Ekayana melompat dan tahu-tahu berdiri di depan Tanjung Bagus. Orang itu memekik genit dan latah, "Eh, alah... kadal, babi, kambing, cicak, semut, gajah..! Iih! Bikin kaget saja kamu!" sambil tangan nya melambai dan tubuhnya melenggok ganjen.Kalau Ekayana tidak sedang marah, ia akan tertawa dan terus menggoda kelatahan Tanjung Bagus. Tapi karena ia sedang marah kepada gurunya Tanjung Bagus, maka wajah Ekayana tetap diam, dingin, dan memancarkan nafsu untuk membunuh. Tanjung Bagus sedikit curiga, tapi ia hanya meliriknya dengan pasang gaya genit supaya menarik minat lelaki tampan di depannya.Bahkan ia berkata, "Lain kali kalau mau temui aku jangan gitu, ah! Kita kan kaget, Ekayana!. Mau apa sebenarnya kamu, ha! Mau apa? Ngomonglah! Aku siap menerima ajakanmu untuk apaaa.. saja!" lalu ia tersenyum nyengir, Menurutnya senyuman itu manis, tapi menurut Ekayana memuakkan.Ekayana diam saja, masih membisu di tempat Tanjung Bagus memandangnya dengan mata nakal. Senyum
Last Updated : 2025-01-23 Read more