Home / Pendekar / Pendekar Kera Sakti / Chapter 991 - Chapter 1000

All Chapters of Pendekar Kera Sakti: Chapter 991 - Chapter 1000

1031 Chapters

990. Part 5

Jeb jeb jeb jeb jeb.....!"Hiaaaah....!" pekik Pendekar Kera Sakti untuk tendangan yang terakhir kalinya, yaitu melompat dan memutar tubuh dengan cepat. Kakinya melayang kuat menghantam wajah kiri Brajawisnu, Plokkkk...!Telak sekali tendangan yang terakhir itu, membuat Brajawisnu terlempar dan jatuh menabrak Ekayana yang sudah siap menyerang Baraka kembali itu. Akibat tabrakan tersebut, Ekayana jadi ikut terpental dan jatuh tertindih Brajawisnu."Braja....!" pekik Pancakana yang hampir saja tadi ikut tertabrak tubuh Brajawisnu. Mata Pancakana menjadi terbelalak karena ia melihat dengan jelas pedang Ekayana menembus lambung Brajawisnu dan tembus ke pinggang sebelahnya."Ekayana! Kau telah membunuh Brajawisnu!" teriak Pancakana dengan panik. Ekayana sendiri terkejut luar biasa setelah menyadari pedangnya menembus tubuh teman sendiri."Bangsaaaattt....!" teriak Ekayana dalam amukannya yang meledak-ledak. Ia sangat menyesal karena merasa sepertinya di
last updateLast Updated : 2025-01-26
Read more

991. Part 6

"O, begitu dahsyatnya nama itu sendiri?" kata Baraka dengan kagum. "Kalau begitu, cepat bawa aku kepada Nyai Embun Salju! Kita perlu mengetahui dimana Ki Padmanaba menyimpan pusaka tersebut."Jongos Daki bertanya kepada Kirana, "Mengapa harus kepada Nyai Embun Salju kita bertanya!""Karena Nyai Embun Salju adalah kakak dari Ki Padmanaba, tapi mereka hanya satu ibu lain bapak!" jawab Kirana. "Yang kutakutkan kalau Nyai Embun Salju tidak mengetahui tempat pusaka itu di simpan, tapi justru kakak ipar Ki Padmanaba mengetahuinya.""Kakak ipar! Maksudnya kakak dari istrinya Ki Padmanaba?" tanya Baraka dengan semakin ingin tahu."Benar! Karena ketika Ki Padmanaba membunuh istrinya, kakak iparnya mengancam akan merebut pusaka itu! Dan kakak iparnya itulah yang mem pengaruhi istri Ki Padmanaba untuk membunuh mertua sang istri, yaitu membunuh orangtua Ki Padmanaba!""Siapa kakak iparnya Ki Padmanaba itu!""Logayo, ketua perguruan Kobra Hitam!" jawab K
last updateLast Updated : 2025-01-26
Read more

992. Part 7

Seperti halnya seorang perempuan tua yang sengaja mencegat langkah kedua murid Embun Salju itu.  Perempuan tersebut berpakaian jubah hitam dengan pakaian dalamnya yang serba putih kusam. Rambutnya yang putih dikonde tengah, sisanya meriap ke mana-mana. Perempuan tua yang layak dipanggil nenek itu membawa sebatang tongkat berujung lengkung dari kayu warna hitam. Tubuhnya yang kurus dan matanya yang cekung, membuat ia cepat dikenali oleh para tokoh tua di rimba persilatan. Nenek itu tak lain adalah saudara seperguruan mendiang Ki Padmanaba. Dia bernama Nini Pasung Jagat. Dialah yang berhasil membunuh Ki Padmanaba, yang dulu bergelar Dewa Pedang Pamungkas.Nini Pasung Jagat memburu pusaka milik Ki Padmanaba. Tapi ia tak berhasil mendesak Ki Padmanaba untuk menyerahkan pusakanya itu, sampai akhirnya Ki Padmanaba dibunuhnya. Ia mencoba mendesak Ekayana, cucu Ki Padmanaba, tapi Ekayana juga tidak tahu menahu tentang pusaka Ki Padmanaba tersebut, bahkan sekarang Ekayana telah m
last updateLast Updated : 2025-01-26
Read more

993. Part 8

"Cara apa pun yang ingin kau lakukan, lakukanlah! Tapi kami tetap tak mau membawamu menghadap Guru!"Nini Pasung Jagat mengangkat kedua tangannya, dalam keadaan kedua telapak tangan tengkurap dan mengembang membuka, tangan itu disentakkan pendek-pendek saja.Bett...! Lalu dari kedua tangan itu muncul sinar kuning yang melesat bagaikan dua mata pisau. Sinar kuning itu terbang dengan cepatnya menyerang Mahasi dan Anjarwati.Seketika itu pula, Mahasi dan Anjarwati menundukkan kepalanya tanpa melakukan gerak apa pun. Dan tiba-tiba dalam jarak tiga jengkal di depannya, sinar kuning itu membelok arah masing-masing ke kanan dan ke kiri. Sinar kuning itu bagaikan membentur dinding transparan yang tak mudah ditembusnya. Sinar itu bagaikan dibuang oleh Anjarwati dan Mahasi.Akibatnya, dua buah pohon yang menjadi sasaran sinar kuning itu.Duarr, duarrr...!Kedua pohon itu tumbang dan menjadi hangus pada bagian yang terkena benturan sinar kuning. Sement
last updateLast Updated : 2025-01-26
Read more

994. Part 9

Bukit gersang di depan Kuil Elang Putih itu dinamakan orang sebagai Bukit Perawan. Dikatakan demikian, karena bukit itu jika malam bulan purnama sering digunakan muda-mudi untuk saling memadu kasih. Kadang beberapa gadis yang belum punya pasangan, datang ke bukit itu untuk menikmati suasana terang bulan purnama, dan disana mereka mendapat teman bicara, mendapat kenalan, kemudian saling jatuh cinta.Namun sejak orang-orang Kobra Hitam dalam pimpinan Dewa Murka yang bernama asli Logayo bercokol di lembah Kabut, Bukit Perawan itu menjadi sepi. Orang-orang perguruan Kobra Hitam yang beraliran sesat itu sering datang ke bukit tersebut mencari mangsa. Karena, letak lembah kabut tak seberapa jauh dari Bukit Perawan. Dengan menyebrangi Perkampungan Orang-orang Kate, mereka bisa mencapai Bukit Perawan, tetapi jika dari Kuil Elang Putih, hanya berjalan lurus menerobos hutan kecil, sudah bisa mencapai Bukit Perawan yang tak seberapa tinggi itu.Kali ini, dua orang bertampang meny
last updateLast Updated : 2025-01-26
Read more

995. Part 10

Wajahnya yang dingin tapi berkesan angker itu ditatap Logayo, kemudian Logayo bertanya lagi, "Kita harus sabar menunggu, mengikuti aturan di sini!""Terjang saja!" ucap Rangka Cula, kemudian bergegas masuk dengan melompat mendobrak pintu. Tapi Logayo buru-buru menahannya."Jangan! Nanti bisa membuat rencana kita kacau! Kita harus tunjukkan sikap baik kepada Embun Salju, supaya Embun Salju mau membantu kita menangkap manusia serba hitam itu! Setidaknya kita bisa tahu, apakah orang dari sini atau bukan yang mempunyai Racun Getah tengkorak itu!""Baik!" jawab Rangka Cula dengan pandangan mata dingin.Dalam beberapa saat kemudian, Logayo dan Rangka Cula diterima oleh Embun Salju disebuah ruang semacam bangsal pertemuan. Embun Salju sempat memukau Logayo dengan kecantikannya yang serupa dengan bidadari kayangan. Berpakaian serba putih, dengan jubah putihnya juga yang dari bahan lembut bagaikan sutera, dengan pinjung sebatas dada yang berwarna putih dan menampa
last updateLast Updated : 2025-01-27
Read more

996. Part 11

Logayo memandang Rangka Cula lagi. Oang berjubah abu-abu itu mengeleng-geleng kepala pelan. Hampir tak terlihat. Kemudian Logayo menatap Embun Salju dan berkata, "Tidak. Kami tidak pernah berjumpa orang seaneh itu! Hmmm... di mana tempat tinggalnya orang itu!""Dia pengembara, aku tak tahu di mana ia tinggal. Tapi kalau kau mau menemui kuburannya, aku bisa menunjukkan di mana tempat ia dikuburkan!"Terperanjat Logayo seketika itu juga. Berkerut keningnya memandang Rangka Cula. Tapi yang dipandang hanya dingin-dingin saja, tanpa rasa kaget dan heran."Jadi, orang yang bernama Jompo keeling itu sudah meninggal?""Sudah lima tahun yang lalu!" jawab Embun Salju dengan tegas."Lima tahun...! Sudah lima tahun dia dikubur! Aneh...!" ucap Logayo semakin dibuat bingung oleh jawaban-jawaban Embun Salju.Kemudian sambungnya lagi, "Peristiwanya baru beberapa hari yang lalu, Embun Salju! Rangka Cula ini yang melihat sendiri orang serba hitam membawa lent
last updateLast Updated : 2025-01-27
Read more

997. Part 12

LEWAT tengah siang, penjaga pintu gerbang Kuil Elang Putih dikejutkan dengan munculnya Mahasi yang berwajah pucat pasi. Langkahnya gontai, namun berhasil mendekati pintu gerbang kuil dan segera ditolong oleh salah seorang penjaga pintu gerbang itu."Mahasi! Ada apa...!" seru orang yang menangkap tubuh Mahasi yang terkulai lemas itu. Ia segera berseru kepada rekannya yang ada di bagian dalam, di balik pintu gerbang itu, "Panggil Dewi Anjani! Mahasi terluka!"Orang yang menjaga bagian dalam itu terkejut melihat Mahasi mengeluarkan darah dari mulutnya, pakaiannya terkena bercak-bercak darah dan sangat mengkhawatirkan. Orang itu segera berlari menemui Dewi Anjani yang menjadi perantara antara Nyai Guru Embun Salju dengan para murid lainnya."Dewi Anjani....! Mahasi terluka!""Hah...! Di mana dia sekarang!""Ada di pintu gerbang!"Waktu itu, Dewi Anjani sedang bicara dengan Embun Salju mengenai Racun Getah Tengkorak dan musibah yang melanda Pergu
last updateLast Updated : 2025-01-27
Read more

998. Part 13

"Keji...!" geram Dewi Anjani, lalu dengan cepat ia menyentakkan kedua tangannya, melepaskan pukulan jarak jauh sebagai pendorong tubuh lawan.Wukkk...!Tenaga yang terkirim itu melesat menghantam Nini Pasung Jagat. Tenaga itu membuat Nini Pasung Jagat terlempar jauh bagai boneka kayu yang dibuang begitu saja.Brukk...!Nini Pasung Jagat jatuh di rerumputan beralang-alang lumayan tinggi. Tapi ia segera bangkit dalam satu sentakan pinggul, tahu-tahu ia sudah berdiri dan menggenggam tongkatnya dengan kuat. Matanya memandang seorang perempuan muda seusia Mahasi yang sedang menghampirinya.Di tempat yang agak jauh dari pintu gerbang itulah, Dewi Anjani mulai siap menghadapi lawannya yang menurutnya berjiwa kejam. Terlihat dari caranya membunuh Irandani dan Pujarini bagai tanpa mengenal belas kasihan sedikit pun. Bayangan yang ada di benak Dewi Anjani, seperti itulah adiknya dibunuh oleh nenek tua itu."Apakah kau orang andalan Elang Putih!" sindi
last updateLast Updated : 2025-01-27
Read more

999. Part 14

"Jika tidak, bicaralah seperlunya dan setelah itu pergi dan tempat suciku ini!""Baiklah! Aku hanya ingin menanyakan tentang pusaka titipan dari adikmu, si Padmanaba!""Aku tidak tahu-menahu tentang pusaka itu!" ujar Embun Salju bernada jengkel."Padmanaba bilang pusaka itu dititipkan padamu dan dia menyuruhku mengambilnya!" pancing Nini Pasung Jagat."Padmanaba tidak pernah bilang begitu pada si apa pun!" kata Embun Salju. Wajahnya yang cantik memancarkan kemarahan."Tapi dia memang menitipkan pusakanya kepadamu, bukan!""Kau tak perlu memancingku, Pasung Jagat! Kau tak akan memperoleh apa-apa dariku walau dengan cara memancing seribu tanya! Sebaiknya kau pergi dari sini, karena aku tidak tahu menahu tentang pusaka yang kau kejar-kejar itu!""Omong kosong! Sebagai kakaknya, pasti kau tahu!""Kenapa tidak kau tanyakan pada Ki Padmanaba sendiri!""Dia sudah kubunuh!" sentak Nini Pasung Jagat karena jengkel, pancingannya d
last updateLast Updated : 2025-01-27
Read more
PREV
1
...
9899100101102
...
104
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status