Yuna merasa sangat sakit hati.Tapi dia selalu menahan emosinya, hanya diam-diam menitikkan air mata.Dengan mata berkaca-kaca, dia menatap Wano, suaranya tercekat, "Wano, saat kita menikah, kamu berjanji, dalam suka maupun duka, dalam sehat maupun sakit, kita akan selalu bersama.""Apakah sumpah itu hanya formalitas bagimu?""Yuna, maafkan aku, aku nggak ingin kamu terluka lagi. Jika kita berpisah, keluarga Sudrajat dan keluarga Saradan akan kembali damai, dan kamu serta ayahmu akan aman.""Jordan tahu kamu adalah kelemahanku, jadi dia selalu mengawasimu dengan ketat.""Dengan kamu berada di sisiku, aku nggak bisa sepenuhnya fokus pada perang ini. Demi menyelamatkan ibu dan kakekku, dan untuk membalaskan dendam anak kita, aku harus berpisah denganmu."Yuna, aku tahu aku telah menyebabkan banyak kerugian bagimu, dan aku nggak ingin terus membebani mu ...."Dengan mata berkaca-kaca, Yuna menatapnya, "Wano, kita berdua telah mengalami begitu banyak kesulitan. Jika aku menyerah sekali saj
Read more