Andira menoleh ke kanan dan kiri, tapi tidak ada seorang pun selain dirinya. "Lalu untuk apa mobil itu berhenti di sini?" batinnya. Kaca mobil hitam itu perlahan turun dan terlihatlah siapa pengemudinya. Orang yang berada dalam mobil itu tak lain adalah Edgar. "Astaga, kenapa aku harus bertemu laki-laki ini lagi," gumam Andira yang nampak kesal karena harus berurusan dengan Edgar lagi. "Ayo, masuklah. Aku antar kamu pulang," ucap Edgar. Andira memutar bola mata jengah dengan apa yang Edgar lakukan, pasalnya, sudah seringkali dia menolak ajakan Edgar untuk mengantarnya pulang. Akan tetapi, lelaki itu seakan tuli dengan apa yang selalu Andira katakan. "Tidak, terima kasih,Tuan. Anda tidak perlu repot-repot, karena saya bisa pulang sendiri," jawab Andira. Namun, bukan Edgar namanya jika ia langsung menyerah. Dia berusaha meyakinkan Andira untuk bersedia ikut dengannya. “Tapi ini sudah malam, Andira. Jadi, tidak mungkin ada kendaraan lain yang lewat”. Edgar berusaha
Last Updated : 2024-02-22 Read more