"Coba kamu lihat siapa itu."Nindy mengangguk, kemudian mengintip dari lubang kecil yang ada di tengah pintu. Setelah tahu, Nindy segera berbalik dengan wajah khawatir."Mama, Bill. Buruan kamu sembunyi.""Nggak usah sembunyi," ujar Billy dengan tenang, "biarin aja mama kamu tahu aku ada di sini.""Kamu jangan gila, Bill. Mama bisa marahin kita nanti."Karena bel kamarnya terus berbunyi, Nindy menjadi semakin panik. Tanpa pikir panjang, dia segera menarik Billy masuk ke kamar mandi."Kamu tunggu di sini. Jangan berani keluar sebelum Mama pergi dari sini atau aku bakal marah sama kamu," ancam Nindy sebelum menutup pintu.Billy tampak hanya tersenyum dengan wajah santai. "Iya, Sayang."Saat Nindy akan berbalik, tangannya ditahan oleh Billy. "Kasih aku hadiah dulu biar patuh," katanya dengan santai.Meskipun geram, Nindy memutuskan untuk mencium pipi kanan Billy, kemudian keluar dari sana. Setelah menutup pintu kamar mandi, Nindy merapihkan baju serta rambutnya. Tidak lupa dia menyeka ke
Read more