Share

Bab 143 Kamar Pengantin

Dengan senyuman penuh arti, Billy menjawab, "Aku mau makan kamu."

Tubuh Nindy seketika membeku, matanya tampak membelalak ketika merasakan tangan Billy mulai bergerak di tubuhnya.

"Bill, apa kamu lupa pesen Mama tadi? Kita masih harus melakukan resepsi pernikahan dulu."

Melihat wajah panik Nindy, tiba-tiba saja Billy ingin mengerjainya. "Sayang, kamu harus patuh sama aku. Nggak boleh menolak keinginan suami."

Nindy menelan salivanya dengan cepat. Perkataan Billy sukses membuat Nindy bungkam. Yang dikatakan Billy memang benar, dia tidak boleh menolak keinginan pria itu karena dia sudah menjadi suaminya.

"Iya, aku tahu. Tapi, kondisinya nggak memungkinkan, Bill. Kita masih harus melakukan dengan resepsi. Aku bukannya mau nolak, tapi ..."

Ucapan Nindy seketika terhenti ketika Billy tiba-tiba merubah posisi tubuhnya menjadi di atas. Karena merasa sangat panik dan gugup, wajah Nindy berubah menjadi kaku dan tegang.

"Bill, ka-kamu beneran mau lakuin sekarang?"

Billy tersenyum penuh a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
wah semua fans Billy dn fans Nindy patah hati rame2 karena idola nya dh punya orang .ko Shella g ada d acara yg sangat meriah ini ...
goodnovel comment avatar
Silent Heart
Gaaaa Bil, bikin cucu buat Amara, xixi. Eh Dimas kenal sama Airin? Jodoh nih kayaknya. Denis belum bisa move on ya, padahal udah dijodohin sama Silvi. Moga bahagia ya Denis & Dimas, buruan nyusul Billy .
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status