Home / Pendekar / Pendekar Kera Sakti / Chapter 1091 - Chapter 1100

All Chapters of Pendekar Kera Sakti: Chapter 1091 - Chapter 1100

1143 Chapters

1090. Part 9

"Betuulll...!" jawab mereka serempak tanpa sadar."Diam semua!" bentak sang Ratu, membuat mereka jadi takut dan sadar bahwa jawaban serempak mereka itu tidak benar. Seharusnya mereka tidak menjawab begitu. Ratu bisa marah dan menyangka mereka mendukung Ki Bwana Sekarat.Setelah hening tercipta beberapa saat dan wajah ratu cemberut kusam, terdengarlah suara sang Ratu berkata dengan tegas."Kau layak mendapat hukuman pancungl""Aku tidak mau," jawab Ki Bwana Sekarat seenaknya. "Kau pikir dipancung itu enak? Tidak! Tidak enak. Aku tidak mau kehilangan kepala.""Kau tak bisa menolak keputusanku! Akulah yang berkuasa di sini!" suara Nila Cendani semakin kuat dan keras. Tapi Ki Bwana Sekarat hanya tersenyum kalem tanpa gentar sedikit pun."Aku tidak bersalah di mata dunia. Aku tidak mau dipancung.""Bersalah atau tidak, keputusannya ada di pengadilanku. Dan kau kunyatakan bersalah karena membunuh Gaok Lodra dan Nenggolo, serta membuntungi t
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more

1091. Part 10

"Bagaimana dengan kipasku yang ada di balik bajuku ini? Ah, merepotkan kalau harus kuambil. Biar saja. Tak perlu pakai senjata. Kakiku lebih tajam dari pedang. Kekuatan batinku lebih runcing dari tombak. Tak ada yang kusangsikan lagi."Jagalopa melengkapi dirinya dengan dua pisau di pinggang dan satu tombak bermata kapak dua sisi. Ia juga mengenakan baju besi untuk penutup dada sampai atas perutnya. Ulu hatinya terlindung baju besi yang beratnya lebih dari dua puluh lima kilogram itu. Bagian pergelangan tangannya memakai gelang besi yang lebarnya setengah jengkal dan dilengkapi dengan duri-duri besi runcing. Duriduri besi runcing itu mempunyai racun yang berbahaya jika mengenai kulit tubuh lawan. Sedangkan dua jari tengah kanan-kiri mengenakan cincin berduri cula yana konon keganasan racunnya sangat tinggi."Pertarungan dimulai!" seru seorang pengawal setelah diberi isyarat oleh Nila Cendani. Gong pun segera ditabuh.Doooeeeng...!Jagalopa maju ke tengah
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

1092. Part 11

Craas...!"Aaahg...!" Lasogani mendelik, tengkuknya dihajar kapak dan terkoyak lebar. Akhirnya ia tumbang tanpa nyawa.Blaaar...! Glegaaar...!Ledakan menggelegar terjadi setelah Ratu Tanpa Tapak melepaskan pukulan selarik sinar merah dari telapak tangan kirinya. Sinar merah menghantam kapak terbang dan hancurlah kapak itu. Suasana gaduh yang tunggang-langgang mulai reda kembali. Tetapi mereka kebingungan melihat arena kosong. Ki Bwana Sekarat hilang dari arena."Setan buntung!" maki Ratu Tanpa Tapak. "Dia melarikan diri saat suasana menjadi kacau. Pasti tak jauh dari sini.""Gusti Ratu, tawanan kita melarikan diri! Hilang dari arena!"Seruan itu membuat tangan Ratu Tanpa Tapak berkelebat bagaikan memercikkan air. Tapi yang keluar dari jemarinya adalah sinar-sinar api yang memercik mengenal dada pengawal itu.Craaasss...!"Aaahg...!" Pengawal itu memekik dengan mata mendelik. Dadanya menjadi berasap. Banyak lubang hitam di dada
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

1093. Part 12

Tongkat itu segera dipungut Raja Maut dengan menggulingkan diri, lalu berdiri satu lutut dan melepaskan pukulan tenaga dalamnya melalui telapak tangan kirinya.Slaap...! Sinar hijau berbentuk piringan melesat menghantam dada Nyai Demang Ronggeng.Blaar...!Ledakan cukup dahsyat terjadi ketika sinar hijau itu ditangkis dengan kipas merah yang dibentangkan di depan dada. Ledakan itu membuat tubuh Nyai Demang Ronggeng terpental ke belakang, bahkan sempat berjungkir balik di tanah."Sekali lagi kuingatkan padamu, Kiswanti... jangan sesali tindakanku ini. Kau memaksaku menyelesaikan urusan sekarang juga. Maka akan kurampungkan setuntas mungkin!"Kiswanti atau Nyai Demang Ronggeng tidak membalas ucapan apa pun. Tapi tubuhnya segera bangkit berdiri pelan-pelan. Kedua tangannya membentang lalu meliuk ke kiri bersama tubuhnya, sedangkan kedua kakinya merapat dan berdiri di atas jari-jarinya. Nyai Demang Ronggeng pun memutar tubuh pelan-pelan dengan gerakan
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

1094. Part 13

"Sial! Setan Bodong ikut campur. Modar aku!" gerutunya sambil melarikan diri tanpa pamit. Sabawana yang bergelar Setan Bodong itu membiarkan Nyai Demang Ronggeng melarikan diri. Tokoh sakti yang sebenarnya enggan campur tangan di rimba persilatan lagi itu, kali ini terpaksa pergunakan jurus kecil-kecilan saja untuk selamatkan Raja Maut yang menjadi sahabatnya itu."Pasti perkara Kitab Sukma Sukmi!" kata Setan Bodong dengan tegas."Ya, memang," jawab Raja Maut dengan keadaan napas sesak tubuh lemas. "Tapi aku ke sini sengaja untuk temui kau, Setan Bodong.""Kalau begitu, mari kubantu pergi ke pondokku. Kau butuh pertolongan secepatnya, Prasonco!""Bb... ba... baik," jawab Prasonco dengan susah payah. "Aku hanya ingin sampaikan kabar... muridmu melabrak Nila Cendani.""Nila Cendani!" Setan Bodong menjadi heran. "Apa urusannya Baraka sampai melabrak Ratu Tanpa Tapak itu"'"Bwana Sekarat ditawan mereka!""Oh, dasar sinting orang itu. Mau-
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more

1095. Part 14

Perempuan yang tampak masih muda sekian kali lipat dari usia sebenarnya, mendekati Baraka dengan sorot pandang matanya yang berwibawa dan punya kharisma tersendiri. Baraka membiarkannya dan juga memandangi tanpa kesan bermusuhan. Dalam jarak dua langkah, Sumbaruni berhenti dan saling adu pandang beberapa saat. Lama-lama terdengar suaranya berucap bagai bisikan."Aku tak mau kau terjerat cinta di sana!"Baraka tertawa dengan suara pelan. "Jangan takut. Aku punya penangkalnya, Sumbaruni.""Omong kosong! Kau akan kalah jika Nila Cendani pergunakan ilmu 'Serap Sukma Asmara' yang dimilikinya. Dan itu sangat berbahaya bagi keadaan jiwa mudamu, Pendekar Kera Sakti.""Apa kehebatan ilmu 'Serap Sukma Asmara' itu, sehingga kau amat mengkhawatirkan diriku, Pelangi Sutera?""Apabila dia menggigit bibirnya sendiri dalam senyum, maka hatimulah yang digigitnya. Jika hatimu sudah digigit, maka kau akan jatuh cinta padanya, kau akan tunduk dengan segala perintahnya
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more

1096. Part 15

PADA saat itu, Ki Bwana Sekarat sudah berhasil dilumpuhkan oleh Ratu Tanpa Tapak. Ketika di kamar tidur sang Ratu, Ki Bwana Sekarat berhasil diserang dengan dua jurus jebakan. Empat jari tangan Nila Cendani disentakkan, maka melesatlah empat larik sinar hijau dari masing-masing ujung jari berkuku runcing itu. Arahnya sengaja sedikit ke kanan, supaya Ki Bwana Sekarat menghindar ke kiri.Sraab...! Dugaan Nila Cendani benar. Ki Bwana Sekarat berguling di atas ranjang ke arah kanan. Tapi pada saat itu juga Nila Cendani sentakkan keempat jari kanannya yang memancarkan empat larik sinar putih perak berkilauan.Sraaab...! Arahnya lebih ke kiri dari tubuh Ki Bwana Sekarat, sehingga ketika Ki Bwana Sekarat menghindari ke kiri, maka ia terperangkap sinar putih perak itu.Jraaab...!"Uuhg...!"Tubuh Ki Bwana Sekarat mengejang dengan kepala terdongak menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya. Tubuh itu menjadi kaku dan kejang sekali. Nila Cendani segera memanggil
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more

1097. Part 16

Akibatnya mereka hanya terdesak beberapa kali oleh serangan Ratu Tanpa Tapak yang menggunakan jurusj-urus berbahaya. Tiga tiang utama istananya sendiri sempat hancur menjadi debu karena serangannya yang dihindari oleh Pelangi Sutera."Monyet busuk! Bagaimana dia bisa masuk ke bentengku!" pikir Nila Cendani memandangi Sumbaruni. Ratu Tanpa Tapak tidak tahu kalau semua penjaga di pintu gerbang sudah dilumpuhkan oleh Pelangi Sutera terlebih dulu, sehingga wanita itu dapat dengan mudah melompat naik ke dinding benteng dan menggagalkan acara hukuman pancung tersebut.Kini lebih dari tiga puluh orang terkapar tanpa nyawa karena amukan Ki Bwana Sekarat dengan Pelangi Sutera. Sabit Guntur sendiri yang tangannya buntung juga mati di tangan Ki Bwana Sekarat dengan tebasan kipas putihnya. Sementara itu Nila Cendani semakin murka, menyerang mereka berdua dengan melayang tanpa menginjak tanah sejak tadi. Ki Bwana Sekarat sempat terjungkir baik ke belakang ketika ia mencoba menahan
last updateLast Updated : 2025-02-19
Read more

1098. Part 17

Sinar merah meluncur dari mata Nila Cendani. Sinar merah itu semula berbentuk lidi kecil, tapi makin jauh makin menyebar lebar dan menghantam tubuh Ki Bwana Sekarat dengan Pelangi Sutera.Hanya saja, sebelum kedua sinar yang terlepas dari kedua mata Nila Cendani itu sampai di tubuh mereka berdua, seberkas sinar putih perak melesat dan menghantam kedua sinar merah tersebut secara melintas cepat dari samping kanan.Blaaar...! Glegaaarrr...!Bunyi ledakan itu luar biasa dahsyatnya. Tubuh Ki Bwana Sekarat dan Pelangi Sutera sama-sama terpental dan terguling-guling di rerumputan. Tapi yang lebih aneh lagi, tubuh Ratu Tanpa Tapak pun terlempar ke belakang dan sempat berjungkir balik sampai jatuh tersungkur di tanah belakangnya, ia segera bangkit dengan merasa heran mengalami peristiwa seperti itu.Matanya segera memandang mencari penyerang yang menggunakan sinar putih perak itu. Ketika pandangan matanya menemukan sesosok pemuda tampan berdiri tegak dengan pakai
last updateLast Updated : 2025-02-19
Read more

1099. Part 18

"Baraka! Biar kami yang hadapi!" teriak seseorang yang ternyata Ki Lumaksono. Ia dan Ki Parandito sempat tersesat jalan dan tiba di tempat ketika Nila Cendani terlempar tadi.Kedua tokoh tua itu segera melesat mendekati Baraka. "Biar kami yang hadapi, supaya kami tak sakit hati jika beliau terluka!"Tapi baru saja mereka bersepakat begitu, Sokobumi melepaskan serangannya berupa puluhan bintang yang menyerang kedua tokoh tua dan Baraka. Puluhan bintang itu tentu saja berkekuatan tenaga dalam sangat tinggi. Gerakannya sangat cepat dan nyaris tidak terlihat lagi."Awas...!" teriak Baraka sambil menendang dengan kedua kaki ke kiri dan ke kanan secara serempak.Tendangan itu mengenai tubuh Ki Lumaksono yang ada di kirinya dan Ki Parandito yang ada di kanannya. Akibatnya mereka berdua terlempar jauh dan terhindar dari puluhan bintang berbahaya itu. Sedangkan untuk menyelamatkan dirinya, Baraka segera mengibaskan Suling Naga Krishnanya ke depan.Wuuut...!
last updateLast Updated : 2025-02-19
Read more
PREV
1
...
108109110111112
...
115
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status