Home / Pendekar / Pendekar Kera Sakti / Chapter 1101 - Chapter 1110

All Chapters of Pendekar Kera Sakti: Chapter 1101 - Chapter 1110

1143 Chapters

1100. Part 19

"Aku butuh bantuanmu.""Indah sekali. Belum-belum sudah butuh bantuan.""Aku terpaksa menghubungimu, karena tak punya senopati.""Begitukah...!"Asmaradani, Ratu Samudera Kencana, anggukkan kepala dengan gemulai. Bau wewangiannya menyerap ke dalam hati sanubari Pendekar Kera Sakti. Lama-lama mata indah itu mulai berkaca-kaca. Wajah cantik ceria menjadi tersaput duka.Ratu Samudera Kencana melelehkan air mata. Baraka trenyuh, lalu menghapus air mata yang meleleh sampai di pertengahan pipi. Ia menghapus dengan jari telunjuk yang ditekuk dan digunakan sebagai menadah butiran air mata itu."Jangan menangis, Asmaradani. Aku akan datang menolongmu," bisik Baraka dengan nada mesra sekali. "Sebutkan kesulitanmu dan aku akan lakukan apa yang seharusnya kulakukan."Asmaradani menatap dengan penuh perasaan. Jari-jemarinya yang lentik indah itu meraba pipi Baraka. Pendekar tampan berbaju rompi kulit ular emas tanpa lengan itu membiarkan pipinya d
last updateLast Updated : 2025-02-20
Read more

1101. Part 20

Ternyata seorang pemuda berusia sekitar dua puluh enam tahun. Kurus dan berpakaian rompi keemasan. Pemuda itu juga membawa suling berwarna keemasan yang terselip di sabuk pinggangnya. Melihat wajahnya yang pucat tegang dengan bibir berdarah, pemuda itu pasti habis dihajar oleh seseorang, ia malahan bersembunyi di balik pohon besar yang dipakai bersembunyi oleh Baraka di atasnya. Pemuda itu tak tahu kalau di atasnya ada orang bersembunyi pula.Mungkin karena panik, takut, ngos-ngosan, sehingga pemuda kurus itu tak sadar bicara sendiri dengan gemetar. "Ya ampuuun... dosa apa aku ini kok sampai dikejar-kejar orang? Mimpi apa aku semalam kok sampai dihajar orang? Kalau tadi aku tak segera lari, pasti aku dibunuh oleh orang itu. Ihh... mengerikan. Goloknya tajam sekali. Kalau aku dibacok pakai golok itu, oooh... ngeri! Ngeri sekali membayangkannya."Di atas pohon Pendekar Kera Sakti mendengarkan dengan seksama."Wah... itu dia orangnya!" ucap pemuda itu dengan tenang
last updateLast Updated : 2025-02-20
Read more

1102. Part 21

Mat Paung mencabut goloknya dan ingin menebaskan ke bagian kaki. Ia bermaksud memotong kaki pemuda itu sebagai pelajaran. Tetapi ketika golok terangkat, Baraka melepaskan jurus 'Jari Guntur'-nya lagi ke pergelangan tangan Mat Paung.Teess...!Tangan yang memegang golok itu tersentak ke samping dan goloknya lepas bagaikan dibuang begitu saja. Tapi Mat Paung sempat memekik kesakitan dengan wajah menyeringai dan melangkah mundur dua tindak, ia memegangi lengan kanannya memakai tangan kiri dan menggamitnya ke dekat paha."Uuuh...! Bangsat kau! Kau punya ilmu tapi tidak bilang-bilang. Uuhh...! Ternyata apa yang dikatakan orang-orang itu memang benar, kau berilmu tinggi. Tapi... tapi aku yakin ilmumu tak setinggi ilmuku, Setan Alas!""Buk... bukan aku, Kang...! Sumpah... summ... sumpah...! Aku tidak menyakitimu, Kang," bocah muda itu ketakutan walau ia sudah bangkit dan hendak melarikan diri. Langkahnya terhenti karena di sisi lain ia dihadang Brojo yang mulutn
last updateLast Updated : 2025-02-20
Read more

1103. Part 22

"Delapan hari yang lalu aku sedang berada di Pulau Serindu menengok calon istriku," pikir Baraka.Hening tercipta sejenak. Baraka terbayang wajah Ki Empu Sakya yang pernah ditolongnya saat terancam keserakahan Wiratmoko dalam persoalan keris itu juga, ia sama sekali tak menduga kalau Ki Empu Sakya ternyata sudah tiada. Berita itu baru saja diterimanya, karena ia pergi ke Pulau Serindu menengok Hyun Jelita selama enam hari. Baru sekarang ia tiba di tanah Jawa, dan tahu-tahu mendengar kabar tersebut."Aku sudah bilang kepada orang-orang Perguruan Lumbung Darah itu bahwa aku tidak memiliki keris pusaka tersebut, tapi mereka tetap tidak percaya.""Mengapa mereka menduga keras kaulah pemilik keris itu"' tanya Baraka."Karena mereka sangka aku bernama Baraka!""Hahh...!" Baraka terkesiap memandang pemuda kurus."Padahal namaku Sabani, bukan Baraka. Enak saja, aku disamakan dengan Baraka. Gantengnya saja sudah tentu ganteng aku, ya Kang?""H
last updateLast Updated : 2025-02-20
Read more

1104. Fitnah Berdarah Sang Pendekar

PENGEJARAN terhadap diri Ratu Tanpa Tapak kehilangan jejak. Berhari-hari Baraka tidak temukan perempuan yang ingin menjadi penguasa di seluruh jagat raya itu. Akhirnya Baraka putuskan untuk menghentikan pengejaran, ia berangkat ke Pulau Serindu untuk menengok Hyun Jelita. Kepergiannya itu didampingi oleh Ki Bwana Sekarat, si tukang tidur, karena memang dialah yang diutus mencari Baraka oleh sang Ratu negeri Puri Gerbang Kayangan itu. Sedangkan Pelangi Sutera tetap tinggal di tempat dan tidak mengetahui kepergian Baraka.Berawal dari situlah, ternyata sebuah peristiwa yang tak diduga-duga itu terjadi dengan sangat menyedihkan. Ki Empu Sakya dibunuh seseorang dan tersebarlah berita bahwa Baraka adalah pembunuh Ki Empu Sakya. Tersebar pula kabar, bahwa keris pusaka milik Ki Empu Sakya yang bernama Keris Setan Kobra itu telah dicuri oleh Baraka dengan cara membunuh Ki Empu Sakya lebih dulu. Siapa yang menyebarkan berita itu pertama kalinya, tak diketahui secara pasti. Yang jelas,
last updateLast Updated : 2025-02-21
Read more

1105. Part 2

"Hahh...!" mereka saling terkejut dan sama-sama saling pandang dengan tegang.Dua di antaranya tampak cemas. Dua lagi tampak memberanikan diri. Salah satu dari yang memberanikan diri itu berkata keras."Kalau begitu kami harus memaksamu agar mau serahkan keris itu!""Aku tidak mempunyai Keris Setan Kobra, dan aku tidak membunuh Ki Empu Sakya, karena beliau termasuk orang yang kuhormati!""Omong kosong! Kau harus dipaksa rupanya.Hiiaat...!"Orang itu melompat dengan mengibas-ngibaskan sabit kembarnya di kanan kiri. Kibasan sabit kembar itu menimbulkan bunyi yang membuat merinding orang awam. Tetapi Baraka tetap diam dan tenang. Rupanya ia cepat-cepat pergunakan ilmu 'Tukar Raga' sejak mendengar penjelasan mereka. Maka, ketika si Sabit Kembar membabatkan sabitnya ke lengan Baraka, temannya yang menggenggam tombak bergagang pedang lengkung itu memekik kesakitan."Aoooww...!"Sabit Kembar berpaling memandangi teman yang menjerit,
last updateLast Updated : 2025-02-21
Read more

1106. Part 3

"Tapi itu bukan aku, Mega Dewi. Tidak semua orang yang membawa suling emas adalah Pendekar Kera Sakti!""Pendekar biasa lebih mustahil lagi jika bisa membunuh Ki Empu Sakya. Aku tahu seberapa tinggi ilmu Ki Empu Sakya. Aku bukan anak kecil yang bisa kau bohongi dengan dalih-dalihmu, Baraka!"Sedih sekali hati Pendekar Kera Sakti mendengar kata-kata Mega Dewi. Menurutnya, itu baru satu orang teman yang tidak percaya, bagaimana jika sampai semua temannya tidak mau percaya lagi kepadanya? Padahal memperoleh kepercayaan itu lebih sulit daripada memperoleh kemenangan dalam suatu pertarungan.Pada dasarnya, Baraka mengakui kebenaran kata-kata Mega Dewi. Orang yang bisa membunuh Ki Empu Sakya pasti orang berilmu tinggi, itu memang benar. Baraka juga mengakui bahwa Ki Empu Sakya orang berilmu tinggi. Jika tidak berilmu tinggi beliau tidak akan mungkin bisa melihat noda merah di kening Baraka, yaitu lambang penghargaan yang diberikan oleh Gusti Ratu Hyun Ayu Kartika Wang
last updateLast Updated : 2025-02-21
Read more

1107. Part 4

Melihat Raja Maut bertarung dengan seorang wanita cantik namun berkesan galak itu, Baraka tak bisa tinggal diam. Apalagi pelayaran perahunya harus melintasi tempat itu. Pada mulanya Baraka tidak mengenal perempuan yang bertarung dengan Raja Maut.Tetapi prajurit yang menyertainya dalam perahu itu berkata, "Perempuan itulah yang bernama Nyai Demang Ronggeng, penguasa Pulau Blacan yang tampak dari sini itu.""Ooo... ya, ya, ya... aku mengerti sekarang," kata Baraka sambil manggut-manggut."Aku pernah dengar cerita permusuhan Raja Maut dengan Nyai Demang Ronggeng. Pasti persoalan Kitab Sukma Sukmi yang dicuri oleh Nyai Demang Ronggeng dari tangan gurunya si Raja Maut.""Saya malah tidak dengar cerita itu, Gusti Manggala Yudha," kata prajurit tersebut kepada Baraka. Gusti Manggala Yudha memang pangkat dan sebutan Baraka di kalangan orang-orang Puri Gerbang Kayangan.Kedudukannya lebih tinggi dari sang Ratu Mahkota Sejati Ratu Ayu Sejagat, karena kehorm
last updateLast Updated : 2025-02-22
Read more

1108. Part 5

Wuuut...! Braaak...!Baraka jatuh di haluan kapal. Prajurit ingin membantu tapi Baraka segera melarangnya. Pendekar Kera Sakti cepat berdiri karena Nyai Demang Ronggeng telah lepaskan lagi serangan berikutnya, berupa cahaya merah dari kipas tersebut.Slaaap...! Dengan cepat Baraka meraih suling mustikanya dan disilangkan di depan dada. Akibatnya sinar merah itu mengenai suling mustika tersebut namun tidak membuat suling itu hancur, melainkan membuat sinar merah memantul kembali arah. Pantulan sinar merah itu ternyata lebih cepat dan lebih besar lagi, tenaga yang ada di dalam sinar merah menjadi berlipat ganda.Wuuusss...! Nyai Demang Ronggeng terkejut. Hampir saja ia terpaku melihat sinar merahnya membalik dalam keadaan lebih besar. Dengan gerakan cepat, kipas di bentangkan dan digunakan menangkis sinar merah itu.Praak...! Blaaar...!Sinar merah jebol seketika. Tubuh Nyai Demang Ronggeng terpental jatuh ke laut kembali.Byuuur...!Te
last updateLast Updated : 2025-02-22
Read more

1109. Part 6

"Memang itulah akibat yang harus diterima bagi orang yang tak pernah mau mengenal perdamaian," ujar Raja Maut. "Aku tak salahkan dirimu. Kau hanya sebatas melindungiku. Karena kau tahu keadaanku sedang lemah, tak mungkin mampu melawan jurusnya tadi. Aku berterima kasih padamu, Baraka! Biar kujelaskan sendiri pada si Setan Bodong, gurumu itu, mengapa kau membunuh Kiswanti."Baraka memandang jauh dalam lamunan sesalnya. Pantai Pulau Blacan terlihat jelas dan akan dilewatinya. Baraka diam tanpa bicara apa pun. Raja Maut segera mendekati dan bicara dengan hati-hati."Baraka, aku harus mengambil Kitab Sukma Sukmi di pulau itu. Maukah kau menungguku mengambilnya, agar aku bisa pulang menumpang perahumu?"Napas Baraka ditarik dalam-dalam. "Ambillah, setelah itu jagalah agar Kitab Sukma Sukmi yang berisi jurus-jurus maut dan ilmu 'Tarian Mayat' itu jangan sampai jatuh ke tangan orang sesat lagi."Raja Maut yang berjubah abu-abu itu tersenyum ceria. Pendekar Kera
last updateLast Updated : 2025-02-22
Read more
PREV
1
...
109110111112113
...
115
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status