“Mahesa, katakan padaku, apa yang kau rasakan?” Athalia bertanya, menatap dengan raut khawatir.Sakit di kepala Mahesa perlahan hilang, kini matanya terpaut dengan manik mata Athalia yang cokelat muda.“Jauhkan tanganmu dari pundakku!”Athalia tercenung sesaat setelah mendengar suara ketus Mahesa. Tatapan lelaki itu kembali tajam ke arahnya.Jadi, Mahesa masih belum bisa mengingat tentang kisah mereka? Athalia harus menelan kekecewaan dalam hati. “Maaf.” segera ia menjauhkan tangannya dan bangkit berdiri, begitu pun dengan Mahesa yang menepuk-nepuk pelan jasnya.Athalia menunduk, menyembunyikan riak sendu di wajah cantik itu.“Aku berubah pikiran, aku tidak bisa mempekerjakanmu di perusahaan ini,” ucap Mahesa yang seketika membuat Athalia mengangkat kepala dan mengernyitkan alis.“Tapi kau jangan khawatir, Athalia. Ada pekerjaan lain yang kurasa lebih cocok untukmu.”
Baca selengkapnya