Home / CEO / Penghangat Ranjang Tuan CEO / Chapter 251 - Chapter 260

All Chapters of Penghangat Ranjang Tuan CEO: Chapter 251 - Chapter 260

283 Chapters

Ambil Saja Uangnya!

Meski terkesan terlalu percaya diri, tapi Athalia sempat berpikir kalau Mahesa akan menciumnya. Namun ternyata dugaan Athalia salah besar. Sebab lelaki itu hanya ingin berbisik tepat di depan wajahnya.“Jangan terlalu senang, Athalia. Aku menolongmu bukan karena aku peduli padamu. Tapi karena Kiran yang membuatmu terjatuh. Aku tidak ingin kau menuntut kekasihku untuk masalah ini. Sedangkan untuk bayi liarmu, persetan dengan keadaannya, itu bukan urusanku,” ucap Mahesa yang terasa menusuk hingga ke ulu hati Athalia.Mati-matian Athalia berusaha menahan air mata yang mendesak ingin keluar. Lelaki itu mengatakan bayinya dengan sebutan bayi liar? Tidakkah Mahesa merasa sedikit saja bahwa yang sedang Athalia kandung adalah anaknya? Menghembuskan napas pelan, Athalia mencoba menerbitkan senyum di bibir, sekalipun matanya telah memanas.“Tuan, Mahesa yang terhormat. Anda tidak perlu khawatir. Aku tahu bagaimana caranya membalas hutang
Read more

Rasa Gengsi

Athalia menatap lurus pada bola mata Mahesa yang berwarna abu. Kemudian tatapannya beralih pada uang yang Mahesa julurkan padanya.Jujur, Athalia memang sangat membutuhkan uang itu untuk biaya study tour Yasna, juga untuk mencukupi ekonomi sehari-hari keluarganya.Tapi di sisi lain, Athalia merasa berat hati karena ia tahu Mahesa sedang merendahkannya."Tidak, terima kasih. Aku tidak bekerja untukmu, jadi kau tidak perlu memberiku uang," tolak Athalia sambil mengalihkan pandangannya ke depan. Menatap pada kendaraan yang bergerak lambat di depan mobil Mahesa.Mata Mahesa memicing saat mendapat penolakan dari Athalia."Serius kau menolak uang dariku? Jangan meninggikan egomu, Athalia. Jika kau benar-benar butuh, mengapa harus berpura-pura? Terima saja. Semoga uang itu cukup untukmu." Mahesa meraih tangan Athalia, kemudian menggenggamkan uang itu ke tangan Athalia.Athalia tak bisa menolak. Tangan Mahesa masih menggenggamnya erat. Bahkan saat ini manik mat
Read more

Pembalasan

“Hah sudahlah, tidak ada satu pun baju yang menarik perhatianku. Meskipun sebenarnya Nora butik adalah butik yang sangat terkenal, tapi aku jadi tidak mood belanja di butik ini setelah bertemu dengan temanmu yang tidak sopan itu. Harusnya kau adukan sikap temanmu itu pada atasanmu agar dia segera dipecat. Butik berkelas seperti ini malah mempekerjakan seorang wanita hamil yang tidak tahu diri,” ucap Bianca dengan ketus pada penjaga butik di hadapannya yang sejak tadi menemaninya mencari gaun.“Baik, Nona. Maaf atas ketidaknyamanan Anda. Tapi jika Anda tidak jadi belanja, tolong Anda—“ penjaga butik itu tak menyelesaikan ucapannya, karena Bianca langsung memotongnya.“Aku tidak punya waktu. Aku akan pergi ke butik lain yang tak kalah berkelas dari butik ini,” ketus Bianca.Bianca mendengkus samar, kembali mengenakan kacamatanya dan melangkah melenggak-lenggokan tubuhnya hendak keluar dari butik.  Langkahnya terhenti
Read more

Merindukan Athalia

Setelah ditahan dan diintrogasi setengah jam di pos keamanan, akhirnya Bianca bisa dibebaskan ketika Ayaz datang dan membayar denda atas baju yang tak sengaja dibawa Bianca. “Terima kasih, Tuan. Semoga kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi,” ucap satpam itu pada Ayaz, namun mata mereka melirik ke arah Bianca yang berdiri di samping Ayaz.Sontak saja Bianca mendelik tak suka. “Apa maksud kalian? Jadi kalian masih menuduhku mencuri?” Bianca kembali berteriak.Sebelum terjadi keributan, Ayaz segera menahan lengan adiknya. “Sudah, diam! Ayo kita pulang!” Ayaz menarik tangan kanan Bianca menuju pelataran butik. Bianca berdecak kesal saat melihat ke arah pintu kaca  butik Nora, dimana ia melihat Athalia tersenyum dari dalam sana sambil menatapnya dengan wajah puas.“Kau pulang denganku. Mobilmu biar dibawa oleh sopir. Ayo masuk!” kata Ayaz sambil membukakan pintu untuk Bianca. Tamp
Read more

Dia Mahesa?

Butik milik Nora memang selalu menjadi pilihan utama bagi orang-orang berkantung tebal untuk memilih gaun atau pakaian yang akan mereka beli.Termasuk juga dengan Rita. Ibu kandung dari Dean itu ditemani oleh suaminya untuk memilih gaun yang akan dipakainya nanti di acara pernikahan kerabatnya.Damar baru saja memarkirkan mobilnya di depan butik. Rita melepaskan safety belt yang membelit di tubuhnya, kemudian menoleh pada suaminya dan berkata. “Pa, nanti bantu pilihkan gaun yang cocok untuk Mama ya.”“Baik, Ma. Nanti Papa pilihkan.” Damar mengangguk senang hati menjawab permintaan istrinya.Rita tersenyum, lalu turun dari mobil dan menggandeng lengan Damar melangkah memasuki butik itu.“Selamat siang, Tuan. Ada yang bisa saya bantu?” tanya Vivi—salah seorang penjaga butik di sana.“Aku mau mencari gaun untuk istriku,” ucap Damar.Vivi tersenyum. “Silakan, Tuan. Perlu saya temani
Read more

Keluarga Anderson Sama Saja

Athalia berpikir bahwa lelaki di depan sana adalah Mahesa. Postur tubuhnya dari belakang memang sama persis. Hal itu membuat Athalia merasa bahagia sekaligus gelisah secara bersamaan.Pasalnya, sifat Mahesa yang sekarang sangat bertolak belakang dengan sifat Mahesa yang dulu ia kenal.Athalia meneguk ludahnya susah payah. Memberanikan diri untuk melangkah lebih dekat menghampiri lelaki itu. Tiba di belakang tubuh lelaki itu, Athalia pun memanggilnya.“Mahesa?” Mendengar suara Athalia yang begitu merdu serta lembut saat menelisik di telinga, lelaki itu pun membalikan badan dan menghadap Athalia.Saat itu juga Athalia membeliakkan matanya. Sebab ternyata dugaannya salah besar. Lelaki bertubuh jangkung itu ternyata bukanlah Mahesa. Melainkan… “Ayaz? Kau?” pekik Athalia dengan mulut terbuka. Ini kali pertama ia bertemu dengan Ayaz lagi setelah cukup lama.Ayaz tersenyum tipis melihat wajah terkejut Athalia.&nb
Read more

Dirly Merindukanmu

“Lalu Kakak mau?” tanya Yasna, mengubah posisi tidurnya menjadi miring menghadap Athalia.Athalia menggelengkan kepala.“Kakak tidak menolaknya, tidak juga menerimanya.”Yasna menepuk jidatnya setelah mendengar jawaban Athalia.“Hhh … seharusnya Kakak langsung tolak saja mentah-mentah agar dia tidak menemui Kakak lagi. Ingat, Kak. Keluarga Anderson itu tidak ada yang normal satu pun. Sifat mereka semua sama saja. Senang merendahkan orang seperti kita, besar kepala, sombong pula! Bisa saja adik tirinya Tuan Mahesa itu hanya mau memanfaatkan Kakak. Pokoknya jika dia datang lagi, Kakak harus bersikap tegas dan minta dia untuk jangan mendekati Kakak. Oke?” Yasna nyerocos menasihati.Membuat Athalia menarik napas pelan dan geleng-geleng kepala. Adiknya yang baru remaja tanggung itu sudah emak-emak yang sedang menasihati anaknya.  “Jujur, setelah melihat Kak Athalia dikecewakan oleh Tuan Mahesa. Aku sudah
Read more

Dua Wanita

Mendengar permintaan Dean, Athalia masih membisu, kepalanya menunduk dalam. Hatinya gelisah apakah sebaiknya ia menolak atau menyanggupi permintaan lelaki di hadapannya itu. Sedangkan Athalia tak tega melihat wajah memohon Dean saat ini.Terlebih Athalia pun begitu merindukan Dirly. Bocah laki-laki yang berhasil merebut hatinya.“Bagaimana, Athalia? Aku menunggu jawabanmu. Jujur, jika kau menolaknya, aku tidak tahu bagaimana caranya memberitahu Dirly. Dia memiliki harapan yang sangat besar untuk bertemu denganmu. Kau pasti tahu kalau Dirly telah menganggapmu sebagai bagian dalam hidupnya. Dia sangat menyayangimu,” tutur Dean yang makin melemahkan pertahanan Athalia.Meski sebenarnya Athalia masih berada dalam keraguan karena Damar yang membencinya dan melarangnya berhubungan dengan Dean, tapi pada akhirnya Athalia juga tak bisa menahan rasa rindunya terhadap Dirly.“Baiklah, apa pun yang akan terjadi nanti aku akan siap menghadapinya
Read more

Mahesa Ada di Sini?

“Kejutan apa, Pa?” tanya Dirly, ingin tahu.Namun Dean mengelengkan kepalanya. “Bukan rahasia namanya kalau Papa kasih tahu sekarang.”Mendengar itu, Dirly mengerucutkan bibirnya sambil menutup buku gambarnya.“Ayo bersiap-siap! Papa tunggu lima belas menit, kau harus segera turun. Kita tidak punya banyak waktu, sayang. Percayalah, kejutan ini sangat spesial dan kau takkan kecewa melihatnya.” Dean mengecup kening Dirly lalu bangkit berdiri dari duduknya.Setelahnya, Dean pun berlalu pergi keluar dari kamar bocah itu.Seperginya Dean, Dirly mengerutkan keningnya. “Sebenarnya Papa ingin memberiku kejutan apa?” gumam Dirly.Tapi Dirly tak terlalu banyak berpikir. Dean pasti akan lama menunggunya. Dirly pun melompat turun dari tempat tidur dan segera memilih baju di lemari.*** “Kita sudah sampai!” seru Dean setelah menghentikan mobilnya tepat di depan sebuah restoran mewah.Di
Read more

Tinggal dengan Adik Kecil

Jantung Athalia berdegup sangat keras ketika langkah Mahesa dan Kiran makin dekat ke arah mejanya. Saat itu Mahesa pun tak sengaja menatap ke depan sana, hingga membuat kedua bola matanya bersinggungan dengan bola mata Athalia yang berwarna coklat muda.“Atalia?” pekik Mahesa dalam hati. Kiran yang juga menyadari keberadaan Athalia di dalam restoran itu, seketika berdecih jijik.“Ck! Mengapa Athalia selalu saja mengganggu momen romantisku dengan Mahesa? Aku muak sekali melihat wajah wanita murahan itu! Athalia sudah seperti benalu yang terus mengganggu kebahagiaanku,” batin Kiran lalu ia memutar bola matanya malas.Tapi meski begitu, Kiran yang sadar bahwa Mahesa pun mengetahui keberadaan Dean dan Athalia, ia segera mengapit lengan Mahesa dan menunjukan sikap manisnya.“Sayang, bukankah itu temanmu yang bernama Dean, ‘kan? Lihat! Dia sedang bersama Athalia,” ucap Kiran pada Mahesa yang berdiri di sam
Read more
PREV
1
...
242526272829
DMCA.com Protection Status