Home / Romansa / Pesona Istri Sementara Tuan Muda / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of Pesona Istri Sementara Tuan Muda : Chapter 151 - Chapter 160

419 Chapters

151. Harapan Rania

Setelah mendengar nasehat dari sang nenek, hati Queen akhirnya terketuk juga. Bukan mengharap keburukan terjadi pada sang mama, tetapi kemungkinan buruk itu tetap ada. Dan di sinilah Queen saat ini. Taksi yang dia pesan dari rumah Kartika, telah memasuki area parkir rumah sakit di mana Rania menjalani pengobatan.Begitu turun dari taksi, Queen merasakan campuran perasaan yang sulit diungkapkan. Ada kekhawatiran, rasa tidak nyaman, tetapi dia tetap berharapan bahwa kondisi sang mama akan semakin membaik.Sekelebat bayangan masa lalu menghampiri benak Queen, saat keluarganya masih utuh dan hidup bahagia. Rania adalah sosok mama yang sangat menyayangi anak-anaknya, dia mendedikasikan waktu dan hidupnya hanya untuk keluarga. Sampai saat ini Queen masih mengingat masa-masa itu, dan kadang timbul dalam hatinya ingin mengulangnya kembali. Queen sadar semua itu tidak lah mungkin terjadi, waktu tidak bisa diputar ulang, dan saat ini mereka telah memiliki kehidupan masing-masing.Dari dalam rum
Read more

152. Memperbaiki Hubungan

Seandainya tidak mengingat jika keadaan sang mama saat ini sedang sakit, ingin rasanya Queen segera meninggalkan ruang tersebut. Benak yang sebelumnya Queen paksa hanya mengingat segala kebaikan Rania, kini harus kembali teringat dengan pilihan sang mama yang memilih meninggalkan dirinya sejak masih kecil.“Yang terpenting saat ini adalah kesehatan mama. Jadi … mama jangan terlalu membebani pikiran mama dengan hal-hal yang tidak penting.” Sebisa mungkin Mike mencoba untuk mengalihkan tema pembicaraan Rania.Tampaknya usaha Mike tidaklah mudah. Rania yang sedang bahagia atas kedatangan Queen, begitu terlena dan menjadi kurang peka dengan situasi yang ada.“Terima kasih atas perhatian kalian. Mama ingin memastikan jika kalian bisa saling menerima dan memberi dukungan, terutama … setelah mama tiada nanti,” ucap Rania dengan suara lirih yang membuat Suasana tiba-tiba menjadi sendu.Kata demi kata yang terlontar dari mulut Rania membuat Queen merasa tersudut. Bagaimana tidak, Rania terkesa
Read more

153. Menuju London

“Terima kasih,” ucap Queen sambil melepas sabuk pengaman saat mobil mnike sudah berhenti di depan hotel.Mike menatap Queen yang terlihat sedang sibuk sendiri. Ingin rasanya dia mendekat dan menahan agar Queen tidak keluar dari mobilnya. Pikiran jahat yang terlintas dalam benaknya saat ini adalah membawa kabur Queen ke apartemennya, atau mungkin ke tempat lain di mana tidak akan ada orang yang bisa menemukan keberadaan mereka.“Apa kau menyayangi mama?”Pertanyaan yang Mike lontarkan berhasil menahan Queen untuk tidak segera keluar dari mobilnya. Queen menatap lekat wajah Mike, berusaha untuk mengetahui arah pembicaraan pria yang duduk di sampinnya.“Saya bisa memaklumi jika sampai saat ini kamu masih marah pada mama, dan belum bisa memaafkan ….”“Dengan kedatangan saya saat ini, itu artinya saya sudah memaafkan mama,” sergah Queen dengan nada tegas. “Selama kami berpisah, kami sudah memiliki kehidupan masing-masing. Jadi … bukankah akan lebih baik jika kita tetap menghargai kehidupan
Read more

154. Menikmati Uang

Arya Suta yakin jika dia tidak salah melihat, perempuan yang sedang berjalan dengan Mike Wijaya memang benar-benar Queen menantunya. Selama ini Selo Ardi, tidak bisa mencari informasi yang lebih detail tentang keluarga Surya Wijaya. Orang kepercayaannya itu tidak bisa menembus pada hal-hal yang sangat penting dari lawan bisnisnya tersebut.“Papa sudah lihat sendiri jika Queen sedang bersama pria lain. Mama rasa hal ini bisa dijadikan bukti kuat untuk memisahkan Ageng dari Queen.”Arya Suta terdiam berusaha untuk tetap tenang dan tidak terpancing emosi seperti istrinya. Dia sangat tahu jika selama ini putranya sangat mencintai istrinya.“Kita harus bisa meyakinkan Ageng untuk segera menceraikan Queen.”Bagi Laras, kesalahan Queen terhadap keluarga Wardana sudah terlalu banyak. Tidak mudah baginya untuk memaafkan menantunya itu.Saat melihat foto kebersamaan Queen dengan Surya Wijaya, Laras memang tidak bisa menyimpulkan jika itu adalah sebuah perselingkuhan. Tetapi saat menyaksikan den
Read more

155. Siapa Dia?

Mendapat perawatan kecantikan dari para tenaga ahli membuat Queen dan Naya merasakan kulit yang lebih segar dan bercahaya. Queen menutup matanya, mencoba menikmati setiap sentuhan lembut di wajahnya. Dalam keheningan, pikirannya melayang kepada Ageng, ada banyak pertanyaan yang menjejali benak Queen.sedang apa suaminya itu sekarang?Mengapa tidak pernah menghubunginya lagi?Apakah dia merasakan kerinduan yang sama?Atau mungkin Ageng sudah bahagia bersama perempuan lain?Suara lembut Naya yang sedang bercanda dengan terapis yang sedang melayaninya membuat Queen tersadar dan kembali fokus pada perawatan. Queen ingin terlihat cantik saat bertemu dengan Ageng, meskipun entah itu kapan akan terjadi.Bukan hanya perawatan wajah, Queen dan Naya pun melakukan pijat yang berhasil menghilangkan ketegangan di tubuh mereka. Selain itu pun dua sahabat itu juga melakukan maikur dan pedikur. Tidak lupa Naya mengabadikan semua kegiatannya selama menjalani perawatan. Bisa dia gunakan sebagai status
Read more

156. Bertemu Bryan

“Bryan!” Seru Queen saat melihat sahabat suaminya berada di hadapannya. Dia langsung bangkit dari duduknya untuk menyambut kedatangan Bryan.Queen terkejut saat melihat kedatangan Bryan dengan gaya seperti tidak kenal dan terkesan genit menggoda. Tatap mata Queen memindai seisi restaurant seolah sedang mencari seseorang.“Sama siapa ke sini?”“Tadi ada janji dengan klien, tapi sudah selesai.” Tatap mata Bryan seolah tidak bisa beralih dari wajah Queen yang terlihat lebih cantik dari biasanya karena baru saja melakukan perawatan. “Boleh gabung?” tanya balik Bryan yang ingin lebih lama lagi bersama Queen.“Oh … tentu.” Queen terlihat sedikit gugup dengan tatap mata Bryan.Meskipun ini sudah biasa dengan sikap Bryan yang sering menggodanya, tetapi Queen merasa tatap mata Bryan kali ini terlihat penuh hasrat dan gairah.“Terima kasih.” Setelah mendapat izin, Bryan segera menarik salah satu kursi yang berada dekat dengan posisinya.Merasa diabaikan membuata Naya pura-pura batuk untuk menar
Read more

157. Keputusan Queen

Usaha yang terasa sia-sia, setelah seharian menghabiskan uang dan waktu untuk memanjakan diri dengan perawatan kecantikan dan juga makan enak, ternyata harus di akhiri dengan berita yang sangat menyakitkan bagi Queen.Selam aini Queen menduga jika Ageng sedang sibuk dengan pekerjaannya, hingga tidak sempat untuk menghubunginya. Tetapi ternyata dugaan Queen salah, karena saat ini Ageng sedang menemui Davianna.“Kamu baik-baik saja?” Naya yang baru saja keluar dari kamar mandi langsung menghampiri Queen yang terlihat sedang duduk melamun di tepian ranjang.Naya merasa ada perubahan yang drastic dalam diri Queen setelah pertemuan dengan Bryan. Khawatir itulah yang dirasakan oleh Naya saat melihat keadaan sahabatnya saat ini. Gadis yang bekerja di salah satu bank swasta itu yakin perubahan dalam diri Queen berhubungan dengan informasi tentang kepergian Ageng ke London.Queen menganggukkan kepalanya lemah. “Besok kau sudah kembali kerja, jadi aku harus sendiri lagi,” ucap Queen dengan nada
Read more

158. Keraguan Ageng

Dengan tatap mata yang nanar, Queen menatap ke luar jendela. Suara hembusan angin yang mengisi kesunyian tidak mampu menerbangkan kegalauan hati Queen. Di dalam benak kini terlintas berbagai kenangan indah bersama Ageng, lelaki yang pernah menyebut namanya dalam akad.Masih ada waktu satu tahun lagi bagi Queen untuk bersama dengan Ageng dalam bahtera rumah tangga. Tetapi Queen sudah merasa tidak sanggup lagi. Semakin lama hidup bersama Ageng, semakin berat baginya untuk berpisah dari suaminya tersebut.Dahulu, kala Queen tanda tangan perjanjian pernikahan dengan Ageng, dia hanya memikirkan uang saja. Kesepatan itu sangat menguntungkan Queen secara finansial, dan Queen seolah melihat adanya jalan keluar dari kesulitan hidupnya.Setelah perjanjian selesai, Queen akan pergi meninggalkan keluarganya, menikmati uang yang dia dapat dari Ageng dan juga hasil taruhan konyol teman-teman Ageng. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, perhatian dan sentuhan Ageng yang memabukkan membuat Queen t
Read more

159. Rencana Matang Davianna

Hubungan asmara yang telah terjalin selama tiga tahun, sebelum akhirnya Davianna harus pergi ke London untuk menempuh pendidikan S2, meninggalkan begitu banyak kenangan indah. Bagi Ageng, Davianna adalah sosok perempuan cerdas yang selalu asik untuk diajak bicara atau diskusi dalam berbagai topik masalah, terutama pada masalah yang sedang up to date saat itu.Kecantikan dan kecerdasan Davianna membuatnya menjadi pasangan yang begitu membanggakan untuk dipamerkan di depan teman atau juga kliennya. Tetapi, karena alasan sedang mengejar karir, saat itu hubungannya dengan Davianna sangat dirahasiakan, hanya para sahabat dekat yang mengetahui hubungan Istimewa mereka.Sungguh Ageng tidak pernah menduga, terpisah jarak membuat hubungan yang dahulu begitu mesra kini terasa tanpa sisa. Kesibukan masing-masing dan juga perbedaan waktu membuat komunikasi di antara Ageng dan Davianna tidak bisa berjalan lancar. Tak ayal, hal itu membuat rasa cinta di dalam hati mereka terkikis sedikit demi sedik
Read more

160. Rahasia Davianna

Davianna menatap Fatima sekali lagi. Bayi mungil itu adalah kunci dari semua rencananya. Dengan merawat dan menunjukkan kasih sayangnya pada Fatima, dia berharap Fajri akan melihatnya sebagai calon ibu yang sempurna bagi putrinya. “Tante terima kasih banget lho, karena kemu mau membawakan makan siang untuk Fajri.” Tampak Sinta sedang sibuk mempersiapkan makanan ke dalam kotak makan siang. “Kebetulan saya juga ada acara di luar, jadi sekalian saja. Kasihan juga kalau Fatima harus ditinggal sendiri.” Sebenarnya Davianna tahu jika untuk merawat Fatima, Fajri sudah menyewa seorang tenaga professional, meskipun tidak bisa seharian penuh merawat bayi mungil tersebut. Davianna hanya ingin menunjukkan betapa pedulinya dia kepada Fatima. “Tadi tante sudah menghubungi Fajri, katanya dia akan makan siang di rumah sakit, sekalian melihat perkembangan Aletha.” Tidak bisa dipungkiri apa yang baru saja diucapkan Sinta menumbuhkan rasa cemburu di hati Davianna. Tetapi pembawaan tenang gadis
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
42
DMCA.com Protection Status