Home / Romansa / The Seductive Revenge / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of The Seductive Revenge: Chapter 111 - Chapter 120

154 Chapters

111. The Videos

"SHIT!!"Jason terus mengumpat dalam hati saat Dexter merampas obrolan melalui teleponnya dengan Jelita. Dan ia pun semakin gusar ketika ponsel Jelita sama sekali tak bisa dihubungi lagi setelahnya. Jason sangat yakin kalau pastilah Dexter yang menonaktifkan ponsel itu.Sambil memijat puncak hidungnya dengan resah, Jason pun merasa dilema. Apakah ia sekarang sebaiknya mendatangi Jelita saja ke gedung Alpha Green untuk mengetahui apa yang terjadi? Naluri lelakinya mengatakan ia harus menemui Jelita, namun pikiran jernihnya melarang. Akan terjadi hal yang tak diinginkan jika ia ke sana. Jason pasti tidak akan bisa menahan diri untuk tidak menghajar CEO Alpha Green yang sangat ia benci itu. Dan selain karena akan menimbulkan kehebohan yang tak perlu, hal itu juga akan semakin mempersulitnya untuk merebut Jelita dari tangan Dexter. Lelaki itu akan semakin overprotektif pada Jelita, dan Jason juga tak tega membuat wanita itu semakin terkekang.Biarlah si brengsek itu mengira Jason ta
Read more

112. An Eye For An Eye

Sherla tersenyum sangat manis, namun penuh dengan taktik licik di dalamnya. "Baik... baik... Aku akan pergi. Ah ya, hampir saja aku lupa. Apa kau mau melihat sesuatu yang sangat menarik?" Sherla mengeluarkan ponselnya dan menimang-nimangnya di tangan. "Apa maksudmu, Sherla?" Jason menatap tajam Sherla dan ponsel yang ada di tangannya. Tiba-tiba saja perasannya jadi tidak enak. Firasatnya mengatakan Sherla memiliki sesuatu yang akan membuat segalanya menjadi kacau."Aku punya video yang menarik, Jason. Tenang saja, bukan berisi kemesraan kita lagi. Tapi... dua orang yang sedang bercumbuu rayu hari ini di toilet wanita," tukas Sherla dengan tatapan penuh arti. "Video tentang Mr. Dexter Green bersama Jelita--kekasihmu itu."***~Flash Back Beberapa Jam Sebelumnya...Pagi ini Sherla diminta datang ke Gedung Alpha Green oleh Nero dalam rangka koordinasi mengenai Jason Pierce. Nero juga memintanya untuk tidak mendekati Jason jika Mr. Green tidak menyuruhnya, dan seperti biasa Sherla ha
Read more

113. Someone From The Past

Setiap perkataan adalah doa. Mungkin Jelita terlalu meremehkan ungkapan itu.Dulu Jelita tak peduli dengan julukan 'jalang' atau 'binal' yang tersemat padanya. Bahkan dengan bangganya ia mengakui bahwa dirinya memang seorang 'jalang' karena ia menyukai perasaan menyenangkan saat menggoda lelaki dan membuat mereka bertekuk lutut di hadapannya. Ia suka bermain-main dengan perasaan mereka, hanya karena ingin mendapatkan kepuasan secara pribadi dan seksual. Tak pernah terlintas bahwa suatu saat ia akan menyesali semua perbuatannya, seperti saat ini.Jelita tahu ia tak berhak untuk merasa terluka karena Jason yang tidur dengan Sherla, sementara ia sendiri menjadi wanita milik Dexter. Jason pasti sangat kecewa dengannya.Dan Jelita benar-benar terluka membayangkannya. Apakah ia egois karena masih ingin bersama Jason? Ya. Ia memang egois. Jelita pun menghapus air mata yang mengalir di pipinya, sementara itu Dexter masih saja sibuk mengecup tengkuknya. Kedua tangan lelaki itu masih memelu
Read more

114. The Revenge

Wiona tersenyum. Wanita yang kini telah berusia 38 tahun itu masih terlihat sangat menawan, bahkan awet muda. Sikapnya juga sangat anggun dan berkelas. Saat ini statusnya adalah istri dari Komisaris Utama PT Wahyu Perdana Automobile yang bernama Vito Darmawan. "Kamu semakin cantik," puji Wiona sesaat setelah menatap lekat wajah Jelita tanpa melepaskan senyumnya. "Bagaimana kabar anak-anak kembarmu yang menggemaskan itu?" Wiona pun mengambil posisi duduk di hadapan Jelita."Mereka baik," sahut Jelita sambil mendorong cangkir kopi dan sepiring roti fetoydia ke hadapan Wiona. "Bagaimana kabar Kanesya?" "Baik juga. Sekarang dia sudah lulus primary school," tukas Wiona bangga. Kanesya adalah putri semata wayangnya dengan suaminya yang pertama.Wiona telah menikah empat kali. Suaminya yang pertama adalah seorang photographer. Suami kedua adalah seorang Manager Marketing di perusahaan automotif. Suami ketiga adalah bos dari suami keduanya. Suami keempat--yang sekarang ini--adalah bos d
Read more

115. More Evil Than The Devil

Dexter memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju ke rumah sakit. Ia benar-benar mengkhawatirkan Dionne yang tiba-tiba saja mengeluh pandangannya yang buram dan menggelap. Ketika mobilnya terhenti di lampu merah, Dexter menolehkan kepalanya ke samping dimana tunangannya itu duduk sambil memejamkan matanya."Sabarlah, Dionne. Sebentar lagi kita akan sampai di rumah sakit dan kamu akan segera diobati, okay? Bernapaslah dengan teratur, jangan panik." Sejujurnya saat ini Dexterlah yang sesungguhnya merasa cemas, hanya saja ia ingin terlihat tenang di hadapan Dionne. Ia benar-benar mencemaskan wanita itu dan kondisi matanya yang mengalami hysterical blindness.Dionne tiba-tiba berteriak dan membuat Dexter kebingungan saat ia masih berbicara dengan Jelita dan Wiona. Serta-merta lelaki itu pun beranjak kembali ke meja dimana Dionne berada, dan tanpa beberapa saat kemudian ia menggendong tunangannya keluar cafe menuju ke parkiran mobil. Raut cemas tergambar jelas di wajah Dexter sa
Read more

116. Stick To The Plan

Jelita baru saja sampai di rumah kediaman Sutomiharjo pada siang hari. Karena sekarang hari libur, ia sengaja pagi-pagi sekali menjadwalkan untuk bertemu dengan Wiona di cafe saat sarapan, agar waktunya masih tersisa banyak untuk bermain dengan kedua anak kembarnya.Namun Jelita hanya bisa mengernyit heran saat tak melihat Axel dan Aireen yang tidak menyambut kedatangannya seperti biasa di depan pintu. Ia malah mendengar suara tawa terbahak-bahak ceria Axel dan pekikan senang dari Aireen. Tunggu. Apa barusan Jelita juga mendengar suara kucing? Ini aneh. Mereka kan tidak memelihara kucing?Jelita pun memutuskan untuk berjalan menuju sumber suara ceria anak-anaknya, yaitu berasal dari kebun belakang. Dan pemandangan yang ia lihat pun benar-benar membuat langkahnya bagai terpaku di lantai. Pertama kali yang ia lihat adalah anak-anaknya yang terlihat gembira mengejar tiga ekor kucing lucu yang masing-masing berwarna putih polos, abu-abu polos, dan hitam polos. Jelita mengerutkan keni
Read more

117. Another Child

Makan siang hari ini diwarnai oleh gelak tawa ceria dari kedua buah hati Jelita, yang terlihat begitu gembira karena kehadiran Dexter. Bahkan mereka berlomba-lomba untuk menarik perhatian lelaki itu sejak awal. Persaingan itu pun tak pelak membuat anak kembar berusia lima tahun itu bertengkar, dan Jelita pun terpaksa bolak-balik berusaha memisahkan mereka.Sambil menahan sabar, Jelita memijit pelipisnya yang masih sedikit pusing dan pinggangnya yang pegal-pegal akibat hantaman percintaan panasnya dengan Dexter sebelumnya. Wanita itu menggigit bibirnya saat mengingat bagaimana Dexter memperlakukan tubuhnya seperti sex toys. Ia pun buru-buru menepis perasaan bergidik itu dan berusaha kembali fokus memanggang daging dan udang yang hampir saja gosong. Aireen tadi tiba-tiba meminta pesta barbecue untuk makan siang, maka para maid di kediaman Sutomiharjo pun sibuk menyiapkan perlengkapan dan bahan-bahan makanan di kebun belakang. Ada daging, udang, sosis, cumi-cumi, sayap ayam pedas, s
Read more

118. Hard Choice

Suara tangisan menyayat hati itu pun terdengar hingga keluar dari kamar mandi, tempat dimana suara itu berasal meskipun lirih. Tania dan Kevin yang menunggu di dekat kamar mandi pun tegak berdiri dari duduknya dengan bahu menegang kaku dan saling melemparkan lirikan. Akhirnya Tania pun berinisiatif untuk mengetuk pintu kamar mandi."Ta? Buka pintunya, Ta..." ucap Tania lembut. Ia tahu pasti apa yang terjadi di dalam sana dan membuat sahabatnya itu menangis tersedu seperti itu.Tak berapa lama kemudian, terdengar suara kunci pintu yang dibuka dari dalam, lalu sedetik kemudian pintu itu pun terbuka.Jelita keluar dengan wajah tertunduk layu dan cairan sebening kristal yang tak hentinya mengalir di wajahnya. Seketika wanita itu mengangkat wajahnya dan menatap Tania yang memberikan senyum menguatkan untuknya."It's going to be okay, Ta..." ucap Tania lembut sambil mengelus lengan Jelita.Tak perlu bertanya apa yang terjadi di dalam, Tania dan Kevin sudah tahu hasilnya dari ekspresi kal
Read more

119. Trying To Get On The Right Track

Setelah lelah karena terus menerus menangis, tanpa sadar Jelita pun tertidur pulas di dalam mobil Dexter. Selesai dari kunjungan ke dokter, Dexter meminta Tania untuk membawa mobil Jelita pulang ke bar, dan mengatakan bahwa nanti akan ada orang yang mengambil mobil Jelita dan membawanya kembali ke kediaman Sutomiharjo.Hari sudah mulai gelap, dan Dexter masih saja betah berdiam di mobil sambil memandangi Jelita yang masih terlelap. Netra karamel itu terlihat berkilau penuh cahaya saat menatap wajah cantik yang sedang pulas di hadapannya.'Seorang bayi. Jelita mengandung anakku di dalam perutnya.'Dexter masih terpesona dengan kenyataan itu, betapa rasanya segala masalah di hadapannya begitu kecil jika dibandingkan dengan kebahagiaan menjadi seorang ayah!Dexter menjulurkan tubuhnya ke arah Jelita untuk mengecup lembut bibirnya."I love you so much, Sayang," bisiknya pelan di bibir ranum Jelita. Mulai saat ini ia berjanji akan terus mengucapkan kata-kata itu hingga Jelita benar-bena
Read more

120. Helpful Greens

Jelita meremas kedua tangannya yang saling bertaut di depan sebuah kamar operasi. Jantungnya tak berhenti berdebar sejak tadi, dan pikirannya begitu cemas membayangkan apa yang sedang terjadi di dalam"Jelita!" Sebuah suara berat memanggilnya, dan Jelita pun menolehkan wajahnya melihat Dexter yang berjalan dengan bergegas ke arahnya. Lelaki itu langsung mendekap Jelita dalam hangat dadanya, sesaat membuatnya ingin menangis dan menumpahkan beban yang memberatkan pundaknya.Jelita pun mulai terisak pelan."Kamu jangan khawatir, cherry pie. Pak Dirga akan baik-baik saja. Dia sudah ditangani oleh dokter terbaik," ucap Dexter sambil mengelus-elus kepala Jelita.Kejadian tak terduga ini berawal dari hilangnya Axel, yang kemudian diketahui keluar dari rumah karena mengejar kucingnya Snowy, lalu tanpa sadar anak lelaki itu malah tersesat dan bingung mencari arah pulang.Jelita dan Pak Marcel--ajudan Dirga--pun berpencar dengan dua mobil untuk mencari Axel, meninggalkan Dara untuk menjaga A
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
16
DMCA.com Protection Status