“Kau sudah bangun?” Suara lembut itu menyapa Queen dengan begitu hangatnya.Queen tidak langsung menjawab, tatap matanya menyapu seisi ruangan mencari keberadaan Ageng. Tidak ada, lelaki yang tadi malam mengucapkan berulang kali kata cinta, mengucap janji akan melakukan segala cara untuk mempertahankan pernikahan mereka, pada kenyataannya hari ini tidak terlihat batang hidungnya.“Ya,” jawab singkat Queen yang terlihat enggan dan kecewa.“Mama sudah membuatkanmu steak tenderloin kesukaanmu, tentunya dengan saos lada hitam. Mama harap kau suka.” Dengan cekatan Rania mempersiapkan masakannya di meja makan, menu masakan yang dahulu menjadi favorit keluarganya saat dia masih bersama Eddy.Queen pun menelan ludah kala menyaksikan makanan yang sudah terhidang. Saat sendiri, menikmati steak tenderloin adalah cara Queen untuk mengobati rasa rindu akan masa lalu yang bahagia, saat keluarganya masih utuh dan rukun sebelum badai prahara menerjang. Namun, saat melihat sang mama kembali menghidang
Read more