Ambisi dan obsesi cintanya kepada Fajri telah membutakan nurani Davianna. Semua yang dia lakukan hanya demi kepentingannya semata, tidak ada ketulusan di sana. Keadaan Aletha yang sangat memprihatinkan justru menjadi penyemangat baginya untuk semakin mendekati Fajri. Bayi mungil yang tidak berdosa pun dia jadikan batu loncatan untuk bisa menarik perhatian pria pujaan hatinya. Apa pun yang terjadi, Davianna hanya fokus pada tujuannya saja, mendapatkan cinta dan bisa menikah dengan Fajri.“Aku lihat Mas Fajri sangat lelah. Sudah enam bulan Mas Fajri selalu menunggu Mbak Aletha, sampai-sampai lupa mengurus diri sendiri.”“Aku hanya ingin, saat Aletha membuka matanya nanti, aku adalah orang pertama yang dia lihat.”“Aku rasa Mas Fajri butuh istirahat sejenak dari semua permasalahan yang ada, mungkin liburan bisa menjadi penambah energi.”Dengan seulas senyum di bibir, Fajri mengalihkan pandangannya sejenak ke arah Davianna. “Aku ini seorang suami, seorang ayah, liburanku ya bersama anak d
Baca selengkapnya