Semua Bab Jeratan Hubungan Tanpa Status: Bab 521 - Bab 530

Setengah jam kemudian, Yanuar segera memasuki ruang kerja.Dia meletakkan benda kecil itu di atas sebuah perangkat elektronik.Suara kekanak-kanakan Wano seketika terdengar dari dalamnya."Adik, ini Kak Wano, kamu harus cepat besar, ya. Saat kamu besar nanti, aku akan menikahimu. Kalung ini adalah tanda cintaku buatmu. Kamu harus selalu memakainya."Selanjutnya, terdengar suara wanita dari dalam sana."Sayang, ini ibumu. Kalung ini didesain langsung sama Tante Vina untukmu. Dia bahkan diam-diam mengedit suara Kak Wano buat kamu. Saat kalian besar nanti, coba dengarkan. Bukankah menurutmu rasanya luar biasa, karena bisa bicara dengan Kak Wano dari masa lalu?""Ibu harap kalian bisa tumbuh bersama, menikah, punya anak, dan bahagia selamanya.""Wano, kamu harus menepati janjimu saat kecil dan rawat anak tersayangku ini baik-baik. Saat dia tumbuh besar, pastikan dia nggak pernah disakiti. Semoga kalian selalu bahagia."Yuna langsung berderai air mata ketika mendengar semua ini.Selama ini,

Kesimpulannya, keputusan apa pun yang Yogi buat adalah salah.Yogi melihat Wano dengan wajahnya yang pucat, lalu berkata, "Kamu bisa membuat keputusan Wano."Wano tetap diam duduk di kursi utama.Tapi Wano diam-diam memperhatikan reaksi semua orang.Sekarang Wano mengerti situasinya, dan tujuan pihak lain meminta pengakuan Vina, adalah untuk membuatnya turun dari posisi presdir Grup Lasegaf.Lalu tujuan utama mereka adalah menaikkan Hans.Wano mengangkat pandangannya lalu melihat Hans, kemudian berkata dengan suara rendah, "Apa ini hasil yang kamu mau?"Mata sipit Hans terpaku pada Wano tanpa emosi di wajahnya."Kamu curiga aku dalang di belakang semua ini?"Wano terkekeh pelan lalu berkata, "Bukannya begitu? Kamu sengaja mendekati kami untuk membalaskan dendam ibumu dan menyetujui pengaturanku. Tapi dari belakang, sebenarnya kamu selalu menginginkan posisi presdir ini.""Aku sudah bilang padamu Hans, aku bisa memberikannya padamu kalau kamu memang menginginkannya. Tapi menggunakan car

Yogi tidak bisa membayangkan apa yang dialami Shelvi selama bertahun-tahun.Wano kemudian berkata dengan suara beratnya setelah mengingat pengalaman menyakitkan itu, "Masalah ini harus diselesaikan secara rahasia, kalau dugaan kita benar, berarti Jordan adalah Zaen.""Hari ini Zaen mengutus seseorang untuk memprovokasi dan membuatku turun jabatan, agar Hans naik jabatan sebagai presdir Grup Lasegaf dan bisa mencapai tujuannya untuk mengendalikan atas Keluarga Lasegaf.""Jadi aku dan Hans sengaja berakting, supaya dia tahu bahwa kami berdua bermusuhan, lalu dia akan melonggarkan kewaspadaannya."Yanuar yang berada di samping Wano, tertawa menggoda lalu berkata, "Kalian berdua benar-benar kompetitif dan selalu memikirkannya dengan matang.""Aku nggak percaya kalau kalian bukan saudara. Yang satu siap bertarung, sementara yang lainnya siap berkorban, kalian saling memikirkan satu sama lainnya."Hans mengangkat kelopak matanya lalu melihat Wano, "Besar kemungkinannya. Aku ingat ketika kake

Jordan tersenyum lalu berkata, "Oke, aku akan merahasiakannya."Senyum Jordan semakin lebar setelah mematikan panggilan teleponnya.Tidak peduli apa yang dikatakan Hans padanya itu benar atau tidak, Jordan tidak takut pria itu memberontak karena sekarang Shelvi dan Kakek Pratama berada di tangannya.Selama Hans membantu Jordan mendapatkan Grup Lasegaf, maka semuanya akan baik-baik saja.Di sisi lainnya.Yuna mengobati Wano dengan cemas, lalu berkata, "Apa tante Shelvi baik-baik saja? Aku khawatir Jordan akan melakukan sesuatu padanya."Wano mengusap pelan pipi Yuna dan berkata dengan suara beratnya, "Jangan khawatir, dia nggak akan bertindak sekarang karena harus mengendalikan Hans. Selama kita nggak menunjukkan niat kita yang sebenarnya, maka semua akan baik-baik saja.""Kalau benar tante Shelvi adalah saudari kembar ibu kandungmu, pada saat itu dia pasti sangat menderita? Melihat suami dan anaknya diambil darinya, sementara dia nggak berdaya. Kupikir saat itu tante pasti ingin mati s

Yogi menghapus air matanya ketika melihat Wano yang begitu sedih."Keluarga Lasegaf kita yang bersalah pada Yuna, sejak awal dia menderita begitu banyak karena Vina, dan sekarang keluarganya juga ikut terlibat akibat Keluarga Lasegaf.""Ayah merasa bersalah pada Yuna kalau sampai terjadi lagi hal buruk padanya atau bayi kalian. Kupikir seumur hidupmu pasti nggak akan bisa memaafkan dirimu sendiri.""Pikirkan dengan baik Wano. Buatlah keputusan demi Yuna dan bayi kalian."Wano keluar dari mansion lama ketika jam sudah menunjukkan pukul 1 subuh.Hanya ada sedikit kendaraan di jalanan pada jam seperti ini.Entah sejak kapan rintik hujan sudah turun.Rintikan hujan turun mengenai kaca jendela mobil seperti jatuh mengenai hati Wano.Membawa gelombang kesejukan.Wano berdiri di bawah tangga lalu melihat kamar yang ada di atas, dirinya merasa ragu untuk naik.Wano takut melihat tatapan memelas Yuna dan mendengar kalimatnya yang menenangkan.Akhir-akhir ini, Yuna juga ikut mengkhawatirkan masa