Penghangat Ranjang Pangeran Buangan

Penghangat Ranjang Pangeran Buangan

By:  SILAN  Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
23 ratings
111Chapters
9.6Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Dewasa 21+ Elsa Lenora di culik dan dipaksa untuk menebus hutang mendiang kedua orang tuanya dengan jumlah yang begitu besar. Ia di bawa ke sebuah pulau terpencil, menjadi pelayan seorang Pangeran buangan dan mengabdi untuk menjadi pelayan di sana selama sisa hidupnya. Saat menjadi pelayan seorang pangeran buangan di pulau tersebut, Elsa tidak sengaja mengetahui rahasia besar yang tersembunyi dan membuatnya terjebak pada pesona seorang Dustin. Lantas bagaimana cara Elsa melarikan diri dari pulau mengerikan itu?

View More
Penghangat Ranjang Pangeran Buangan Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Suci Wulandari
alu syuka cerita nya
2024-08-31 00:02:16
2
default avatar
ajanaga65
seru banget , tidak sabar menunggu episode selanjutnyaa
2024-08-29 02:48:29
1
user avatar
Zhandriecko Bwi
Cerita yang menarik ...
2024-08-20 13:40:30
1
user avatar
Aurora Aurora
Biar Blenda bantuin, selamat in kehamilan Elsa, karena di luar sana ternyata bayak2 orang2 Jahat Gila Harta, Jabatan, pengen puas untuk dirinya sendiri ... Ayo dong, Dustin lebih peka tau , cepet harus tau Elsa lagi hamil anaknya
2024-08-19 20:06:58
1
user avatar
Aurora Aurora
Duuuhhh... untung Dustin bs selamet , smoga Blenda ga mengkhianati Dustin , sllu sayang sama Dustin tulus seperti anak sendiri. Kasian Elsa dong, mana belom di Resmikan hubungan nya sama Dustin, mau ga mau harus nurut diem di dalam rumah terus.. Ayo dong Dustinnya, kasih tau , Elsa itu lagi hamil
2024-08-19 20:04:42
1
user avatar
Indah Fitriya Mahfud
Author... update nya yang banyyakkk dong.. Semoga si Dustin dapet ILHAM biar sadar tau kalo Elsa lagi Hamiilll ananya... pinter gitu dong Dustin, harus tegas jadi cowo, ga PLIN PLAN, usir si biang kerok Clara, dasar kegatelan..
2024-08-17 21:28:49
1
user avatar
Indah sabiq Sabiq indah
Thor kasih tau Dustin dong kalo Elsa lagi hamil anaknya. mau liat seberapa besar Dustin perjuangin Elsa. Udah ga usah fokus ke Clara, Clara udah ada Deon, Deon juga udah muncul ke Permukaan. Dan udah terbukti kan, Deon Dustin saudara kandung kembar. Tinggal liat ayo gigih2 an siapa yg mau punya anak
2024-08-16 20:13:59
1
user avatar
Indah sabiq Sabiq indah
Thor yang banyak bikin bab nya, Emang enak Dustin cemburukan sm Elsa, baru liat Elsa sama cowo duduk2 di Cafe, gimana Elsa bales tidur sama cowo Laen, tp Elsa cewek baik ga mungkin sembarangan Bgitu , kegatelan kaya Clara. Mangkanya Dustin, ga blh asal Jajan sembarangan, sakit kan liat Elsa sm cowo
2024-08-16 20:10:10
1
user avatar
Aurora Aurora
semoga aja Dustin tau, kalo Elsa lagi hamil anaknya... hikss Jadi Baper..., jahat ya si Dustin udah pernah tidur sama Clara juga..., sebel benci sama Dustin, udah ga usah jajan sembarangan Lo Dustin...!!!!! Terwujud kan Elsa hamil, kasih tau ke Kellan, kalo mau punya cucu dari Elsa sama Dustin..
2024-08-15 11:49:43
1
user avatar
Aurora Aurora
si Clara kegatelan banget ya, dasar hyper* Clara tau kalau Deon ga sehebat si Dustin, jadi ngejar2 Babang Dustin... gitu yang tegas Dustin sama Clara, modelan cewe begitu kudu di Usir2 jauh...
2024-08-15 11:44:47
1
user avatar
Aurora Aurora
Thor lanjut lagi, kenapa sedikit sekali... yang banyak Thor... oohh ternyata yang jahat itu Blenda adik tiri Kellan,, huft lawan Dustin jangan mau di bodohin, 30 tahun di asing kan ga enak bangettttt...
2024-08-15 11:42:27
1
user avatar
Indah sabiq Sabiq indah
Melek Dustin ..., biar tahu sekarang Elsa hamil anaknya, biar Dustin sesuai rencana awal, bisa dapetin semuanya, bisa lengserin Deon... ternyata Deon juga sama, cuma manfaatin Clara buat pernikahan bisnis..
2024-08-14 11:58:58
1
user avatar
Indah sabiq Sabiq indah
lanjut lagi Thor...
2024-08-14 11:56:10
1
user avatar
Indah Fitriya Mahfud
Dustin gw penting pake gagang pengki ya ... kasihan Elsa ...
2024-08-12 18:04:29
2
user avatar
Indah Fitriya Mahfud
lanjut ding Thor ..
2024-08-12 18:03:57
1
  • 1
  • 2
111 Chapters

Bab 1. Dipaksa jadi pelayan

"Lepaskan aku!" teriak seorang wanita yang terus memberontak di tangan dua pria berbadan kekar, tubuhnya dipaksa masuk ke dalam mobil.Mobil hitam itu melaju membelah jalanan kota New York, berhenti di depan sebuah rumah yang tampak suram berada jauh dari pusat kota. Wanita tadi dipaksa turun dari kendaraan, langkahnya terhenti sejenak, tapi dua orang kembali menariknya paksa untuk memasuki rumah."Lepas!" bentak Elsa, dua orang melepaskannya dan Elsa mendapati seorang pria yang dengan kasar meletakkan dokumen di atas meja."Tempat ini sudah dijual." kata pria itu dengan nada dingin.Elsa terpaku, meraih berkas yang baru saja dilemparkan di depannya. Saat matanya menyusuri angka-angka di atas kertas, bibirnya bergetar, tenggorokannya tercekat dan tatapan matanya kaget.“Apa-apaan ini?!” serunya."Tanda tangani surat itu, dan kami akan mengantarkanmu ke tempat tinggal barumu." perintah pria tersebut dengan nada tak sabar.Elsa tidak bisa menahan keterkejutannya, beberapa saat lalu ia d
Read more

Bab 2. Pangeran buangan

Berada di tempat baru membuat Elsa tidak bisa tidur. Ketika matahari mulai terbit, Elsa terkejut melihat pemandangan dari jendela. Kegelapan yang ia lihat semalam ternyata menyembunyikan keindahan yang luar biasa."Elsa, ikut denganku sebentar," ucap wanita paruh baya yang semalam mengantarkan Elsa ke kamar itu. Dengan patuh, ia mengikuti wanita tersebut.Rumah itu ternyata sangat besar dan luas, saat langit terang maka pemandangan furnitur di rumah tersebut terlihat lebih jelas dan mewah. Tidak bisa dipungkiri kalau Elsa pun pada akhirnya terpesona oleh rumah itu."Mulai sekarang kamu akan bertugas untuk membersihkan rumah di bagian sisi kanan. Di rumah ini tidak memiliki banyak pelayan, dan apapun yang kamu lihat secara tidak sengaja, berpura-puralah tidak tau."Elsa mengedarkan pandangan, rumah sisi kanan yang dimaksud termasuk kamar dari pemilik rumah. Elsa melihat denah rumah tersebut yang ditunjukkan oleh wanita bernama Marley, bagaimana bisa rumah sebesar ini hanya ditinggali o
Read more

Bab 3. Perintah tuan rumah

Hari pertama Elsa bekerja di kediaman Dustin, ia baru menyadari kalau tempat tersebut ada di tengah-tengah sebuah pulau, dimana bahan makanan yang didapat dari hasil para pelayan menanam dan juga sebagian dikirim langsung melalui helikopter.Tidak ada kendaraan laut atau darat, tempat tersebut sangat sulit diakses dan mungkin juga tersembunyi dari peta dunia. Elsa tidak pernah melihat kalau ada pulau seperti ini ketika menjelajah peta melalui ponselnya.Pantas saja Marley sempat berkata kalau Elsa akan sulit keluar dari sana. Rupanya memang benar, satu-satunya akses untuk keluar masuk pulau adalah menggunakan kendaraan udara."Jadi selama ini Dustin tinggal begitu jauh dari peradaban manusia pada umumnya? Dia tidak tau internet, dia tidak tau mall atau sesuatu yang ada di kota besar. Dia bahkan tidak pernah melihat gedung pencakar langit." batin Elsa turut merasa kasihan.Tapi ketika ia bekerja di balkon untuk membersihkan lantai, Elsa melihat Dustin sedang olahraga di luar ruangan. J
Read more

Bab 4. Pria misterius

Hari demi hari berlalu, Elsa mulai memahami aktivitas apa yang sering kali Dustin lakukan setiap hari. Walaupun tidak ada internet atau akses untuk menggunakan media elektronik, tapi Dustin sangat rajin sekali membaca buku.Ada sebuah ruangan yang Elsa masuki, semua yang ada di ruangan itu adalah buku yang membahas tentang bisnis. Namun untuk apa Dustin belajar tentang bisnis kalau pria itu terkekang di dalam penjara yang ada di tengah pulau seperti ini?"Apa yang kamu lakukan di sini?" Elsa berjingkrak kaget, ia sampai tidak sengaja menjatuhkan buku yang sedang ia pegang. "Tidak ada, saya hanya tertarik dengan buku yang ada disini. Kalau begitu saya akan melanjutkan pekerjaan, permisi." buku tadi segera Elsa ambil dan simpan ke tempatnya semula lalu bergegas pergi.Dustin sempat memperhatikan, tapi pria itu mengabaikannya selama Elsa tidak merusak benda apapun yang ada di rumah itu."Elsa, bisa kamu bantu aku membawa beberapa sayur yang baru dipetik?" seru pelayan Marley."Baik." jaw
Read more

Bab 5. Mimpi aneh

Pagi itu Elsa bertugas merawat tanaman bunga, memastikan bunga yang sudah mati untuk diganti yang baru. Berhubung taman yang Elsa rawat menghadap laut, saat ini ia melihat kalau Dustin tengah lari pagi di pinggir pantai.Tanpa sadar Elsa diam memperhatikan. Ia penasaran, apa Dustin tidak bosan menghabiskan waktu di pulau seperti ini sendirian, tanpa akses untuk ke dunia modern di luar sana."Aku baru tiga minggu di tempat ini, dan aku sudah sangat bosan. Rasanya ingin kembali ke kota, tapi aku tidak tau bagaimana caranya untuk pulang." Elsa hanya pasrah, ia pun menyelesaikan pekerjaan dengan baik sebelum masuk ke rumah.Saat itu Marley terlihat baru saja keluar dari kamar Dustin membawa pakaian kotor, wanita paruh baya itu hanya tersenyum simpul dan melewati Elsa tanpa mengatakan apapun."Semua penghuni di rumah ini sedikit aneh, Nyonya Marley kadang baik padaku, tapi di waktu yang berbeda dia seperti orang asing yang tidak aku kenal." Elsa menggelengkan kepala, ia masih harus members
Read more

Bab 6. Mimpi itu terulang lagi

Setelah langit cerah, Elsa kembali menjalani aktivitas seperti biasanya. Namun, sesekali ia teringat akan mimpinya semalam, yang terasa begitu nyata hingga hampir seperti bukan mimpi."Elsa, sebentar lagi akan ada barang yang datang. Tolong bantu aku mengemasinya untuk persiapan beberapa minggu ke depan." kata pelayan Marley.Elsa mengangguk patuh. Dua jam kemudian, suara helikopter terdengar mendekat. Dua pria dewasa menurunkan barang-barang dari helikopter dan membawanya masuk ke dalam rumah. Saat itu, Elsa melihat Dustin di balkon lantai dua, memperhatikan helikopter dengan ekspresi datar."Nyonya Marley, apa Tuan Dustin sering seperti itu? Apa dia tidak punya keinginan untuk pergi keluar dari pulau ini?" tanya Elsa penasaran.Pelayan Marley meletakkan barang bawaannya lalu menatap Elsa. "Tidak mudah keluar dari tempat ini, Elsa. Kalau memang Dustin ingin pergi dari tempat ini, memang dia bisa kemana? Pulau ini adalah tempat tinggalnya dari dia masih kecil hingga tumbuh dewasa sepe
Read more

Bab 7. Curiga dia pelakunya

Elsa mengamati Dustin dari lantai dua. Pria itu sedang bersantai di teras, menikmati secangkir teh pagi sambil membaca buku. Setelah menyelesaikan pekerjaannya di lantai dua, Elsa turun ke lantai satu untuk melanjutkan tugas lainnya.Saat itu, Dustin masuk ke dalam rumah, dan keduanya berpapasan."Tidurmu nyenyak di rumah ini?" tanya Dustin, suaranya lembut.Elsa sedikit heran mengapa Dustin tiba-tiba menyapanya lebih dulu, namun ia menjawab dengan anggukan. "Sepertinya aku mulai terbiasa tinggal di sini," jawabnya dengan senyum tipis.Dustin tiba-tiba memperhatikan leher Elsa, keningnya mengernyit. "Ada apa dengan lehermu?"Refleks, Elsa menutup lehernya dengan telapak tangan. "Oh, itu... Aku juga tidak tahu. Mungkin saat tidur ada serangga yang menggigitku," katanya dengan nada tak yakin.Dustin mengangguk singkat, kemudian melangkah pergi tanpa bertanya lebih lanjut. Elsa memperhatikan bahu lebar Dustin yang menjauh. Tubuh pria itu mirip dengan sosok dalam mimpinya, tubuh tinggi dan
Read more

Bab 8. Hampir ketahuan

Rencana Elsa gagal total, ia tidak ingat sejak kapan dirinya ketiduran. Begitu bangun, lagi-lagi langit sudah terang. Semalam ia tidak ingat apa yang terjadi, namun bagian tubuhnya terasa seperti sebelumnya dimana bagian dadanya nyeri seperti diremas oleh seseorang."Elsa, kamu sakit?" tanya pelayan Marley, dengan nada khawatir."Oh, tidak. Aku hanya bermasalah dalam tidur," jawab Elsa sambil menggelengkan kepala, mencoba menghilangkan kekhawatiran Marley.Semalam Elsa ingat bahwa setelah minum, dirinya duduk hingga larut malam. Namun, entah kenapa ia ketiduran begitu saja. Rasa penasarannya mengarah pada air minum yang selalu ia siapkan di meja.Kelihatannya, malam ini Elsa tidak perlu minum untuk tidur. Itu adalah jalan satu-satunya untuk mengetahui apakah ada masalah dengan air tersebut atau memang hormon dalam dirinya yang membuatnya mudah mengantuk setelah minum."Aku merasa ada yang tidak beres dengan rumah ini, pasti ada rahasia besar yang belum aku ketahui," pikirnya.Malam ha
Read more

Bab 9. Dustin ketahuan, Elsa dalam bahaya

Elsa masuk kembali ke dalam kamar, tapi tidak ada bekas darah apapun di sana. Ia juga keluar untuk memastikan bagaimana semalam orang itu bisa naik ke balkon lantai dua sementara tempat tersebut sangat tinggi.Namun Elsa tidak mendapatkan bekas darah apapun, kamar sudah kembali bersih dan rapi. Sepertinya sudah ada yang membersihkannya, hingga tatapan Elsa mengarah pada lemari yang sempat ia geser ke ujung ruangan, dimana ada celah mencurigakan kalau itu adalah pintu yang terhubung ke ruangan lain."Jangan bilang karena aku menutup bagian ini sehingga dia nekat melewati balkon?" pikirnya.Elsa ke balkon, lalu melihat ke bawah. Setelah berpikir sejenak, ia pun turun untuk memastikan orang semalam terluka. Tapi tidak ada jejak apapun, Elsa dengan teliti mencari bukti hingga ia melihat setetes darah tidak jauh dari kamar Dustin.Elsa mendongak, di atas adalah kamar Dustin. Lalu ia menunduk, dan darah itu menetes dari arah sana. Spontan Elsa menutup bibirnya, jangan bilang kalau pelakunya
Read more

Bab 10. Akhirnya ketahuan

Rasa penasaran Elsa semakin memuncak, terlebih saat ia menemukan tetesan darah di bawah balkon tempat kamar Dustin berada tadi siang. Tapi jika Dustin adalah pelakunya, mengapa pria itu tidak memiliki luka apapun di kepalanya?Elsa merasa perlu mencari bukti sendiri untuk menuntaskan rasa penasaran. Mungkin semua orang di sini saling bekerja sama untuk menutupi sesuatu yang ia tidak ketahui. Lalu apakah monster yang Marley katakan juga hanya untuk membuatnya takut?"Ada apa di luar saat malam? Ini membuatku semakin penasaran tinggal di tempat ini," gumam Elsa. Akhirnya, untuk pertama kalinya, ia keluar setelah langit gelap. Tempat itu sangat mengerikan tanpa cahaya.Namun, ia memberanikan diri. Di tempat ini, tak ada siapapun yang akan membantunya jika bukan keberaniannya. Satu jam di luar rumah, tak ada apapun yang terjadi. Elsa kembali ke dalam dan melihat sosok tinggi besar berada di dapur."Apa yang dia lakukan?" ucapnya lirih sambil berjalan mendekat.Ia mengenali sosok itu sebag
Read more
DMCA.com Protection Status