Sesampainya di rumah, Aireen menyambut Jelita dengan riang gembira. Hujan ciuman bertubi-tubi dialamatkan anak perempuannya itu di wajah Jelita, karena terlalu bahagia melihat mamanya yang tumben-tumbenan sudah pulang pukul dua siang "Aireen kok nggak bobo siang?" tanya Jelita sambil terkikik menahan geli karena sekarang anaknya itu malah ndusel-ndusel manja di ketiaknya. "Baru mau bobo, terus denger suara mobil mama," sahut anak itu sambil menggelayut di gendongan Jelita. "Axel nakal, ma. Tadi manjat-manjat pohon mangga di belakang rumah! Terus kecapean akhirnya bobo duluan!" cebiknya mengadu. Kepala anak itu sekarang sudah rebah di bahu Jelita."Ma, bobo sama Aireen, ya?" "Mama mau mandi dulu, Sayang. Aireen bobo sama mbak Dara aja, ya?" bujuk Jelita. Aireen manyun, namun tidak membantah. Segera ia pun turun dari gendongan Jelita dan merentangkan tangannya kepada pengasuhnya. "Mbak Dara, gendong!" Jelita hanya te
Read more