Home / Romansa / The Seductive Revenge / Kabanata 91 - Kabanata 100

Lahat ng Kabanata ng The Seductive Revenge: Kabanata 91 - Kabanata 100

154 Kabanata

91. Penthouse

Jelita hanya diam tak bergerak dan tak bersuara, ketika melihat Dexter yang sangat telaten merawatnya. Awalnya dia merasa rikuh karena Dexter terus berkutat di bagian sensitif tubuhnya itu, dengan teliti mengompres dan mengusap lembut bagian yang bengkak serta kemerahan akibat overused. Lelaki itu menggunakan handuk lembut dan air dingin agar dapat mengurangi peradangan serta rasa nyeri. Dexter membangunkan para maid malam-malam begini untuk menyiapkan segala keperluan dan juga menyiapkan teh hijau, buah anggur serta sepotong besar cake coklat berlapis blueberry untuk Jelita, yang semuanya diletakkan di nakas samping ranjang namun belum disentuh sama sekali. Jelita malah masih asyik berbaring dan memperhatikan Dexter yang merawatnya."Masih sakit?" Suara Dexter yang berat itu serta-merta memecahkan keheningan di antara mereka. Jelita menggeleng pelan. "Sudah nggak terlalu," sahutnya pelan dalam senyum tipis dan ekspresi yang tak terbaca.Dexter kembali mengalihkan tatapannya pada
Magbasa pa

92. Don't Go, Or I Will Destroy Him

Pagi ini Jelita terbangun dari tidurnya dalam kondisi fisik dan mental yang seakan telah habis terkuras. Rasanya hari ini ia masih ingin sekali bergelung santai di atas kasurnya yang nyaman. Pasti asyik sekali bermalas-malasan sambil memeluk dan menghirup aroma tubuh kedua anaknya yang wangi, namun mau tak mau ia harus bekerja setelah tiga hari dinas ke luar kota. Sambil menguap lebar, Jelita pun bangkit dari tempat tidur dan menyeret langkah malasnya menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuh.Ia mengerang kesal saat membuka night gown putih berenda dan menemukan belasan kiss mark memenuhi dada, perut dan punggungnya. 'Ah, sialan! Kenapa masih saja terlihat?'Semalam ketika mereka sedang berada di penthouse--saat Aireen dan Axel berkeliling dan asik berkejar-kejaran dengan Dara--tiba-tiba saja Jelita merasa tangannya ditarik dan dibawa ke sebuah ruangan yang sepertinya sebuah master bedroom. Dexter menutup pintu itu dan mendorong tubuh Jelita hingga punggungnya menabrak pintu ya
Magbasa pa

93. Two Women, One Love

Untuk beberapa saat, Jelita hanya terdiam dan membelalakkan matanya karena kaget. "K-kamu... tahu darimana?" Ah, apa yang Jelita pikirkan? Tak masalah Dexter tahu dari mana, yang jadi masalah adalah ucapannya yang arogan itu, yang mau menghancurkan hidup seseorang semaunya! Wajah Jelita yang tadinya sedikit pias karena terkejut pun perlahan berubah kembali menjadi datar. "Jangan gila, Dexter! Kamu bukan Tuhan yang bisa seenaknya mengubah kehidupan seseorang!" Kecamnya muak.Sudut bibir pink pucat milik Dexter perlahan naik menyeringai, diikuti dengan kedua bahu bidangnya yang mengedik malas. "Aku mungkin bukan Tuhan, tapi kalau hanya sekedar menghancurkan karir seorang pengacara seperti Jason Pierce itu sangat mudah, Jelita. Percayalah," tukasnya santai namun kesan tajam terpancar kuat dari dalamnya. "Jangan sampai kamu menyesal di kemudian hari karena kekeraskepalaanmu itu, Jason akan kehilangan profesi pengacaranya."Jelita mendesah lelah. Berdebat dengan Dexter hanya akan m
Magbasa pa

94. Don't Be Selfish, Dexter!

Heaven kembali mendehem. "Dexter, apa kamu sudah memikirkan konsep untuk charity gala night minggu depan?" Wanita itu pun mulai mengutarakan niatnya untuk malam penggalangan dana yang setiap tahun selalu diadakan oleh Alpha Green Company."Soal itu sudah kuserahkan ke tim terkait, Mom. Mungkin proposal acaranya baru kuterima besok. Ada apa memangnya?"Heaven melirik Dionne yang dari tadi diam saja. "Sayang, ayo bicarakanlah pada Dexter mengenai idemu tadi," ucap Heaven sambil menyentuh lembut lengan Dionne."Ide?" Dexter menatap Dionne penuh rasa ingin tahu. "Ide apa?"Dionne tersenyum, merasa senang karena akhirnya Dexter fokus menatanya. "Aku bermaksud untuk mendirikan rumah singgah untuk anak-anak putus sekolah di pedalaman Papua. Dan karena Alpha Green akan mengadakan charity night gala, apakah Urban Dictionary bisa ikut berpartisipasi juga di acara itu?" Urban Dictionary adalah label pakaian milik Dionne yang merupakan desainer kenamaan.Wow. Meskipun Jelita sama sekali tidak d
Magbasa pa

95. Trap For Jason

Tak berapa lama kemudian, Heaven dan Dionne pun pamit untuk pulang. Heaven mau menyiapkan malam untuk suaminya, sementara Dionne mau memenuhi janji temu dengan kliennya. Setelah basa-basi dan mengantarkan kedua wanita itu sampai ke basement gedung, Dexter pun segera meraih ponselnya untuk menghubungi Jelita yang dari tadi tidak kembali setelah ijin untuk menerima telepon. "Kamu di mana? Kenapa tidak kembali lagi?" Ketus Dexter kesal tanpa basa-basi saat sambungan teleponnya itu diangkat oleh Jelita. "Oh? Maaf... Papa Dirga tadi meneleponku dan meminta jemput di bandara. Pesawat beliau baru saja mendarat dari Jogja," sahut Jelita santai. "Tadi aku terburu-buru karena tidak mau beliau terlalu lama menunggu di bandara. Lagipula, rasanya tidak ada hal lain yang perlu dibicarakan lagi, kan?"Dexter memejamkan mata, lalu dengan geram memukul dinding di sampingnya. "Dengar ya, Jelita! Aku akan memberikan toleransi satu kali untukmu dan Jason berkencan. Ingat, hanya satu kali! Itu pun de
Magbasa pa

96. Date With Me, Before You Date With Him

Sherla tersenyum lebar saat Nero memberinya pesan.[Mr. Green sangat puas dengan hasil kerjamu, La. Bersiaplah menerima bonus yang besar. Jangan lupa traktir]Cih. Padahal kemarin sepupunya itu sempat merasa kesal dan keberatan karena Sherla mengutarakan improvisasi nakal untuk mengerjai Jason, eh... giiran sekarang malah minta ditraktir! Tak berapa lama kemudian kembali terdengar denting pesan yang berisi penambahan saldo rekening Sherla dengan jumlah yang sangat fantastis. Wanita itu pun tertawa gembira sambil mengecup ponselnya. Sangat menyenangkan bekerja dengan Yang Mulia Tuan Dexter Green! CEO itu benar-benar tidak pernah perhitungan saat memberi bonus, apalagi pekerjaan kali ini juga sangat dinikmati oleh Sherla.Uuuhh... badannya masih terasa meremang mengingat percintaan panasnya dengan Jason semalam. Sex drop yang diberikannya di gelas minum untuk Jason membuat lelaki itu menggila, dan tidak berhenti bertukar peluh selama beberapa jam yang menggairahkan. Jason sangat be
Magbasa pa

97. Jungle Love

Bab 21+***"Jadi sebenarnya pertemuan penting untuk membahas klausul Cakrabuana itu adalah akal-akalanmu, ya?" Tanya Jelita dengan tertawa hambar, lalu menghempaskan tubuhnya di atas karpet berbulu putih di sebelah Dexter."Wow. Siapa yang akan menyangka seorang Dexter Green rela menipu hanya demi untuk berkencan dengan seorang wanita?" ledek Jelita, sambil menerima segelas minuman berwarna emas yang disodorkan Dexter."Ini adalah hadiah untukmu, cherry pie. Karena sudah menjadi gadis baik-baik yang sudah beberapa hari ini menghindari minuman keras serta menggoda laki-laki," tukas Dexter sambil menjulurkan tangan untuk mengelus bibir Jelita dengan ibu jarinya. "Maaf soal kemarin. Kamu pasti kesal karena tidak diperdulikan, bukan?" Ucapnya lembut, mengacu pada saat Heaven dan Dionne datang menginterupsi pertemuannya dengan Jelita."It's okay. Aku mengerti bagaimana perasaan Dionne dan juga Heaven. Justru aku sangat-sangat bersyukur karena tidak ditampar dan dijambak oleh calon istrim
Magbasa pa

98. Shadow Kiss

"Jangan menatapnya!" Bentak Dexter kepada Nero, yang tanpa sengaja melirik sekilas pada Jelita yang tertidur pulas di atas karpet berbulu putih. Pundak putihnya yang telah dipenuhi kiss mark sedikit mengintip menggoda, karena selimut hitam itu tak menutupi tubuh bagian atasnya dengan sempurna.Nero pun cepat-cepat menundukkan pandangannya. "Maafkan saya, Mr. Green."Dexter hanya diam menatap tajam Nero sambil mengatupkan rahangnya rapat-rapat. Namun sejurus kemudian ia pun membuka suara."Sekali lagi kau memandangi wanitaku seperti tadi, aku benar-benar akan menghajarmu, Nero.""Saya tidak akan pernah berani melakukannya lagi, Mr. Green," sahut Nero sambil tetap menunduk.Dexter mengangguk perlahan, lalu mengalihkan tatapannya pada beberapa dokumen yang harus ia tanda tangani. Beberapa menit yang lalu Nero menelepon untuk meminta ijin menemuinya dengan membawa dokumen penting yang membutuhkan persetujuan serta tanda tangan CEO, maka Dexter pun menyuruh ajudannya itu untuk menemuinya
Magbasa pa

99. Jelita-Jason

Dexter melempar kasar seluruh benda yang ada di atas meja kerjanya, membuat kertas-kertas, bolpoint, bahkan komputer jatuh berhamburan di lantai. Ia benar-benar murka."APA UCAPANKU KEMARIN BELUM JELAS, NERO?!" Bentak Dexter dengan napasnya yang tersengal dan memburu. Nero hanya bisa menunduk dalam. "Maafkan saya, Mr. Green," hanya itu yang bisa ia ucapkan. Kesalahannya kali ini memang cukup fatal. Dexter sudah memerintahkannya untuk menjauhkan Jason agar tidak menyentuh Jelita, namun Nero malah kecolongan. Ia sudah mengawasi Jelita, dan hendak bertindak saat melihat Jason yang mulai mendekati wajah wanita itu di dalam mobilnya. Namun tiba-tiba saja seorang mata-mata dari pihak Heaven yang bernama Rico menghadang langkahnya, sehingga membuat Nero tidak berkutik. Tidak mungkin ia sengaja mengganggu kemesraan Jelita dan Jason di depan Rico, karena itu akan membuat kecurigaan Heaven jika ia sampai tahu.Ibunda Dexter itu akan semakin yakin bahwa anaknya masih memiliki perasaan kep
Magbasa pa

100. What Is Mine, Will Be Mine

"JELITA??" Sherla ikut menoleh pada arah pandang Jason yang terpaku pada satu titik. Dan titik itu ternyata seorang wanita yang berdiri tak jauh dari mereka berdua. Wanita dengan rambut hitam lurus panjang yang dikuncir satu di atas kepala, membiarkan helai-helai halus jatuh dengan lembut membingkai wajahnya yang luar biasa menawan.'Oh, rupanya dia yang sudah membuat big boss Yang Mulia Mr. Dexter Green marah besar,' batin Sherla sambil tersenyum kecil. 'Pantas saja Mr. Green sampai tergila-gila. Wanita ini memang sangat cantik.'"Siapa dia, Jason?" Tanya Sherla berpura-pura dengan mata besarnya yang polos menatap Jelita, sambil menggamit mesra lengan kekar Jason."Sherla, lepas." Jason menepis tangan Sherla dengan wajah dingin. "Maaf, tapi aku sudah ada janji. Pergilah." Jason tidak bermaksud kasar, namun sejujurnya ia mencurigai Sherla. Nalurinya sebagai pengacara mendeteksi bahwa ada sesuatu yang disembunyikan oleh wanita ini, dan sepertinya ia sama sekali tidak sepolos yang t
Magbasa pa
PREV
1
...
89101112
...
16
DMCA.com Protection Status