181Mentari membuang pandangan sebelum berbalik dan masuk lagi ke dalam rumah. Tanpa sepatah kata pun, wanita itu meninggalkan pria yang masih berdiri di balik pagar.“Bu, kok, tamunya ditinggal?” Mbak Rumi yang ternyata mengejar, heboh bertanya. Wanita itu memasang tampang bingung.“Malas, Mbak. Biarin ajalah.” Mentari menjawab tanpa minat. Wanita itu terus saja berjalan menuju kamar kedua anaknya.“Kok, malas, Bu? Memangnya siapa dia? Ganteng lho tamunya, ya, walaupun sudah ada umur.” Mbak Rumi masih penasaran, membuntuti sampai Mentari duduk di sofa yang ada di kamar si kembar.“Sayang lho, Bu, tamu seganteng itu dianggurin. Jarang-jarang ada tamu ganteng datang ke sini selain Pak Bima.”Mentari mengibaskan tangan tanda jengah, sebelum fokus dengan ponselnya.“Bu ….”“Apa sih, Mbak Rum? Kalau Mbak Rum mau, ambil aja.” Mentari ketus.Kedua bola mata pengasuh itu membulat sempurna.“Beneran, Bu?” tanyanya antusias.“Ya, ambil aja.” Wajah Mentari merengut. “Lagian Mbak kok, heboh bang
Read more