Home / Pendekar / Pendekar Kera Sakti / Chapter 1121 - Chapter 1130

All Chapters of Pendekar Kera Sakti: Chapter 1121 - Chapter 1130

1143 Chapters

1120. Part 17

Orang berjubah kuning dengan pakaian hijau bagian dalamnya itu berdiri dengan tegak dan gagah, padahal usianya sudah mencapai sembilan puluh tahun lebih. Rambutnya putih meriap-riap dipermainkan angin yang berhembus ke tanah Bukit Kayangan itu. Orang itu tak lain adalah Ki Sabawana, yang lebih dikenal dengan nama si Setan Bodong, guru dari Pendekar Kera Sakti; Baraka.Sementara itu, perempuan cantik yang tampak masih muda padahal sudah berusia tujuh puluh tahun lewat itu, berdiri di samping si Setan Bodong dengan kaki sedikit renggang dan kedua tangan ke belakang. Rambut perempuan cantik itu terurai, warnanya hitam mengkilap halus. Pakaiannya merah, jubahnya ungu muda. Ia berdada montok, bentuk tubuhnya masih saja menggiurkan setiap lelaki hidung belang. Perempuan cantik itu adalah Dewi Pedang, bibi gurunya Baraka.Mereka berdua berhadapan dengan beberapa orang, antara lain seorang lelaki berjubah biru dengan pakaian dalam abu-abu, rambut putihnya panjang lewat punggun
last updateLast Updated : 2025-02-26
Read more

1121. Part 18

"Ya, ya, ya....," celoteh mereka seperti gaung lebah.Kemudian Tabib Awan Putih pun berkata, "Mencabut kependekarannya adalah tindakan yang lebih bijaksana! Aku setuju!""Aku juga setuju sekali untuk mencabut gelar pendekar pada diri muridmu itu, Setan Bodong dan Dewi Pedang!" timpal Ki Sonokeling."Aku tidak setuju!" sentak gadis cantik yang tak lain adalah Sumbaruni, bekas istri jin itu. Semua mata memandang Sumbaruni. Semua mulut menjadi berhenti berucap. Sumbaruni atau Pelangi Sutera melangkah pelan mendekati Setan Bodong, tetapi pandangan matanya tertuju kepada mereka, ia tampak tegas dan berwibawa di depan para tokoh tua itu, sebab mereka tahu Sumbaruni punya ilmu dari tokoh sakti yang lebih tua dari mereka, yaitu Eyang Bayudana.Nama Bayudana adalah nama sejajar dengan Purbapati dan Nini Galih, gurunya Setan Bodong dan Dewi Pedang. Tentu saja Sumbaruni lebih berwibawa dari mereka. Kedudukannya sejajar dengan Setan Bodong dan Dewi Pedang, Embun Salj
last updateLast Updated : 2025-02-26
Read more

1122. Part 19

KITA tinggalkan dulu persidangan di Bukit Kayangan itu. Ada sesuatu yang menarik untuk disimak, karena punya hubungan dengan soal cinta, tapi tidak ada kaitannya dengan Kelana Cinta.Dengan susah payah, Mega Dewi memang bermaksud mencari Bukit Kayangan. Ia ingin bertemu dengan Setan Bodong dan mengadukan kekejaman Baraka menurut anggapannya. Tetapi di perjalanan ternyata ia dicegat oleh seorang pemuda tampan yang cukup dikenalnya. Pemuda itu mengenakan pakaian bagus, bercorak bangsawan, berambut rapi, dan bersenjata pedang dengan sarung emasnya. Pemuda itu tak lain adalah Raden Udaya. Ia sendirian, karena memang ia ingin bertemu empat mata dengan Mega Dewi untuk utarakan persoalan cintanya."Sudah beberapa kali kukatakan, Raden... aku tidak bersedia menerima cintamu!" tegas Mega Dewi dengan wajah tak ada senyum sedikit pun.Tetapi Raden Udaya masih bersikap sabar dan tidak tersinggung, ia mendekat lagi dan berkata dengan suaranya yang dibuat semesra mungkin.
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more

1123. Part 20

"Aku mengikutimu karena ada sesuatu yang ingin kukatakan kepadamu, Kang," kata bocah berambut lurus itu."Apa yang ingin kau katakan padaku?" Baraka berkerut dahi."Kau dicari orang banyak karena dituduh membunuh Ki Empu Sakya.""Aku tahu! Aku sudah mendengar berita itu.""Kau dituduh merampas pusaka milik Ki Empu Sakya, yaitu Keris Setan Kobra, Kang! Mereka banyak yang berkeinginan untuk merebut keris itu darimu!""Itu pun aku sudah tahu, Angon Luwak!""Tapi aku yakin keris itu tidak ada di tanganmu, Kang. Karena aku tahu di mana tempat persembunyian keris itu. Apakah kau juga sudah tahu, Kang?"Pertanyaan bernada mengejek itu membuat Baraka berwajah tegang karena sedikit terperangah. Pendekar Kera Sakti bahkan sempat cemas, lalu memandang ke sana-sini, takut percakapan itu didengar orang."Apa benar kau tahu tempat penyimpanan keris itu!"Angon Luwak yang lugu itu mengangguk. "Ketika kudengar kabar orang mencarimu dan
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more

1124. NEGERI SAMUDERA KENCANA

Jejak Iblis, yang tubuhnya telah terluka bagai tercabik-cabik binatang buas. Pakaiannya rusak mirip gelandangan. Separo wajahnya memar membiru lantaran dihajar habis-habisan oleh Rindu Malam yang ketika itu mengejar pelariannya. Rupanya Jejak Iblis masih belum jera dan tetap mengincar keris pusaka tersebut."Wah, Kang... dia datang lagi, Kang," kata Angon Luwak dengan cemas."Tenanglah. Cari tempat yang aman buat persembunyianmu. Aku akan menghadapi orang itu, Angon Luwak," bisik Baraka dengan mata tetap memandang Jejak Iblis yang kehadirannya tadi membuat tanah bergetar. Kini ia melangkah mendekati Baraka. Langkahnya itu membuat tanah bergetar dan daun berguncang."Akhirnya kupergoki juga kebusukanmu, Baraka. Kau benar-benar memiliki keris itu," kata Jejak Iblis dengan nada datar dan dingin."Aku baru sekarang memegang keris ini dan menemukannya di sini!" kata Baraka."Bagus. Jika begitu, serahkanlah padaku sebelum kesabaranku hilang."Oran
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more

1125. Part 2

Sreet...!Rindu Malam cabut pedangnya dari punggung. Tiga Jagal dari Utara segera persiapkan diri menghadapi lawannya dengan berjajar masing-masing sejarak dua langkah. Mereka mulai memainkan jurus kembar tiga. Mengibaskan tombak pedangnya ke beberapa arah, lalu sama-sama berhenti bergerak dalam keadaan tombak diarahkan ke depan dengan kaki merendah."Serang!" teriak brewok berbaju merah. Lalu ketiganya menyatuhkan ujung tombak.Traak...!Mata tombak berbentuk pedang putih itu saling menempel. Dari perpaduan pedang itu melesat sinar biru sebesar gagang tombak itu.Slaaap...!Rindu Malam rendahkan kaki, pedangnya berdiri di depan dengan ujungnya ditahan memakai telapak tangan kiri. Selarik sinar biru besar itu menghantam pertengahan pedang Rindu Malam.Traang...! Seperti tombak menancap pada dinding cadas, sinar biru itu ditahan oleh Rindu Malam. Pedangnya menjadi menyala biru terang. Tiga Jagal dari Utara kerahan tenaga dalam lebih ku
last updateLast Updated : 2025-02-28
Read more

1126. Part 3

"Apa rencanamu sekarang?""Menyerahkan keris ini kepada guruku, entah mau diapakan," jawab Baraka."Bolehkah aku ikut?"Baraka diam sesaat mempertimbangkan. Setelah itu ia berkata, "Baiklah...."Baru sampai di situ kata-kata Baraka, tiba-tiba ia mendengar suara pekikan Angon Luwak di persembunyiannya. Baraka cepat palingkan wajah memandang ke arah suara pekikan Angon Luwak yang sepintas itu. Firasatnya mengatakan, bahwa anak itu dalam bahaya. Ternyata sekelebat bayangan terlihat membawa lari Angon Luwak. Rindu Malam dan Baraka sama-sama tercengang. Pendekar Kera Sakti bergegas mengejar bayangan yang membawa lari Angon Luwak. Tapi tangan Rindu Malam menahan."Biar kukejar dia dan kubebaskan anak itu. Kau pergilah ke tempat gurumu, kita akan bertemu di Pantai Semberani!"Baraka menghempaskan napas, lalu anggukkan kepala.Slaaap...! Rindu Malam tak banyak bicara, segera lari kejar bayangan yang menculik Angon Luwak. Gerakan larinya sanga
last updateLast Updated : 2025-02-28
Read more

1127. Part 4

Pendekar Kera Sakti segera mengobati Angon Luwak dengan hawa ‘Kristal Bening’-nya. Setelah ia menunggu kesembuhan Angon Luwak dengan menceritakan tentang Raden Udaya yang waktu itu ditemuinya sedang mengejar-ngejar Angon Luwak. Baraka juga menceritakan keadaan Tiga Jagal dari Utara yang dikalahkan oleh seorang gadis pengagumnya, tapi Baraka tidak sebutkan nama gadis itu. Karena menurut Baraka, nama Rindu Malam tidaklah terlalu penting bagi mereka.Yang terpenting adalah sikap gadis itu sebagai pengagumnya yang mau korbankan nyawa demi membela dirinya dan ikut menyelamatkan Keris Setan Kobra itu."Jangan-jangan dia jatuh cinta padamu?" kata Sumbaruni bernada cemburu.Embun Salju tersenyum tipis, Dewi Pedang juga tersenyum, Nyai Punding Sunyi pun tersenyum.Malahan Ki Madang Wengi pun berkata, "Ingat, Sumbaruni... usiamu sudah di atasku. Jangan main cemburu begitu."Sumbaruni tersinggung dan bicara dengan lantang, "Apa pedulimu k
last updateLast Updated : 2025-02-28
Read more

1128. Part 5

Wuuut...!Tahu-tahu sudah ada di balik gugusan batu karang. Jauhnya lebih dari lima belas langkah dari tempat Malaikat Beku berdiri. Sedangkan Raden Udaya hanya terperangah bengong, masih duduk di atas kudanya di belakang Malaikat Beku, berjarak lewat dari dua puluh langkah. Sejak tadi ia menyaksikan pertarungan hebat itu, dengan senyum kebanggaan, karena Malaikat Beku yang dijagokan ternyata mampu menunjukkan kehebatan ilmu dan jurus-jurusnya.Bukan hanya Raden Udaya yang kecewa melihat Rindu Malam terselamatkan oleh gerakan cepat Raja Maut, tetapi Malaikat Beku pun sangat kecewa dan murkanya kian bertambah."Keparat kau, Tua Bangka!" teriaknya penuh luapan amarah. "Kuhancurkan sekalian tubuhmu dengan Cabuk Urat Setan-ku ini! Heaaah...!"Malaikat Beku berlari mengejar Raja Maut yang menunggu dengan siap. Tetapi gerakan Malaikat Beku itu dipatahkan oleh sebuah serangan yang datang dari arah samping kirinya.Dees...!Sebuah sentilan jari teng
last updateLast Updated : 2025-03-01
Read more

1129. Part 6

"Terima kasih atas pengakuanmu, Kalatandu," kata Baraka kalem sekali."Sengaja kubeberkan supaya kau tidak penasaran dalam perjalanan menuju ke alam baka, Baraka! Tentunya kau pun tahu bahwa bocahmu itu perlu kubunuh karena dia mengetahui saat aku membunuh Mbok Wiji. Jika tidak kubunuh dan ia buka rahasia itu, maka orang cerdas akan bisa menyimpulkan siapa pembunuh Empu Sakya sebenarnya. Tapi sayang... bocahmu itu licin seperti belut dan selalu dinaungi dewa keberuntungan, sehingga sampai sekarang masih belum berhasil kulenyapkan!""Kau tak akan berhasil membunuhnya semasa Pendekar Kera Sakti masih hidup.""Kalau begitu sekaranglah saatnya untuk minggat ke neraka! Heaaat...!"Taaar...! Cambuk dilecutkan, ujungnya melepaskan sinar api yang berkerilap menyambar tubuh Baraka. Tapi Pendekar Kera Sakti berhasil bersalto dua kali ke belakang dengan gerakan cepat. Gerakan itu membuat cambuk Kalatandu mengenai tempat kosong. Kalatandu menjadi sangat penasaran, ia
last updateLast Updated : 2025-03-01
Read more
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status