Share

Penghangat Ranjang Pangeran Buangan
Penghangat Ranjang Pangeran Buangan
Penulis: SILAN

Bab 1. Dipaksa jadi pelayan

"Lepaskan aku!" teriak seorang wanita yang terus memberontak di tangan dua pria berbadan kekar, tubuhnya dipaksa masuk ke dalam mobil.

Mobil hitam itu melaju membelah jalanan kota New York, berhenti di depan sebuah rumah yang tampak suram berada jauh dari pusat kota. Wanita tadi dipaksa turun dari kendaraan, langkahnya terhenti sejenak, tapi dua orang kembali menariknya paksa untuk memasuki rumah.

"Lepas!" bentak Elsa, dua orang melepaskannya dan Elsa mendapati seorang pria yang dengan kasar meletakkan dokumen di atas meja.

"Tempat ini sudah dijual." kata pria itu dengan nada dingin.

Elsa terpaku, meraih berkas yang baru saja dilemparkan di depannya. Saat matanya menyusuri angka-angka di atas kertas, bibirnya bergetar, tenggorokannya tercekat dan tatapan matanya kaget.

“Apa-apaan ini?!” serunya.

"Tanda tangani surat itu, dan kami akan mengantarkanmu ke tempat tinggal barumu." perintah pria tersebut dengan nada tak sabar.

Elsa tidak bisa menahan keterkejutannya, beberapa saat lalu ia diculik dari tempat kerjanya dan dibawa ke tempat yang sudah dua tahun tidak pernah ia datangi. Lalu, sekarang dia dihadapkan pada kenyataan pahit bahwa keluarganya terlilit hutang yang begitu besar.

"Aku akan membayar semua hutang itu, tapi beri aku waktu." kata Elsa mencoba menawar, meski pria di depannya menggeleng dengan tegas.

"Sebaiknya terima saja tawaran yang tertulis di dokumen tersebut. Bekerjalah di bawah tekanan keluarga Dawson. Selain mendapatkan tempat tinggal dan pekerjaan baru, semua hutangmu akan lunas jika kau mengabdi pada mereka."

Elsa melemparkan dokumen itu kembali ke meja dengan kemarahan. "Merawat pangeran buangan? Apa aku harus melakukan semua itu?!" bentaknya, emosi.

"Ya, kamu harus melakukan semua itu. Bos tidak memberikan banyak waktu untukmu membayar hutang itu, bahkan saat rumah ini terjual pun itu masih belum cukup untuk melunasinya."

Tangan Elsa mengepal, "Ini terlalu tiba-tiba. Kalian menculikku dan menawarkan kontrak kerja untuk menjadi seorang pelayan pangeran buangan? Apa kalian bercanda?"

"Itu yang harus kau lakukan, Nona. Kedua orang tuamu sudah tidak ada, mau tidak mau dirimu yang kini harus bertanggung jawab."

Elsa mengatupkan bibirnya rapat, ia pernah mendengar kabar tentang pangeran buangan, kalau bisa ia jangan sampai bertemu pria itu, kini ia harus berusaha menemukan cara lain. "Apa yang bisa aku lakukan untuk membayar semua hutang itu tanpa harus menjadi pelayan pangeran buangan dari keluarga Dawson?"

"Tidak ada pilihan lain. Jika tidak," pria itu memberikan kode, menyuruh anak buahnya membawa seseorang masuk, "kami akan mempekerjakan gadis kecil ini untuk menggantikanmu." ancamnya.

Elsa membelalak kaget, ia segera mendekati anak dari kakaknya yang baru berusia sembilan tahun. “Brisa, bangun. Kamu kenapa sampai disini?” tapi gadis itu tidak merespon. “Apa yang kalian lakukan padanya!” teriak Elsa.

“Dia hanya tidur, sekarang pilihan ada ditanganmu, Nona. Kamu ingin menyerahkan gadis kecil itu atau kamu yang pergi dengan baik-baik bersama kami.” katanya.

“Kalian sungguh tidak punya hati, ini termasuk salah satu pemaksaan.” protesnya.

Namun pria di depannya menatapnya tajam dan tampak tak peduli. "Segera beri kami jawaban. Aku tidak punya waktu menunggu terlalu lama. Setelah menandatangani kontraknya, malam ini juga akan ada seseorang yang datang menjemputmu." ucap pria itu.

Bibir Elsa terkatup rapat, ia tak sanggup membayangkan masa depan gadis kecil itu jika harus menggantikan posisinya, Elsa merasakan hatinya hancur berkeping-keping akibat hutang orang tuanya yang begitu besar baru ia ketahui hari ini.

“Cepat tanda tangan!” bentak pria itu tak sabar.

Dengan tangan bergetar, Elsa menandatangani kontrak tersebut setelah membaca isi di dalamnya. Hatinya berat mengetahui bahwa ia akan menjadi pelayan untuk pangeran buangan keluarga Dawson.

"Kalian harus berjanji untuk tidak menyakitinya, dan kembalikan anak ini ke rumah dia tinggal." pinta Elsa saat menatap anak dari kakaknya.

Pria itu mengangguk. "Tapi ingat, kontrak ini bersifat rahasia. Jika kamu membocorkannya, aku tidak bisa menjamin keselamatanmu," tambah pria itu, "Bersiaplah, pukul delapan malam nanti akan ada yang menjemputmu." lalu dia pergi.

Elsa tak mampu berkata-kata lagi, tak bisa lari atau bersembunyi dari keluarga Dawson. Mereka pasti akan mencarinya, dan konsekuensi berat akan ia terima jika melawan. Pada akhirnya, Elsa hanya bisa pasrah karena ia tak punya uang sebanyak dua juta dolar saat ini.

Tepat pukul delapan malam, seseorang datang menjemput Elsa. Mobil itu membawanya ke sebuah landasan helikopter. Elsa tak tahu kemana ia akan dibawa, namun malam itu ia terbang bersama helikopter selama dua setengah jam sebelum mendarat di tempat yang asing baginya.

Seorang wanita paruh baya menyambut kedatangan Elsa, mengantarkannya ke sebuah kamar yang tampak nyaman, berbeda jauh dari yang dibayangkannya, hanya saja tempat tersebut tidak memiliki sinyal internet sedikitpun, alhasil ponsel yang Elsa bawa pun sia-sia.

"Sekarang kamu tinggal di sini. Besok aku akan menjelaskan tentang pekerjaanmu." kata wanita itu, lalu berbalik. Namun, Elsa segera bertanya.

"Kalau boleh tahu, di mana kita berada sekarang?"

Wanita paruh baya itu kembali menatap Elsa, tersenyum samar. "Sebuah tempat yang akan membuatmu sulit pergi dari sini." jawabnya sebelum pergi.

Elsa mengedarkan pandangannya, membuka jendela, namun yang terlihat hanya kegelapan yang pekat. Dia tidak sadar bahwa di balik kegelapan itu tersimpan rahasia besar yang akan membawanya ke dalam masalah yang lebih dalam.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status