All Chapters of Perawat Mantan Napi Milik Sang Pewaris: Chapter 141 - Chapter 150

257 Chapters

BAB 141: Terima Kasih

Selepas sarapan bersama, Steve pergi membawa Nara terlebih dahulu, dengan mobil terpisah seperti biasa Nathalia pergi bersama dengan Floryn. “Sebaiknya kita berangkat sekarang sebelum tamu datang,” ucap Carissa memberitahu.“Tunggu sebentar,” jawab Alfred berdiri diambang pintu, dari kejauhan dia melihat Floryn kembali keluar dari mobil ibunya, gadis itu berlari menuju pintu belakang yang mengarah pada tangga. “Aku harus mengambil sesuatu yang tertinggal di kamar.” “Semua keperluan Anda sudah ada disini, Tuan Muda,” sahut Ali menunjukan tas kerja Alfred.“Memangnya kau tahu apa yang ingin aku ambil?” jawab Alfred ketus“Apa yang Anda butuhkan Tuan Muda, biar saya yang mengambilkannya untuk Anda,” tawar Piper dengan sopan dan niat yang baik.“Tidak perlu, aku bisa mengambilnya sendiri,” tolak Alfred segera pergi meninggalkan ketiga orang itu yang kini berdiri keheranan melihat Alfred berjalan menuju tangga, bukan lift.“Ada apa dengan tuan muda sebenarnya?” bisik Piper menatap khawat
last updateLast Updated : 2024-07-25
Read more

BAB 142: Pertemuan yang tidak Disadari

Nara berdiri diantara anak-anak yang berlarian terlihat bersemangat berkenalan satu sama lainnya. Antusiasme tidak bisa Nara rasakan begitu dia menyadari bahwa didalam ruangan itu, hanya dirinya anak yang paling besar ari anak-anak lainnya.Bibir Nara terkatup rapat melengkung kebawah dengan mata berkaca-kaca menahan tangisan melihat Nathalia dan Steve kini melambaikan tangan didepan pintu, berpamitan pergi meninggalkannya di tempat asing sendirian.Nara tidak suka, dia tidak nyaman dengan tatapan bingung beberapa anak yang melihat kearahnya karena bergabung di taman kanak-kanak.Nara beranjak meninggalkan bangkunya, anak itu berlari mendekati jendela dan melihat Floryn tengah berdiri menunggu sambil berbicara dengan beberapa orang perawat lainnya yang tengah menunggu.Menyadari Nara tengah memperhatikannya, Floryn langsung mendekati jendela dengan senyuman lebar enggan menunjukan rasa iba yang hanya akan membuat Nara seperti sedang dikasihani karena kelemahannya yang kesulitan beri
last updateLast Updated : 2024-07-26
Read more

BAB 143: Rahasia yang Terdengar

Dibawah gerimis hujan yang turun, Floryn berjalan pergi meninggalkan kelas Nara setelah mendapatkan izin darinya. Dia harus pergi membeli beberapa buku dan permen kapas yang sudah dijanjikan.Dikeramaian, Floryn memilih untuk tidak melakukan banyak interaksi dengan perawat lainnya. Kekhawatiran masih tidak bisa hindarkan, takut masa lalunya akan ketahui oleh orang yang pernah melihatnya. Floryn tidak hanya harus menjaga dirinya sendiri, dia juga harus menjaga nama baik keluarga Morgan, terutama Nara baru membangun semangat dan rasa percaya dirinya lagi di sekolah.Floryn berjalan tergesa, mengingat dia tidak boleh menghabiskan terlalu banyak waktu diluar. “Ya Tuhan.” Floryn tersentak, refleks kakinya bergerak mundur dan menutup mulut dengan bekapan tangan.Betapa terkejutnya Floryn, melihat Nolan tengah berjalan disekitar halaman sambil melihat kepenjuru arah seperti sedang mencari sesuatu.Beruntung saja Floryn bisa langsung menyadari keberadaan lelaki itu. Perhatian Floryn terali
last updateLast Updated : 2024-07-27
Read more

BAB 144: Pertemuan

Mata Kurt terbelalak merasakan udara disekitarnya menghilang menyisakan kehampaan yang menyesakan. Kurt menatap getir surat perceraian pemberian Daia. Tindakan isterinya yang selama ini diam dan tenang seolah tidak peduli dengan apapun yang Kurt lakukan kini telah berhasil mengejutkannya dengan langkah yang idak terduga.Tidak pernah sedikitpun terlintas dalam benak Kurt bahwa isterinya akan melayangkan surat cerai padanya.“Sayang, kau jangan bercanda,” bisik Kurt menggeleng sedih. “aku mohon jangan gegabah seperti ini, sebaiknya kita bicarakan masalah ini di rumah dengan kepala dingin.”“Enak saja kau bilang jangan gegabah, sementara kau sendiri dengan tenangnya tanpa berpikir dua kali berselingkuh.”“Aku tidak mau bercerai! Aku mau menua bersama denganmu. Maafkan aku, aku mohon beri aku kesempatan,” bisik Kurt memohon hingga matanya berkaca-kaca penuh penyesalan.“Aku sudah memberimu kesempatan sejak kau ketahuan selingkuh untuk yang pertama kalinya,” jawab Daia dengan tegas.“Aku
last updateLast Updated : 2024-07-27
Read more

BAB 145: Memberitahu Alfred

Di depan pintu ruangan Alfred, Rachel berdiri dengan bibir menekuk kecewa. Hari ini keberuntungan tidak berpihak padanya lagi, setelah bertemu dengan Daia, perasaan Rachel menjadi tidak begitu baik sampai pada akhirnya Kurt terjatuh pingsan dan dilarikan ke rumah sakit.Pria tua itu mendadak drop setelah ditemui oleh isterinya.Rachel yang semakin khawatir mendadak senang begitu mendapatkan kesempatan menggantikan Kurt untuk menemui Alfred Morgan untuk mengantarkan laporan.Rachel sangat berantusias, dia sampai pergi ke toilet terlebih dahulu untuk memperbaiki riasan dan mengatur ekspresi di wajahnya agar lelaki yang selama ini dia kagumi itu memiliki kesan baik padanya.Seperti apa yang Rachel harapkan, Alfred Morgan yang dia temui di ruangannya terlihat begitu tampan dan menyilaukan. Rachel terpesona, dia tidak dapat mengalihkan pandangannya dari sosoknya yang berkarisma.Rachel tersipu malu, setiap langkah yang dia ambil begitu mendebarkan membayangkan jika dia benar-benar bisa men
last updateLast Updated : 2024-07-28
Read more

BAB 146: Mengatasi Masalah

“Kenapa dia berphoto seperti ini,” tawa Alfred, terhibur oleh wajah kaku Floryn yang berdiri seperti patung dengan permen kapas ditangannya, ekspresnya sama persis seperti wajah tertekan Nara ketika menghadapi hal-hal asing untuknya.Alfred terpaksa harus melakukan zoom dan memotongnya agar wajah Floryn dapat dia lihat lebih dekat.Kesenangan Alfred terpecah begitu dia ingat ada seseorang yang tengah menunggu di depan ruangannya. Alfred melakukan panggilan pada seseorang yang berada diluar, memerintahkan Rachel untuk kembali masuk ke dalam.Tidak berapa lama, Rachel pun kembali muncul di ruangan Alfred.Senyuman cerah hilang dalam sekejap, pria itu kembali menjadi dingin dan tidak terbaca saat melihat wajah wanita itu..Wajah yang akan Alfred ingat karena beberapa alasan.Dia adalah perempuan yang dulu berbicara mewakili Emier didepan media. Dengan berderai air mata dia terus menyeruakan keadilan, memperjuangkan hak yang telah direnggut dari Abra, adik kandungnya yang telah meninggal
last updateLast Updated : 2024-07-29
Read more

BAB 147: Barang Bukti

Emier menurunkan topi dinasnya begitu melihat Erika tengah bermain bersama dengan Nolan di halaman rumah, pria paruh baya itu tersenyum penuh kelegaan akhirnya bisa kembali pulang lebih cepat karena bergabung dengan pesawat militer.Menyadari kedatangan ayahnya, anak itu berlari menghampiri Emier dan melompat kedalam pelukan.Emier tersenyum semakin lebar, memeluk Erika dengan erat dan mengecup kedua pipinya bergantian melepas kerinduannya setelah beberapa hari pergi meninggalkan keluarganya. “Bagaimana dengan sekolahmu? Apa kau menikmatinya?” tanya Emier.“Menyenangkan Ayah, aku ingin kembali sekolah besok, Ayah mengantarku kan?” jawab Erika dengan tawa riang.Senyuman Emier memudar, dia terpaku dan tenggelam dalam sebuah kenangan yang tiba-tiba muncul diingatannya. Kenangan empat belas tahun yang lalu ketika Floryn memasuki hari pertamanya sekolah.Emier yang masih belum memiliki jabatan harus segera pergi karena panggilan tugas penting dan Rafaela harus pergi mengajar, sementara
last updateLast Updated : 2024-07-30
Read more

BAB 148: Kecurigaan Emier

Gerbang besar kediaman keluarga Morgan terbuka lebar mengantar kepergian Floryn yang melangkah keluar hendak pulang.Mata Floryn memicing, gadis itu melihat keberadaan Roan tengah berdiri diatas motornya tanpa mengenakan pakaian kerja. Roan telah menunggu Floryn sejak setengah jam yang lalu begitu tahu kabar dari Piper mengenai jam pulangnya bekerja.“Roan!” panggil Floryn menghampiri.Suatu keberuntungan, kepala Floryn sedang berdenyut sakit dan tidak memiiki banyak tenaga untuk pulang dengan skateboardnya.“Kau menungguku?” tanya Floryn lagi dengan senyuman, tidak mempedulikan Roan yang berdecak pinggang terlihat marah. “Aku mencarimu sejak kemarin, kau juga tidak ada tadi pagi. Kau kemana saja? Kenapa tidak ada dirumah? Handponemu juga tidak dapat dihubungi, aku pikir telah terjadi sesuatu padamu,” jawab Roan dengan setumpuk omeln marahnya. Roan sangat takut telah terjadi sesuatu hal yang buruk kepada Floryn mengingat gadis itu memiliki keluarga untuk menjadi tempat berlindung
last updateLast Updated : 2024-07-30
Read more

BAB 149: Pertemuan

Emier menggeleng mengenyahkan pikiran buruk yang tiba-tiba muncul dikepalanya. Tidak mungkin Issabel mengkhianatinya! Selama ini hubungan mereka berdua baik-baik saja dan Emier telah mencukupi semua yang Issabel inginkan meski terkadang mereka berdua masih sering cek-cok karena kebiasaan Issabel yang masih suka berjudi hingga sempat terlilit hutang.Sudah sepuluh tahun mereka berdua menikah, itu bukanlah waktu yang singkat.Tidak mungkin Issabel mengorbankan pernikahannya dengan Emier yang berjalan hampir sepuluh tahun lamanya untuk sebuah perselingkuhan.Itu mustahil!Tetapi..Dulu Emier juga mengkhianati Rafaela setelah menikahinya belasan tahun demi Isasbel, rumah tangga Emier dan Rafaela juga harmonis, namun tidak menutup kemungkinan Emier untuk tetap berselingkuh dengan Issabel yang lebih menggairahkannya sementara Rafaela terlalu sibuk bekerja.Emier mengkhianati Rafaela karena alasan yang sepele. Rafaela terlalu mandiri dan memiliki penghasilan yang lebih besar darinya, Emier
last updateLast Updated : 2024-07-31
Read more

BAB 150: Menjebak Rachel

“Aku ke toilet dulu,” pamit Rachel beranjak dari duduknya setelah mengetahui Floryn pergi meninggalkan meja sekitar satu menit yang lalu.“Aku tidak mau Rachel mengganggunya di tempat umum seperti ini, kau harus memperingatkannya agar bertindak hati-hati,” nasihat Emier bisa langsung memahami kemana perginya Rachel saat ini.Issabel mendengus tidak suka. “Biarkan saja, Rachel sudah dewasa.”“Justru karena Rachel sudah dewasa, dia harus berpikir dua kali disetiap tindakannya.”“Kenapa kau berbicara seperti sedang membela pembunuh itu?” bisik Issabel dengan geraman. “Wajar saja jika Rachel mengganggu, mantan putri kesayanganmu itu telah membunuh adik Rachel!”“Justru karena dia pembunuh, aku tidak ingin siapapun tahu anak itu pernah menjadi bagian dari keluarg kita,” jawab Emier penuh tekanan.“Aku tidak peduli Emier! Selama anak itu masih berada disekitar kita, aku dan Rachel akan tetap mengganggunya sampai dia pergi. Rasa sakit hatiku tidak akan pernah sebanding dengan kematian Abdra
last updateLast Updated : 2024-07-31
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
26
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status