Naomi memikirkan tentang cerita Leni. Naomi merasa ceritanya sangat mirip dengan pengalaman pribadi dirinya."Sayang, kenapa melamun?" tanya Melati."Tidak apa-apa, Ma."Ponsel Naomi bergetar,

    Last Updated : 2024-07-13
  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 68

    ***Malam ini tepat pukul delapan. Irfan mematung di dalam kamar. Sementara Leni sudah bersiap-siap."Irfan, ayo keluar sayang! Kita harus berangkat sekarang!" teriak Leni dari luar kamar Irfan.Irfan membukakan pintu dengan wajah yang lesu. "Oma, aku tidak ingin pergi ke rumah Om Handoyo," ujar Irfan.Leni melototinya, kemudian berkata. "Harus mau!"Dengan langkah yang pasrah, Irfan keluar dari kamar. ***Di sisi lain, Toni sudah tahu kedekatan Layla dengan rekan bisnisnya yang ternama itu. Toni mencibir Layla. Baginya Layla memang wanita yang mahir menjerat laki-laki kaya.Setiap hari Toni hanya melampiaskan kekesalannya pada wanita-wanita penghibur."Mari bersenang-senang," ucap Toni mengangkat gelas minuman.Rumah yang mewah itu, ramai dengan teman-teman wanitanya. Sedangkan Layla, ia tak bersedih ataupun mengeluarkan air mata lagi. Sedari awal Layla sudah siap jika harus menerima kenyataan pahit kembali. 'Ya Allah, aku tahu dosaku di masa lalu sangatlah besar. Hadir dalam rum

    Last Updated : 2024-07-14
  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 69

    ***Waktu yang ditunggu-tunggu telah tiba. Pesta digelar meriah oleh keluarga Handoyo. Putri keduanya itu tampil begitu cantik. Namun, Irfan terlihat tak bahagia. Para tamu undangan sudah hadir sebagian. Bahkan Dev dan Naomi juga dalam perjalanan. Layla pun menguatkan diri untuk bisa menghadiri acara pernihakan Irfan. Ia berdandan sederhana, tapi terlihat sempurna. Ketika sampai di tempat acara, semua mata menatap kagum akan kecantikan Layla. Namun, tak kalah banyak pula, wanita mencibir dirinya.Detik berikutnya pasangan suami istri yang tampak bahagia datang. Yaitu, Dev dan Naomi. Keduanya bergandeng tangan mesra. Layla melihat kehadiran Naomi dan Dev, ia langsung bersembunyi."Terima kasih, karena kalian sudah bersedia hadir," ucap Leni lembut."Ini adalah pesta termeriah tahun ini. Bagaimana mungkin kami tidak akan hadir," sahut Dev.Layla masih memperhatikan dari balik sudut tembok ruangan. Detak jantung Layla berdebar hebat. Wajah Dev kembali ia lihat. "Kuatkan aku ya, Alla

    Last Updated : 2024-07-16
  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 70

    ***Hari berganti bulan ....Kehidupan Layla berjalan seperti biasa, walau ada relung hampa di jiwanya.Sedangkan Irfan, sampai saat ini belum bisa mencintai Adelia. Bayangan Layla masih saja menjelma dalam ingatannya. Rumah yang Layla tempati, memang sudah diserahkan sepenuhnya oleh Irfan. Bahkan Leni setuju, itu adalah salah satu permintaan Irfan sebelum menikahi Adelia.Namun, Leni pun mempunyai permintaan. Setelah Irfan memberikan hak penuh atas rumah itu, maka Irfan dan Layla tak boleh bertemu lagi.Janji itu masih Irfan junjung tinggi, walau ia belum bisa mencintai sang istri. Namun, dirinya juga tak pernah menemui Layla lagi.***Di sisi lain, Layla mulai membuka toko kecil-kecilan untuk bertahan hidup. Dirinya sering teringat akan Irfan. Namun, tak kalah sering pula mengingat sosok Dev. Layla bingung, sebenarnya hatinya untuk siapa?Akan tetapi jika teringat Irfan, rasanya tak sesakit saat mengingat Dev. Dari situ Layla mengerti, cintanya pada suami Naomi itu sangatlah dala

    Last Updated : 2024-07-18
  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 71

    ***Sejak hari itu, Layla mulai bangkit, dan mengelola toko kecil miliknya. Namun, perjuangan Layla sangat banyak rintangan. Para tetangga enggan berbelanja di tempatnya."Jangan beli di situ, deh Buk. Penjualnya seorang janda, bekas pelakor pula," ucap salah seorang yang lewat di depan toko Layla.Layla hanya beristigfar dalam hatinya. Cobaan yang dihadapi sungguh berat.Di sisi lain, perut Naomi mulai tampak membesar. Walau belum terlalu kelihatan. Namun, Dev sebagai seorang suami, menyadari perubahan fisik Naomi."Sayang, kau tampak lebih cantik saat mengandung. Pipimu tembem, sepertinya enak untuk dicubit," goda Dev."Ah, jangan dicubit dong, Mas!" Naomi bergelayut manja di lengan sang suami.Kehidupan Naomi dan Layla memang sangat bertolak belakang. Bahkan itu terjadi sudah sedari dulu.***Sementara Irfan, masih belajar mencintai Adelia. Ia tak mau pernikahannya ini gagal. Irfan adalah pria yang menjunjung tinggi nilai kesucian sebuah rumah tangga.Sore ini, Irfan pulang ke ruma

    Last Updated : 2024-07-19
  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 72

    Persahabatan yang ternoda.***Hari berganti bulan ....Kehamilan Naomi semakin membesar. Sedangkan kehidupan Layla mulai berjalan normal. Usaha kecilnya membuahkan hasil, berkat rasa sabar yang ia tanam.Tetangga perlahan menerima Layla, dan melupakan pandangan masa lalunya yang kelam."Maafkan saya, Layla! Dulu saya sering menyindirmu ketika ada yang ingin berbelanja di sini," ucap Hani, tetangga Layla."Tidak apa-apa, Mbak. Lupakan saja!"Layla tersenyum senang. Kini penderitaannya sudah berkurang, bahkan setiap hari tokonya ramai pembeli.Di sisi lain, kehidupan Irfan dan Adelia pun semakin membaik. Irfan mulai bisa mencintai Adelia, walau belum sepenuhnya."Mas, aku sudah telat datang bulan," ujar Adelia."Benarkah, sayang? Sebaiknya nanti sore kita periksa ke Dokter Naomi."Adelia mengangguk kegirangan. Takdir memang tak ada yang tahu, kini dua laki-laki yang pernah mencintai Layla sudah bahagia dengan kehidupannya masing-masing.Layla sudah banyak belajar dari kemalangan hidup

    Last Updated : 2024-07-20
  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 73

    ***Sebulan setelah melahirkan, Perusahaan milik Dev akhirnya terjual. Ia tak bisa memulai dari awal. Sedangkan uang hasil penjualannya digunakan untuk biaya hidup."Sayang, ada kabar baik," ucap Dev."Kabar baik apa Mas?" tanya Noami sambil memberi asi pada Jelita, putri mereka."Orang yang membeli Perusahaan Mas itu menyerahkan semua tanggung jawabnya pada Mas. Jadi Mas yang mengatur semuanya," papar Dev antusias.Naomi tersenyum bahagia, dan berkata. "Alhamdulillah, Mas. Allah selalu memberikan yang terbaik untuk hambaNya.""Iya, sayang. Mas juga sangat bersyukur. Akan tetapi Mas belum pernah bertemu langsung dengan si pemilik baru perusahaan itu. Kemarin hanya Asistennya yang memberi kabar baik ini. Bahkan semua urusan pembayaran pun ditangani oleh Asistennya itu."Naomi mengerutkan keningnya, heran. Kira-kira siapa yang berhati malaikat itu?***Di sisi lain, Irfan semakin bisa menerima Adelia. Apa lagi sekarang Adelia tengah mengandung anaknya. Usia kehamilan itu sudah masuk bul

    Last Updated : 2024-07-20
  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 74

    ***Hari berganti bulan ....Semakin ke sini, kehidupan keluarga Dev semakin membaik. Namun, Dev ataupun Naomi belum juga bertemu dengan sosok itu.Hingga suatu ketika, Dev sengaja mengikuti Cika. Ia berharap dapat petunjuk dari seorang yang menjabat sebagai asistennya di perusahaan tersebut.Cika pulang menggunakan mobil pribadi. Ia berhenti di sebuah Apartemen mewah. Dev tak menemukan apa-apa. Cika hanya tinggal sendirian di sana. Akhirnya Dev pulang dengan tangan hampa.Sementara di sisi lain, Naomi sedang membawa Jelita jalan-jalan. Tanpa diduga, pertemuan dengan Layla kembali terjadi.Layla sangat senang melihat Naomi mengendong gadis kecil yang mungil.Perlahan langkah Layla mendekat ke arah Naomi."Naomi, ini putrimu?" tanya Layla penuh haru.Naomi bergeming, ia menatap Layla dari ujung rambut hingga ujung kaki. Penampilan Layla sangat berbeda dari saat terakhir ia berjumpa waktu itu.Kini Layla terlihat lebih mempesona, bahkan barang-barang yang digunakannya sangat berkelas se

    Last Updated : 2024-07-20

Latest chapter

  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 107

    BonusJudul: Ayah terhebatku.Di tahun 2000 silam, Ayahku mengalami kerugian besar pada usahanya, hingga bisnis yang sedang ia kelola itu harus ditutup.Aku pada masa itu masih sangat kecil, tapi aku dapat mengingatnya. Sejak kejadian itu, Ayah kembali banting tulang demi bisa menghidupi kami anak-anaknya.Dia bekerja apa saja asal menghasilkan uang dan masih halal. Sekarang, usiaku sudah 27 tahun, aku belum menikah. Akan tetapi, aku sudah memiliki kekasih, walau kami hanya berhubungan dari jarak jauh. Namanya, Riyan. Dia tinggal di kota Aceh, dan berkerja di kota Medan sebagai salah staf Bank swasta. Sedangkan aku tinggal di kota Jambi.Riyan menelponku. "Halo, Lyanna! Tadi aku sudah bicara pada Bunda. Beliau bilang, keluarga akan siap datang ke kotamu Minggu depan. Bagaimana? Apa kamu juga siap menerima kehadiran kami?" Aku menarik lekuk bibirku tersenyum. Tentu saja aku siap dan senang mendengar kabar bahagia ini."Aku InsyaAllah, siap. Hem, tapi aku harus bicara dulu pada Ayah

  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 106

    ***POV Syarla.Malam ini aku merasa gelisah. Mungkin karena tak ada suamiku di rumah. Mas Roy ke luar kota memenuhi undangan dari rekan bisnisnya.Akan tetapi, perasaanku kali ini semakin tak enak. Aku merasa was-was dan seperti ada yang memperhatikan setiap langkahku.Brak!Aku terperanjat saat mendengar suara pecahan sesuatu di ruangan depan.Dengan langkah yang ragu, aku memberanikan diri keluar untuk memastikan."Bik Atun," lirihku sambil berjalan.Asisten rumah tangga yang baru bekerja tadi pagi itu tak terlihat. Aku semakin gemetar ketika derap kaki dari luar terdengar begitu jelas.Kaca depan rumah ini pecah berkeping-keping. Aku ketakutan hingga melakukan panggilan suara ke nomor Mas Roy.Suamiku tak menjawab telepon dariku. Aku terus mengulang-ngulangnya. Namun, tetap saja tak ada jawaban.Kini, aku kembali berlari ke dalam kamar. Aku memeluk lututku sendiri menahan getar yang semakin mengguncang tubuhku.Sebuah pesan aku kirimkan pada Mas Roy, berharap ia membacanya dan seg

  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 105

    ***Aku pulang dengan melaporkan tentang apa yang aku lihat tadi. Kini, pihak kepolisian langsung bergegas menuju tempat yang aku ceritakan.Aku tak mau tinggal diam. Aku memilih untuk ikut memastikan.Perjalanan yang cukup jauh menyita banyak waktu. Saat ini terik matahari semakin tinggi, dan akhirnya aku kembali sampai di depan bangunan tua itu.Dua lelaki yang sempat menghalangi langkahku sebelumnya, kini sudah tak terlihat batang hidungnya. "Tuan Roy, apa benar ini tempatnya?" tanya penyidik."Benar, Pak. Tadi saya sempat melihat mobil Papa mertua saya berhenti di depan sini. Kemudian saya tidak tahu lagi karena ada dua preman yang menghadang saya," paparku."Baiklah. Kita akan mengecek ke dalam bersama-sama."Aku mengangguk setuju dan segera melangkah mengimbangi team penyidik..Sampai di dalam, bangunan tua itu sangat kotor dan penuh debu. Sepertinya memang sudah lama tak berpenghuni. Seluruh ruangan kami telusuri. Hasilnya sungguh mengecewakan, karena tak ada siapa-siapa yan

  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 104

    ***Semalam aku tak tidur karena memikirkan masalah ini. Hingga pagi tiba, aku langsung bergegas ke kantor untuk menanyakan pada Melodi tentang undangan seminar kemarin."Mel, siapa yang memberikan undangan atas nama Wily Group itu?" tanyaku serius."Saya tidak kenal, Tuan. Namun, ia mengaku disuruh mengantarkan amanah undangan itu saja," ujar Melodi."Kalau begitu beri kabar pada Pak Wily, katakan padanya saya ingin bertemu!" titahku."Baik, Tuan."Melodi berlalu dari hadapanku. Detik berikutnya aku juga pergi ke kantor polisi untuk memastikan perkembangan tentang kasus hilangnya istriku..Sampai di sana."Sepertinya asisten rumah tanggamu terlibat, Tuan Roy. Semua cctv di area rumahmu mati dan tak berfungsi, bukan? Sekarang kita bisa memulai penyelidikan dari kediaman ART Tuan Roy itu," terang penyidik.Aku menelan ludah getir. Sungguh tak disangka kalau Bik Atun juga terlibat dalam masalah ini."Saya tidak tahu di mana tempat tinggalnya, Pak. Bahkan saya juga tak tahu apa-apa tent

  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 103

    ***POV Roy.Aku pulang ke rumah setelah semua urusan kantor selesai, pun urusan dengan Broto. Syarla menyambutku dengan senyum terindah di wajahnya. Sungguh, saat ini hanya Syarla yang mampu mendamaikan hatiku yang sedang kepanasan karena dendam membara yang semakin menyala."Syarla, besok saya ada tugas ke luar kota. Apa kamu tidak masalah jika saya tinggal di rumah?" tanyaku dengan berat hati.Ya, besok aku akan menghadiri seminar penting. Sejujurnya aku tak mau meninggalkan Syarla, tapi aku juga tak ingin membuat citra perusahaanku buruk hanya karena satu kali ketidak hadiranku di sana."Hm, berapa lama, Mas? Aku takut Mas merindukanku nantinya," goda istri cantikku itu.Aku tersenyum sambil mencolek hidung mancungnya. Syarla tampak menggemaskan. Aku pastinya memang merindukan dirinya ketika berjauhan."Cuma dua hari, Syarla. Saya akan mempekerjakan asisten rumah tangga untuk membantumu di rumah, sekaligus untuk menemanimu agar tak sendirian," ujarku."Baiklah, Mas. Kalau begitu

  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 102

    ***POV Roy.Malam ini aku merasa begitu bahagia. Ternyata dicintai dan mencintai begini syahdunya.Hatiku telah bertaut sepenuhnya pada hati Syarla. Ketulusannya mampu melunakkan kerasnya egoku yang selama ini membara..Dan pagi harinya, aku melangkah menuju pintu saat kudengar suara bel berbunyi.Seperti biasa, si pengganggu datang tanpa rasa malu."Tuan, saya nggak terima dengan perbuatan Tuan terhadap saya!" hardik Bianca yang langsung menyerangku.Di sampingnya, ada Mama Mia yang ikut serta mengantarkan putri tercintanya melabrakku."Benar, Nak Roy! Harusnya Nak Roy tak melakukan itu pada Bianca. Kesalahan apa pun yang dibuat Papanya di masa lalu, tak sama sekali berhubungan dengan Bianca," sambung Mama Mia.Aku mengukir senyum miris melihat Ibu dan Anak yang tak tahu diri ini."Lalu? Apa peduli saya?" ujarku tenang."Tuan Roy jahat! Saya nggak mau menanggung malu. Pokoknya Tuan Roy harus tanggung jawab!" Bianca meninggikan intonasi suaranya.Sepagi ini suasana rumahku sudah dib

  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 101

    ***POV Syarla.Hari ini aku mengikuti semua kemauan suamiku. Termasuk menemaninya ke rumah orang tuaku.Acara sudah digelar meriah di sana. Pernikahan Mas Roy dengan Kak Bianca akan segera terlaksana. Namun, aku sudah tahu, bukan pernikahan yang dilandasi rasa cinta.Melainkan hanya untuk membalas dendam. Sama seperti ia menikahiku. Begitu pula niatnya menikahi Kak Bianca.Sampai di rumah Papa, aku kembali terpaku melihat sikapnya yang meminta penghulu untuk pergi. Entah apa yang sedang direncanakannya. Aku sendiri sudah lelah untuk berpikir bahkan untuk berontak."Tuan, jawab! Kenapa Tuan diam saja!" Kak Bianca mulai berteriak dengan panik. Aku yang berada di samping Mas Roy hanya bisa menyaksikan tanpa berani membuka suara."Baiklah, Bianca. Saya akan menjawab semua pertanyaanmu, juga pertanyaan kedua orang tuamu," papar Mas Roy.Semua tamu yang hadir ikut menyimak dan menatap serius ke arah kami. Mereka juga tentunya sudah tahu kalau aku adalah istri Mas Roy. Namun, dengan terb

  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 100

    ***POV Roy.Pagi ini aku singgah ke rumah Broto. Sengaja aku memenuhi permintaan Bianca yang mengajak aku untuk membicarakan perihal pernikahan.Tak disangka di tengah pembahasan kami, tiba-tiba Syarla datang. Ia histeris mengatakan bahwa aku hanyalah ingin membalas dendam.Aku terdiam. Dari mana dia tahu akan rencanaku?Beruntungnya Bianca tak percaya dan hal itu membuat Syarla bertambah histeris.Istriku yang malang tersungkur ke lantai dengan kondisi yang tampak melemah."Syarla!" teriakku berlari ke arahnya.Namun, Syarla memberi isyarat agar aku tak mendekat."Cukup, Tuan Roy yang terhormat! Jangan berpura-pura lagi! Aku sudah muak!" hardiknya.Aku menelan ludah getir. Syarla tidak memanggilku dengan sebutan 'Mas' kali ini."Baguslah kalau kau sadar diri," sambung Bianca.Sekilas aku menoleh ke arah Broto yang tampak menunduk. Ia terlihat serba salah. Dasar lelaki tak berguna. Padahal jelas-jelas Syarla juga putri kandungnya. Kebencianku bertambah menjadi berlipat ganda pada l

  • Undangan Pernikahan Suamiku   Bab 99

    ***POV Syarla.Hatiku sakit sekali ketika pedas kalimat suamiku mengatakan bahwa aku terlalu percaya diri.Ya, aku memang beranggapan kalau Mas Roy sudah mulai mencintaiku. Namun ternyata aku salah.Aku masih tak mengerti kenapa ia mempertahankan pernikahan ini sedangkan di hatinya ada Kak Bianca.Rasanya aku ingin menyerah. Takdir selalu saja mempermainkan hidupku.Sebagai seorang anak, Papa membedakan aku dengan Kak Bianca. Sedangkan Mama, beliau selalu berkata aku adalah duri dalam hidupnya. Kehadiranku dianggap menambah luka hati Mama, sebab Ibuku adalah istri kedua Papa.Begitu cerita yang aku dengar dari mereka. Untuk kejelasannya aku tak tahu pasti. Karena Ibu pergi sewaktu aku masih bayi. Cantik parasnya hanya dapat aku kenali lewat gambar saja..Waktu berjalan, bel rumah berbunyi. Aku berlari membukakan pintu dengan cepat."Kenapa matamu sembab?" tanya Mas Roy menatapku dengan sedikit heran.Aku menggeleng dan berlalu ke dalam."Syarla, tunggu!" Langkahku terhenti. Sesak

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status