Athalia terduduk gelisah, menautkan kedua tangannya di atas paha. Matanya memerah, mati-matian ia berusaha menahan tangis. Ada sesuatu yang mengusik pikirannya. Tadi saat ia menelpon dan memberitahu Mahesa soal kehamilannya, lelaki itu hanya diam, bergeming tanpa suara, dan hanya menyuruhnya menunggu. Hal itu membuat Athalia menyimpulkan banyak hal. Apakah Mahesa tidak senang mendengar kehamilannya? Hati Athalia sesak, membayangkan seandainya Mahesa benar-benar tidak senang dengan kehamilannya? Bagaimana… Suara ketukan pintu terdengar dari luar, segera Athalia mengusap air matanya, berpura-pura tidur dan bersembunyi di balik selimut.“Kak Athalia? Kakak sedang tidur ya?” ternyata itu Yasna. Kakinya berjalan, menghampiri ranjang Athalia. Lalu helaan napas pelan keluar dari mulutnya saat melihat Athalia tampak pulas, meski wajahnya sedikit tertutupi oleh rambut. Sengaja, Athalia tak ingin Yasna melihat sis
Baca selengkapnya