Home / Romansa / Pesona Istri Sementara Tuan Muda / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Pesona Istri Sementara Tuan Muda : Chapter 141 - Chapter 150

419 Chapters

141. Porak Poranda

Surya Wijaya memandang Ari Nugraha dengan serius, pria paruh baya itu mengerutkan dahinya hingga membuat kedua alisnya hampir beradu."Jadi, Queen sudah memilihmu untuk menjadi pengacaranya?" tanya Surya Wijaya dengan suara yang berat dan penuh tekanan. Mereka duduk di bangku taman yang dikelilingi bunga-bunga yang bermekaran, suasana asri dan sejuk terasa kontras dengan topik percakapan mereka yang serius dan berat.Ari Nugraha, menatap balik Surya Wijaya dengan tenang. Pengacara muda yang juga merupakan sepupu Queen itu meletakkan kopi panas yang baru saja dia sesap."Sebenarnya saya mendampingi Queen lebih sebagai keluarga, daripada pengacara," jawab Ari Nugraha, suaranya terdengar lembut namun tegas. "Karena saya rasa sepertinya perceraian ini tidak akan pernah terjadi." Bukan hanya dugaan tetapi itulah harapan Ari Nugraha.Surya Wijaya terlihat kaget mendengar pernyataan Ari Nugraha. Tentu hal ini tidak sesuai dengan apa yang dia harapkan. Meskipun dia melakukan semua ini untuk R
Read more

142. Rania oh Rania

Rania harus menelan rasa kecewa saat Queen bersikap dingin saat mengiring kepulangannya. Sebenarnya Rania ingin lebih lama lagi menikmati waktu bersama Queen, tetapi dia harus segera kembali untuk melanjutkan pengobatannya.Sangat di luar dugaan, kebersamaan yang diharapkan akan mampu membuat hubungan antara ibu dan anak membaik, justru terasa semakin mempertebal jarak tak kasat mata di antara Queen dan Rania. Sampai saat ini pun Rania belum mengetahui penyebab perubahan sikap Queen yang terasa semakin menjauh.Perjalanan pulang terasa panjang dan sepi bagi Rania. Sopir pribadi yang sudah lama bekerja kepada mereka menjalankan mobil dengan kecepatan sedang, karena mengetahui Kesehatan Rania yang kurang baik.Selama perjalanan Rania hanya diam, mencoba mengingat di mana lagi letak kesalahannya, hingga membuat Queen kembali bersikap dingin kepadanya. Padahal setelah mengetahui penyakit yang dideritanya saat ini Queen sudah menunjukkan perhatiannya. Rania memandang keluar jendela tanpa b
Read more

143. Mencintai Saudara Sambung

Sejak kepulangannya yang berpamitan hanya dengan secarik kertas, Ageng belum sekali pun menghubunginya, padahal Queen sudah membuka blokir pada nomor ponsel lelaki yang masih sah berstatus sebagai suami tersebut. Mungkin karena kesibukkannya Ageng jadi tidak sempat untuk menghubunginya, sedangkan untuk lebih dahulu menghubungi Queen merasa malu dan gengsi.Pada saat Queen sangat menantikan panggilan dari Ageng, justru Mike yang menghubungi. Sudah sejak tadi ponsel Queen meraung-raung berharap untuk segera diangkat tetapi Queen masih terlihat enggan. Ingin rasanya Queen mengabaikan panggilan dari Mike, tetapi sisi hatinya yang lain juga ingin mengetahui keadaan sang mama saat ini.“Halo!” Meskipun dengan berat hati, akhirnya Queen menjawab panggilan dari Mike.“Halo Queen,” jawab Mike melalui sambungan ponselnya. “Ternyata sudah lama kita tidak bertemu, kalau tidak salah sejak kamu resign dari percetakan waktu itu.”Queen menarik napas dalam-dalam berusaha untuk menenangkan diri.“Baga
Read more

144. Ada Apa dengan Arum

Setelah perpisahan kedua orang tuanya, Queen merasa tidak percaya akan cinta dan pernikahan. Jika dia bisa menerima perjodohan dengan Ageng tanpa berpikir panjang itu semata hanya karena masalah materi. Queen merasa dengan menikah akan ada seseorang yang akan bertanggung jawab dan memenuhi segala kebutuhannya. Tidak harus bermewah-mewah, setidaknya dia tidak harus memikirkan sendiri bagaimana caranya memenuhi kebutuhan hidup.Kenyataan jika Ageng menikahinya dengan maksud tujuan hanya untuk melancarkan impian dan cita-cita Davianna, semakin membuat Queen apatis segala urusan cinta dan pernikahan. Bagi Queen, selama kau punya uang, semua bisa diatur.Sekarang atau nanti perpisahan dengan Ageng hanya masalah waktu waktu saja. Untuk saat ini Queen yang bersikeras melepas Ageng dengan segala alasan dan dalih yang didukung bukti-bukti. Tetapi jika sampai Queen tetap bertahan, kelak Ageng yang akan melepaskan dirinya setelah kedatangan Davianna.Dalam situasi yang seperti ini seharusnya keh
Read more

145. Seperti yang Kau Inginkan

“Jadi selama ini Ageng tahu tentang Rahma? Lalu mengapa dia tidak langsung memberitahukannya padaku?” Arum mengetatkan rahangnya merasa telah dibohongi dan dikhianati oleh adik kandungnya sendiri. Arum menatap Danu dengan mata penuh pertanyaan. “Mengapa Ageng harus menyembunyikan semuanya dariku? Aku berhak tahu sejak awal, bukan?”“Ageng ingin mencari bukti terlebih dahulu, dia tidak ingin gegabah dalam bertindak. Itu sebabnya dia mengirimku ke Kalimantan, agar bisa lebih leluasa dalam menyelidiki Rahma.”“Jadi dia sengaja mengirim kamu ke Kalimantan?” Bukannya tenang, tetapi hati Arum justru semakin memanas.“Ageng melakukan semua ini untukmu.” Danu mencoba memberi penjelasan kepada Arum, sekaligus meredam amarah yang sudah mulai tampak membumbung.“Dia tidak ingin menyakitimu, itu sebabnya dia mencari bukti terlebih dahulu sebelum menyampaikan semua ini padamu,” sambung Danu berusaha meyakinkan sang istri.“Aku rasa Ageng harus mendapat hukuman atas apa yang telah dia lakukan padak
Read more

146. Menjadi Istri Kedua

Tidak ingin mengambil risiko yang bisa membahayakan keadaan istri dan calon anaknya, sebelum melakukan penerbangan Danu membawa Arum ke dokter untuk melakukan pemeriksaan dan konsultasi. Danu ingin memastikan jika penerbangan akan aman untuk calon anak kedua mereka.Rasa khawatir itu tidak bisa hilang begitu saja di hati Danu. Seandainya sampai ada hal buruk yang terjadi dengan kandungan sang istri, Danu tidak akan bisa memaafkan dirinya sendiri yang tidak bisa mengendalikan diri saat bertemu dengan Arum setelah perpisahan mereka.“Aku sudah bilang kalau semua baik-baik saja. Dia masih menyatu dengan tubuhku, dan saat ini aku merasakan tubuhku baik-baik saja.” Arum meyakinkan Danu sesaat setelah keduanya keluar dari rumah sakit.“Kau kira aku bisa tenang setelah Om Adi mengatakan jika kau sering mengalami kram dan mual hebat?” Ini bukan pertanyaan, tetapi Danu sedang mengungkapkan isi hatinya yang berisi kekhawatiran kepada Arum yang sedang hamil muda.“Dia hanya kangen sama papanya,”
Read more

147. Gantian ke London

Arum dan Danu melangkah mantap memasuki area bandara, dengan perasaan campur aduk antara kebahagiaan dan kekhawatiran. Tidak banyak barang yang mereka bawa, bahkan oleh-oleh untuk Ardan pun terkesan seadanya. Pasangan suami istri itu tidak ingin ada drama dengan instansi yang saat ini sedang menjadi sorotan publik karena tingginya pajak untuk barang dari luar negeri.Senyum merekah di bibir Arum saat kakinya memasuki area bandara. Ya, sebentar lagi dia akan bertemu kembali dengan Ardan, putra pertamanya. Kabar kehamilannya diharapkan akan menjadi oleh-oleh yang paling berharga, karena itu artinya sebentar lagi Ardan akan memiliki adik.Berbeda dengan Arum yang penuh antusiasme, Danu masih terus memikirkan kondisi kehamilan sang istri. Perjalanan panjang yang bisa memakan waktu hingga tujuh belas hingga dua puluh jam, karena mereka harus transit di Singapura terlebih dahulu, tentu akan menguras tenaga Arum yang sedang hamil muda.“Aku harap kau bisa langsung istirahat setibanya di Indo
Read more

148. Merana Sendiri

Mobil yang membawa Arum dan Danu sudah tiba di halaman rumah keluarga Wardana. Kebahagiaan dan kerinduan menjadi satu membuncah di hati pasangan suami istri tersebut. Sudah tentu Ardan lah tujuan utama mereka. Tetapi keduanya tidak mungkin mengabaikan Arya Suta dan Laras yang selama ini selalu memberi dukungan dan bantuan agar rumah tangga mereka tetap utuh.Di teras rumah, tampak Arya Suta dan Laras sudah menyambut kedatangan mereka dengan senyum yang merekah. Sementara itu, Ardan berdiri di depan oma dan opanya, terlihat sudah tidak sabar lagi menunggu kedatangan kedua orang tuanya. Begitu mobil berhenti, Ardan berlari menghampiri Arum dan Danu yang baru saja turun.Arum berjongkok dan merentangkan tangan, siap menyambut pelukan putranya. “Ardan, sayang! Mama kangen sekali sama kamu!” Ardan memeluk sang mama dengan begitu erat, seolah tidak ingin melepaskannya lagi. Air mata kebahagiaan mengalir di pipi Arum saat ia merasakan kehangatan pelukan putranya.Rasa bisa dipungkiri jika ra
Read more

149. Tindakan Paling Tepat

Suasana makan malam di rumah keluarga Wardana awalnya terasa hangat dan penuh kebahagiaan. Mereka baru saja menyambut kepulangan Arum dan Danu dari London, yang akhirnya kembali bersama demi anak-anak mereka. Namun, momen bahagia ini perlahan berubah tegang saat Ageng, mulai berbicara tentang rencananya untuk berlibur."Mau liburan atau buang waktu untuk menemui Queen?" Pertanyaan Laras terdengar sangat sinis dan ketus. Bukan hanya ingin menunjukkan rasa tidak percayanya kepada Ageng tetapi juga hilanganya dukungan yang selama ini diberikan pada pernikahan putranya tersebut.Sampai saat ini Laras belum bisa memaafkan Queen yang telah menggunakan IUD selama pernikahannya dengan Ageng. Laras merasa apa yang dilakukan oleh menantunya tersebut adalah penghinaan besar kepada kelarga Wardana, seolah benih mereka tidak layak untuk tumbuh dan lahir sebagai manusia.Mendapati tanggapan sang mama yang terlihat secara terang-terangan sudah tidak mendukung pernikahannya dengan Queen lagi membuat
Read more

150. Rumah Sakit

Beginilah nasib pekerja paruh waktu seperti Queen. Beberapa waktu yang lalu, dia mendapatkan banyak pekerjaan secara online hingga bisa menjadi lahan pelarian dari masalah yang sedang dia hadapi. Namun, setelah semua pekerjaan sudah dia selesaikan tepat waktu, dan tidak ada pekerjaan lagi, Queen menjadi pengangguran kembali.Uang bukanlah masalah bagi Queen. Tanpa bekerja pun, dia sudah memiliki banyak uang dari berbagai investasi miliknya. Namun, karena dirinya yang terbiasa sibuk dan bekerja, saat-saat seperti ini justru terasa sangat menyiksa. Tidak tahu apa yang harus dikerjakan, pikirannya dipenuhi oleh Ageng saja, suaminya yang sedang berada jauh darinya.Sebenarnya sejak masih bekerja di percetakan, Queen juga menerima pekerjaan secara online untuk menambah penghasilannya. Dahulu Queen bekerja paruh waktu tujuannya agar bisa memiliki tabungan, sedangkan penghasilan dari bekerja di percetakan bisa dia gunakan untuk kebutuhan hidupnya sehari-hari.Sampai saat ini beberapa website
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
42
DMCA.com Protection Status