Semua Bab Warisan Artefak Kuno: Bab 71 - Bab 80

408 Bab

Penginapan Naga – Bagian Kedua.

Gelombang permusuhan tiba-tiba membanjiri ruangan, mengisi setiap sudut atmosfer di aula Penginapan Naga dengan intensitas yang memekakkan.Penting untuk dicatat di sini, Penginapan Naga bukanlah sembarang tempat peristirahatan. Ini adalah satu-satunya tempat di mana orang-orang dapat beristirahat dan melepas lelah, ketika mereka melakukan perjalanan panjang dari Kekaisaran lain, untuk memasuki wilayah Kekaisaran Yue Chuan, di Gurun Gobi.Saat ini, Penginapan Naga dipenuhi oleh berbagai pelintas, mulai dari pedagang yang mencari keuntungan hingga pengelana yang mencari petualangan. Namun, yang membuat tiga sosok pesilat dari Sekte Mentari Ufuk Barat ini merasa seperti berada di ujung tanduk, adalah kehadiran sepuluh perempuan yang duduk dengan tenang di tengah keramaian aula yang juga berfungsi sebagai restoran. Mereka mengenakan jubah panjang berwarna putih, yang bertuliskan "Sekte Gurun Gobi"."Celaka! Dia ada di antara mereka!" desis Sun Qiang dengan suara serak. Dengan pandangan m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-21
Baca selengkapnya

Pertarungan Di Padang Gurun.

Di bawah cahaya rembulan yang memantul lembut, dan hembusan angin malam Gurun Gobi yang menderu-deru seperti ombak besar yang menghantam pantai, dua sosok bergerak cepat dengan hati-hati, Dimana sosok yang dibelakang sengaja menjaga jarak antara mereka. Dua sosok itu melesat dengan kecepatan yang luar biasa, hingga tampak seperti bayangan yang bergerak. Sebelum sebatang hio selesai terbakar, mereka telah meninggalkan Penginapan Naga, sejauh lima puluh lie.DUAR!Dari kejauhan, terdengar samar-samar suara letusan di langit. Sebuah petasan melesat dari arah barat, menciptakan ledakan kembang api besar yang membentuk Bintang Kejora, mewarnai cakrawala dengan kilauan yang mempesona."Apakah itu logo rahasia Sekte Gurun Gobi?" batin Rong Guo, sambil berlari dengan kecepatan tinggi, seirama dengan langkah cepat Biarawati Fear di depannya. "Ada apa sebenarnya dengan sekte aliran putih ini? Mengapa mereka menyalakan tanda bahaya, untuk memanggil semua anggotanya?" pikir Rong Guo, rasa penasar
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-22
Baca selengkapnya

Kemarahan Biarawati Fear.

"Siapa namamu, dan mewakili pihak manakah engkau berada?” suara Biarawati fear terdengar menuntut. Saat itu, di Tengah-tengah Gurun Gobi keadaan semakin mencekam.Keheningan…“Apakah anda berasal dari aliran putih, ataukah aliran sesat? Sebutkan nama anda, dan dari sekte mana anda berasal, maka aku dapat menentukan... apakah anda adalah kawan, ataukah lawan!" pertanyaan beruntun Biarawati Fear menembus udara malam yang dingin di Gurun Gobi, nada suaranya dingin seperti udara di saat itu. Wajahnya berkerut, menunjukkan rasa tidak senang. Kesenangannya dalam membantai orang-orang dari aliran sesat terhenti oleh sosok bertopeng kain yang berdiri di depan matanya.Namun, sosok di depannya ini tampaknya memiliki kultivasi yang lebih tinggi darinya. Oleh karena itu, Biarawati Fear masih mempertahankan sikap sopan, dengan mengajukan pertanyaan tersebut. Umumnya, dia akan langsung menyerang balik dengan brutal, jika kesenangannya diusik, terlebih oleh orang-orang dari aliran sesat."Aku bukan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-23
Baca selengkapnya

Kejarlah Aku Jika Kamu Bisa.

Sekte Gurun Gobi, sebuah sekte yang berdiri pada sebuah gunung di dekat padang pasir yang membentang luas, didirikan oleh seorang pendekar wanita yang tangguh, Guo Xiang, hampir seribu tahun yang lalu. Sekte ini dikenal memiliki berbagai ilmu beladiri yang tinggi, yang berasal dari berbagai praktisi ternama di masa keemasan itu.Bersama dengan Sekte Wudang, yang pendirinya adalah Zhang Sanfeng, seorang pendekar yang terkenal dengan kebijaksanaannya, kekuatan Sekte Gurun Gobi ini berada dua tingkat di bawah Sekte Wudang, dan Sekte Kuil Teratai Perak.Biarawati Fear, seorang wanita dengan jabatang pelindung sekte, yang terbiasa mendominasi dengan kemampuan seni pedangnya yang tinggi, yang berasal dari aliran lurus ini, membuatnya sering terkesan jumawa dan tidak kenal takut dengan para ahli yang berasal dari aliran hitam. Dia berdiri berlari cepat, dibawah siraman matahari pagi yang terik memantulkan sinarnya pada surai kebutan ditangannyanya, menciptakan kilauan yang mempesona saat ia b
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-24
Baca selengkapnya

Roda Pedati Tua.

Setelah perjalanan yang melelahkan selama dua hari dan dua malam melintasi Padang Gurun yang luas, kelompok itu yang dipimpin Sun Qiang, akhirnya berhenti berlari.Menurut Sun Qiang, kelompok yang terdiri dari para jagoan dari Sekte Mentari Ufuk Barat dan sepasang Iblis Hitam Putih, dan Rong Guo sendiri, telah mencapai lokasi pertemuan akbar aliran sesat se-Kekaisaran Yue Chuan. Lokasi ini berada di wilayah paling utara dan barat Kekaisaran Yue Chuan, uakni sebuah tempat yang sangat berbeda dengan kondisi Gurun Gobi yang sebelumnya mereka lintasi.Di sini, bukan lagi pasir dan gurun yang menjadi pemandangan utama, melainkan terdapat juga tebing-tebing tinggi nan terjal, dan gunung batu yang menjulang ke cakrawala. Ada sungai kecil yang berkelok-kelok dari utara hingga jauh ke barat, menuju perbatasan Yue Chuan dengan Kekaisaran lain, menambah keunikan panorama di tempat ini.Keheningan malam dipecahkan dengan suara Sun Qiang, ketika ia memberi instruksi."Mari kita masuk!" ujar pengik
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-25
Baca selengkapnya

Raja Kelelawar Hitam.

Fajar telah menyingsing, menggantikan malam yang baru berlalu. Suasana di perkemahan akbar aliran hitam Kekaisaran Yue Chuan semakin hidup, bergemuruh dengan kedatangan praktisi Aliran Sesat yang berdatangan satu per satu ke wilayah Domain tersembunyi itu. Rong Guo, yang telah terbiasa hidup di lingkungan Sekte Wudang sejak kecil, kali ini merasa terpesona, dan berulang kali menunjukkan ekspresi terkejut secara terang-terangan, ketika ia berpapasan dengan para praktisi dari golongan sesat itu.Meski Rong Guo baru berusia dua belas tahun dan memasuki tahun ketigabelasnya, jiwanya masih tetap polos seperti anak kecil. Dia selalu menatap dengan rasa heran yang mendalam setiap kali melihat penampilan ajaib dari para praktisi aliran sesat ini. Padahal, ini adalah pantangan. Beruntung, mereka menganggapnya sebagai sosok dari orang segolongan, sehingga hanya mendengus dingin, dan tidak mengambil tindakan kasar.Contohnya pada pagi ini.Sun Qiang, dengan senyum ramah di wajahnya, mengajak Ron
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-26
Baca selengkapnya

Pengumuman Tantangan.

Langit di dalam Domain tersembunyi itu tampak cerah, seolah-olah berkilauan dalam kehidupannya sendiri. Rembulan, tampak seperti bola perak yang mengambang di langit, bercahaya penuh, memancarkan sinar lembut dalam kelamnya malam. Awan yang biasanya menghiasi cakrawala tampak sedikit, hampir tidak ada, sehingga cakrawala tampak jernih.Namun, di tengah keindahan malam yang menenangkan ini, suasana tegang merasuki udara. Di atas tanah berkerikil dan pasir di Domain tersembunyi itu, semua mata tampak menatap dengan ketegangan. Mereka semua menatap ke arah satu titik di langit, tepatnya pada sosok yang bergerak seperti kelelawar raksasa semakin mendekat.Sosok itu bergerak dengan kecepatan, dan sangat agresif yang mengerikan. Sayapnya yang lebar membentang di langit, menutupi setengah bagian rembulan, menciptakan bayangan yang menyeramkan di tanah. Setiap detik berlalu, saat sosok itu semakin dekat ke perkemahan, bunyi jantung setiap orang berdetak dalam ritme yang lebih cepat.“Raja Kel
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-27
Baca selengkapnya

Seni Telapak Budha Emas.

Ketika keheningan melanda, dan keragu-raguan merasuki hati para jenius-jenius muda berpakaian hitam dari berbagai sekte yang hadir pada acara perkemahan akbar itu, atmosfer menjadi tegang. Tiba-tiba, ada satu suara yang memecah kebisuan, suara itu datangnya dari arah Timur panggung.“Karena tidak ada yang berani maju terlebih dahulu, ijinkan aku, yang hina ini, untuk menjadi peserta pertama,” suara itu terdengar penuh percaya diri.Pada saat ortang-orang berpaling melihat arah suara itu berasal, tiba-tiba dari arah timur terdengar desiran jubah yang tertiup angin. Sesudahnya, sebuah bayangan berkelebat seperti burung rajawali, dialah sosok yang berbicara tadi.Pemuda itu melakukan salto udara, ia sengaja mempertontonkan keahliannya. Lalu saat dua kakinya hinggap diatas panggung dengan ringan, getaran yang ia hasilkan saat kakinya menapak diatas papan panggung menghasilkan guncangan yang sangat minimal – bukti kalau ketrampilan meringankan tubuhnya, cukup diperhitungkan. Dengan gerakan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-28
Baca selengkapnya

Sepuluh Jurus Tapak Budha Emas.

Semua mata tertuju pada kelompok Sekte Mentari Ufuk Barat, ketika seorang pemuda berusia remaja berdiri, terlihat meonjol. Dia berjalan dengan langkah yang tenang, menaiki anak tangga menuju ke atas panggung, seolah menjadi pusat perhatian semua orang. Hal yang membuat semua orang tercengang, adalah pakaian yang ia kenakan. “Taois?” ekspresi terkejut tampak menggantung dibawah semua orang.Tapi itu hanya sesaat. Namun, setelah mereka memeriksa kultivasi Taois itu menggunakan benak, wajah mencibir segera memenuhi atmosfer.“Siapa dia? Mengapa ada seorang Taois di antara kumpulan kultivator sekte Mentari Ufuk Barat?" tanya seorang penonton dengan nada mencela dan merendahkan."Dengan kultivasi yang rendah di tingkat dasar, dia mau mengikuti tantangan tuanku Raja Kelelwar? Mungkin dia sedang mabok, tak melihat tingginya langit!” seorang yang lain berbicara terdengar cukup keras, memecah keheningan dan memancing keributan. Orang-orang mulai tertawa sambil menutup mulut mereka, takut kalau
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-29
Baca selengkapnya

Sebuah Payung Rompal.

Suara dingin yang tiba-tiba menyela adegan di atas panggung, membuat wajah Raja Kelelawar Hitam berubah menjadi kurang senang.Wush - WushTak lama kemudian, tiga bayangan berwarna merah melesat dengan kecepatan tinggi, disertai suara desiran busana yang terhempas angin. Mereka bertiga tampak mengabur saat melintasi kepala para penonton, kemudian menjejakkan kaki di tanah dan melompati pagar arena, kini mendarat dengan suara yang nyaris tak terdengar.Seketika, hawa panas terasa menyeruak keluar saat bayangan mereka bertiga melintas di atas kepala penonton, menimbulkan dengungan dan rasa takut sehingga suasana menjadi kacau."Siapa mereka itu?" tanya seorang penonton, ia merasa kepala nya seakan terbakar, karena secara tiba-tiba tersambar aura nyala api.Namun seorang lainnya berkata, sambil mengerutkan wajahnya, "Apakah mereka ini adalah orang-orang dari sekte Merak Api?" ia berbisik pada kawannya.Namun, pertanyaan mereka segera terjawab saat tiga sosok berwarna merah itu tampak jel
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-30
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
41
DMCA.com Protection Status