Home / Fantasi / Warisan Artefak Kuno / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Warisan Artefak Kuno: Chapter 81 - Chapter 90

408 Chapters

Imam Sesat Kecil.

Tangan Rong Guo gemetar ketika memegang payung yang sudah rusak itu. Entah mengapa, tiba-tiba saja ada ide yang muncul dalam benaknya ketika melihat serangan Cakra Api yang dikerahkan dalam serangan brutal murid-murid dari Sekte Merak Api. Beberapa waktu yang lalu, tanpa sengaja, dia memegang gagang payung yang ada di ransel di punggungnya. Tahu-tahu saja, dia sudah membuat gerakan tebasan dengan pedang sehingga membangkitkan roh pedang."Apakah payung tua yang karatan dan usang ini yang membuatku membangkitkan roh pedang?" batin Rong Guo bertanya-tanya. Pada saat itu, ia masih berdiri gemetar karena semua energi di pusat energi di inti mutiaranya hampir terkuras habis saat membangkitkan roh pedang."Sudah sejak lama sekali aku melupakan payung tua dan rusak ini," lanjutnya dalam hati. "Bahkan aku mengira benda ini hanyalah hiasan artefak tua semata, dan kata-kata dari senior Mo Shilin, bahwa ini adalah senjata yang paling mematikan seratus tahun yang lalu, itu hanyalah sesumbar belak
last updateLast Updated : 2024-06-01
Read more

Kekacauan.

"Tawa keras bergema, suara-suara itu memenuhi seluruh domain, menciptakan suasana yang kacau dan membuat bulu kuduk meremang.Dari kejauhan, suara gemuruh rendah terdengar, diiringi dengan suara berderak-derak yang menandakan bahwa tembok formasi domain yang selama ini menyembunyikan para kultivator aliran hitam, tampaknya sudah mulai retak dan pecah. Akibatnya, seperti aliran banjir yang memecahkan tanggul besar, suara derap langkah kaki terdengar seperti banjir yang meluap, ketika tidak kurang dari seribu ahli berlari mendekati lapangan tempat arena itu berdiri. Semuanya mengenakan pakaian putih, wajah mereka tertutup oleh kain yang senada."Celaka, mereka datang dalam jumlah yang sangat banyak, menyerbu dan bahkan sudah berhasil mendobrak formasi yang disusun oleh aliran hitam itu," batin Rong Guo, kini dipenuhi kecemasan. Dia tidak sempat berpikir untuk melarikan diri, hanya bisa menatap dengan terkesima."Raja Kelelawar Hitam tiba-tiba saja sudah meluncur ke angkasa, jubahnya ter
last updateLast Updated : 2024-06-02
Read more

Di tepi Hutan Willow.

Sementara itu, saat melihat pemuda di depannya menggerakkan tangan ke dalam ransel di punggungnya, salah satu sosok berkerudung berbisik pada kawannya dengan suara pelan,"Hati-hati. Jangan meremehkan usianya yang tampak masih sangat muda. Tingkat kultivasinya berada pada ranah Pendekar Kura-Kura Zircon level menengah! Gunakan Ilmu Pedang Andalan Sekte Gobi kami!" Peringatan ini membuat keduanya langsung bergerak dalam langkah pedang.Ilmu Pedang Andalan Surga! 2 sosok yang bertujuan putih itu berteriak sambil menggores pedang di langit.Dunia seolah-olah menjadi membeku, dan suara pedang terdengar berdecit membelah atmosfer, seolah-olah ada ribuan jarum yang tajam meledak dan menghadang Roh Pedang yang ditembakkan Rong Guo.BLAM!Udara tampak retak-retak dan atmosfer seolah membeku. Jarum waktu pun seolah berhenti, menikmati momen ledakan dahsyat itu.Tiga energi yang berasal dari tiga praktisi di tingkat Kura-kura Zircon itu seimbang. Meskipun dua orang berkerudung putih itu berada
last updateLast Updated : 2024-06-03
Read more

Sosok Di Balik Topeng.

"Ikutlah bersamaku," suara perempuan bertudung putih itu terdengar serak, namun penuh dengan otoritas. Ia menurunkan pedangnya yang berkilauan di bawah sinar matahari pagi, membuat mata Rong Guo terbelalak ketakutan. Dengan gerakan yang anggun dan penuh percaya diri, dia memutar tubuhnya, membiarkan Rong Guo terpaku melihat aksinya."K-kamu tidak akan membunuhku?" tanya Rong Guo dengan suara gemetar.Sosok itu berhenti sejenak, namun ia tidak berbalik. Suaranya yang dingin dan tegas terdengar menjawab, "Untuk apa aku harus membunuhmu? Apakah aku tampak seperti algojo kematian bagi dirimu?"Meskipun tidak bisa melihat wajah sosok bertudung itu secara langsung, Rong Guo merasa seolah-olah ia sedang tersenyum. Namun, suara perempuan itu terdengar serak, seolah-olah ia menggunakan semacam alat penyangga di mulutnya, membuat suaranya terdengar menyeramkan.Tak lama kemudian, ia kembali berbicara. Kali ini, ia tidak menunggu reaksi Rong Guo, langsung menyelinap ke dalam semak-semak yang men
last updateLast Updated : 2024-06-04
Read more

Sungai Cincin Bulan.

Sungai Cincin Bulan, sebuah sungai yang panjang dan megah, mengalir dari arah barat. Sungai ini berawal dari Kerajaan Bai Feng, lalu memasuki wilayah Kerajaan Yue Chuan.Pemandangannya yang indah, tampak meliuk-liuk seperti ular yang menari, terlihat begitu mempesona saat sinar matahari menimpanya. Air di Sungai Cincin Bulan selalu terlihat begitu jernih saat mengalir membelah dataran, dengan suara gemericik lembut yang menembus hutan dan Lembah Subur.Sungai ini akhirnya berakhir di Kota Daqi, ibukota Yue Chuan, dan bermuara di Samudra Longwan.Setiap tikungan pada Sungai Cincin Bulan mengungkapkan keindahan yang mengagumkan.Pemandangan pepohonan hijau, seperti hutan Pinus, dan sesekali sekumpulan pohon persik, menjadi latar belakang yang indah. Ditambah dengan pemandangan menakjubkan Padang rumput yang bergelombang, serta ditemani suara burung-burung bersiul di antara dahan pepohonan, menciptakan melodi alam yang mempesona.Sungai Cincin Bulan menjadi urat nadi kehidupan, memasok k
last updateLast Updated : 2024-06-05
Read more

Sebuah Kejutan.

Ketika suara ayam jantan sudah berkokok menembus keheningan hutan, mengumumkan kedatangan pagi, di atas Kapal Penyu Perak yang berlayar menuju Selatan, ada sesosok tubuh yang bergerak dengan cara yang misterius. Gerak-geriknya tidak menimbulkan kecurigaan, sebab pagi itu masih terbungkus dalam kegelapan, belum ada seorang pun yang tampak keluar dari kabin mereka untuk sekadar berjalan-jalan menikmati udara segar di atas geladak Kelas VIP.Setelah diperhatikan lebih dekat, sosok itu ternyata adalah Rong Guo, dengan baju imam Tao-nya yang longgar dan berdesir. Jubah itu bergerak melambai tertiup angin pagi, namun ia tampak tergesa-gesa sambil menyeret sesuatu yang besar dan panjang, yang dibungkus dengan kain tebal untuk menyamarkan isi bungkusan itu.Dengan nafas yang terengah-engah dan wajah pucat, Rong Guo berpikir dalam hatinya, "Meskipun dia sudah tewas, namun sosok Raja Kelelawar Hitam ini memiliki berat tubuh yang sangat berat, dan membuatku hampir kehabisan tenaga untuk menyeret
last updateLast Updated : 2024-06-06
Read more

Ibukota Daqi.

Selama enam hari yang tersisa dalam perjalanan menuju ibukota Daqi - Kekaisaran Yue Chuan, Rong Guo memilih untuk mengasingkan diri di dalam kamar VIP yang ia sewa. Ia tidak pernah meninggalkan kamar tersebut, kecuali untuk berkultivasi dan berlatih teknik pedang yang ia peroleh dari hadiah yang disimpan oleh Raja Kelelawar - Sabuk Kongjian.Kalaupunia merasa lapar, di ransek kayu ala Taoist itu, ada banyak roti kering yang keras, yang bermanfaat untuk mengisi perutnya dikala dirinya kelaparan. Demikian juga dengan air minum. Ada sekendi air dingin, yang ia isi ulang dan di tenggak pada saat kehausan.Di tengah proses pengobatannya, saat Rong Guo sedang memeriksa bahan-bahan herbal yang ia butuhkan untuk mengobati luka dalamnya, matanya tertuju pada empat tumpuk salinan buku yang tampak masih baru. Keempat buku tersebut tampak terjilid dengan rapi, dan disampul seolah-olah merupakan benda yang sangat berharga.Dengan rasa penasaran yang membara, Rong Guo mengambil keempat buku itu dan
last updateLast Updated : 2024-06-07
Read more

Lantai Tiga Aula Koi Keberuntungan.

Aroma obat-obatan dan ramuan herbal yang kuat, ditambah dengan bau kuno yang berasal dari buku-buku salinan kitab bela diri, memenuhi paru-paru Rong Guo."Ah... aroma ini adalah wangi yang paling dirindukan oleh setiap Kultivator!" pikir Rong Guo dalam hati.Matanya berkilauan, rasa antusias melanda dirinya dan ia bergegas mendekati tumpukan obat-obatan di etalase di dalam Aula Koi Keberuntungan, yang saat itu cukup ramai. Tumpukan buku-buku salinan teknik beladiri yang disusun rapi, lengkap dengan tulisan di pinggiran, membuat ia tergoda untuk membeli beberapa kitab.Rong Guo sudah berada di dalam Aula Koi Keberuntungan selama lima belas menit, dan ia tampak bingung untuk memilih barang apa yang akan ia beli. Dansemua salinan kitab yang di pajangitu, hanya di kelas Xingyoiing, atau paling tinggi dikelas Jinlong sehingga tidak memenuhi syarat dirinya sebagai Kultivator Pedang, untuk membentuk Nadi Pedang.“Lebih baik aku membeli senjata saja!” batin Rong Guo penuh kekecewaan.Ia sudah
last updateLast Updated : 2024-06-08
Read more

Kerabat Guru Negara?

Wang Lingyun, seorang gadis berusia delapan belas tahun yang mempesona, adalah murid yang disegani dari Sekte Bulan Perak. Dia memegang status yang tinggi di dalam sekte aliran putih ini, karena konon dia masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Guru Negara Kekaisaran Yue Chuan, Guru Yang Zengthian.Dengan statusnya yang konon adalah kerabat dari Guru Negara, kehidupan Wang Lingyun di Sekte Bulan Perak menjadi amatlah mudah.Dia sering kali diberikan berbagai sumber daya berlimpah, seperti ramuan, pil, dan obat-obatan penambah kultivasi, dari perwakilan Sekte Bulan Perak. Oleh karena itu, meski usianya masih muda, dia sudah berada di ranah Pendekar Merak Emas level awal puncak. Bahkan, tidak lama lagi, Wang Lingyun ini akan menerobos ke ranah Pendekar Merak Emas level menengah.Sementara itu, Li Yunfeng, seorang pemuda berusia delapan belas tahun, yang selalu mengikuti Wang Lingyun kemana pun dia pergi. Hubungan mereka tidak lebih dari hubungan antara tuan putri dan hamba, karena Li
last updateLast Updated : 2024-06-09
Read more

Di meja Kasir.

Ketika seorang gadis yang asing baginya tiba-tiba muncul dan merampas Pedang Naga & Phoenix dari genggamannya, Rong Guo mengerutkan keningnya. "Siapakah gadis liar ini? Tanpa basa-basi, dia langsung merampas pedang dari tanganku.” Pikirnya tidak senang. “Baiklah aku akan memberinya pelajaran yang tidak akan dia lupakan!"Sejak kecil, Rong Guo selalu ditindas dan diejek karena hidup dalam kemiskinan. Kali ini, dia bertekad untuk tidak tunduk terhadap penindasa.Saat tangan gadis liar itu memegang Pedang Naga dan Phoenix, dan mengerahkan energi murni dengan niat jahat untuk melukainya, rasa antipati semakin mendalam di hati Rong Guo. "Hanya seorang di tingkat Pendekar Merak Api, tapi berusaha menantang seseorang di tingkat Kura-kura Zircon, bukankah ini sebuah lelucon?"Perbedaan kekuatan di antara Ranah Pendekar Merak Api, dibanding dengan ranah Pendekar Kura-kura Zircon, jarak perbedanya kekuatannya serupa jarak antara Bumi dan langit. Wang Lingyun ini terlalu angkuh, terbiasa dimanja
last updateLast Updated : 2024-06-09
Read more
PREV
1
...
7891011
...
41
DMCA.com Protection Status