Home / Pendekar / Pendekar Kera Sakti / Chapter 971 - Chapter 980

All Chapters of Pendekar Kera Sakti: Chapter 971 - Chapter 980

1031 Chapters

970. Part 6

"Hanya untuk sebuah pesan dari mulut orang yang sudah mati, kau tega membunuhku, Nini?""Bukan hanya karena itu!" gertak Nini Pasung Jagat dengan suara semakin keras dan wajah kian beringas."Jadi karena apa lagi jika bukan karena itu?""Kau murid Setan Bodong! Itulah sebabnya aku harus membunuhmu!"Berkerut tajam dahi Baraka mendengar jawaban tersebut, ia pun segera bertanya dengan nada heran, 'Mengapa sebab itu? Apa salahnya aku menjadi murid Setan Bodong di matamu? Aku tak pernah mengganggu ketenangan dan kedamaianmu, bahkan kau yang menggangguku dan menyerangku lebih dulu pada waktu kita Jumpa di Pulau Hitam itu!""Hm...!" Nini Pasung Jagat mencibir sinis, melangkah pelan mengelilingi Baraka dengan mata tertuju ke arah Baraka. Tajam. "Kau tidak tahu apa sebenarnya yang terjadi antara aku dan gurumu!"Hati Pendekar Kera Sakti semakin tertarik dan menjadi ingin tahu, apa sebenarnya yang terjadi antara Nini Pasung Jagat dengan Setan Bodong,
last updateLast Updated : 2025-01-21
Read more

971. Part 7

"Nini...! bentak Baraka dengan kemarahan meluap. Bentakan itu tiba-tiba mendatangkan angin kencang yang sempat membuat tubuh Nini Patung Jagat terpental mundur lebih dari lima tombak.Brukk...!Ia jatuh di tanah dengan wajah tegang dan cemas. "Edan! Membentak saja suaranya sampai bikin heboh bumi! Oh... batu itu menjadi pecah dan pohon itu pun kulitnya mengelupas! Benar-benar edan murid Setan Bodong itu! Aku harus segera pergi!"Tanpa banyak bicara lagi. Nini Pasung Jagat segera melarikan diri. Baraka bergegas mengejarnya, karena ia takut Nini Pasung Jagat membunuh Setan Bodong sebelum Pendekar Kera Sakti sempat membunuh perempuan tua itu.-o0o-Nenek tua yang ternyata usianya jauh lebih muda dari dugaan banyak orang itu, ternyata pula mempunyai kecepatan berlari seperti kilatan anak panah yang dilepaskan dari busurnya.Baraka mempunyai Jurus ‘Gerak Kilat Dewa Kayangan’ dalam melarikan diri, yang mempunyai kecepatan melebihi bada
last updateLast Updated : 2025-01-21
Read more

972. Part 8

Ia mendarat di depan langkah seorang pemuda berwajah tampan dan bertubuh tegap, gagah, berambut pendek, dengan ikat kepala kuning emas. Pemuda itu mengenakan pakaian serba hijau, dengan ikat pinggangnya kain rajutan benang emas. Pedangnya ada di pinggang kiri. Pemuda itu menghembuskan napas kesal melihat gadis berpakaian kuning gading itu tahu-tahu menghadang langkah di depannya. Ia tampak gemas namun kegemasan itu tertahan melalui hembusan napasnya yang mendengus tanda kesal hatinya."Mau apa lagi kau, Kirana!" geram pemuda berpakaian hijau itu.Si gadis yang ternyata bernama Kirana itu segera menjawab dengan wajah cemberut ketus, "Jawab dulu pertanyaanku tadi! Ke mana kau akan pergi, Pranawijaya! Kau tadi belum menjawab pertanyaanku tapi sudah kabur!"Pranawijaya, pemuda tampan itu, tertawa kecil di sela kedongkolan hatinya, kemudian berkata, "Kirana, aku sudah dewasa, sudah besar, sama halnya dengan dirimu. Ke mana aku akan pergi, tak perlu kau tahu, Kirana!
last updateLast Updated : 2025-01-22
Read more

973. Part 9

"Baiklah kalau kau memaksa, Kirana! Kusanggupi desakanmu ini! Bersiaplah untuk mati demi membela gurumu, Kirana!""Kau pun bersiaplah untuk mati demi membela perempuan liar yang bersekutu dengan orang-orang Kobra Hitam itu!""Omong kosong!" bentak Pranawijaya dengan marah sekali. Lalu,ia pun segera melompat maju dengan kilatan pedangnya menyambar dada Kirana. Dengan cepat Kirana menangkisnya dalam satu ke lebatan.Trangng...!Begitu pedang tertangkis, kaki Kirana menjejak ke depan dengan kuatnya.Wuttt...! Beggh...!Perut Pranawijaya menjadi sasaran empuk tendangan cepat itu. Pranawijaya mundur dua tindak. Tapi ia tidak merasa gentar sedikit pun. Ia kembali menebaskan pedangnya dengan satu sentakan kaki maju ke depan.Wuttt...!Kirana menghindar ke samping hingga tebasan dari atas ke bawah yang seharusnya memenggal pundaknya itu terhindar jelas-jelas. Kirana membalas dengan menebaskan pedangnya bertubi-tubi ke tubuh Pranawijaya
last updateLast Updated : 2025-01-22
Read more

974. Part 10

"Kenapa kau justru menyerangku! Aku membelamu. Bodoh!" sentak Baraka yang merasa dongkol dengan sikap Karina.Dilihatnya ke arah Pranawijaya, ternyata pemuda itu sudah melarikan diri dengan cepatnya sambil mengambil pedangnya yang menancap di tanah."Pranaa...!" teriak Kirana. Tapi ia tak segera mengejarnya karena ia melihat Pendekar Kera Sakti bergegas mau mengejar, sehingga Kirana justru menghadang di depan Baraka."O, kau tak menghendaki pemuda itu kubawa kemari untuk meminta maaf kepadamu!""Aku tak membutuhkan jasamu!" jawab Kirana dengan ketus."Aneh kau ini!"kata Baraka sambil sunggingkan senyum di bibirnya. "Kau hampir mati. Aku menyelamatkan nyawamu, tapi kau justru memusuhiku" Begitukah caramu berterima kasih kepada seorang penolong!""Aku tidak butuh pertotonganmu! teriak Kirana dengan gusar. “Dia tidak mungkin membunuhku!""Kenapa?""Dia kakakku!""Ooo...!" Baraka mangut-mangut sambil garuk-garuk kepala
last updateLast Updated : 2025-01-22
Read more

975. Part 11

Pukulan jarak jauh itu hanya membuat nyeri di tulang belakang. Tapi Sedayu cepat mengatasi rata nyeri itu dengan menghirup napas panjang-panjang dan menahannya beberapa saat. Perempuan berpakaian biru muda itu kini tegak di depan lelaki berpakaian kulit bulu beruang putih yang tanpa lengan, menyerupai rompi panjang itu.Mereka saling berpandangan mata tajam beberapa saat, kemudian Sedayu yang membuka suara lebih dulu, "Tak kusangka kau keji padaku, Ekayana!""Karena kau pun kejam terhadapku, Sedayu!""Di mana letak kekejamanku padamu? Bukankah setiap kau datang aku selalu menyambutnya dengan hangat?""Tapi kau punya rencana busuk di balik kehangatan cintamu, Sedayu! Kau telah menyebar racun di antara orang-orangku, sehingga cukup banyak jumlah yang mati termakan racun Getah Tengkorak yang kau sebar di Lembah Kabut itu!""Apa yang kau bicarakan sebenarnya, Ekayana! Kau seperti bayi yang tidur siang hari dan sedang mengigau!" kata Sedayu sambil berke
last updateLast Updated : 2025-01-22
Read more

976. Part 12

"Sedayu!" seru Ekayana. "Mau lari ke mana lagi? Ke tempat yang rimbun? Merayuku untuk bercumbu? Oh. tidak! Tidak bisa, Sedayu! Saat ini bukan saat bercumbu, tapi saatku membalas kematian orang orangku yang kau musnahkan dengan racunmu itu!""Aku tidak melakukannya!" bentak Sedayu. “Tapi kalau kau tetap menganggapku begitu, apa pun keinginanmu akan kulayani! Jangan anggap hanya kau yang jago main pedang! Aku pun bisa menandingi-mu!""Bagus! Aku lebih suka membunuh orang yang punya ilmu pedang, daripada yang hanya punya ilmu memuncakkan gairah! He he he...!""Manusia berotak kotor! Terimalah pedang 'Jegal Baja'-ku ini! Hiaaat!"Sedayu melompat menyerang, pedangnya menebas cepat ke kiri dan ke kanan bagai membuat garis silang beberapa kali. Ekayana sempat mundur dua tindak, kemudian dengan cepat ia kelebatkan pedangnya dari bawah ke atas.Wrruttt....! Trangng...!Pedang Sedayu terpental melayang jauh. Perempuan itu menjadi tegang karena t
last updateLast Updated : 2025-01-22
Read more

977. Part 13

"Ehg...! Ekayana mendelik, perutnya bagai di sodok dengan batu sebesar gunung. Ia terpental ke belakang hingga berguling-guling dan membentur pohon tubuhnya. Ekayana tak bisa bernapas dalam beberapa kejap. Nini Pasung Jagat menyerangnya lagi sebelum anak muda itu kelihatan segar kembali. Kali ini ia melepaskan pukulan tenaga dalam melalui sentakan tangan kirinya.Wuttt..!Sinar merah terlepas dan melesat menghantam Ekayana, Tapi oleh Ekayana sinar itu ditangkisnya dengan menghadangkan pedangnya di depan wajah. Pedang itu keluarkan cahaya perak berkilauan, seluruh tubuh pedang yang memancar membentuk perisai. Dan sinar merah itu menghantam cahaya perak yang berkilauan dengan kuat.Blarrr...!Mau tak mau Ekayana kembali terpekik tertahan, karena gelombang ledakan itu sangat kuat menghantam dadanya, sementara Nini Pasung Jagat hanya tersentak mundur antara tiga tindak, ia terhuyung-huyung mau jatuh, namun buru-buru bertahan pada sebuah pohon besar."E
last updateLast Updated : 2025-01-23
Read more

978. Part 14

Ekayana melompat dan tahu-tahu berdiri di depan Tanjung Bagus. Orang itu memekik genit dan latah, "Eh, alah... kadal, babi, kambing, cicak, semut, gajah..! Iih! Bikin kaget saja kamu!" sambil tangan nya melambai dan tubuhnya melenggok ganjen.Kalau Ekayana tidak sedang marah, ia akan tertawa dan terus menggoda kelatahan Tanjung Bagus. Tapi karena ia sedang marah kepada gurunya Tanjung Bagus, maka wajah Ekayana tetap diam, dingin, dan memancarkan nafsu untuk membunuh. Tanjung Bagus sedikit curiga, tapi ia hanya meliriknya dengan pasang gaya genit supaya menarik minat lelaki tampan di depannya.Bahkan ia berkata, "Lain kali kalau mau temui aku jangan gitu, ah! Kita kan kaget, Ekayana!. Mau apa sebenarnya kamu, ha! Mau apa? Ngomonglah! Aku siap menerima ajakanmu untuk apaaa.. saja!" lalu ia tersenyum nyengir, Menurutnya senyuman itu manis, tapi menurut Ekayana memuakkan.Ekayana diam saja, masih membisu di tempat Tanjung Bagus memandangnya dengan mata nakal. Senyum
last updateLast Updated : 2025-01-23
Read more

979. Part 15

"Kerjaku setiap hari mengincar kamu untuk ku bunuh, Sedayu!"Kirana bicara dengan keras dan berani."Kirana, jaga bicaramu!" Pranawijaya membentak.Tapi Kirana justru bersuara lebih keras lagi, "Kau boleh berada di pihak dia, Prana! Aku tak akan gentar melawan kalian berdua!"Sedayu segera berkata. "Bocah bodoh kamu ini! Tak ada masalah apa apa mau membunuhku!""Kau yang berlagak bodoh. Sedayu! Kau telah membunuh guruku, tapi berlagak tidak mempunyai masalah apa apa denganku!""Ooo... jadi kau menuntut kematian gurumu itu!" Sedayu manggut-manggut sambil pamerkan wajah sinisnya."Jangan banyak bicara! Terima saja pembalasanku ini! Heaah...!”Srett...! Wuttt wuttt...!Dua kali Kirana berkelebat menebaskan pedangnya ke wajah Sedayu, tapi bisa dihindari oleh Sedayu dengan memiringkan badan dan merunduk satu kali. Tapi dengan cepat Kirana membalikkan badan dan dengan tendangan berputar, ia mencapai dada Sedayu, lalu men
last updateLast Updated : 2025-01-23
Read more
PREV
1
...
96979899100
...
104
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status