Share

166. Mau Punya Anak

Author: Henny Djayadi
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Ageng melangkah cepat keluar dari apartemen mewah milik keluarganya, mengabaikan hiruk-pikuk kota yang terhampar di bawahnya. Sebagai seorang CEO muda dan calon penerus perusahaan keluarga yang ternama, Ageng selalu tampak tenang dan percaya diri. Namun, kali ini hatinya berdebar kencang, seolah berpacu dengan waktu. Ageng harus segera menemui Davianna, untuk mengakhiri kisah cinta mereka yang seharusnya sudah dia lakukan sejak mengucapkan kalimat akad nikah dengan menyebut nama Queen.

Sebagai model ternama yang sedang menempuh pendidikan S2 di London, Davianna adalah pesona yang sulit ia hindari saat itu. Ageng begitu mencintai dan tergila-gila dengan pesona Davianna, tetapi setelah menjalani hubungan jarak jauh dan komunikasi yang tidak berjalan lancar, membuat Ageng lambat laun menemukan pesona dari Queen dan membuatnya jatuh cinta kepada istrinya tersebut.

Langkahnya yang tergesa-gesa membawa Ageng ke sebuah kafe yang sangat eksklusif, untuk membicarakan hal yang sangat penting Ag
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    167. Pemeran Utama

    Tidak ada kebohongan dari kalimat yang terlontar dari mulut Ageng. Sebagai seorang pria yang dewasa yang sudah menikah tentu adalah hal yang sangat wajar jika dia mau dalam artian ingin segera memiliki anak. Ageng berharap Davianna memaknainya berbeda dan bisa memahami keputusan yang sudah dia ambil.“Kau bercinta dengannya?” tanya Davianna dengan lelehan air mata yang sedari tadi tidak ingin berhenti.Meskipun selama ini cintanya hanya untuk Fajri, tetapi apa yang dilakukan Ageng kepada dirinya membuat harga dirinya terasa terinjak-injak. Tentu kecantikan dan kelabihan lain yang dia miliki tidak bisa dibandingkan dengan Queen yang bukan siapa-siapa.Sementara itu, Ageng justru tersenyum menyeringai menanggapi pertanyaan konyol yang terlontar dari bibir Davianna. Sebuah pertanyaan yang tidak seharusnya dilontarkan kepada pasangan suami istri yang sah.“Tentu, setiap ada waktu senggang kami akan bercinta.” Membicarakan masalah ranjang membuat Ageng teringat pergumulan panasnya dengan Q

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    168. Yang Aku Miliki, tetapi Tidak Kau Miliki

    Perasaan marah dan kecewa menguasai pikiran Davianna. Model cantik itu seperti sudah tidak bisa mengendalikan dirinya lagi. Tanpa berpikir panjang dan melupakan segala reputasi baik serta citra cantik dan berpendidikan yang selama ini ia jaga, Davianna langsung menghubungi Queen yang berada di Indonesia. Ia merasa harus membuat perhitungan dengan istri Ageng tersebut.Dengan napas yang memburu karena amarah yang sudah menguasai dirinya, Davianna menekan nomor kontak Queen yang ada di ponselnya. Dari ekspresi wajahnya terlihat sangat tidak sabar panggilannya akan segera diangkat oleh Queen.Setelah mencoba beberapa kali, panggilan Davianna tidak mendapat jawaban. Tetapi Davianna tidak menyerah begitu saja. Model cantik mantan kekasih Ageng itu terus menghujani nomor kontak Queen dengan panggilan. Tidak sia-sia Davianna terus mencoba, karena pada akhirnya Queen menerima panggilannya."Halo!" Suara lembut Queen terdengar dari seberang."Queen!" panggil Davianna terdengar dingin dan tajam

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    169. Sebuah Syarat

    Queen masih bergeming di posisinya, tak bergerak seakan tubuhnya tertambat oleh beban perasaan yang berat. Dia tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Meskipun tak melihat langsung ekspresi wajah Davianna, suara tangis dan amarah yang terlontar dari gadis yang pernah menjadi kekasih Ageng itu cukup menjadi bukti nyata bahwa Ageng lebih memilih dirinya sebagai pendamping hidup.Tersanjung, itulah yang dirasakan oleh Queen saat ini. Dirinya yang hanya perempuan biasa, tanpa prestasi gemilang dan kelebihan yang mencolok, mampu membuat seorang model cantik dan cerdas seperti Davianna harus merasakan pahitnya patah hati.Kebahagiaan itu tidak berlangsung lama, saat rasa sesal mulai menyusup ke dalam hati Queen, perasaan yang semula hangat dengan rasa bangga kini seolah diselimuti oleh kabut dingin.Tanpa Queen sadari, air mata mulai menetes saat menyadari jika pada saat sang suami sedang berjuang untuk memenuhi permintaan darinya, justru dia hanya memikirkan perasaannya sendiri dan

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    170. Cuaca Buruk

    “Setelah pengacaramu menghubungi aku tentang kepastian pencabutan gugatan cerai itu, aku akan segera mengabari Ageng. Bagaimana?” Meskipun suara Cyrus terdengar lembut dan tenang, tetapi sangat terasa tekanan yang dia berikan kepada Queen.Untuk hal sepenting ini, tentu Queen butuh waktu untuk memikirkannya. Tetapi sepertinya Cyrus tidak memberi waktu bagi Queen untuk berpikir.“Kalau sampai Ageng menyia-nyiakan kesempatan kedua yang kau berikan, aku sendiri yang akan menjadi pengacaramu untuk menggugat cerai Ageng, free.” Untuk meyakinkan Queen, Cyrus mencoba memberikan penawaran.“Baik,” jawab singkat Queen sambil menganggukkan kepala secara reflek. Bukan karena akan mendapatkan pengacara handal secara gratis, toh Ari Nugraha pun juga gratis, tetapi semua ini karena dia sudah sangat merindukan Ageng.“OK!” Suara Cyrus terdengar penuh kelegaan. “Tapi Queen …!” panggil Cyrus dengan lembut, sepertinya ada hal penting lain yang ingin dia bicarakan.“Apa lagi?” tanya Queen dengan menekan

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    171. Kabar dari Cyrus

    Setelah pembicaraan panjang dengan Cyrus berakhir, Queen tidak ingin membuang waktu. Tanpa ragu, dia langsung menuju kantor sepupunya, Ari Nugraha. Kantor pengcara yang terletak di pusat kota, dalam gedung tinggi dengan desain modern yang berkelas. Ya, Ari Nugraha adalah salah satu pengacara yang cukup terkenal di kota tempatnya tinggal.Setelah berbicara sebentar dengan resepsionis yang ramah, Queen diantar menuju lift yang akan membawanya ke lantai 15, tempat kantor Ari berada. Saat pintu lift terbuka, Queen disambut oleh suasana kantor yang nyaman dan tenang. Lantai yang dilapisi karpet tebal, dinding berwarna netral dengan lukisan-lukisan abstrak yang memberi kesan hangat, serta meja-meja kerja yang rapi dan teratur.Queen berjalan menuju ruang kerja Ari di ujung koridor. Pintu kayu besar dengan plakat bertuliskan nama 'Ari Nugraha, SH' terpasang di depannya. Setelah mengetuk pelan, Queen mendengar suara bariton Ari Nugraha mempersilakannya masuk.“Queen!” Ari Nugraha menyambut ke

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    172. Masih Tertunda

    "Apa yang terjadi dengan Ageng?" Queen berusaha setenang mungkin, meski di dalam dadanya ada rasa was was yang berkecamuk hebat.Queen menahan napas, mencoba mendengar dan memahami setiap informasi yang disampaikan oleh Cyrus. Dia berharap semua dalam keadaan baik-baik saja."Terjadi Cuaca buruk di London," ucap Cyrus perlahan. "Banyak penerbangan tertunda. Termasuk penerbangan Ageng, pihak otoritas bandara tidak ingin mengambil risiko, jadi kamu harus bersabar menunggu kedatangan Ageng."Queen menutup mata, berusaha keras untuk tidak membiarkan kepanikan menguasainya. "Apakah Ageng baik-baik saja? Apakah Ageng sudah tahu jika aku sudah mencabut gugatan cerai untunya" cecar Queen dengan suara yang terdengar lebih tenang dari yang dia rasakan sesungguhnya.Cyrus menghela napas panjang, seolah memahami ketegangan yang dirasakan Queen. "Dia baik-baik saja. Hanya saja, dia harus menunggu sampai cuaca membaik. Untuk masalah gugatan perceraian, aku yakin Ageng akan segera mengetahui setela

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    173. Niat Terselubung

    "Apa maksudmu mencabut gugatan cerai itu?" Tanpa basa basi, bahkan tanpa memberi waktu kepada Queen untuk istirahat sejenak, Rania langsung melontarkan pertanyaan dengan nada tegas yang menyiratkan rasa tidak percaya dan juga kekecewaan.Queen menatap Rania dengan tenang, meskipun hatinya berdebar kencang. Queen memicingkan mata saat menatap wanita yang telah melahirkannya, ada curiga yang menyeruak di hatinya tentang penyakit yang diderita sang mama. Mungkinkah itu adalah bagian dari sebuah sandiwara?"Aku ingin mencoba memperbaiki semuanya. Aku ingin memberikan Ageng dan aku kesempatan kedua.""Kesempatan kedua?" Rania menggelengkan kepala, hampir tidak percaya. "Dia tidak hanya melakukan KDRT kepadamu, Queen, tetapi dia juga selingkuh. Bagaimana bisa kamu melupakan semua itu begitu saja? Bagaimana mungkin kamu mengabaikan bukti-bukti yang ada?"“Apa salahnya dengan memberi kesempatan kedua?”Rania terdiam, seolah mengingat kembali kesalahannya. Jika saat ini dia masih bisa bertemu

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    174. Mari Kita Hancurkan Ageng Bersama!

    Queen dan Kartika melepas kepulangan Rania bersama Surya Wijaya. Sedari tadi Kartika harus menahan diri untuk tidak turut bicara, karena hanya akan menambah runyam keadaan. Kartika harus memendam amarah karena Rania yang tidak mau mengerti dan memahami keadaan Queen.Beruntung Surya Wijaya bisa menjadi penengah yang handal bagi pasangan ibu dan anak itu, meskipun statusnya hanya seorang ayah sambung bagi Queen, tetapi dia mau memahami apa yang dirasakan oleh Queen.Queen dan Kartika melangkah bersama memasuki rumah. Wanita sepuh itu memegang erat tangan cucunya seolah tidak ingin terpisahkan. Tetapi dia harus bisa menerima, saat Queen dan Ageng rujuk nanti, cucunya tersebut pasti akan meninggalkannya lagi, dan dia akan sendiri.Queen menatap wajah sendu Kartika, sosok yang sejak kecil selalu menjadi pelarian baginya. Ada rasa bersalah, karena merasa mendatangi sang nenek hanya saat dia butuh saja. Sedangkan pada saat bahagia, dia akan asik dengan kehidupannya sendiri.“Ageng akan menj

Latest chapter

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    419. Bahagia Bersamamu

    Malam itu terasa lebih panjang dari biasanya. Suasana rumah sakit hening, hanya terdengar detak jantung yang dipantau oleh mesin di sebelah ranjang Queen. Ageng duduk di sampingnya, menggenggam tangan istrinya erat.Meskipun ini bukan kali pertama mereka menunggu momen kelahiran, ketegangan tetap terasa menyesakkan dada. Queen berusaha tetap tenang, namun sesekali wajahnya meringis menahan kontraksi yang semakin sering datang."Semua akan baik-baik saja."Dunia rasanya sudah terbalik, saat Queen yang sedang berjuang masih bisa bersikap tenang, bahkan menenangkan sang suami yang sejak tadi terlihat panik.Tatapan mereka bertemu, dan Queen tersenyum kecil, meski tampak jelas di wajahnya bahwa rasa sakit mulai semakin tak tertahankan. Dia mengerti kegelisahan suaminya, namun dia berusaha tegar. Ageng selalu menjadi penopangnya, dan kali ini, Queen ingin terlihat kuat untuknya.Kontraksi datang lebih cepat, napas Queen mulai tersengal. Para dokter dan perawat sudah siap di ruangan, namun

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    418. Tidak Ada Dendam

    Beberapa hari setelah kejadian di kantor, Ageng dan Queen menerima tamu yang tak terduga. Orang tua Davianna datang, wajah mereka penuh kekhawatiran dan penyesalan. Suasana di ruang tamu terasa canggung saat mereka duduk berhadapan dengan Ageng dan Queen. Ibu Davianna, dengan mata berkaca-kaca, membuka pembicaraan."Kami minta maaf atas apa yang terjadi dengan Davianna. Dia ... dia tidak dalam kondisi yang baik," ucap wanita paruh baya itu dengan suara lirih dan bergetar dibarengi isak tangis.Ayah Davianna mengangguk setuju, ekspresinya berat. “Setelah dia pulang dari London, ada banyak masalah yang menimpa dirinya.”Ayah Davianna tidak melanjutkan kalimatnya. Ada rasa malu untuk mengungkap masalah yang sudah sama-sama mereka ketahui. Tetapi dia harus mengungkap semua agar Ageng dan Queen bisa memahami keadaan Davianna saat ini.“Masalah yang terjadi dengan Fajri, masalah yang terjadi denganmu, ditambah serangan netizen akibat postingan Megan, benar-benar menghancurkan hidupnya. Itu

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    417. Hukuman yang Menyiksa

    Ageng merasa kesal dan risih saat Davianna memeluknya erat. Tangan Davianna menempel di punggungnya, tubuhnya seakan-akan tidak mau melepaskan."Mas Fajri! Mengapa kau menolak cintaku? Aku mencintaimu, Mas!" Davianna menangis tersedu-sedu, memanggil nama pria lain, Fajri.Ageng tersentak. Dia mencoba melepaskan dirinya dari pelukan Davianna, tetapi dia tidak ingin melakukan tindak kekerasan yang bisa saja menjadi celah munculnya kasus baru untuk menjatuhkan reputasinya.Rasa jijik dan amarah membuncah di dada Ageng. Dia melirik ke arah pintu, berharap Queen segera membantunya, tetapi yang ia lihat justru adalah ekspresi aneh di wajah istrinya.Queen, yang tadinya mendidih dengan amarah ketika melihat suaminya berpelukan dengan mantan kekasihnya, kini justru merasa kebingungan. Ada sesuatu yang ganjil. Davianna terus memanggil Ageng dengan nama lain, Fajri. Nama itu jelas bukan nama suaminya. Rasa marah yang semula menguasai dirinya kini berubah menjadi rasa penasaran bercampur khawati

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    416. Menagih Janji

    “Davi.” Lirih Ageng menyebut nama mantan kekasihnyaPerempuan itu tak bergerak, hanya menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Ada kemarahan, ada kesedihan, dan sesuatu yang lebih dalam, sesuatu yang membuat udara di sekitar mereka terasa berat.Tanpa berkata sepatah kata pun, Davianna perlahan melangkah mendekat, dan Ageng berusaha tetap tenang meskipun dia tidak bisa mengabaikan ketegangan yang mendera. Tepat saat dia hendak membuka mulut untuk berbicara, Davianna berhenti tepat di depannya, menatapnya tajam.“Ada yang harus kita bicarakan, Geng,” bisiknya dengan nada dingin, membuat udara di sekeliling mereka terasa beku.Ageng masih terpaku di tempat, Davianna berdiri begitu dekat, terlalu dekat hingga jarak di antara mereka terasa mengikatnya seperti jerat yang tak terlihat. Kenangan tentang Davianna, yang lama terkubur dalam-dalam, tiba-tiba muncul di permukaan. Wajahnya, senyumnya, dan suara tawa yang dulu mengisi hari-harinya kini hadir kembali, membawa serta semua ras

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    415. Sosok dari Masa Lalu

    Keduanya masih bayi, kalau sampai ada yang memukul yang salah ada orang tua dari kedua belah pihak yang lalai menjaga mereka. Itulah yang terjadi pada Danar dan Alma saat bersama.Ardan pun yang pernah berjanji akan menjaga adik-adiknya justru lebih sering terlihat asik bermain sendiri. Apa yang bisa diharapkan dari anak kelas dua sekolah dasar dalam menjaga dua batita.Alma dan Danar, dua batita keluarga Wardana, duduk berseberangan di lantai ruang keluarga yang luas. Suasana yang seharusnya damai sering kali berubah menjadi ajang perebutan mainan, perhatian, dan cinta dari kakek mereka, Arya Suta.Alma, dengan rambutnya yang masih lembut dan ikal, memandang boneka beruang yang sedang dipegang Danar dengan tatapan penuh tekad. Danar, meskipun belum pandai berbicara dengan jelas, bisa merasakan ancaman dari tatapan sepupunya yang sedang mengincar boneka itu.Dalam hitungan detik, Alma sudah menarik boneka tersebut dari tangan Danar, membuat si bocah laki-laki langsung merengut dan ber

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    414. Kisah Seorang Klien

    Ageng duduk di sebuah restoran mewah di pusat kota. Hari itu, dia akan bertemu dengan salah satu klien penting perusahaannya, seorang pengusaha ternama yang selama ini menjadi mitra strategis dalam berbagai proyek. Ageng selalu mempersiapkan segala sesuatu dengan matang, termasuk pertemuan bisnis seperti ini. Restoran sudah dipilih dengan saksama, meja terbaik sudah dipesan, dan suasana yang tenang menjadi tempat yang sempurna untuk mendiskusikan kerja sama ke depan.Sambil menunggu, Ageng memeriksa ponselnya, melihat pesan dari Queen yang mengabarkan bahwa Alma sedang bermain dengan bonekanya di rumah. Senyum kecil terukir di wajahnya. Namun, sebelum sempat membalas, kliennya datang. Pria itu, yang bernama Sean Mahendra Wismoyojati, tampak santai dalam setelan jas hitam. Di belakangnya, sekretarisnya yang selalu setia, seorang perempuan bernama Bella, mengikuti dengan langkah cepat."Maaf membuat Anda menunggu," sapa Sean sambil mengulurkan tangan."Tidak masalah, Pak Sean," jawab Age

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    413. Ulang Tahun Alma

    Rumah Queen dan Ageng dipenuhi dengan suasana kebahagiaan dan kehangatan, begitu berbeda dari masa-masa sulit yang pernah mereka lewati. Hari ini, semua kesedihan dan kekhawatiran seolah sirna, digantikan oleh keceriaan yang terpancar di setiap sudut ruangan. Ulang tahun pertama baby Alma menjadi momen penting yang ingin mereka rayakan dengan penuh suka cita, bersama orang-orang terdekat.Ruang tamu rumah mereka dihiasi dengan dekorasi cantik bernuansa pastel. Balon-balon berwarna lembut melayang di udara, menggantung dengan anggun di setiap sudut. Kue ulang tahun Alma yang besar, dihiasi dengan hiasan bunga-bunga kecil dan figur berbentuk peri, berdiri megah di tengah ruangan, siap menjadi pusat perhatian. Di atas meja, tertata rapi hidangan-hidangan manis dan camilan ringan untuk tamu-tamu kecil yang akan hadir.Queen, yang mengenakan gaun sederhana namun elegan berwarna krem, tampak begitu bahagia sambil menggendong Alma. Senyum tak pernah lepas dari wajahnya. Sesekali, dia mencium

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    412. Bahagia Bersama

    Ageng duduk di ruang keluarga, memandangi Baby Alma yang terbaring di atas selimut lembut. Gadis kecil itu tampak lincah, mencoba tengkurap dan mengangkat kepalanya yang mungil dengan usaha keras. Setiap kali Alma berhasil menyeimbangkan tubuhnya, wajah Ageng berseri-seri."Lihat, dia semakin kuat," gumam Ageng, bangga. Meskipun tahu Alma belum bisa benar-benar mengerti, Ageng tetap senang berbicara padanya, seperti mengajak berdiskusi soal hal-hal besar dalam hidup.Queen datang dengan secangkir teh, duduk di samping Ageng sambil tersenyum melihat suaminya begitu terpesona pada perkembangan kecil Alma. "Dia sudah semakin besar, ya?" kata Queen sambil menatap putri kecil mereka yang terus bergerak aktif di atas selimut.Ageng mengangguk. "Iya, nggak terasa. Rasanya baru kemarin dia lahir, sekarang sudah bisa tengkurap sendiri. Nggak sabar lihat dia belajar berjalan nanti."Queen tertawa kecil. "Kamu pasti bakal kejar-kejar dia nanti di seluruh rumah. Semangat deh!" candanya sambil men

  • Pesona Istri Sementara Tuan Muda    411. Mencintai Orang yang Tepat

    Ageng melangkah menuju rumah dengan langkah yang ringan. Hati dan pikirannya dipenuhi rasa syukur. Seluruh perjuangan, kesulitan, dan pengorbanan yang ia dan sahabat-sahabatnya lewati akhirnya terbayar. Mereka semua telah menemukan cinta, mewujudkan impian-impian mereka, dan kehidupan kini memberikan kebahagiaan yang sejati.Ageng tersenyum kecil saat melihat Queen berdiri di depan pintu dengan senyum yang meneduhkan, menimang Baby Alma yang ceria di pelukannya. Dua perempuan yang sangat berarti dalam hidupnya telah berdiri di hadapannya.“Tuh, daddy sudah pulang,” ucap Queen lembut sambil menggerakkan tangan putrinya, suaranya begitu hangat, membuat hati Ageng terasa damai.Ageng mendekat dan mencium kening Queen dengan lembut. Kemudian, tatapannya beralih ke Baby Alma yang melihatnya dengan mata berbinar yang sangat menggemaskan. Tawa kecil bayi itu terdengar begitu polos, seolah menyambut sang ayah dengan kebahagiaan yang sama.“Bagaimana hari kalian?” tanya Ageng sambil mengelus l

DMCA.com Protection Status