Home / Rumah Tangga / Undangan Pernikahan Suamiku / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Undangan Pernikahan Suamiku: Chapter 51 - Chapter 60

107 Chapters

Bab 51

***Naomi telah sampai di depan kontrakkan Layla. Ia turun dengan langkah yang gemetar. Hatinya sakit, jiwanya terguncang. Air mata tak mau reda di wajah sendunya. "Layla, buka pintu!" teriak Naomi.Layla tersadar dari lamunannya, dengan perasaan yang tak karuan, ia membukakan pintu."Naomi," lirih Layla.Naomi menerobos masuk, dan mengunci pintu dari dalam.Layla memeluk tubuh Naomi. Namun, dengan sigap Naomi mendorong Layla agar menjauh."Jangan sentuh aku!" hardik Naomi."Maafkan aku, Naomi! Tolong jangan begini," ucap Layla terisak."Cukup! Kau tak perlu bersandiwara lagi! Seandainya pengkhianatan suamiku bukanlah dengan sahabatku sendiri, mungkin rasanya tidaklah sesakit ini Lay. Aku menyayangimu sepenuh hatiku, aku melindungimu sekuat kemampuanku, tapi apa balasan darimu? Kau bahkan tega menusukku dari belakang." Naomi kembali luruh ke lantai."Maaf, Naomi." Hanya kalimat itu yang terus Layla ulang, bahkan Naomi sangat muak mendengarnya."Untuk apa kata maaf? Semua takkan pern
last updateLast Updated : 2024-06-26
Read more

Bab 52

***Dev sudah berada di rumah sakit. Sementara Sulis dan Lastri pergi menuju kontrakan Layla.Setelah menempuh 15 menit perjalanan, kini mereka sampai di kediaman Layla.Tok! Tok! Tok!Pintu diketuk dengan keras.Layla telah mendapat perintah dari Dev untuk tidak membukakan pintu pada siapapun yang datang.Namun, Layla tak bisa diam saja di dalam. Lastri dan Sulis terus menggedor pintu layaknya seorang yang ingin menagih hutang."Layla, buka pintunya!" teriak Lastri.Dengan mata yang masih sembab, Layla keluar."Silakan masuk dulu, Tante, Oma." Mereka masuk dengan sorot mata siap menerkam."Tidak perlu basa-basi! Kami ke sini bukan untuk bernegosiasi padamu," ujar Sulis berdiri sambil berkacak pinggang."Duduklah dulu, Oma!" Layla masih berusaha ramah."Tidak perlu!"Sulis kini mulai geram dan meraih tangan Layla dengan kasar."Apa kau tidak punya hati? Kurang baik apa Naomi padamu? Kau bahkan tak pantas dijadikan seorang teman, apa lagi sahabat," cibir Sulis.Layla tak melawan, ia h
last updateLast Updated : 2024-06-27
Read more

Bab 53

***Naomi tersenyum getir mendengar penuturan Dev. Hatinya tentu terluka, tapi air mata itu seakan tertahan hingga tak mau jatuh lagi."Kenapa harus menyerahkan keputusannya padaku, Mas? Kenapa bukan Mas saja yang menentukan semuanya? Bukankah letak permasalahannya ada pada Mas sendiri?" Naomi berkata dengan tenang."Karena aku tidak bisa meninggalkan Layla, maka dari itu keputusan ini kuserahkan padamu," ujar Dev.Lastri sangat geram mendengar ucapan putra yang ia lahirkan itu."Jika kau ingin hidup dengan Layla, maka aku tidak akan menganggapmu sebagian Anakku lagi!" Lastri membuka suara.Dev menatap ke arah Lastri dengan lemah. Terlihat jelas kemarahan yang besar dari sorot mata sang Ibu."Kalian tidak akan pernah mengerti, walau aku menjelaskan berulang-ulang kali," papar Dev pula."Mas tidak perlu menjelaskan apa pun lagi," sambung Naomi.Sulis hanya bisa mengusap pelan air matanya. Sebagai yang paling tua di rumah ini, Sulis tak mampu menengahi masalah yang sedang menimpa keluar
last updateLast Updated : 2024-06-28
Read more

Bab 54

***Dokter telah memberi izin untuk Naomi pulang ke rumah. Kini Dev dan keluarganya menuntun Naomi masuk ke dalam mobil.Dev sebenarnya tak tega membohongi Naomi. Namun, perasaannya yang dalam terhadap Layla, membuat dirinya tak berdaya.Sisa cinta untuk Naomi mungkin masih ada, tapi tidaklah sebesar rasa cintanya pada Layla.Dalam perjalanan pulang, Naomi menggenggam tangan Dev erat, sambil berkata. "Terima kasih, Mas."Dev terharu mendengar ucapan Naomi, padahal dirinya sudah menyakiti hati sang istri, tapi Naomi masih berucap terima kasih.Dev semakin tak karuan, seandainya Naomi mau menerima Layla, mungkin kehidupan mereka akan sempurna, pikir Dev."Ayo turun pelan-pelan, sayang." Lastri menuntun Naomi ketika sudah sampai di depan rumah.Kini perhatian keluarga Dev tertuju pada Naomi. Mereka sangat mendambakan seorang Cucu, sekarang keinginan mereka sudah terwujud.Ribuan syukur terucap dalam hati Lastri, kehidupan rumah tangga Dev dan Naomi terselamatkan dengan hadirnya calon bay
last updateLast Updated : 2024-06-28
Read more

Bab 55

***Hari berganti ....Dev masih mencaritahu di mana keberadaan Layla. Bahkan photo Layla selalu Dev bawa untuk bertanya pada siapa saja yang dilihatnya.Setelah tak mendapatkan hasil, kini Dev melajukan mobilnya ke arah rumah sakit. Dev bekerja seperti biasa. Namun, tentu saja hatinya sangat gelisah.Sedangkan Naomi sudah memutuskan untuk beristirahat dari pekerjaannya. Selama mengandung, Naomi tak ingin mengambil risiko. Di sisi lain, Layla mendapatkan respon tak baik dari tetangga sekitarnya. Mereka tak suka ada Layla kembali di desa."Mbak Nunung, hati-hati lho suaminya kepincut janda muda," sindir Atun, si tukang gosip di desa.Layla yang tengah menyapu halaman depan, mendengar semua sindiran untuk dirinya. Tetapi Layla tidak ingin meladeni mereka."Hus! Jangan gitu dong, Tun. Sekarang ini memang tergantung bagaimana laki-laki saja, kalau dasarnya keganjenan, mau janda, mau nenek-nenek pun diembat juga," sahut Nunung yang tak suka bergosip."Ah, Mbak Nunung ini kalau dikasih tah
last updateLast Updated : 2024-07-01
Read more

Bab 56

***Rio mendekati Atun dan bertanya. "Maaf, Mbak. Apa wanita bernama Layla ini beneran tinggal di sini?"Mata Atun terbelalak menatap photo Layla. Bibirnya tersungging, mencibir."Ada urusan apa?" ketus Atun.Rio mengerutkan dahinya ketika Atun bersuara."Kalau tidak kenal, biar saya tanya yang lain saja," ujar Rio berlalu."Tunggu!" teriak Atun pula."Apa lagi?""Saya kenal dengan Layla."Rio tersenyum senang. "Tunjukkan rumahnya!"Otak licik Atun bekerja, melihat penampilan Rio yang keren dan dari kota, tentunya ia memiliki uang yang banyak, pikir Atun."Tapi tidak gratis," ucap Atun pelan."Baiklah, tunjukkan saja dulu! Saya tidak punya banyak waktu," sahut Rio kesal.Kini Atun mengajaknya menuju rumah Layla.***Sementara Dev masih menunggu kabar dari Rio. Dev masih di Apartemen, padahal Naomi di rumah sedang terpeleset di kamar mandi.Naomi mengalami pendarahan. Sulis dan Lastri panik. Kini Naomi dibawa ke rumah sakit di mana tempat Naomi bertugas dulu.Lastri mencoba menelepon
last updateLast Updated : 2024-07-03
Read more

Bab 57

***Waktu berganti ....Dev berangkat ke rumah sakit tanpa pulang ke rumah terlebih dahulu. Ia menyiapkan beberapa perlengkapannya di Apartemen, hingga Dev tak perlu repot-repot mengambil ke rumah.Naomi dan yang lain sangat cemas. Dev tak pulang hingga pagi. Luka hati sang istri semakin perih. Seorang calon buah hati telah lenyap, kini suami pun entah ke mana."Aku tak sanggup lagi, Bu!" keluh Naomi meratapi nasibnya."Sabar, sayang. Ibu akan memperingati Dev dengan serius nanti. Ibu berjanji," ucap Lastri memeluk Naomi.Di sisi lain, Layla kembali jadi bahan gosip Atun. Pasalnya pria dari kota itu, rela membayar Atun hanya untuk bisa bertemu Layla."Mbak, ini sudah tidak beres. Saya yakin, Layla itu pasti wanita gak bener," ujar Atun."Iya. Saya juga gak tenang kalau dia tinggal di desa ini. Lebih baik suruh saja dia pergi," sambung yang lain."Astagfirullah ... kalian benar-benar keterlaluan." Nunung menggelengkan kepala.Di desa, Nunung termasuk orang yang tidak suka bergosip. Ia
last updateLast Updated : 2024-07-05
Read more

Bab 58

***Pagi harinya Dev sangat bersemangat. Ia merasa bahagia karena Layla sudah kembali lagi di kota ini. Namun, Dev belum berani menampakkan diri di hadapan Layla."Mas, sarapan dulu," ucap Naomi lembut."Iya, terima kasih." "Dev, sayangku. Oma sudah memesan dua tiket liburan ke Bali untuk kalian berdua," ujar Sulis sembari menyerahkan dua lembar tiket.Naomi tersenyum senang. Sedangkan Dev sudah tak berminat pergi liburan."Kenapa tak memberitahuku terlebih dahulu, Oma? Aku sungguh sibuk akhir-akhir ini. Bisnisku tak bisa ditinggal, walau pekerjaan di rumah sakit bisa mendapat cuti," papar Dev berkilah."Pergilah walau hanya tiga hari saja, Dev!" sambung Lastri."Iya, Mas. Untuk saat ini kita memang cocok pergi berlibur. Bukankah Mas sendiri yang berkata akan memulai semuanya dari awal lagi." Naomi bersuara.Dev menarik nafas dalam-dalam, kemudian melepasnya dengan berat."Baiklah," sahut Dev singkat.Naomi dan yang lain sungguh senang mendapat persetujuan dari Dev."Aku berangkat du
last updateLast Updated : 2024-07-07
Read more

Bab 59

***Waktu terus saja berjalan dengan cepat. Kini Dev dan keluarganya sudah sampai di rumah."Mas, silakan istirahat! Aku akan menyiapkan makanan yang sehat untukmu, Mas." Naomi masih berusaha bersikap tenang.Dev hanya mengangguk. Lastri dan Sulis menemaninya."Sayang, apa kau juga tak bisa mengingat kami?" tanya Sulis.Dev menggeleng dengan cepat dan berkata. "Layla, cuma Layla.""Bagaimana ini, Bu?" Lastri putus asa.Naomi yang memasak bubur, kini telah kembali ke kamar.Lastri dan Sulis pun bergegas pergi, dan membiarkan Naomi berduaan dengan suaminya."Makan dulu, Mas!" Naomi menyuapi bubur itu dengan penuh cinta.Dev memakan dua suapan saja."Cukup! Aku ingin bertemu Layla. Tolong bantu aku," ucap Dev.Naomi beristigfar berkali-kali dalam hatinya. Cobaan yang ia hadapi ini sungguhlah berat. "Apa Mas mengingat wajah Layla?" tanya Naomi."Ingat. Jika dia ada di sini, maka aku akan mengenalinya," sahut Dev.Lagi-lagi luka hati sang istri bagai disiram dengan air garam. Perih, tapi
last updateLast Updated : 2024-07-08
Read more

Bab 60

***Waktu terus berganti. Setiap hari Naomi setia menemani Dev. Sesekali Naomi juga menceritakan tentang masa-masa indahnya dulu."Aku bosan, maukah membawaku keliling?" tanya Dev."Tentu saja, Mas. Ayo, kita keliling ke taman. Mas memang harus rilex," sahut Naomi.Kini Naomi bersiap-siap untuk pergi keluar. Naomi juga meminta izin pada Lastri dan Sulis."Bu, Oma. Mas Dev ingin jalan-jalan di luar. Aku akan membawanya," ucap Naomi senang."Wah, bagus itu, Nak. Silakan bersenang-senang diluar." Lastri sangat antusias.Dev berjalan pelan dengan bantuan Naomi, kini keduanya sudah berada di dalam mobil.Sepanjang jalan, Naomi menceritakan tentang hal-hal yang pernah dilaluinya bersama."Dulu awal menikah kita sering duduk di taman. Hari ini aku akan membawa Mas ke sana," ujar Naomi."Benarkah? Terima kasih, sayang." Mata Naomi berkaca-kaca karena bahagia. Suaminya bersikap romantis seperti dulu lagi.'Ya, Allah ... apa aku salah, jika menginginkan ingatan Mas Dev seperti ini saja. Asal M
last updateLast Updated : 2024-07-09
Read more
PREV
1
...
45678
...
11
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status