“Seandainya nenek mengenal suamimu ….” Kartika menjeda kalimatnya menatap wajah Queen. “Mungkin nenek akan bisa memberi penilaian terhadap dirinya.”“Maaf, karena waktu itu semua terjadi begitu cepat, sehingga tidak sempat mengenalkan Ageng kepada Nenek.”“Jika bertemu dengan Ageng, nenek ingin menanyakan alasan dia menghajarmu.” Tanpa sadar Kartika meneteskan air mata saat mengusap pipi Queen yang masih terlihat bekas membiru, meskipun sudah mulai samar. “Nenek sempat berpikir, dia melakukan hal sekejam ini karena dia sangat kecewa padamu. Saat dia sangat berharap memiliki anak darimu, justru kau mencurangi dia.”Queen hanya diam, tidak tahu mau memberi tanggapan yang bagaimana. Sang nenek yang sebenarnya sangat anti dengan perceraian, masih berharap jika dia dan Ageng masih bisa bersama lagi. Bahkan, seandainya saat itu Queen datang dalam tanpa adanya bekas luka, Kartika pasti tidak akan menerima kedatangan, wanita sepuh itu pasti menyuruh Queen untuk menyelesaikan masalahnya terleb
Read more