Home / Rumah Tangga / Undangan Pernikahan Suamiku / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Undangan Pernikahan Suamiku: Chapter 41 - Chapter 50

107 Chapters

Bab 41

***Sementara Toni sudah mengusir beberapa wanita yang ia bawa tadi. "Layla, kemari sebentar!" panggil Toni.Layla melangkah mendekati Toni dengan takut-takut."Jangan pernah pasang wajah murungmu itu di hadapanku!" bentak Toni."Maaf," lirih Layla pelan."Malam ini Dokter Dev mengundang untuk makan malam di rumahnya. Kamu berhiaslah sesempurna mungkin!""Sa-saya tinggal di rumah saja, Mas." Layla menolak dengan lembut."Kalau saya bilang bersiap berarti kamu harus ikut!" Toni menghamburkan seluruh botol minuman yang ada di atas meja."Kamu tuh bisanya buat saya naik darah saja!" bentak Toni."Ma-maf, Mas." Layla gemetar ketakutan."Kali ini kau selamat dari pukulan karena akan bertemu dengan keluarga Dokter Dev. Tapi setelah pulang nanti, awas!" ancam Toni.Layla hanya bisa pasrah. Ia kembali ke kamarnya untuk merias diri.Layla menggunakan gaun panjang berwarna merah hati, tubuh idealnya terlihat sempurna dengan balutan gaun itu."Layla! Cepatlah! Mau buat orang menunggu berapa lam
last updateLast Updated : 2024-05-09
Read more

Bab 42

***Sementara Toni sudah murka kembali pada Layla. Ia menurunkan Layla di tengah jalan."Jangan lakukan ini, Mas! Saya takut, hari sudah sangat larut malam," lirih Layla memohon."Saya tidak peduli! Jangan harap saya akan iba padamu. Saya tidak akan mengizinkan kau bertemu Naomi lagi!" hardik Toni."Saya akan menurut, Mas! Tolong jangan tinggalkan saya di sini." Layla mulai terisak."Anggap saja ini adalah hukuman, silakan pulang berjalan kaki!"Toni melajukan mobilnya dan meninggalkan Layla.Di sisi lain, Naomi tak bisa tidur. Ia merasa gelisah memikirkan Layla.Dev sudah terbang ke alam mimpi, Naomi duduk termenung di sudut ranjang.Naomi ingin membangunkan Dev, tapi tak tega. Akhirnya ia keluar dari kamar dengan perasaan tak tentu arahnya.Sedangkan Layla menangis di tepi jalan. Para lelaki hidung belang menghampirinya."Eh, ada cewek Bang! Cantik bener, mending kita bawa ke markas saja Bang," ucap salah seorang dari tiga berandalan itu."Mau apa kalian? Jangan mendekat! Atau saya
last updateLast Updated : 2024-05-15
Read more

Bab 43

***"Dokter Dev," lirih Layla pelan.Dev juga sangat terkejut melihat Layla sebagai pasiennya. "Layla! Apa yang terjadi? Ayo duduk dulu!" Dev panik melihat kondisi Layla yang begitu pucat.Layla merasa ketakutan, Toni pasti akan marah jika tahu, dirinya bertemu dengan Dokter Dev di rumah sakit."Sa-saya, tidak apa-apa Dok! Saya tidak jadi periksa," ujar Layla sambil mencoba berdiri.Namun, tiba-tiba pandangannya buram, tubuhnya semakin lemah, dan Layla pingsan.Dev semakin panik, ia membaringkan Layla dan segera memeriksanya. "Sepertinya harus dirawat, cepat siapkan semua!" perintah Dev pada Asistennya. Kini Layla sudah dipindahkan ke ruang rawat. Dev juga memberitahu Toni tentang keadaan Layla sekarang ini."Halo, Pak Toni! Istri anda sekarang sedang dirawat. Sebaiknya anda segera ke sini! ujar Dev lewat panggilan suara."Apa, Dok? Ba-baik, saya akan segera ke sana." Toni terdengar syok dan dengan cepat memutuskan sambungan telepon.Dev merasa ada yang janggal. Kaki Layla terluka,
last updateLast Updated : 2024-05-18
Read more

Bab 44

***Setelah berada di dalam taksi, Naomi terus menggenggam tangan Layla. Betapa Naomi merasa bahagia, karena kini ia bisa tinggal bersama sahabatnya."Apa keluarga Dokter Dev tidak keberatan jika saya tinggal di rumah kalian?" tanya Layla."Tentu saja tidak! Keluarga suamiku itu sangat baik dan pengertian," jawab Naomi.Layla merasa lega, ia berharap kehadirannya tidak membuat resah yang lain.Setelah kurang lebih tiga puluh menit perjalanan, kini mereka telah sampai."Ayo turun!" ucap Naomi sambil menuntun Layla."Terima kasih."Layla tersenyum. Setelah sekian lama tak ada yang menyayangi dirinya, kini kasih sayang itu telah kembali dalam hidupnya. Sedari kecil hanya Naomi yang benar-benar peduli padanya.Bahkan mereka siap berkorban satu sama lain."Assalamualaikum," ucap Naomi sambil menekan bel."Walaikumussalam," sahut Oma Sulis dengan membukakan pintu."Hai, Oma sayang!" Naomi mencium punggung tangan Omanya.Oma Sulis tersenyum kemudian menatap ke arah Layla."Lho, kenapa sahaba
last updateLast Updated : 2024-05-23
Read more

Bab 45

***Hari berganti, Dev mengajak istrinya pergi ke acara pesta temannya. Namun, Naomi sangat sibuk."Sayang, cepatlah pulang! Ini sudah malam, kenapa belum kembali? Mas harus berangkat ke pesta sebentar lagi. Tidak mungkin, Mas pergi tanpa pasangan," ucap Dev lewat panggilan suara."Maaf, Mas. Malam ini aku lembur, ada pasien yang harus sesar. Aku tidak bisa pergi bersamamu. Ajak Layla saja ya, sayang!"Tut ....Panggilan terputus. Dev membuang nafas dengan kasar. Naomi sudah sering seperti ini. Kesibukannya sebagai dokter kandungan membuat waktu bersantai mereka semakin berkurang."Kenapa Nak?" tanya Lastri yang melihat Dev tampak gusar."Naomi lembur, Bu. Padahal malam ini aku harus menghadiri pesta," jawab Dev dengan lemah."Kamu harus ngertiin istri kamu dong sayang! Terus Naomi bilang apa?""Katanya ajak Layla saja untuk menemani.""Ya sudah, itu ide bagus! Lagian kasian Layla di rumah terus. Mungkin saja dia butuh hiburan di luar," ujar Lastri dengan tulus."Baiklah, aku akan mem
last updateLast Updated : 2024-05-24
Read more

Bab 46

***"Halo, cantik! Bolehkah saya mengenalmu lebih dekat lagi? Saya tahu, pasti Dokter Dev juga memanfaatkan kecantikanmu ini. Saya bisa membayar yang lebih dari Dokter Dev," ujar Roy merendahkan Layla."Tidak! Saya bukan wanita seperti itu." Layla menepis tangan Roy yang hendak menyentuh pipinya."Halah! Jangan munafik, wanita sepertimu banyak. Tetapi harus saya akui, kecantikanmu ini di atas rata-rata," papar Roy semakin mendekat ke arah Layla.Ada sebagian yang memperhatikan sikap Roy, tapi mereka sudah tak heran lagi. Bahkan kedua istri Roy pun tak bisa menghentikan sifat buaya Roy itu. Sedangkan yang melihat aksi Roy berpikir, bahwa Layla memang wanita penggoda. Hanya saja mereka tak menyangka seorang Dokter Dev yang terhormat bisa membawa wanita rendahan seperti Layla."Berhenti mendekat!" teriak Layla.Dev sontak menatap ke arah Layla, dan mendapati Roy tengah mengganggunya."Hentikan, Pak Roy! Anda keterlaluan! Jangan anda pikir semua wanita itu sama! Layla wanita baik-baik!"
last updateLast Updated : 2024-06-02
Read more

Bab 47

***Setelah membeli sebuah mobil berwarna silver, kini Dev dan Naomi bergegas menemani Layla mencari kontrakan.Mereka sudah memilih kontrakan yang tak terlalu jauh dari rumah Dev. Kontrakan itu juga milik teman Dev sendiri."Silakan, Dokter Dev! Anda bisa cek dulu ke dalam," ucap Alex."Terima kasih, biarkan Layla yang mengecek karena dia yang mau menempati," sahut Dev.Layla dan Naomi masuk ke dalam, sementara Dev berbincang-bincang dengan Alex."Siapa wanita itu? Saya belum pernah melihat dia sebelumnya," ujar Alex penasaran."Layla sahabat Naomi." Dev menjawab dengan jujur."Oh, cantik sekali. Sudah bersuami?" tanya Alex pula."Sudah, tapi sedang dalam proses berpisah.""Wah, ada peluang nih."Alex memang masih membujang diusia menginjak kepala tiga. Entah kenapa, Dev merasa tidak suka mendengar ucapan Alex. Padahal Dev tau bahwa Alex adalah pria yang baik.Tak lama kemudian Layla dan Naomi keluar."Bagaimana? Jika tidak cocok, kita bisa mencari yang lain," ucap Dev.Alex mengeru
last updateLast Updated : 2024-06-10
Read more

Bab 48

***Saat sampai rumah, Oma Sulis khawatir mendapati Dev yang baru kembali dalam hujan yang sangat deras seperti ini."Dev, kenapa baru pulang?" tanya Sulis.Dev bergeming. Ia melangkah masuk ke arah kamarnya dengan pandangan kosong.Oma Sulis merasa ada yang tidak beres dengan Cucunya. Namun, ia tak bisa berbuat apa-apa.Dev masuk ke dalam kamar, ia menatap sekeliling. Belum ada tanda-tanda kepulangan Naomi. Dev merasa kesepian, ini bukan kali pertama Naomi tidur di rumah sakit.Di sisi lain, Naomi mengirim banyak pesan pada Dev. Namun, tak ada satupun jawaban. Kini Naomi mencoba menelepon Dev, akan tetapi Dev juga tak mengangkat telepon dari Naomi itu."Apa sudah tidur?" gumam Naomi sendirian.Sementara Dev hanya memandangi layar ponselnya, tanpa berniat menjawab panggilan Naomi.Hatinya dilema, antara rasa bersalah, dan rasa yang tumbuh secara tiba-tiba.Ternyata Layla juga tak bisa tidur dengan tenang malam ini. Pikirannya tertuju pada Dev. "Semoga tidak terjadi apa-apa pada Dokt
last updateLast Updated : 2024-06-14
Read more

Bab 49

***Layla bersiteru dengan seorang pria di depan rumah. Pria itu adalah Toni, suami Layla."Kamu! Mau apa kamu ke sini?" bentak Layla."Wow, sekarang sudah berubah jadi galak ya," ucap Toni tersenyum getir.Tubuh Layla mulai gemetar, sedangkan Toni semakin mendekat."Mau apa kamu?! Mau apa?!" teriak Layla keras."Hus! Jangan berisik!" Toni menarik tangan Layla.Layla terus berontak. "Lepas!"Toni semakin geram, ia menyeret Layla agar masuk ke dalam mobil."Heh, siapa kamu? Lepaskan Layla!" Alex datang, ia segera mendorong Toni agar menjauh dari Layla."Jangan ikut campur! Layla ini istri saya," ujar Toni menahan amarahnya."Tidak! Saya tidak mau ikut dia lagi. Tolong saya!" Layla bersembunyi di balik tubuh kekar Alex."Kamu dengar sendiri kan? Sekarang pergi dari sini! Jika masih nekat, maka saya akan melaporkan pada keamanan komplek ini," ancam Alex.Toni mundur dengan terpaksa."Aku pasti akan membalas Layla dan pria brengsek itu," gumam Toni di dalam mobil.Seperginya Toni, Layla
last updateLast Updated : 2024-06-22
Read more

Bab 50

***Naomi terisak dalam pelukan mertuanya. Lastri dan Sulis sungguh kecewa pada Dev."Tadi Oma bertanya di mana Mas Dev dan Layla. Apa Oma tahu kalau mereka sedang bersama?" tanya Naomi sembari mengusap air matanya."Dev sebelum keluar tadi berkata ingin menjemput Layla, kemudian sekalian ingin mengunjungimu ke rumah sakit," papar Sulis."Ibu tak menyangka mereka bisa berkhianat," sambung Lastri.Naomi kembali terisak membayangkan kemesraan suami dan sahabatnya sendiri.Sementara Sulis sedang berusaha menghubungi Dev lewat panggilan telepon.Namun, tak ada jawaban. Sulis sungguh merasa geram.Di sisi lain, Layla dan Dev sedang berdebat."Ini salah! Saya tidak ingin membuat Naomi terluka," ujar Layla."Siapa yang harus dipersalahkan? Saya mencintaimu, kamu juga mencintai saya. Kita sama-sama mencintai," papar Dev."Cinta kita yang salah! Saya mohon pulanglah, temui Naomi!" "Saya akan pulang, dan menjelaskan pada Naomi. Namun, saya tak ingin mengakhiri hubungan kita. Saya tak bisa hidu
last updateLast Updated : 2024-06-24
Read more
PREV
1
...
34567
...
11
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status